Table Of ContentSoleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
MAKNA HIDUP BAGI PENGIKUT AJARAN TAREKAT QADIRIYAH WA
NAQSYABANDIYAH (TQN) DI SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH
Soleha
Forum Studi Islam dan Isu-isu Lokal (FOSIIL) Sukamara-Kalimantan Tengah
Alumni Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo
e-mail: [email protected]
Abstrak: Tarekat Qadiriyah wan Naqsyabandiyah yang ada di desa
Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci Kabupaten Sukamara
Kalimantan Tengah merupakan salah satu komunitas tarekat yang
memiliki ruang gerakan dalam menyebar luaskan serta melestarikan
ajaran sufi dengan menggunakan metode dzikir sebagai bentuk
pelaksanaan dari ajaran tasawuf. Selain menjalankan aktifitas ritual
para anggota tarekat ini juga memiliki dimensi kehidupan yang salah
satunya adalah melakukan pemahaman terhadap kehidupan
bermakna. Hal ini menjadi sebuah tolak ukur penting dalam meneliti
perkembangan keagamaan yang ada di Indonesia. Komunitas tarekat
yang ada di desa Sungai Pasir pada dasarnya memiliki ikatan
emosional sesama anggota tarekat dengan ikatan normatif yang ada
di dalam kelompok mereka sesuai dengan ajaran yang ada di dalam
tasawuf. Namun demikian mereka juga memiliki tujuan dari sebuah
komunitas yang salah satunya adalah mencapai ridha Tuhan.
Keywords: Sukamara, Makna Hidup, Victor Frankl, Guru, murid,
manaqiban, dzikir.
323
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
A. Pendahuluan tarekat merupakan kesatuan sikap dan
Tarekat adalah suatu metode atau ajaran yang tidak bertentangan dengan
penghayatan khazanah kerohanian (eso- syari’at islam.
terisme)1, dalam Islam dan salah satu Dengan adanya kegitan tarekat ter-
pusaka keagamaan yang penting, yang sebut, masyarakat mengalami perubahan
harus ditempuh seorang salik (orang yang dan kemajuan yang pesat baik dalam
meniti kehidupan sufistik), dalam rangka pemahaman, penghayatan, peng-amalan
membersihkan jiwanya sehingga dapat ajaran Agama yang bersifat ukhrawi saja
mendekatkan diri kepada Allah. karena tetap juga teraflikasi pada aspek
tarekat mampu mempengaruhi perasaan kehidupan duniawi. Hal ini dengan sendi-
dan pikiran kaum muslimin serta rinya mengantarkan pada upaya untuk
memiliki peranan yang sangat penting menjauhi segala larangan Allah dan
dalam proses pembinaan mental ber- menjalankan semua perintah-Nya secara
agama masyarakat yang selama ini suka rela. Ini yang kemudian dipahami
merasa terbelenggu oleh berbagai kecen- sebagai pengaruh tak langsung menemu-
derungan materialistik dan nihilism kan kebermaknaan hidup. Tandanya
modern yang orientasinya mengacu adalah mereka bisa menghargai hidup
kepada kemudahan, kenyamanan dan dan memanfaatkannya dengan perilaku
fasilitas hidup yang menyenagkan serta dan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
dapat menikmati dengan leluasa yang Islam. Firman Allah Swt:
pada kenyataannya tidak selalu men-
...
datangkan kesejahteraan dan kebahagia-
an umat. Namun justeru pada sebagian
“Barangsiapa yang mengerjakan suatu
orang yang menganutnya menimbulkan
kebajikan dengan kerelaan hati, maka
ketenangan jiwa dan kemampuan spiri-
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
tual bagi dirinya.2
kebaikan lagi Maha Mengetahui”. (QS.
