Table Of Contenthttp://inzomnia.wapka.mobi
TRIO DETEKTIF
MISTERI JERITAN JAM
Alfred Hitchcock
Daftar Isi
Bab 1: Jeritan Jam
Bab 2: Jupiter Menemukan Petunjuk
Bab 3: Pengusutan
Bab 4: Melacak Jeritan
Bab 5: Kamar Jam
Bab 6: Misteri Bertambah
Bab 7: Perampasan
Bab 8: Siapakah yang Bernama Rex?
Bab 9: Lagi-lagi Misteri
Bab 10: Terlibat dalam Kesulitan
Bab 11: Gerald yang Satu Lagi
Bab 12: Pertanyaan... Tanpa Jawaban
Bab 13: Petunjuk-petunjuk Baru
Bab 14: Pesan dan Angka-angka Sandi
Bab 15: Bob dalam Kesulitan
Bab 16: Perjumpaan yang Tak Disangka-sangka
Bab 17: Di Tangan Lawan
Bab 18: Kembali ke Kamar Jam
Bab 19: Pencarian yang Sia-sia
Bab 20: Perkembangan Tak Terduga
Sepatah kata pendahuluan
Halo - apa kabar ? Kita berjumpa lagi dalam kisah petualangan baru,
yang melibatkan ketiga remaja teman-teman lama kita - Trio Detektif -
dalam suatu misteri yang benar-benar aneh. Sebuah weker yang
menjerit membawa mereka ke dalam petualangan yang serba misterius
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
serta penuh ketegangan. Petunjuk-petunjuk yang diperoleh bukannya
memperjelas persoalan, melainkan malah semakin membingungkan !
Kata-kata di atas kutujukan pada sahabat-sahabatku yang sudah lama
mengenal Trio Detektif. Sedang bagi teman-teman baru, baiklah
kutambahkan di sini bahwa mereka itu masing-masing bernama Jupiter
Jones, Bob Andrews, dan Pete Crenshaw. Ketiga remaja itu anak
Amerika yang bertempat tinggal di Rocky Beach, sebuah kota kecil di
daerah pesisir Samudra Pasifik, yang letaknya tidak jauh dan
Hollywood, California. Beberapa waktu yang lalu mereka membentuk
perusahaan penyelidik swasta dengan nama ‘Trio Detektif’. Mereka
mempunyai markas berupa sebuah karavan bekas yang telah diubah
menjadi ruang perkantoran. Letaknya tersembunyi di tengah tumpukan
barang-barang bekas yang diperdagangkan, di Jones Salvage Yard.
Perusahaan dagang barang-barang usang itu milik Titus dan Mathilda
Jones, paman dan bibi Jupiter. Apabila tidak sedang beraksi selaku
penyelidik, Jupiter beserta kedua temannya bekerja di situ untuk
mendapatkan uang saku.
Kurasa cukup sekian untuk kali ini, karena kudengar bunyi dengungan
lembut sebuah weker listrik. Awas! Alat penunjuk waktu itu sebentar
lagi akan - ah baca saja sendiri bagaimana lanjutannya!
Alfred Hitchcock
Bab 1 Jeritan Jam
Jam itu menjerit.
Bunyinya seperti wanita yang berteriak karena sangat ketakutan.
Mulainya bernada rendah. Tapi kemudian meninggi. Akhirnya melengking.
Telinga Jupiter sampai sakit karenanya. Remaja itu merinding. Suara itu
benar-benar menimbulkan rasa ngeri.
Padahal jam itu biasa saja wujudnya Sebuah weker listrik model lama.
Jupiter tadi mencolokkan stekernya ke tempat sambungan listrik,
karena ingin tahu apakah masih jalan atau tidak. Tahu-tahu terdengar
suara menjerit itu!
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Jupiter menyambar kabel. Steker jam itu dicabutnya dari tempat
sambungan listrik. Seketika itu juga jeritan terhenti. Jupiter
menghembuskan napas lega. Ia benar-benar kaget tadi, mendengar
bunyi weker yang mirip jeritan.
Di belakangnya terdengar langkah berlari-lari menghampiri. Sesaat
kemudian Bob Andrews dan Pete Crenshaw sudah berdiri di samping
Jupiter, napas keduanya tersengal-sengal. Mereka rupanya bergegas-
gegas datang, meninggalkan pekerjaan yang sedang dilakukan di
pekarangan depan, tempat penjualbelian barang-barang bekas yang
merupakan usaha paman dan bibi Jupiter.
