Table Of ContentTAWARAN JUDUL PROYEK AKHIR D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2015/2016
PEMBIMBING
NO JUDUL DESKRIPSI
1 2
1 Alat Indikator Kapasitas Accu Potable pada Kendaraan Perkembangan bidang otomotif mengharuskan setiap bengkel kendaraan MRM RMT
melakukan pengecekan kapasitas accu dengan manual. Untuk kebutuhan tersebut maka
dibuatlah alat indikator untuk melihat kemampuan atau kapasitas accu kendaraan
sebelum dilakukan pengisian ulang accu tersebut.
Alat ini berprinsip dari pengukuran arus yang keluar dari accu kendaraan saat
diberikan beban pada alat indikator tersebut sehingga didapatkan dengan melakukan
perhitungan antara tegangan accu tersebut dengan arusnya didapatkan daya yang
tersimpan di accu, sehingga bisa diperoleh angka estimasi perkiraan apakah arus dan
daya accu tersebut masih amsih dalam batas toleransi seblum diisi ulang ataupun diganti
dengan accu baru.
Diharapkan alat ini bisa digunakan untuk semua accu kendaraan baik kendaraan
roda dua maupun roda empat dengan menggunakan display indikator kemampuan
dayanya.
2 Alat Indikator Baterai Lampu Darurat Portable Dalam kebutuhan peralatan elektronika dirumah tangga, lampu darurat sebagai MRM DUM
alternatif saat terjadi drop jatuh pada aliran PLN sangat memegang peranan yang
sangat penting. Sisi kelemahan saat ini adalah lampu darurat tersebut tidak dilengkapi
dengan keterangan sejauh mana lampu tersebut bisa nyala saat terjadi aliran PLN mati.
Alat ini dibuat dengan sistem dimana saat lampu nyala dihitungkan daya yang
keluar terhadap daya simpan pada baterai lampu darurat tersebut, sehingga dari
perbandingan daya yang tersimpan terhadap estimasi perhitungan daya keluar bisa
diperoleh indikasi waktu nyala dari lampu darurat tersebut.
Diharapkan alat ini bisa diembededkan dengan yang sudah ada dipasaran, tetapi
terdapat tambahan berupa display waktu nyala dari lampu darurat tersebut.
3 Charger Handphone Multiguna Berdasarkan Kebutuhan Kebutuhan charger handphone dewasa ini sangatlah besar, banyak dipasaran MRM DNN
Arus charger handphone yang tidak kebutuhan akan arusnya harus sesuai dengan spesifikasi
ataupun merk dari jenis handphone tertentu. Sejauh ini belum terdapat charger
handphone yang multiguna yang bisa dilakukan adjust terhadap kapasitas arus yang
disesuaikan dengan jenis handphonenya.
Alat ini berprinsip dilakukan adjust atau pengaturan terhadap arus yang keluar
dari charger multiguna ini , sehingga diharapkan kapasitas arus yang keluar sesuai
dengan yang diharapkan oleh jenis handphone tertentu.
Diharapkan alat ini berfungsi dan bermanfaat untuk memperlama usia dari
handphone itu sendiri dan tidak tergantung dari spesifikaqsi arus dari handphone
tertentu.
4 Kontrol Lampu Lalu Lintas (2 Orang) Penjelasan : Kontrol lampu lalu lintas jarak jauh melalui GUI, menetukan berapa lama USA DUM
durasi pergantian waktu setiap lampu lalu lintas berdasarkan IP.
Pengerjaan : Dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang, 1 untuk kontrol
lampu lalu lintas dan 1 orang untuk pengerjaan GUI di desktop.
Kemampuan sebagai prasyarat : Mikrokontroler dan bahasa C untuk kontrol lampu lalu
lintas. Cpp atau java untuk GUI control lampu.
Gambaran sistem :
5 Sistem Informasi PLN (Upgrading Sistem Informasi On-Grid) Penjelasan : Informasi penggunaan listrik dari setiap rumah di wilayah tertentu, hingga AGD DUM
informasi pembayaran tagihan listrik.
