Table Of Contenthttp://inzomnia.wapka.mobi
TRIO DETEKTIF
MISTERI GUA RAUNGAN
Ebook by Syauqy_arr
Pesan Alfred Hitchcock
SELAMAT datang! Kita bertemu lagi dalam suasana misterius yang
melibatkan ketiga remaja yang menamakan diri mereka TRIO
DEKTEKTIF. Tapi bagi yang mungkin belum mengenal mereka ini, baiklah
kuperkenalkan dulu ketiga-tiganya. Mereka itu Jupiter Jones, Pete
Crenshaw, dan Bob Andrews. Semuanya tinggal di Rocky Beach,
California - tidak jauh dari kota film yang termasyhur, Hollywood.
Beberapa waktu yang lampau ketiga remaja itu mendirikan biro
penyelidik, dengan nama "Trio Detektif". Tujuan mereka, menyelidiki
setiap misteri yang timbul.
Pimpinan biro itu Jupiter Jones yang terkenal logis jalan pikirannya. Ia
selalu berkepala dingin, dan tidak kenai kata menyerah dalam
menghadapi teka-teki yang membingungkan. Ia didampingi Penyelidik
Kedua, yaitu Pete Crenshaw. Kemampuan jasmani pemuda ini besar
sekali manfaatnya dalam menghadapi situasi gawat. Sedang Bob
Andrews, anggota ketiga, lebih cenderung bersikap tekun dan cermat.
Ia bertugas menangani segi riset dan pencatatan fakta. Perusahaan
mereka berkantor di sebuah home trailer - atau karavan - yang letaknya
tersembunyi di kompleks penimbunan barang bekas yang
diperjualbelikan paman dan bibi Jupiter. Semboyan mereka, "Kami
menyelidiki apa saja!"
Dan kali ini mereka membuktikannya lagi. Mereka mendatangi suatu
pertanian yang terletak di daerah pegunungan California, untuk
menyelidiki sebuah gua yang meraung, bandit tersohor masa lampau
yang bangkit dari kematian, serta beberapa kejadian yang sangat aneh
di suatu lembah terpencil. Bagi yang cepat gugup, kunasihati agar
berhati-hati saja!
Alfred Hitchcock
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Bab 1 Erangan dalam Lembah
"AAAAAA-ooouuu!"
Erangan menyeramkan itu menggema dalam lembah. Saat temaram senja
menambah keseramannya.
"Itu dia - sudah mulai lagi," kata Pete Crenshaw berbisik -bisik.
Ia mengendap bersama kedua rekannya, Jupiter Jones dan Bob
Andrews, di atas tebing yang tinggi. Letaknya terpencil di salah satu
sudut tempat pertanian yang bernama Crooked- Y Ranch, hanya
beberapa ratus meter saja dari Samudra Pasifik. Sekali lagi terdengar
bunyi erangan seperti yang tadi.
"Aaaaaa-ooouuu!"
Bunyinya seperti lolongan panjang. Menegakkan bulu roma.
Pete bergidik. "Aku bisa mengerti sekarang, kenapa para pekerja
pertanian itu tidak mau lagi datang kemari," katanya pada teman-
temannya.
"Mungkin datangnya dari mercu suar yang nampak ketika kita menuju
kemari tadi " kata Bob menduga dengan suara pelan.
"Mungkin itu gema bunyi sirene kabul" Jupiter menggeleng.
"Tidak, Bob," katanya. "Kurasa suara itu bukan dari mercu suar asalnya.
Bunyi sirene kabut tidak begitu. Di samping itu, sekarang kan tidak ada
kabut."
"Kalau begitu, apa -" Bob tidak menyelesaikan kalimatnya, karena tahu-
tahu Jupiter sudah tidak ada lagi di sampingnya.
Penyelidik Pertama bertubuh gempal itu lari sambil merunduk-runduk ke
arah kanan, menyusur tubir. Pete dan Bob cepat-cepat berdiri lalu
menyusul. Matahari sudah hampir terbenam di balik celah pegunungan
pantai. Lembah nampak seperti berselubung cahaya kelabu temaram.