Studi tentang tarekat ini merupakan al-Baqarah/2 : 158).
angapan bahwa pola-pola pikiran dan
Menurut Frankl, kebermaknaan
kegiatan tarekat disini dianggap sebagai
hidup adalah sebuah kehidupan manusia
bagian dari Agama Islam yang me-
untuk memilih sebuah komitmen
ngandung sistim kenyakinan (iman),
kehidupan. Maka, hidup ini bermula
sistim peribadatan (syari’at), dan sistim
dengan adanya alasan, mengapa se-
akhlak dan budi pekerti (ihsan), sesuai
seorang tetap hidup. Kebermaknaan
dengan kenyakinan para pengamal
hidup dapat diwujudkan pada nilai guna
tarekat di Desa Sungai Pasir ini, bahwa
bagi orang lain, apakah anak, istri,
1Asmaran As, Pengantar Studi Tasawuf, keluarga dekat, komunitas negara atau
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, h. vii
2Muchsin Jamil, Terekat dan Dinamika
Sosial Politik: Tafsir Sosial Sufi Nusantara,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h. 43.
324
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
bahkan umat manusia.3 Seseorang yang dalamnya. Bila makna hidup ini berhasil
memiliki rasa hidup bermakna akan ditemukan dan dipenuhi akan
memiliki sebuah komitmen untuk hidup menyebabkan kehidupan dirasakan
yang berarti dan berguna, baik untuk diri bermakna dan berharga yang pada
sendiri, orang lain, keluarga, maupun gilirannya akan menimbulkan perasaan
masyarakat.4 Komitmen adalah keadaan bahagia6.
seseorang yang memegang teguh akan Dengan demikian dapat diketahui
tujuan yang dicapainya suatu saat nanti. bahwa berbagai krisis yang menimpa
Untuk mencapai suatu kehidupan yang kehidupan manusia mulai dari krisis
bermakna maka perlu adanya tujuan dan sosial, krisis struktural, sampai krisis
komitmen dalam hidup individu. Setiap spiritual, semuanya bermuara pada per-
individu pasti memiliki rasa keber- soalan makna hidup manusia. Modernitas
maknaan dalam hidupnya. Dalam men- dengan segenap kemajuan teknologi dan
capai sebuah tujuan akan hidup, mereka pesatnya industrialisasi membuat manu-
hidup untuk apa dan apa yang akan sia kehilangan orientasi. Kekayaan materi
dilakukan dalam hidupnya untuk menuju kian menumpuk, tapi jiwa mengalami
hidup yang lebih bermakna.5 kekosongan. Seiring dengan logika dan
Bustami menyatakan bahwa makna orientasi yang kian modern, kerja dan
hidup merupakan suatu yang dianggap materi lantas menjadi aktualisasi
penting, benar dan didambakan serta kehidupan masyarakat.7 Gagasan tentang
memberi nilai khusus bagi seseorang. makna hidup ini menjadi pedoman dan
Makna hidup bila berhasil ditemukan dan gagasan dalam menentukan kehidupan
dipenuhi akan menyebabkan kehidupan yang optimal dalam menuju kebahagiaan
ini terasa begitu berarti dan beharga. dalam menjalankan kehidupan.
Pengertian makna hidup menunjukkan
Tarekat Qodiriyah Wan
bahwa di dalamnya terkandung juga
Naqsyabandiyah Di Desa Sungai Pasir
tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu
a. Sejarah Tarekat Qodiriyah Wan
dicapai dan dipenuhi. Maka hidup ini
Naqsyabandiyah
benar-benar terdapat dalam kehidupan
Tarekat adalah gerakan sufi di mana
itu sendiri, walaupun dalam kenyataan-
umat Islam mengamalkan aktivitas
nya tidak mudah ditemukan karena
keagamaan dengan menjalankan wirid
sering tersirat dan tersembunyi di
tertentu. Kata tarekat merupakan serapan
dari bahasa Arab, thariqah, yang secara
3Victor E. Frankl, Logoterapi Terapi harfiyah berarti jalan untuk mendekatkan
Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi, Terj. Man’s
diri pada Allah. Para anggota tarekat
Search Meaning: An Introduction to Logotherapy,
Jogjakarta: Kreasi Wacana, 2006, h. vii-viii.
4H.D. Bastaman, Logoterapi: Psikologi Untuk 6Ibid.,.h. 45-47.
Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup 7Said Agil Siraj, Tasawuf Sebagai Krisis
Bermakna, Jakrta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inpirasi
h. 42. Bukan Aspirasi, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006,
5Ibid., h.153. h. 48.