Pengerjaan : dilakukan oleh 1 orang.
Kemampuan sebagai prasyarat : PHP, SQL, Ajax, dan Jason.
6 Smart Home (2 Orang) Penjelasan : Sistem kontrol rumah untuk kontrol semua perangkat listrik, suhu, pintu, AGD DUM
dsb. Setiap penambahan lampu, sensor, dll dilakukan via web base.
Pengerjaan : Dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang, 1* orang untuk
kontrol lampu-lampu dan sensor rumah,1** orang untuk sistem informasi Smart Home.
Kemampuan sebagai prasyarat : *Mikrokontroler dan bahasa C, **PHP, SQL, Ajax, dan
Jason.
7 Spectrum Analyzer Berbasis RDS (2 Orang) Penjelasan : Sistem monitoring sinyal berbasis RDS, untuk memonitoring karakteritik YSR DUM
sinyal yang diterima.
Pengerjaan : Dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari2 orang, 1* orang
pengerjaan antena, 1** orang untuk GUI di PC.
Kemampuan sebagai prasyarat : *CST, Ansoft, RDS, **RDS, bahasa Cpp.
Gambaran sistem :
8 Beagleboard Spectrum Analyzer Penjelasan : Sistem monitoring sinyal berbasis beagleboard, untuk memonitoring TND DUM
karakteritik sinyal yang diterima.
Pengerjaan : Dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 2 orang, 1* orang
pengerjaan antena, 1** orang untuk beagleboard.
Kemampuan sebagai prasyarat : *CST, Ansoft, RDS, **beagleboard.
9 Sistem Informasi Monitoring Jaringan Penjelasan : Sistem monitoring sinyal berbasis web, untuk memonitoring on/off serta HFD DUM
traffic network berbasis gmap.
Pengerjaan : dikerjakan secara individu.
Kemampuan sebagai prasyarat : TCPIP, PHP, SQL, Ajax, Json.
Gambaran sistem :
10 Perencanaan Indoor Building Coverage (IBC) untuk Suatu gedung yang besar atau luas memiliki area yang signalnya rendah. Hal ini HPT ATV
Frekuensi 3G di Universitas Telkom disebabkan karena redaman (loss) oleh bangunan terhadap daya sinyal dari BTS
terdekat. Bahan dan kualitas bangunan gedung sangat mempengaruhi kualitas sinyal.
Semakin tebal bangunan dan semakin banyaknya penghalang antar ruangan maka sinyal
yang ada di area tersebut akan semakin kecil juga. Beberapa langkah dalam
perencanaan IBC yaitu: survei lapangan, drive test before, planning, instalasi, dan
pengukuran performansi.
11 Perencanaan Indoor Building Coverage (IBC) untuk Suatu gedung yang besar atau luas memiliki area yang signalnya rendah. Hal ini HPT ATV
Frekuensi WiFi di Gedung GKU Universitas Telkom disebabkan karena redaman (loss) oleh bangunan terhadap daya sinyal dari BTS
terdekat. Bahan dan kualitas bangunan gedung sangat mempengaruhi kualitas sinyal.
Semakin tebal bangunan dan semakin banyaknya penghalang antar ruangan maka sinyal
yang ada di area tersebut akan semakin kecil juga. Beberapa langkah dalam
perencanaan IBC yaitu: survei lapangan, drive test before, planning, instalasi, dan
pengukuran performansi.
12 Perencanaan Jaringan Wireless untuk Aplikasi Perkuliahan Jaringan komputer saat ini terhubung dengan topologi dan media penghubung yang HPT SCA
Jarak Jauh Menggunakan Jaringan Bluetooth di Universitas berbeda-beda serta terus berkembang sesuai dengan teknologi media penghubung dan
Telkom kebutuhan pengguna. Media yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam jaringan
komputer adalah piranti bluetooth. Bluetooth merupakan media komunikasi data
wireless yang dapat digunakan dalam jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-
masing jenis piranti bluetooth. Dalam Proyek Akhir ini akan dilakukan perencanaan
jaringan wireless untuk aplikasi Perkuliahan Jarak Jauh menggunakan jaringan bluetooth
di Universitas Telkom.