Sekitar lima puluh meter kemudian, Jupiter berhenti. Suara erangan
terdengar kembali. Jupiter memperhatikan dengan seksama. Tangannya
dicungkupkan di belakang telinga.
Pete memandangnya dengan mata membesar karena heran. "Sedang
mengapa kau, Jupe?"
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Pertanyaan itu tidak dijawab Jupiter. Ia berpaling, lalu berjalan sekitar
seratus meter ke arah yang berlawanan.
"Apakah kita hanya akan mondar-mandir saja di tepi tebing ini, Jupe?"
tanya Bob.
Ia pun heran melihat tindak-tanduk Jupiter yang nampak aneh itu.
Sebelum temannya itu sempat menjawab, terdengar lagi suara erangan
nyaring, mengambang dalam lembah.
"Aaaa-ooouuuu!"
Jupiter berpaling, menatap kedua rekannya.
"Tidak, Bob," katanya. "Eksperimen kita sudah selesai sekarang."
"Eksperimen?" kata Pete cepat. "Eksperimen yang mana? Kita dari tadi
kan cuma mondar-mandir saja di sini!"
"Kita tadi sudah mendengar erangan itu dari tiga tempat di atas tebing
ini," kata Jupiter menjelaskan. "Dalam pikiranku, aku menarik tiga garis
lurus - yaitu dari tempat aku mendengarnya, ke arah dari mana suara itu
kedengarannya berasal. Dan di mana ketiga garis khayal itu saling
berpotongan, di situlah asal suara tadi."
Sekarang Bob mengerti. "Memang betul, Pete," katanya. "Itu ilmu ukur
segitiga. Para pekerja teknik biasa memakainya."
"Tepat!" kata Jupiter. "Tentu saja aku tadi cuma bisa mengira-ngira
saja. Tapi untuk keperluan kita, sudah cukup."
"Keperluan apa, Jupe?" tanya Pete. "Maksudku, kita sudah menemukan
apa?"
"Kita kini mengetahui bahwa suara tadi pasti berasal dari gua yang ada
di gunung sana," kata Jupiter sambil menuding "Gua El Diablo!"
"Aduh, Jupe - itu kan sudah dari semula kita ketahui." kata Pete agak
kesal. "Kan sudah dikatakan oleh Mr. dan Mrs. Dalton."
Tapi Jupiter menggeleng. "Penyelidik yang bermutu tidak boleh begitu
saja mempercayai laporan orang, tanpa meneliti kebenarannya. Saksi
sering tidak bisa diandalkan keterangannya. Sudah berapa kali hal itu
dikatakan Mr. Hitchcock pada kita."
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Ketiga remaja itu berteman baik dengan Alfred Hitchcock, sejak
mereka mencarikan rumah berhantu untuk sutradara kenamaan itu,
untuk dijadikan lokasi pembuatan filmnya yang terbaru waktu itu.
"Kurasa kau benar, Jupe," kata Pete. "Mr. Hitchcock memang sudah
membuktikan pada kita bahwa sebenarnya tidak banyak yang benar-
benar dilihat saksi mata."
"Atau didengar," kata Jupiter menambahkan. "Tapi sekarang aku tidak
ragu-ragu lagi. Suara erangan itu memang datang dari Gua El Diablo. Kini
kita tinggal menyelidiki apa yang menimbulkan suara erangan itu, dan -"
Ia tidak menyelesaikan perkataannya, karena saat itu terdengar lagi
suara erangan yang nyaring. Seram dan mengerikan bunyinya dalam
kesuraman lembah yang mulai diselubungi kegelapan malam.
"Aaaaa-ooooouuuuuu!"
Kini bahkan Jupiter pun berdiri bulu tengkuknya. Bayang-bayang gelap
nampak memanjang, merayapi dasar lembah. Pete meneguk ludah, tanda
bahwa ia gugup. Atau mungkin juga ngeri!
"Mr. Dalton kan sudah tiga kali datang memeriksa gua itu, bersama
sheriff," katanya. "Tapi mereka tidak menemukan apa-apa di sana."