325
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
melakukan sebuah aktivitas yang dinamai spiritual keagamaan dalam
wirid dzikir (laa ilaaha illallah/Allah- mendekatkan diri pada Allah Swt. Serta
Allah) di lisan dan di hati. Tujuan wirid mengamalkan nasehat guru yang dapat
dikarenakan tersebut untuk membangun dalam menjalankan
menempatkan diri mereka lebih dekat ibadah kepada Allah Swt.
bersama Allah. Dzikir adalah suatu 3) Tekun dan selalu mengamalkan dzikir
bentuk ibadah sufi khusus sebagai bentuk TQN di desa Sungai Pasir (dzikir khafi
amalan wirid, yang berarti mengingat dan jahr) sebagai yang diajarkan oleh
Allah.8 tarekat melalui guru dan selalu
sejarah Thariqah Qadiriyah Wan bersedia mengamalkan dan mengikuti
Naqsabandiyah di Desa Sungai Pasir kegiatan-kegiatannya. Seperti
kecamatan Pantai Lunci kabupaten Khususiyah dan Manaqib.
Sukamara Kalimantan Tengah, yang Kebahagiaan lahir batin bagi
dipimpin oleh Syeikh KH Muhammad Aly jama’ah TQN di desa Sungai Pasir adalah
Bahruddin yang berasal dari PONPES At- mengamalkan ajaran tarekat secara
Taqwa Cabean Kejayan Pasuruan Jawa sungguh-sungguh, yang berintikan pada
Timur. Beliau lahir di Desa Cabean dzikir, serta amalan-amalan yang sudah
Kejayan Pasuruan pada tahun 1962. di dapat di tarekat.9
Tarekat yang dibawanya memilki mata Tarekat Qodiriyah Wan
rantai langsung dari Nabi Muhammad Naqsyabandiyah di desa Sungai Pasir ini,
Saw. Beliau menerima bai’at langsung merupakan salah satu Jam’iyyah Ahlith
dari gurunya, Syekh Muhammad Adlan Thariqah Mu’tabarah Qodiriyah Wan
Aly r.a. Cukir Jombang. Naqsabandiyah. Jam’iyyah ini terbentuk
Bagi jama’ah TQN di desa Sungai pada tanggal 20 Juli 2004 M. Tarekat
Pasir, para jama’ah tidak terlepas dari Qadhiriyah wan Naqsyabandiyah yang di
Islam, Iman, ihsan atau yang biasa disebut ajarkan oleh KH Muhammad Aly
dengan syari’ah, tarekat dan hakiqah. Bahruddin adalah merupakan tarekat
Serta mereka mempunyai kemauan yang yang berada di bawah naungan Jamiyyah
keras untuk mengamalkan tarekat dan Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An
mempunyai sikap sebagai berikut:: Nahdiyyah,
1) Percaya bahwa TQN di desa Sungai Jam’iyah Ahlith Thariqah Al
Pasir itu sebagi tarekat yang benar Mu’tabarah An Nahdliyyah adalah sebagai
untuk mendekatkan diri kepada Allah organisasi yang modern, profesional,
Swt. berdaya guna serta mampu
2) Percaya pada guru TQN di desa Sungai memberdayakan jama’ah melalui
Pasir sebagai orang yang bisa konsolidasi dan pengembangan
membimbing dalam menapaki jalan organisasi, pendidikan dan pengkaderan,
8 Endang Turmudi, Perselingkuhan Kiai
dan Kekuasaan, (Yogyakarta. LKIS: 2004), h. 62- 9 Wawancara dengan beberapa jama’ah di
63. desa Sungai Pasir, Jum’at 09 November 2012.