13 Perancangan dan Realisasi Power Amplifier untuk Repeater Bluetooth merupakan media komunikasi data wireless yang dapat digunakan dalam HPT SCA
Frekuensi Bluetooth secara Lokal di Universitas Telkom jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing jenis piranti bluetooth. Dalam
Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi power amplifier untuk
repeater frekuensi bluetooth secara lokal di Universitas Telkom.
14 Perancangan dan Realisasi Low Noise Amplifier untuk Bluetooth merupakan media komunikasi data wireless yang dapat digunakan dalam HPT SCA
Repeater Frekuensi Bluetooth secara Lokal di Universitas jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing jenis piranti bluetooth. Dalam
Telkom Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi low noise amplifier untuk
repeater frekuensi bluetooth secara lokal di Universitas Telkom. Tujuannya adalah
melakukan peningkatan cakupan teknologi bluetooth.
15 Perancangan dan Realisasi Filter ISM (Industrial, Scientific, Bluetooth merupakan media komunikasi data wireless yang dapat digunakan dalam HPT ATV
and Medical) Band untuk Repeater Frekuensi Bluetooth di jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing jenis piranti bluetooth. Dalam
Universitas Telkom Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi filter ISM (Industrial, Scientific,
and Medical) band untuk repeater frekuensi bluetooth di Universitas Telkom. Tujuannya
adalah melakukan peningkatan cakupan teknologi bluetooth.
16 Perancangan dan Realisasi Filter Selective Band Frekuensi Bluetooth merupakan media komunikasi data wireless yang dapat digunakan dalam HPT ATV
Bluetooth jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing jenis piranti bluetooth. Dalam
Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi filter selective band frekuensi
bluetooth. Tujuannya adalah melakukan peningkatan cakupan teknologi bluetooth.
17 Perancangan dan Realisasi Antena Transceiver untuk Bluetooth merupakan media komunikasi data wireless yang dapat digunakan dalam HPT DNN
Frekuensi Bluetooth jarak tertentu sesuai dengan kemampuan masing-masing jenis piranti bluetooth. Dalam
Proyek Akhir ini akan dilakukan perancangan dan realisasi antena transceiver untuk
frekuensi bluetooth. Tujuannya adalah melakukan peningkatan cakupan teknologi
bluetooth.
18 Perancangan dan Realisasi Contact Centre Multi Aplikasi Contact Centre merupakan sistem pelayanan informasi terpadu (help desk) dimana suatu ASM RMT
untuk Pelayanan Kampus Berbasis Asterisk-Studi Kasus meja dapat melayani berbagai informasi dengan melalui berbagai media (telepon, SMS,
Kampus Telkom University live chatting/IM, email, Q&A dll) sesuai pilihan/yang dikehendaki publik. Semua media
tersebut pada meja pelayan berbasis web, yang dilengkapi fitur forwarding ke jalur yang
sesuai dengan bidang/kompetensi memberikan jawaban/tanggapan atas permintaan
informasi tersebut. Untuk media telepon, dengan memanfaatkan sentral IP PBX open
source seperti Asterisk. Jadi sistem yang dirancang dan direalisasikan merupakan
jaringan.
19 Rancang Bangun Sistem Keamanan Lingkungan Terpusat Sistem keamanan lingkungan pemukiman yang dimaksud berupa sistem sensor yang ASM DUM
Untuk Area Pemukiman (Kompleks Perumahan) Melalui dipasang pada tiap rumah di kompleks perumahan yang terkoneksi melalui jaringan
Pemanfaatan Jaringan Adhoc Adhoc (WiFi) dengan memanfaatkan komputer (desktop, laptop, mikro komputer seperti
arduino dll). Koneksi tersebut dipusatkan pada Pos Jaga sebagai pusat monitoring dan
menerima panggilan darurat dari sebarang rumah yang membutuhkan
bantuan/pertolongan. Di masing-masing rumah juga disediakan sistem monitoring lokal
(jika penghuni berada di rumah) maupun fasilitas/fitur notifikasi melalui
handphone/smart phone jika penghuni bepergian dan rumah dalam keadaan kosong.