"Mungkin itu suara binatang," kata Bob menduga. "Aku belum pernah
mendengar suara binatang yang begitu," kata Jupiter.
"Lagi pula, kalau memang binatang, Mr. Dalton dan juga petugas
keamanan yang menyertainya pasti menemukan jejaknya di sana. Mereka
kan pemburu berpengalaman - ahli dalam melacak jejak binatang biasa. "
"Binatang biasa, katamu?" kata Pete dengan sikap gugup.
"Mungkin saja itu binatang yang tidak dikenal di daerah sini," kata
Jupiter. "Atau mungkin juga," sambungnya dengan mata berkilat kocak,
"mungkin juga itu El Diablo sendiri!"
"Jangan begitu dong!" seru Pete. "Kita kan tidak percaya pada hantu! Ya,
kan?"
Jupiter tertawa nyengir. "Aku kan tidak menyebut-nyebut hantu!"
katanya.
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi El Diablo kan sudah mati, hampir seratus tahun yang lalu," kata
Bob menyela. "Jika bukan hantu yang kaumaksudkan, Jupe - lalu apa
maksudmu?"
Jupiter tidak sempat menjawab, karena tepat saat itu langit di atas
lembah menjadi terang benderang. Nampak kilatan sinar kemerahan
memancar. Bunyi ledakan seakan-akan menggetarkan seluruh lembah.
Ketiga remaja itu berpandang-pandangan dengan mata terbuka lebar.
"Apa itu, Jupe?" tanya Bob.
"Entah - aku juga tidak tahu," jawab Jupiter sambil menggeleng.
Kilatan cahaya yang bertubi-tubi tadi menghilang. Gema bunyi ledakan
lenyap dengan pelan. Tiba-tiba Bob menjentikkan jarinya.
"Aku tahu sekarang - itu Angkatan Laut!" katanya. "Kau ingat ketika kita
kemari naik truk, Jupe? Kita kan melihat kapal-kapal Angkatan Laut
sedang berlatih! Pasti sekarang mereka sedang berlatih menembak
sasaran di Kepulauan Selat."
Pete tertawa lega. "Ya, betul," katanya. "Mereka memang biasa
melakukannya, beberapa kali dalam setahun. Aku pernah membaca
berita mengenainya di koran. Mereka menembaki sasaran pulau yang
tidak ada penghuninya."
Jupiter mengangguk. "Memang - kemarin juga diberitakan dalam koran:
Latihan menembak malam hari! Yuk - kita kembali ke ranch. Aku ingin
tahu lebih banyak lagi tentang lembah ini."
Pete dan Bob langsung setuju saja, karena saat itu lembah sudah benar-
benar gelap. Ketiganya berjalan menuju ke sepeda-sepeda mereka yang
ditaruh di tepi jalan tanah yang terdapat di sebelah belakang tebing.
Tiba-tiba dari seberang lembah terdengar bunyi gemuruh, disusul suara
jeritan panjang.
Bab 2 Si Tua
"ITU bukan erangan yang dari gua!" seru Pete.
"Betul," kata Jupiter sependapat. "Itu suara orang!"
"Orang yang dalam kesulitan!" kata Bob menambahkan. "Yuk, kita ke
sana!"
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Jeritan tadi datang dari kaki gunung yang menjulang di antara lembah
dan tepi samudra. Gunung itu disebut Gunung Setan, karena puncaknya
yang kembar berbentuk seperti tanduk di atas kepala. Bob, Jupiter, dan
Pete berlari sekuat tenaga melintasi lembah, menuju kaki Gunung Setan.
Di lerengnya berserakan tumpukan batu yang baru saja jatuh dari
sebelah atas. Debu masih berhamburan di udara.
"Tolong!" Seruan itu lemah sekali.
Pete berlutut di samping seorang laki-laki yang rambutnya sudah
ubanan. Orang itu terkapar di tanah. Tungkainya terputar dalam posisi
tidak normal, tertindih batu yang longsor tadi. Mukanya mengernyit,
menahan sakit.