"Astaga - suara apa itu tadi?" tanya Bob.
"Kau yang berteriak, Jupe ?’ Pete memperhatikan Jupiter dengan sikap
cemas.
Jupiter menggeleng.
"Coba kalian dengarkan ini," katanya. "Ada sesuatu yang agak aneh."
Sambil berkata begitu dicolokkannya sekali lagi steker tadi ke tempat
sambungan listrik. Sekali lagi terdengar suara jeritan seram. Jupiter
mencabut steker - dan jeritan langsung terhenti.
"Wow!" kata Pete. ‘Itu yang kaumaksudkan dengan agak aneh? Jam
menjerit - hanya agak aneh katamu?’
"Aku ingin tahu, bagaimana komentarnya jika tahu-tahu jam ini
memperoleh sayap lalu terbang?" kata Bob sambil nyengir. "Mungkin
baru saat itu ia menganggapnya cukup aneh. Kalau untukku, jam yang
menjerit anehnya sudah tidak tertolong lagi. Bisa kubilang sudah hampir
yang paling aneh di antara hal-hal aneh yang pernah kujumpai!"
Jupiter tidak mempedulikan komentar-komentar kedua sahabatnye. Ia
sibuk meneliti jam yang berbunyi aneh itu. Ia membalik-balik benda itu.
"Ah!" katanya kemudian. Dan nada suaranya terdengar bahwa ia puas.
"Apanya yang ‘ah’?" tanya Pete.
‘Tuas kecil yang menyebabkan weker ini berbunyi temyata berada pada
posisi hidup," kata Jupiter. "Coba sekarang kuhidupkan lagi, sementara
tuas kugeser ke posisi mati."
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Steker dimasukkan lagi ke sambungan listrik. Jarum detik nampak
bergerak, disertai bunyi desuman lembut. Tapi cuma itu saja. Tidak ada
bunyi lain.
"Kita lihat sekarang apa yang terjadi, jika tuas ini kugeser lagi ke posisi
hidup." Jupiter melakukan apa yang dikatakan olehnya. Seketika itu juga
terdengar jeritan melengking. Jupiter cepat-cepat menggeser tuas
kecil ke posisi mati.
"Nah, bagian pertama dari misteri sudah berhasil kita pecahkan. Weker
ini berbunyi dengan suara jeritan, dan bukan berdering seperti biasa."
"Misteri?" tanya Pete heran. "Misteri mana yang sudah berhasil kita
pecahkan bagian pertamanya?"
"Maksud Jupe, weker yang menjerit kan merupakan misteri," kata Bob
berusaha menjelaskan. "Dan ia sudah berhasil mengetahui, apa sebabnya
bisa menjerit"
"Bukan apa sebabnya, tapi hanya kapan jeritan terdengar," kata Jupiter
membetulkan, "Weker ini menjerit apabila tuas berada pada posisi
hidup. Sedang apa sebabnya, merupakan misteri yang menurut
perasaanku pasti menarik untuk diselidiki."
"Diselidiki? Apa maksudmu?" tanya Pete. ‘Bagaimana caranya menyelidiki
jam? Kita ajukan pertanyaan-pertanyaan gencar untuk menyudutkan,
sempai akhirnya benda ini mengaku?"
"Jam yang menjerit dan tidak berdering seperti umumnya, jelas
merupakan hal yang misterius," jawab Jupiter. "Sedang semboyan kita –
semboyan Trio Detektif –"
"Kita menyelidiki apa saja!" seru Pete dan Bob serempak.
"Baiklah," kata Pete kemudian. "Jadi ini merupakan misteri. Tapi aku
tetap ingin tahu, bagaimana caranya mengusut jam."
"Kita harus menyelidiki kenapa bunyinya dibuat menjerit, dan bukan
berdering. Pasti ada alasannya," kata Jupiter menjelaskan. "Saat ini
tidak ada urusan lain yang harus kita selidiki. Jadi kuusulkan agar kita
berlatih dengan mengadakan penyelidikan terhadap jam yang menjerit
ini."
Pete mengerang.
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Masa segala-galanya harus kita selidiki," keluhnya.
Tapi Bob kelihatannya langsung tertarik mendengar usul Jupiter.
"Dari mana kau akan mulai, Jupe?" tanyanya berminat.