Dengan demikian terdapat proteksi ganda yaitu penghuni rumah sendiri dan pusat pos
jaga dengan sistem monitoring dan notifikasi dimana petugas pos jaga juga dilengkapi
smart phone berbasis android untuk monitoring dan notifikasi seperti halnya pemilik
rumah baik dalam keadaan bepergian maupun ketika berada di rumah.
20 Perancangan dan Realisasi Sistem Kuliah Jarak Jauh Seorang dosen dalam pelaksanaan tugasnya tidak hanya mengajar di kelas melainkan ASM RMT
(Teleconference) Berbasis Multimedia tugas lainnya seperti penelitian, pengabdian masyarakat, seminar, membantu proyek
pemerintah maupun industri dll (sesuai tri dharma perguruan tinggi), yang
pelaksanaannya dilakukan di luar kampus. Sementara tugas pengajaran di kelas tidak
boleh ditinggalkan dimana untuk kuliah pengganti sering terkendala dalam me-matching
dengan jadwal kuliah mahasiswa. Maka ketika dosen tugas ke luar kampus, harus
dimungkinkan melakukan pengajaran dari luar kampus melalui jaringan dalam mode
teleconference (video streaming yang dillengkapi aplikasi untuk penayangan slide
presentasi (ppt), pemutaran video, web casting, serta fitur interaktif baik voice maupun
live chatting. Harus dimungkinkan pula untuk lebih dari satu ruang kelas dimana di tiap
kelas dilengkapi kamera, dan sound system serta PC server sedemikian rupa sehingga
merupakan video conference multi participant secara interaktif.
21 Perancangan dan Realisasi Sistem Penghematan Daya Pada Sistem pengkondisi ruangan saat ini dalam mensensing temperaturnya hanya ASM DNN
Pengkondisi Ruangan (AC) Menggunakan Metoda Kontrol memperhatikan temperatur dalam ruangan, sehingga kendali kompresor hanya
Ventilasi dan Pengaturan Pulse Width Modulation (PWM) bergantung temperatur ruangan. Padahal jika dilengkapi dengan sensor temperatur luar,
pada saat temperatur luar lebih dingan dari batas maksimal rentang temperatur yang
diinginkan, sesungguhnya dapat memanfaatkan pendinginan bantuan dari luar melalui
ventilasi dengan bantuan fan penghembus ke dalam (inhaus) sehingga dapat
mempercepat proses tercapainya temperatur yang diinginkan di dalam ruangan
sehingga dapat menghemat energi listrik. Di samping itu untuk meningkatkan efisiensi
energi mode operasi motor kompresor juga dikontrol kecepatannya dengan PWM. Hasil
perancangan dan realisasi harus mampu membuktikan seberapa besar penghematan
energi (daya listrik) untuk kondisi cuaca/iklim di Bandung dan untuk pendinginan
perangkat elektronik seperti di ruang BTS.
22 Evaluasi Kualitas Video dan Kinerja Jaringan Pada Sistem Pentransferan gambar video melalui jaringan internet dalam sistem surveilance (jumlah ASM ATV
Pemantauan Kemacetan Lalu lintas Jalan Raya kamera yang cukup banyak yang ditempatkan di berbagai lokasi, seperti monitoring
kemacetan lalulintas oleh Ditlantas), kualitas gambarnya berpotensi relatif buruk karena
delay dan packet loss yang disebabkan adanya ketidakseimbangan antara kapasitas
kanal dan volume informasi yang harus ditransfernya pada saat yang sama. Maka
haruslah dilakukan penelitian bagaimana model sistem pentransferan yang efisien dan
efektif meliputi pengkonfigurasian jaringan (arsitektur dan setting), pemilihan codec,
pemilihan media jaringan (provider), platform/protokol komunikasi, pemilihan perangkat,
dan pengaturan-pengaturan lainnya serta harus dapat menentukan model konfigurasi
yang paling efisien dan batas-batas hubungan antara jumlah kamera, kualitas yang
diinginkan serta kapasitas bandwidth yang diperlukan termasuk rekomendasi skema QoS
yang cocok seperti MPLS, DiffServ, IntServ, dll.