"Jangan bergerak," kata Pete padanya. "Kami akan segera
menyingkirkan batu-batu yang menindih. "
Pete berdiri lagi, sambil memandang Jupiter. "Kurasa kakinya patah,"
katanya. "Sebaiknya kita cepat-cepat mencari pertolongan."
Laki-laki yang tergeletak itu mengenakan pakaian usang. Potongannya
seperti pekerja di tempat pertanian.
"Pergilah ke Crooked- Y Ranch," katanya. "Aku bekerja di situ. Katakan
pada Mr. Dalton agar mengirimkan beberapa orangnya kemari!"
Anak-anak berpandang-pandangan dengan perasaan kecut. Ada lagi anak
buah Mr. Dalton yang ditimpa kecelakaan! Bencana masih terus
merongrong Lembah Raungan!
***
Mulanya hanya Pete sendiri yang datang ke tempat pertanian itu, untuk
berlibur selama dua minggu di tempat suami-istri Dalton, yang baru saja
membeli Crooked- Y Ranch. Jess Dalton, yakni Mr. Dalton, dulunya jago
menunggang kuda liar, suatu acara pertandingan yang selalu meramaikan
rodeo, di mana para penggembala sapi saling bertanding memamerkan
kemahiran mereka menunggang kuda dan sapi jantan, serta menangkap
anak sapi. Ia pernah beberapa kali bekerja dengan Mr. Crenshaw, ayah
Pete, dalam pembuatan film-film petualangan dengan lokasi daerah
barat benua Amerika.
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian, ketika ia merasa mulai tua, Jess Dalton memutuskan untuk
membeli usaha pertanian dengan uang simpanannya. Ia ingin pensiun.
Orang yang sudah mulai tua, sebaiknya hidup lebih tenang. Jangan
mencari-cari bahaya lagi, katanya.
Tapi ketika ia bersama istrinya baru saja mulai mengembangkan kembali
usaha pertanian yang dibelinya dalam keadaan tak terurus, tahu-tahu
kesulitan datang melanda. Lembah Raungan mulai mengerang lagi setelah
setengah abad membisu. Nama aneh itu berasal dari cerita-cerita kuno
bangsa Indian serta karena ada beberapa peristiwa seram semasa
California masih merupakan jajahan bangsa Spanyol dulu. Suara erangan
itu saja sudah menyebabkan para pekerja ketakutan - apalagi ketika
kemudian terjadi kecelakaan secara beruntun-runtun.
Kecelakaan pertama terjadi suatu petang, ketika dua bawahan Mr.
Dalton sedang berkuda dalam Lembah Raungan. Tiba-tiba mereka
mendengar bunyi erangan aneh. Kedua kuda tunggangan mereka
melonjak karena kaget, sehingga para pekerja itu terpelanting ke tanah.
Satu di antaranya patah tangannya. Mereka kembali ke ranch sambil
bercerita bahwa "ada sesuatu yang menyeramkan di dalam lembah".
Tidak lama setelah itu, ternak sapi tahu-tahu lari bercerai berai saat
tengah malam, tanpa diketahui apa yang menjadi penyebabnya. Kemudian
seorang pekerja bercerita bahwa ketika ia sedang berjalan saat senja
dalam lembah, tiba-tiba ia melihat sosok tubuh yang besar sekali muncul
dari Gua El Diablo, di kaki Gunung Setan.
Beberapa waktu kemudian dua orang pekerja lenyap tanpa meninggalkan
berita. Walau sheriff yang menyelidiki kejadian itu kemudian
mengatakan bahwa kedua orang itu ditemukannya di kota Santa Carla
yang letaknya tidak begitu jauh dari situ, namun para pekerja yang lain
tetap saja tidak mau percaya.
Dengan segera Pete menyadari bahwa suami-istri Dalton benar-benar
pusing memikirkan segala rongrongan itu. Gua El Diablo diperiksa dengan
cermat - tapi tanpa menghasilkan kejelasan. Tidak mungkin sheriff
disuruh menguber hantu, atau legenda kuno. Ia sependapat dengan Jess
Dalton, bahwa pasti ada keterangan yang biasa saja di balik kejadian
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
misterius itu. Tapi sampai saat itu tidak ada yang berhasil menemukan
keterangannya.