Jupiter Jones mengambil kotak perkakasnya dan laci meja kerja yang
ada di dekat situ. Ketiga remaja itu berada di suatu bagian kompleks
Jones Salvage Yard yang merupakan bengkel Jupiter. Ia diizinkan oleh
Paman Titus dan Bibi Mathilda bekerja di situ. Di bengkel itu ia bersama
kedua sahabatnya bisa bekerja dengan tenang, terlindung di balik
tumpukan barang bekas.
Pada satu sisi bengkel itu terdapat tumpukan tinggi berbagai jenis
barang bekas. Balok-balok besi, kayu, peti-peti, papan luncur yang
berasal dan tempat anak-anak bermain, dan masih banyak lagi. Semua
diatur dengan seksama untuk menutupi sebuah karavan kecil yang
dijadikan Markas Trio Detektif. Ada beberapa jalan masuk rahasia ke
karavan itu, yang tidak mungkin bisa dilewati orang dewasa. Tapi saat
itu mereka tidak perlu masuk.
Jupiter mengambil obeng dan kotak perkakas, lalu membuka tutup jam
yang sebelah belakang. Setelab semua sekrupnya dilepas, tutup tadi
digesernya pada kabel supaya ia bisa melihat ke bagian dalam jam.
"Ah!" katanya. Dengan ujung obeng ditudingnya sesuatu yang rupanya
merupakan tambahan pada bagian dalam jam. Wujudnya berupa piringan
sebesar mata uang dollar Amerika. Tapi lebih tebal.
"Kurasa inilah mekanisme yang menimbulkan bunyi jeritan," katanya.
"Seseorang yang tahu seluk-beluk mesin jam memasangnya di sini,
menggantikan lonceng weker yang biasa."
"Tapi untuk apa?" tanya Bob.
"Itulah teka-teki yang kita hadapi. Jika kita ingin melakukan pengusutan
mengenainya. Pertama-tama kita harus mengetahui siapa yang memasang
piringan ini di sini."
"Aku tak tahu bagaimana kita bisa melakukannya, kata Pete.
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau bilang begitu karena tidak berpikir dengan sikap penyelidik," kata
Jupiter. "Sekarang coba kauperas otakmu sedikit. Katakan bagaimana
kau akan memulai pengusutan terhadap misteri ini"
"Yah" kata Pete agak ragu, "Kurasa pertama-tama aku akan menyelidiki
dari mana jam ini berasal."
"Tepat. Dan bagaimana caramu menyelidikinya?"
"Weker ini sampai di sini sebagai barang bekas yang tidak dipakai lagi,"
kata Pete. "Jadi mestinya dibeli oleh Paman Titus. Mungkin pamanmu itu
masih ingat di mana ia membelinya."
"Bukan ini saja yang dibeli Mr. Jones, melainkan bermacam-macam
barang," kata Bob agak sangsi. "Mana mungkin ia bisa ingat satu-satu
tempat asal barang beliannya."
"Betul," kata Jupiter. ‘Tapi pertimbangan Pete sudah benar. Pertama-
tama kita bertanya dulu pada Paman Titus, apakah Ia masih ingat di
mana ia membeli weker ini. Baru setengah jam yang lalu ia
menyerahkannya padaku, dalam kotak yang berisi macam-macam.
Sekarang kita lihat saja dulu apa saja yang juga ada dalam kotak itu."
Ia merogohkan tangannya ke dalam sebuah kotak kardus yang terletak
di atas meja kerjanya. Dikeluarkannya burung hantu yang sudah
diawetkan. Bulu burung itu hampir seluruhnya sudah rontok Kemudian
muncul sebuah sikat pakaian yang sudab nyaris gundul. Lalu menyusul
lampu meja yang sudah rusak, bertangkai panjang yang dapat digerak-
gerakkan. Lalu sebuah jambangan bunga yang sumbing bibirnya,
sepasang penahan buku berbentuk kepala kuda, serta beberapa benda
kecil lainnya. Hampir semuanya berada dalam keadaan rusak. Semuanya
barang bekas yang tak berharga. Atau sebaliknya. sangat bernilai. Ini
tergantung selera.
"Kelihatannya ada orang yang menyingkirkan barang-barang bekas" kata
Jupiter sambil meneliti benda-benda itu. "Semua dimasukkan ke dalam
kotak ini, lalu dituang ke tempat sampah. Oleh tukang sampah seluruh
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
isi kotak kemudian dijual pada Paman Titus- Paman boleh dibilang mau
membeli apa saja, asal harganya cocok - dengan memperhitungkan
ketrampilan kita untuk membetulkan apa yang masih bisa dibetulkan,
untuk kemudian dijual lagi."