326
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
dakwah dan kerjasama, serta para pengikut atau yang disebut murid.
pengembangan pemikiran Islam dalam Namun di desa sungai pasir ini belum
rangka mereaktualisasikan ajaran Islam memiliki daftar anggota beserta struktur
Ahlussunnah Wal Jamaah untuk yangdisusun secara rigid, karena
mewujudkan nilai-nilai Islam yang kebanyakan dari kegiatan dan aktivitas
Rahmatan lil alamin dalam kehidupan yang dilakukan berdasarkan atas kultural
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. serta hubungan antara murid dan Guru
Ada dua kriteria utama bagi tarekat saja. Hal ini seperti yang disampaikan
untuk bisa disebut mu’tabarah. Pertama, oleh salah satu pengikut tarekat :
ajaran-ajaran tarekat harus sesuai dengan “Mengenai struktural yang ada di
syari’ah Agama Islam serta lebih berhati- lembaga kami belum disusun secara rapi,
hati dalam menjalankan hukum Allah Swt. serta angota-anggotanya belum ada
Kedua, wirid dzikir yang diamalkan harus daftar. Namun untuk membuat struktur
berasal dari mata rantai yang tidak dan mendata anggota tarekatnya, disini
terputus antara mursyid dengan Nabi sudah dilakukan, namun belum ada
Muhammad. Arti mu’atabarah sendiri secara resmi di bukukan hanya sebatas
adalah terikat yang bersambung ancangan sementara untuk kelancaran
sanadnya sampai pada Rasulullah Saw, di pelaksanaan kegiatan ini saja, padahal
mana beliau menerima dari Malaikat Jibril dengan adanya struktur keanggotaan
as., dan Malaikat Jibril as. Berasal dari akan lebih mudah, hal ini bertujuan untuk
Allah swt. 10 mewadai warga tarekat salah satunya bila
b. Struktur Tarekat Qodiriyah Wan teroganisir akan lebih mudah dilindungi
Naqsyabandiyah oleh pemerintah. Namun di sini belum
Secara umum struktur tarekat di dibuat mengenai strukturnya, namun
desa sungai pasir terdiri dari pemimpin masih diusahakan.”11
dan pengikut. Pemimpin dalam tarekat Juga dikatakan oleh bapak Husain
dinamakan Mursyid yang bertindak bahwa:
selaku pembimbing utama dalam “Para pengikut tarekat di desa
berbagai aktivitas tarekat. Mursyid sungai pasir terdiri dari para
mempunyai pembantu yang disebut masyarakat di daerah sekitar
sebagai khalifah, yang tugasnya Kalimantan tengah. Para
menggantikan tugas-tugas mursyid jika masyarakat secara keseluruhan
berhalangan. Selain sebagai pemimpin tidak diwajibkan menjadi jama’ah
dalam berbagai aktifitas tarekat, mursyid tarekat, akan tetapi lebih diarahkan
bertugas memberi ijazah bai’at kepada untuk mengikutinya, mereka yang
memiliki kehendak menjadi anggota
tarekat, maka ikut bai’at terlebih
10Lihat dari kitab Pembinaan Moral Untuk
Menjadikan Manusia Seutuknya Oleh Jam’iyah
Ahlith Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah Wan 11Wwancara dengan Bapak Syahrudin
Naqsyabandiyah, Cabean Kejayan Pasuruan Jawa salah satu jama’ah tarekat pada Rabu, 31 Oktober
Timur Indonesia, h. 58. 2012.
327
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
dahulu dan mempertangung wajib mengamalkan dan menjaga
jawabkannya”.12 amalan-amalan yang ada di dalam
Kebanyakan yang mengikuti aktivitas tarekat tersebut.
thariqah ini adalah sudah berkeluarga Sedangkan tugas seorang penganti
atau orang yang sudah tua, Baik dari dalam menjalankan aktivitas
kalangan menengah kebawah atau tarekat, apabila sang mursyid tidak
ekonomi tingkat atas. Sedangkan istilah- ada di tempat atau berhalangan.”13
istilah dalam thariqah ini adalah; mursyid, c. Silsilah Tarekat Qodiriyah Wan
murad, syaikh, pir, badal (pengganti), Naqsyabandiyah
khalifah (maksudnya juga pengganti), Ajaran tarekat yang diikuti dan
pengikut atau murid, fakir, atau sering dikembangkan di desa Sungai Pasir
disebut darwisy. Seperti itulah yang adalah tarekat Qadiriyah wan
digambarkan pada thariqah di desa Naqsyabandiyah, seperti yang terlihat
sungai pasir. Kemudian ajaran thariqah pada jalur silsilah yang diikutinya.