23 Peancangan Purwarupa Infrastructure as a Services (IaaS) Penyediaan infrastruktur komunikasi dan informasi oleh suatu perusahaan/instansi pada ASM RMT
pada Sistem Cloud Computing era “cloud computing” sekarang ini tidak harus membeli perangkat sendiri (berivestasi)
seperti server, storage, dll termasuk sumber daya manusianya seperti teknisi, engineer,
admin, dll, melainkan cukup sewa dari penyedia cloud computing. Salah satu layanan
cloud computing adalah menyewakan infrastruktur hardware dengan spesifikasi
processor, memory, dan storage sesuai yang dibutuhkan pengguna. Jenis layanan ini
dalam cloud computing disebut IaaS (Infrastructure as a Services). Maka jika kita sebagai
penyedia infrastruktur harus mampu merekayasa sejumlah server diintegrasukan
kemudian “dikavling-kavling” secara bebas spesifikasi/kapasitasnya sesuai permintaan
kastamer. Maka dalam penelitian dengan tema cloud computing ini untuk layanan IaaS
yang harus dilakukan adalah bagaimana mengintegrasikan beberapa server (cukup
menggunakan PC laptop/desktop, bukan menggunakan server sesungguhnya) dan
bagaimana mengkavling-kavling perangkat hardwarenya (prosesor, memory, storage,
dll) secara virtual sehingga dapat “dikecerkan” (retail) kepada pengguna (kastamer)
secara sewa.
24
25 Perancangan dan Realisasi 4x4 MIMO Antenna untuk Multiple Input Multiple Output (MIMO) adalah suatu teknik komunikasi yang TND DNN
Aplikasi LTE Menggunakan Teknik Interdigital Line menggunakan sejumlah antena pada sisi pengirim dan penerima untuk meningkatkan
performansi komunikasi. MIMO merupakan salah satu bentuk dari teknologi smart
antenna.Penambahan jumlah elemen dalam sistem MIMO dapat meningkatkan
kapasitas kanal sehingga cocok untuk sistem komunikasi yang membutuhkan high
datarate seperti Long Term Evolution (LTE).
Akan tetapi penambahan elemen tersebut juga mengakibatkan bertambahnya
ukuran space untuk peletakan antena, serta memperburuk isolasi antar elemennya, serta
makin kompleksnya disisi processing softwarenya. Elemen antena yang diletakkan
berdekatan akan mengakibatkan mutual coupling yang tinggi yang mengakibatkan
rusaknya pola pancar dan berkurangknya kapasitas kanal. Untuk itulah pada penelitian
ini akan digunakan teknik Interdigital Line untuk mengurangi efek mutual coupling antar
elemen.
Rangkaian interdigital dikembangkan pada tahun 50-an sebagai alternatif
pengganti struktur helix pada traveling wave amplifier. Struktur Interdigital-line
menggunakan sejumlah resonator yang tersusun secara paralel yang cara kerjanya
adalah dengan cara meng-coupling (baik secara induktif maupun kapasitif) untuk
mempropagasikan gelombang elektromagnetik masuk pada strukturnya.Umumnya
rangkaian interdigital digunakan untuk membuat filter. tapi pada penelitian ini,
interdigital-line digunakan untuk mengurangi efek mutual coupling pada susunan antena
yang berdekatan.