Akhirnya Pete memutuskan untuk memanggil kedua rekannya, Bob dan
Jupiter, sambil menjelaskan bahwa di situ mungkin ada misteri yang bisa
diselidiki Trio Detektif. Kedua temannya itu sama sekali tidak
mengalami kesulitan ketika minta izin agar diperbolehkan menyusul Pete
ke Crooked- Y Ranch. Sedang Mr. dan Mrs. Dalton sama sekali tidak
menaruh keberatan atas kedatangan mereka. Tempat pertanian milik
kedua suami-istri itu letaknya sekitar sepuluh mil dari Santa Carla,
suatu kota obyek pariwisata yang modern. Tidak sampai seratus mil
sebelah utara Rocky Beach. Daerah tempat pertanian itu merupakan
wilayah pegunungan gersang, penuh dengan lembah dalam serta ngarai
berliku-liku, dengan teluk-teluk kecil yang terpencil letaknya di pesisir
Pasifik.
Orang tua Bob, juga paman dan bibi Jupiter, langsung setuju ketika
kedua remaja itu minta izin pergi ke sana. Menurut mereka, itu
kesempatan baik bagi keduanya untuk mengenal kehidupan di tempat
pertanian, sambil bersenang-senang naik kuda, berenang-renang, dan
memancing ikan di laut. Tapi bukan itu tujuan Bob dan Jupiter. Mereka
bukan hendak menunggang kuda, berenang-renang, atau memancing di
sana - melainkan menyelidiki misteri Lembah Raungan. Dan ketika
sedang melakukan kegiatan itulah mereka kemudian menjumpai laki-laki
yang tergeletak di tanah dengan tungkai tertindih batu.
"Lembah ini tempat yang terkutuk! Sungguh," gumam orang itu sambil
menahan rasa sakit. "Kenapa aku masih juga datang kemari.... Erangan
tadi itu - itulah penyebabnya!"
"Kurasa bukan," kata Jupiter bersungguh-sungguh. "Menurutku, getaran
yang ditimbulkan oleh tembakan kapal-kapal perang tadi menyebabkan
ada batu-batu menjadi longgar di atas sana, sehingga terjadi longsor.
Lereng Gunung Setan ini terjal sekali, dan juga sangat gersang."
"Erangan tadi penyebabnya!" kata orang itu berkeras.
"Sebaiknya kita mencari bantuan saja," kata Pete. "Kita sendiri takkan
mampu mengeluarkannya dari bawah batu-batu yang menindih ini."
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Saat itu terdengar suara kuda meringkik. Jupiter berpaling ke arah
suara itu, diikuti oleh Bob dan Pete. Nampak tiga orang berkuda
menyusur punggung lembah, menuju ke tempat mereka. Seorang di
antaranya menuntun kuda yang tidak ada penunggangnya. Penunggang
kuda yang paling depan ternyata Mr. Dalton.
"Sedang mengapa kalian di sini?" tanyanya sambil turun dari pelana.
Mr. Dalton bertubuh jangkung. Langsing tapi kekar. Ia memakai kemeja
berwarna merah nyala, celana blue jeans yang sudah lusuh, serta sepatu
cowboy bertumit tinggi dan dihiasi ukiran. Kekhawatiran nampak
membayang di wajahnya yang coklat dan berkerut-kerut terbakar sinar
matahari. Anak-anak menjelaskan bagaimana mereka tadi sampai
menemukan laki-laki yang cedera itu.
"Bagaimana, Cardigo?" tanya Jess Dalton. Ia berlutut di sisi anak
buahnya yang masih terkapar.
"Kakiku patah," gumam yang ditanya, "dan lembah terkutuk ini yang
menyebabkannya. Aku tidak mau lebih lama lagi berada di tempat ini."