diajarkan kepada muridnya dengan Silsilah dalam dunia Tarekat
melalui bai’at (janji) untuk diberikan menghantarkan sanadnya (mata rantai)
tanggung jawab. Seperti yang dikatakan menghubungkan mursyid yang satu
bapak Husain bahwa: dengan mursyid yang lainnya hingga
“Adapun yang menjadi penganti Rasulullah Saw, bahkan sampai kepada
mursyid di desa Sungai Pasir ini Allah Swt. Mursyid atau guru tarekat di
adalah Ustadz Sya’roni, Ustadz desa Sungai Pasir ini adalah KH
Budiono, dan Bapak Padlam, karena Muhammad Aly Bahruddin, mengambil
mereka yang sudah dianggap tarekat dari Syeikh Muhammad Adlan Aly
mampu untuk mengamalkan dan Jombang, dan menempati urutan silsilah
menjaga amalan terekat tersebut, yang ke- 45 apabila dihitung dari
maka diangkat sebagai penganti matarantai pertama Allah Swt.
dalam mengamalkan aktivitas Secara skematis sanad silsilah
ajaran tarekat di desa ini. dari Tarekat Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
sinilah pengganti-pengganti itu yang ada di Desa Sungai Pasir ini dapat
mulai mengajarkan aktivitas ajaran dilihat sebagai berikut:
thariqah Qadiriyah Wan 1. Robbul Arbaabi wa Mu’tiqu Riqoobi
Naqsabandiyah kepada para Allah Swt.
pengikutnya. Akan tetapi masalah 2. Sayyiduna Jibril ‘Alaih al-Salam.
pembe’atan pertama kali tetap sang 3. Sayyidul Mursalin Sayyiduna
mursyid yang membe’atnya, maka Muhammad Saw.
seorang yang sudah ikut bai’at,
sudah menjadi pengikut tarekat dan
13Wawancara dengan bapak Husain salah
12Wawancara dengan Bapak Padlam salah satu pengikut tarekat Qodiriyah Wan
satu jama’ah tarekat pada Rabu, 08 September Naqsyabandiyah di Desa Sungai Pasir pada Senin,
2012. 05 November 2012.
328
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
4. Sayyid Aly bin Abi Tholib 38. As Syekh Ahmad Hasbullah r.a.
Karromallahu Wajha 39. As Syekh Asnawi Banten r.a.
5. Sayyid Khusaini bin Fatimatuz Zuhro. 40. As Syekh Kholil Rejoso Jombang r.a.
r,a. 41. As Syekh Abdul Latif Banten r.a.