REFERENSI :
[1]. Michael C. Kaufman. 2009.“Lower Hybrid Experiments Using An Interdigital Line
Antenna On The Reversed Field Pinch” A dissertation of University Of Wisconsin-
Madison
[2]. R. Sadeghi Fakhr, A. A. Lot¯ Neyestanak, M. N. Moghaddasi."Compact Size And
Dual Band Semicircle Shaped Antenna For Mimo Applications"Progress In
Electromagnetics Research C, Vol. 11, 147{154, 2009
26 Perancangan dan Realisasi Sistem Antena untuk RF Energy Teknologi RF energy harvesting merupakan suatu teknik yang memungkinkan YSR DNN
Harvesting suatu perangkat wireless device untuk mengumpulkan energi RF yang jumlahnya
berlimpah baik dari Siskomber, Wireless LAN, Radio AM/FM, TV Broadcast dan kemudian
di ubah menjadi sumber catuan tegangan DC.
Teknologi RF energy harvesting ini menjadi solusi yang sangat menjanjikan untuk
sistem wireless yang memiliki keterbatasan catudaya.Contohnya adalah Wireless Sensor
Network (WSN). Kesuksesan teknologi ini juga sangat tinggi dikarenakan perkembangan
Micro/nano electronic yang sudah sangat maju dengan kebutuhan power yang sangat
kecil.
Perkembangan teknologi kedepan, sistem komunikasi 5G juga diramalkan akan
memanfaatkan teknologi ini sebagai teknologi kunci dimana seluruh device yang
membantu manusia akan bisa saling berkomunikasi (Device to Device Communication),
itu artinya kebutuhan power juga akan tinggi di mana saja lokasi device berada.
Blok diagram RF energy harvesting system bisa dilihat pada gambar berikut :
Pertama-tama Energi RF yang bebas disekitar device ditangkap oleh antena dan
kemudian masuk pada input RF-DC circuit conversion yang akan mengubah energi RF
menjadi tegangan DC. Kemudian energi ini disimpan pada batere atau storage
penyimpanan.
REFERENSI :
[1]. Sika Shrestha, Sun-kuk Noh, Dong-You Choi "Comparative Study of Antenna Design
for RF Energy Harvesting"Hindawi Publishing Corporation International Journal of
Antennas and Propagation Volume 2013, Article ID 385260, 10 pages
[2]. Xiao Lu, Ping Wang, Dusit Niyato, Dong In Kim, and Zhu Han "Wireless Networks
with RF Energy Harvesting: A Contemporary Survey"
[3]. Arghya Sahoo, Neelaveni Ammal "Design of Antenna System to harvest RF Energy
for Generating Electricity" nternational Journal on Recent and Innovation Trends in
Computing and Communication Volume: 3 Issue: 1
27 Perancangan dan Realisasi Low-Profile High-Gain UHF Penyiaran televisi digital (DTV) adalah penyiaran yang menggunakan frekuensi HPT DNN
Antenna untuk Digital Television (DTV) radio VHF / UHF seperti halnya penyiaran analog, akan tetapi dengan format konten
yang digital. Digitalisiasi siaran televisi ini memberikan manfaat lebih dibanding sistem
siaran analog, diantaranya kualitas gambar dan suara yang lebih baik, ketahanan
terhadap gangguan dan efisiensi kanal yang tinggi.
Sistem siaran digital telah dikembangkan di banyak negara maju dengan
bermacam standar tersendiri. Salah satu standar yang cukup populer di Eropa dan
negara-negara lain adalah standar DVB–T (Digital Video Broadcasting - terrestrial).
Sistem DVB-T, merupakan sistem penyiaran langsung dari pemancar bumi (terrestrial) ke
pengguna.
Rencana pemerintah dalam penyelenggaraan televisi digital dimulai di tahun 2012
dengan target migrasi total ke digital pada tahun 2018. Pada tanggal 22 November
2011, Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku regulator telah menetapkan
Peraturan Menteri Kominfo No.22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan
Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free to air).
Spesifikasi antena untuk aplikasi DVBT sendiri antara lain adalah :
1) Low Profile (Bentuknya sederhana) sehingga dengan mudah dan murah bisa dibuat
masal
2) BW Lebar
3) Gain tinggi
REFERENSI :
[1]. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2011.
Penyelenggaraan penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan tetap Tidak
Berbayar (Free To Air). Jakarta : Depkominfo.