"Kurasa tembakan-tembakan tadi melonggarkan batu-batu di atas
tebing, sehingga menyebabkan longsor," kata Jupiter menjelaskan.
"Ya - pasti itu penyebabnya," kata Mr. Dalton. "Sekarang tenang sajalah
dulu, Cardigo. Dengan segera kau akan kami bebaskan."
Tidak lama kemudian batu-batu yang menindih sudah berhasil
disingkirkan. Anak buah Mr. Dalton yang dua lagi pulang sebentar untuk
mengambil truk. Kendaraan itu dijalankan mundur sampai ke tempat
longsoran. Kemudian Cardigo diangkat dengan hati-hati, dimasukkan ke
bak belakang. Ia diangkut ke rumah sakit di Santa Carla, sementara
Jupiter beserta kedua temannya bersepeda kembali ke ranch.
Hari sudah malam ketika mereka tiba di tempat pertanian dan
menyimpan sepeda mereka. Di tempat itu ada lima bangunan: satu
bangsal tempat para pekerja tidur, sebuah lumbung besar, satu lagi
yang agak kecil, satu bangunan tempat memasak, dan bangunan utama
tempat tinggal suami-istri Dalton Bangunan utama itu bertingkat dua.
Bangunannya sudah tua, berkerangka kayu dengan dinding batu bata
yang dibuat dari tanah liat. Rumah itu dikelilingi serambi lebar yang
Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
teduh karena dinaungi atap. Tanaman menjalar dengan bunga berbentuk
corong merambati seluruh dinding, begitu pula semak bougainvillaea
berbunga warna merah tua. Kompleks bangunan-bangunan itu dikelilingi
kandang-kandang terbuka yang berpagar.
Ketika Pete dan kedua temannya datang, nampak para pekerja berdiri
dalam kelompok-kelompok kecil di sekitar dapur. Rupanya mereka
sedang membicarakan kecelakaan yang baru terjadi. Mereka bercakap-
cakap dengan suara pelan. Tapi wajah mereka menampakkan rasa takut
bercampur marah. Anak-anak hendak melangkah masuk ke bangunan
utama.
Tiba-tiba mereka disapa oleh seseorang yang tidak langsung kelihatan.
Suaranya berat dan bernada kasar. "Apa yang kalian lakukan di luar
tadi?"
Anak-anak melihat ada gerakan di serambi yang gelap. Mereka
mengenali sosok tubuh yang kecil tapi berotot. Mereka melihat wajah
yang keras ditempa kehidupan yang selalu di alam terbuka. Wajah Luke
Hardin, mandor yang mengepalai para pekerja di situ.
"Ranch ini sangat luas." kata mandor itu pada mereka. "Orang gampang
sekali tersesat di sini."
"Anda tidak perlu mengkhawatirkan kami," jawab Jupiter. "Kami sudah
biasa di alam bebas dan di daerah pegunungan."
Mandor itu maju selangkah. "Aku sudah mendengar apa yang kalian
lakukan tadi. Kalian ke Lembah Raungan! Tempat itu tidak cocok untuk
anak-anak! Kalian jangan ke sana!"
Sebelum anak-anak sempat mengatakan apa-apa, pintu rumah terbuka.
Dari dalam muncul seorang wanita bertubuh kecil tapi gesit. Rambutnya
sudah penuh uban, sedang kulit mukanya coklat terbakar matahari.
"Jangan mengoceh, Luke!" tukas wanita itu. "Mereka ini bukan anak-anak
kecil. Mereka rasanya lebih mampu memakai akal sehat, dibandingkan
dengan dirimu!"
"Lembah Raungan bukan tempat yang baik, Mrs. Dalton!" kata Luke
Hardin berkeras.
Koleksi ebook inzomnia
Description:"Orang dewasa seperti kau - masa takut dengan gua!" kata Mrs kata laki-laki berkaca mata tebal itu. "Kau percaya bahwa hantu itu ada, Anak muda?" "Kalau tentang hantu, tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, Sir," sela "Yang satu lagi itu mestinya Waldo Turner, temannya," kata Bob lagi.