6. As Syekh Zainul ‘Abidin. r.a. 42. As Syekh Romli Tamim r.a.
7. As Syekh Mumammad Al Baqir. r.a. 43. As Syekh Muslich Abdur Rohman r.a.
8. As Syekh Ja’far Shadiq r.a. 44. As Syekh Muhammad Adlan Aly r.a.
9. As Syekh Musa Al Kadhim r.a. Cukir Jombang.
10. As Syekh Abil Hasan ‘Aly bin Musa Ar 45. KH. Muhammad Aly Bahruddin Pon
Ridho r.a. Pes “AT TAQWA” Cabean Kraton
11. As Syekh Ma’ruf Karkhi r.a. Pasuruan Jawa Timur Indonesia.14
12. As Syekh Sri Saqoti r.a. Dari uraian silsilah yang diterima
13. As Syekh Abil Qosim Junaidi Al KH Muhammad Aly Bahruddin dari
Baqhdadi r.a. gurunya Syeikh Muhammad Adlan Aly
14. As Syekh Abi Bakar As Syibli r.a. seorang ulama kharismatik dan banyak
15. As Syekh Abdul Wahid At Tamimi r.a. menelurkan bayak ulama besar di antara
16. As Syekh Abil Faroj Al Turtusi r.a. salah satunya adalah KH Muhammad Aly
17. As Syekh Abil Hasan Al Hakari r.a. Bahruddin.
18. As Syekh Abi Sa’id Al Mubarok Al d. Tujuan Tarekat Qodiritah Wan
Muhzir r.a. Naqsyabandiyah
19. Sayyidul Auliya’ As Syekh Abdul Adapun tujuan didirikannya tarekat
Qodir Jaelani r.a. di Desa Sungai Pasir, adalah sebagai
20. As Syekh Abdul Aziz r.a. beikut:
21. As Syekh Muhammad Hattak r.a 1. Membaca (mengamalkan) kalimat al-
22. As Syekh Samsuddin r.a. Qur’an, sebab lafadz la ilaha illa Allah
23. As Syekh Syarofuddin r.a. itu , kalimat al-Qur’an.
24. As Syekh Zainuddin r.a. 2. Taubat: sebab lafadz la ilaha illa Allah
25. As Syekh Nuruddin r.a. untuk melebur dosa.
26. As Syekh Waliyuddin r.a. 3. Tawasul dengan berdzikit dan
27. As Syekh Hisyamuddin r.a. Menjalankan perintah Allah yang ada
28. As Syekh Yahya r.a. di dalam Al-Qur’an, sebab orang-orang
29. As Syekh Abi Bakar r.a. yang beriman diperintahkan untuk
30. As Syekh Abdur Rochim r.a. banyak berdzikir.
31. As Syekh Ustman r.a. 4. Menjalankan amalan dan perintah
32. As Syekh Kamaluddin r.a. kanjeng Nabi , sebab Nabi ahli dzikir,
33. As Syekh Abi Fatah r.a.
14Sumber dokumen Lihat dari kitab
34. As Syekh Murod r.a.
Pembinaan Moral Untuk Menjadikan Manusia
35. As Syekh Syamsuddin r.a. Seutuknya Oleh Jam’iyah Ahlith Thoriqoh
36. As Syekh Akhmad Khatib Sambas r.a. Mu’tabaroh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Cabean
Kejayan Pasuruan Jawa Timur Indonesia. h. 149-
37. As Syekh Abdul Karim Banten r.a.
152.
329
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
dan selalu berdzikir setiap waktu 1. Diakui sebagai murid Syaikh Abdul
dengan sebanyak-banyaknya. Dan Qodir al-Jaelani r.a.
membersihkan hati baik dhahir 2. Ditolong dan dibela di dunia dan
maupun batin dari sifat-sifat madz- akhirat oleh Syaikh Abdul Qodir al-
mudah yang merusak amal dunia dan Jaelani r.a.
akhirat. Supaya bisa istiqomah 3. Dimintakan maaf kepada Allah oleh
menjalankan syari’at Agama dengan Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani r.a.
hati yang ihlas. 4. Dikumpulkan dengan Abdul Qodir al-
5. Dapat menguatkan iman, Jaelani r.a di akhirat kelak.16
menghilangkan sifat munafik dan Adapun yang melatar belakangi
membentengi diri dari godaan syaithan setiap orang yang akan menjadi pengikut
dan menyelamatkan dari neraka. tarekat merupakan faktor yang
6. Dapat meneruskan/mensiarkan berpengaruh secara signifikan. Hampir
amalan kanjeng Nabi, para wali-wali seluruh informan mengakui bahwa
terutama syaikh Abdul Qodir Jaelani sebelum mengambil keputusan untuk
r.a, supaya mendapat pembelaan dan masuk atau tidak menjadi pengikut
pertolongan dan digolongkan di dalam Thariqah Qadiriyah Wan
surganya. sebab thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah, terjadi suatu keadaan
dan Naqsabandiyah dari Nabi negatif yang menimpanya dan sangat sulit
menyambung kemalaikat Jibril dan dihadapi dan dicari jalan keluarnya.