[2]. Tommi Hariyadi, Annisa Dwi Kharisma, Rana Baskara H, "Antena Mikrostrip
Monopole Dengan Slot Untuk Aplikasi Dvb-T" Electrans, Vol.12, No.2, September
2013 , 171-178
28 Perancangan dan Realisasi High selectivity Microwave Filter Synthetic Aperture Radar (SAR) merupakan teknologi penginderaan jauh yang TND DNN
untuk Syntetic Aperture Radar (SAR) menggunakan gelombang mikro untuk mendapatkan citra permukaan bumi. Kelebihan
SAR dibandingkan dengan teknologi penginderaan jauh yang menggunakan sensor
optikal (kamera) terletak pada fleksibilitas penggunaannya dimana SAR tidak
terpengaruh oleh waktu siang maupun malam, serta tidak terganggu oleh adanya uap air
(awan, hujan, asap, dll.) saat digunakan untuk mendapatkan profil permukaan bumi.
Microwave filter merupakan perangkat penting dalam sistem SAR yang fungsinya
untuk meloloskan kawasan frekuensi tertentu dan memblok kawasan frekuensi lainnya.
Pada sistem SARfilter yang dibutuhkan memiliki spesifikasi tinggi terutama pada sisi
selektifitas, redaman pada passband dan dimensi fisik filter. Selektifitas respon filter bisa
dicapai dengan cara menaikkan orde filter yang tentunya mensyaratkan penambahan
jumlah resonator maupun komponen filter yang tentu saja menambah ukuran fisik dari
filter secara keseluruhan sekaligus menaikkan redaman pada daerah passband yang
menyebabkan penurunan sensitifitas.
Tantangan utama pada penelitian ini adalah merancang dan merealisasikan filter
untuk kebutuhan SAR dengan mengkompromikan ketiga parameter yang saling terkait
tersebut.
REFERENSI :
[1]. Kai Chang Lung-Hwa Hsieh “Microwave Ring Circuits and Related Structures”, A
John Wiley & Sons, Inc., Publication, 2004
[2]. Mudrik Alaydrus, “Pergeseran Transmission Zeros Akibat Perubahan Komponen
Penggandeng Silang, IncomTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer”, vol.5,
no.2, Mei 2014, hal. 145-162
29 Perancangan dan Realisasi Diplexer untuk Syntetic Synthetic Aperture Radar (SAR) merupakan teknologi penginderaan jauh yang YSR DNN
Aperture Radar (SAR) menggunakan gelombang mikro untuk mendapatkan citra permukaan bumi. Kelebihan
SAR dibandingkan dengan teknologi penginderaan jauh yang menggunakan sensor
optikal (kamera) terletak pada fleksibilitas penggunaannya dimana SAR tidak
terpengaruh oleh waktu siang maupun malam, serta tidak terganggu oleh adanya uap air
(awan, hujan, asap, dll.) saat digunakan untuk mendapatkan profil permukaan bumi.Blok
pada sistem SAR memiliki kebutuhan terhadap Diplexer.
Diplexer merupakan perangkat microwave yang umumnya terdiri dari 3 port.Fungsi
utama diplexer adalah frequency domain multiplexing. Misalnya dua port, port
pertama(L port) masuk gelombang dengan frekuensi rendah dan port kedua masuk
gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi (H port) akan digabungkan dan keluar
pada port ketiga (S port). Idealnya gelombang dari L port akan menuju ke S port dan
sebaliknya. dan gelombang dari H port akan menuju S port dan sebaliknya. dan tidak ada
gelombang dari L port yang menuju H port dan sebaliknya.Diplexer berbeda dengan
Combiner, diplexer bersifat frequency selectivity sedangkan Combinerbersifat non-
frequency selectivity.
Description:kelas dilengkapi kamera, dan sound system serta PC server sedemikian rupa sehingga . Penyiaran televisi digital (DTV) adalah penyiaran yang menggunakan frekuensi . Streaming Radio Using Visible Light Communication . Simulink Matlab, kemudian dilakukan implementasi pada perangkat