"Sedollar pun tak mau kukeluarkan untuk membeli kesemuanya ini," kata
Pete. "Kecuali weker itu, yang kelihatannya masih baik. Cuma bunyinya
saja yang aneh. Bayangkan, dibangunkan suara jeritan!"
"Hmm." Jupiter merenung. "Katakanlah, kau ingin menakut-nakuti
seseorang. Mungkin bahkan sampai menyebabkan kematiannya. Lalu jam
ini ditaruh di ruang tidur menggantikan weker yang ada di situ. Lalu
apabila weker ini menjerit sebagai ganti deringan untuk membangunkan,
korban mengalami serangan jantung karenanya. Itu kan rencana
pembunuhan yang sangat licin!"
"Astaga!" desah Bob: "Jadi menurutmu, itu kegunaan weker ini ?"
"Entahlah - aku tadi hanya menyebutkan salah satu kemungkinan," jawab
Jupiter. "Sekarang kita tanyakan saja pada Paman Titus, mungkin ia
masih ingat dari mana ia memperoleh jam ini."
Jupiter mendului keluar meninggalkan tempat kerja mereka itu, menuju
pondok kecil di pekarangan depan yang dipakai sebagai kantor. Hans dan
Konrad, kedua pemuda keturunan Jerman yang bekerja sebagai
pembantu Paman Titus, nampak sedang sibuk menyusun bahan-bahan
bangunan yang masih bisa dipakai, membentuk tumpukan rapi. Titus
Jones, paman Jupiter yang bertubuh kecil dengan kumis besar
melintang serta sepasang mata cerah yang selalu bersinar jenaka, saat
itu sedang memeriksa sejumlah perabot bekas.
‘Nah?" sapanya ketika melihat ketiga remaja itu datang menghampiri.
"Jika kalian ingin mendapat uang saku sedikit, ini ada beberapa mebel
yang perlu diperbaiki dan dicat."
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Baikiah - kami akan mengerjakannya nanti, Paman," kata Jupiter
berjanji. "Saat ini kami tertarik pada jam ini, yang kami temukan dalam
kotak berisi barang-barang bekas yang Paman serahkan padaku untuk
diperiksa. Paman masih ingat, di mana Paman memperolehnya?"
"Hmm." Paman Titus mengerutkan kening. Ia berpikir sebentar,
berusaha mengingat-ingat. "Aku mendapatnya dari seseorang. Diberi
begitu saja, tanpa perlu kubayar. Kotak kardus itu ditambahkannya pada
kumpulan mebel yang kubeli ini. Orang itu pengumpul barang bekas, di
jalan menuju Hollywood. Kerjanya mengambili barang-barang bekas yang
dfsingkirkan ke tempat pembuangan sampah. Barang yang temyata
masih ada harganya kemudian dijual. Banyak orang yang suka membuang
barang bekas yang sebetulnya masih berguna."
"Paman tahu siapa nama orang itu?"
"Cuma nama depannya saja. Tom. Cuma itu saja. Tapi katanya pagi ini ia
akan datang kemari, mengantarkan barang-barang lagi. Kalau ia datang
nanti, bisa kautanyakan sendiri padanya."
Saat itu sebuah mobil pick up tua masuk ke pekarangan. Seorang laki-
laki berpakaian montir, dengan bibir dan dagu ditumbuhi rambut yang
sudah beberapa hari tak dicukur, melompat turin dari kendaraan itu
"Nah - itu dia datang," kata Mr. Jones. "Selamat pagi, Tom!"
"Selamat pagi, Titus," kata orang yang baru datang itu. "Aku
membawakan beberapa mebel lagi untukmu. Bagus sekali. Masih bisa
dibilang baru."
"Maksudmu belum cukup tua - jadi belum bisa kaukatakan barang antik,"
kata Titus Jones terkekeh. "Begini sajalah! Tanpa memeriksa lagi,
langsung saja kubayar sepuluh dollar untuk semuanya."
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Oke," kata orang yang bemama Tom itu dengan segera. "Di sini saja
kuturunkan?"
"Di sana saja, di belakang kantor. Tapi sebelumnya Jupiter ini masih
ingin menanyakan sesuatu padamu."