berasal dari Allah. Keadaan negatif yang dialami oleh satu
7. Belas kasihan kepada keluarga kita individu dengan individu lainnya sangat
yang telah meninggal, dengan beragam sesuai dengan sumber kejadian
berdzikir kalimat la ilaha illa dan keadaan masing-masing. Oleh karena
Allah/Allah-Allah. Dan mengamalkan itu, secara sederhana dapat dikatakan
dan membiasakan diri dengan berdikir bahwa pengetahuan seseorang tentang
kepada Allah, yang paling utama, yaitu thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah
la ilaha illa Allah. hanya dianggap sebagai faktor penarik
8. Menjauhkan diri dari rekayasa / sifat- dan pembimbing dalam pengambilan
sifat syaitan, Supaya dapat beribadah keputusan. Adapun keadaan khusus yang
dengan hati ikhlas, istiqomah dan menimpa individu sebelum mengambil
menjadi orang yang bertaqwa. Dengan keputusan, dianggap sebagai faktor
menenangkan hati, merukunkan pendorong dalam proses pertimbangan
keluarga, menenteramkan desa, untuk mengambil keputusan apakah
mengamankan Negara, mensukseskan seseorang menjadi pengikut thariqah
tujuan. 15 Qadiriyah wan Naqsabandiyah.
Adapun faedah tarekat sangat besar, Secara teknis, seseorang yang akan
antara lain: menjadi pengikut thariqah Qadiriyah wan
15Ibid., h. 59-67. 16 Kitab Pembina Moral….., h. 70.
330
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
Naqsabandiyah, sekurang-kurangnya Keempat, jika sudah mantap, ia
harus melalui lima tahap. diminta untuk menyatakan
Pertama, seseorang telah kesanggupannya untuk menaati semua
menunjukkan niatnya untuk menjadi ajaran dan ketentuan thariqah.
pengamal ajaran thariqah Qadiriyah Wan Pernyataan kesanggupannya ini antara
Naqsabandiyah. dia diperbolehkan ikut lain dilakukan dalam bentuk janji untuk
serta dalam setiap aktivitas yang tidak akan murtad. Hal ini didasarkan
diselenggarakan oleh komunitas thariqah pada satu keyakinan bahwa barang siapa
Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. Melalui yang keluar dari thariqah Qadiriyah Wan
tahapan ini, seorang pengikut dapat mulai Naqsabandiyah, ia harus berani
memahami beberapa sifat dasar yang menanggung akibat buruk berupa siksa
dimiliki oleh ajaran thariqah Qadiriyah Allah Swt.
Wan Naqsabandiyah. Kelima, atau tahap terakhir, setelah
Kedua, setelah ia merasa cocok, keempat tahapan di atas dilalui, ia
pada tahap berikutnya, mulai diberikan ditalqin dan dituntun oleh guru untuk
penjelasan kepadanya tentang ajaran membaca istighfar (minta ampun kepada
thariqah secara lebih mendalam. Seorang Allah), membaca tahlil, shalawat, dan al-
guru menjelaskan beberapa hal Fatihah masing-masing sebanyak seratus
berkenaan dengan ajaran thariqah kali. Oleh karena itu, meskipun masih ada
Qadiriyah Wan Naqsabandiyah, tetapi peluang untuk tidak melanjutkan
tetap memberikan kebebasan kepada kejamaahannya dalam komunitas
pengikut untuk menentukan sendiri, thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah,
apakah ia akan melanjutkannya ke tahap proses talqin merupakan pintu gerbang
berikutnya, atau masih membutuhkan isyarat masuknya seseorang ke dalam
orientasi, atau bahkan mengakhiri thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah.
keterlibatannya dalam aktivitas tersebut. Setelah mengikuti proses talqin, seperti
Ketiga, setelah menetapkan niatnya diakui oleh beberapa orang pengikut,
untuk terus bergabung, ia disuruh muncul kesadaran spiritual baru yang
melaksanakan shalat istikharah untuk mengantarkan pengalaman religiusitas
memperoleh petunjuk dari Tuhan. yang tidak dirasakan sebelum melakukan
Dengan bimbingan seorang guru atau talqin.17
badal seorang pengikut memohon Pada sisi lain, diketahui pula bahwa
petunjuk Allah. Selain dimaksudkan sebagian besar pengikut thariqah
untuk mendapat petunjuk dan Qadiriyah Wan Naqsabandiyah adalah
memperoleh barakah, secara psikologis lapisan masyarakat kecil, seperti
melalui tahapan ini seorang pengikut juga pedagang, petani, nelayan, yang kurang
bisa memperoleh dukungan moril
sehingga niatnya semakin kuat dan penuh 17Wawancara dengan beberapa jama’ah
keyakinan. tarekat Qadiriyah Wan Naqsyabandiyah yang
telah melaksanakan kegiatan tarekat ini pada
Jum’at, 02 Nopember 2012.