"Boleh saja. Bicaralah, nak."
"Kami sedang mengusut asal sebuah kotak kardus berisi barang-barang
bekas yang Anda berikan pada Paman Titus" kata Jupiter. "Dalam kotak
itu antara lain terdapat jam ini. Mungkin saja Anda masih ingat"
"Jam?" Laki-laki tua itu terkekeh. "Berlusin-lusin jam tua yang kupungut
saban minggu. Kebanyakan di antaranya kemudian kubuang lagi karena
sudah terlalu rusak. Tidak- aku tidak ingat lagi."
"Dalam kotak itu juga ada burung hantu yang diawetkan," kata Bob
menyertai pembicaraan. "Kalau itu, mungkin Anda masih ingat"
"Burung hantu? Nanti dulu. Kalau itu -" Laki-laki tua itu berusaha
mengingat-ingat. "Aku ingat memungut kotak kardus yang di dalamnya
ada burung hantu yang diawetkan. Barang seperti itu tidak sering
kupungut.Ya- betul, sekarang aku ingat lagi. Aku mengambilnya dan
sebuah rumah di- sebentar, sebentar- pasti aku akan ingat lagi. Di...,, "
Tapi kemudian ia menggeleng. "Wah, sayang aku tidak ingat lagi. Habis,
itu
sudah lebih dan dua minggu yang lewat. Sejak itu kutaruh saja dalam
garasi, sampai kemudian kuserahkan pada pamanmu bersama mebel tua
yang dibelinya. Tidak, aku tidak bisa ingat lagi dari mana asal kotak
kardus itu."
Bab 2 Jupiter Menemukan Petunjuk
"Nah - itu satu pengusutan kita yang langsung macet sebelum bisa
dimulai," kata Pete. "Karena kita tidak bisa mengusut asal weker itu,
takkan mungkin kita bisa mengetahui - cari apa lagi kau sekarang,
Jupe?"
Saat itu mereka sudah kembali berada di bengkel. Pete berhenti bicara,
karena melihat Jupiter membalik-balik kotak kardus kosong yang semula
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
antara lain dijadikan tempat menaruh weker yang bisa menjerit, "Kotak
begini kadang-kadang ada tulisan alamatnya," kata Jupiter.
"Menurutku, itu kotak biasa saja, yang dipakai untuk barang-barang
belanja di di pasar raya," kata Bob.
"Ya, kau benar. Sama sekali tidak ada alamat tertulis di sini," kata
Jupiter.
"Kalau begitu," kata Pete menyambung kalimatnya yang tadi, "seperti
kataku tadi - pengusutan kita sekali ini - ada apa, Bob?"
Pete melihat Bob memotong secarik kertas persegi empat yang
melayang jatuh ke bawah mesin cetak.
"Ini, kertas ini kulihat jatuh dari kotak kardus itu," kata Bob pada
Jupiter. "Ada tulisannya."
"Mungkin daftar belanja," kata Pete. Tapi sambil berkata begitu
dihampirinya Bob, karena ingin tahu apa yang tertulis pada kertas itu.
Ternyata beberapa kalimat pendek yang ditulis dengan tinta. Jupiter
membacakannya keras-keras.
Rex yang baik
Tanya Imogene.
Tanya Gerald
Tanya Martha.
Setelah itu bertindak! Bahkan kau pun akan heran melihat hasilnya.
"Astaga!" seru Bob heran. "Apa maknanya?"
Tanya Gerald! Tanya Imogene! Tanya Martha!" ulang Pete sambil
mengeluh. "Siapa mereka itu - dan apa yang harus ditanyakan pada
mereka? Lagi pula, untuk apa?"
"Kurasa, ini semua merupakan bagian dari misteri jam aneh itu," kata
Jupiter.
"Kenapa kau mengatakan begitu?’ tanya Bob. "Itu kan cuma secarik
kertas yang terselip dalam kotak kardus itu. Bagaimana kita bisa
mengetahui ada tidaknya hubungan dengan jam itu?"
"Kurasa ada hubungannya," jawab Jupiter. "Perhatikan saja kertas ini.
Kan nampak bekas digunting, sehingga berukuran tertentu. Kurang lebih
Koleksi ebook inzomnia
Description:laki berpakaian montir, dengan bibir dan dagu ditumbuhi rambut yang sudah beberapa hari tertulis di kertas. It's quiet there even in a hurricane.