331
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Soleha: Makna Hidup bagi Pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Sukamara
mampu ekonominya dan latar belakang Sesungguhnya setiap orang adalah
pendidikan sangat rendah. Demikian pula faqir dalam arti memerlukan pertolongan
pada aspek pengetahuan agamanya, Allah, juga disebut darwisy dalam bahasa
mereka dapat digolongkan masih awam. Persia yang mempunyai arti sama dengan
Rata-rata memperoleh pendidikan agama faqir.18 Karena gerakan thariqah- thariqah
di tempat-tempat pengajian yang biasa yang dipimpin seorang kiai atau guru
diadakan di lingkungan rumahnya. meliputi daerah yang sangat luas, maka
Bahkan, ada sebagian yang baru mulai perlu diangkat wakil-wakil setempat yang
mempelajari agama beberapa waktu disebut dengan badal (pengganti) atau
sebelum atau pada saat menjadi pengikut khalifah (juga sebagai pengganti). Seperti
thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. yang di ungkapkan oleh beberapa anggota
Dengan demikian, selain belajar wirid, tarekat di Desa Sungai Pasir bahwa:
mereka juga belajar shalat yang baik serta “Beberapa anggota yang
ibadah-ibadah mahdlah lainnya. Sekali- memutuskan masuk thariqah Qadiriyah
pun demikian, secara praktis, mereka Wan Naqsabandiyah mengaku bahwa,
termasuk penganut agama mapan ilmu tujuannya menjadi pengikut merupakan
agamanya meningkatkan supaya bisa upaya untuk membebaskan diri dari
menjalankan ibadah kepada Allah dengan ketegangan-ketegangan yang muncul di
baik. lingkungan sosial mereka, yang banyak
Permulaan seseorang menjadi diwarnai persaingan dan suasana
pengikut/anggota suatu perkumpulan ketidaknyamanan. Gejala ini banyak
thariqah adalah bai’at atau janji setia terjadi, terutama di kalangan masyarakat
dengan guru. Dalam kesempatan janji yang relatif langka suasana sosial
setia itulah guru atau kiai menyampaikan keagamaan. Sebagian besar dari waktu
“rahasia” suluk amalannya. Setelah hidupnya lebih banyak digunakan untuk
menerima rahasia suluk ini dia kini memenuhi kepentingan materiil. Sebagian
menjadi seorang ihwan atau saudara di antara mereka merasakan bahwa
sesama anggota perkumpulan. Di kehidupan yang dialaminya penuh
Indonesia khususnya Jawa pemimpin dengan dosa dan kesalahan. Mereka mulai
thariqah it u disebut guru atau kiyai. Di mencari jawaban atas ketidakpastian itu
Timur Tengah mereka disebut Mursyid dan banyak di antaranya yang
(pemberi petunjuk), murad (orang yang menemukan alternatif jawabannya
dikehendaki atau dicari), syaykh (syeikh, setelah masuk menjadi pengikut thariqah
orang tua), pir (bahasa persia, juga berarti Qadiriyah Wan Naqsabandiyah. Dengan
orang tua). Pengikutnya disebut dengan mengamalkan ajaran-ajaran thariqah
murid (orang yang menuntut atau Qadiriyah Wan Naqsabandiyah, mereka
mencari kebenaran), faqir (orang miskin, dapat berusaha melepaskan diri dari rasa
maksudnya miskin rohani sebagai lawan
dari Allah yang bersifat ghani yang berarti 18Nurcholid Madjid, Bilik-Bilik Pesantren
(Sebuah Potret Perjalanan), (Jakarta: Paramadina,
kaya).
1997), h. 61.
332
TEOLOGIA, VOLUME 26, NOMOR 2, JULI-DESEMBER 2015
Description:secara resmi di bukukan hanya sebatas ancangan sementara untuk . As Syekh Muslich Abdur Rohman r.a.. 44. As Syekh Muhammad Adlan Aly r.a..