Table Of ContentSURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD
NEGERI TINOM TAHUN AJARAN 2015/2016
THE PHYSICAL FITNESS SURVEY OF FOURTH AND FIFTH GRADESD
NEGERI TINOM IN ACADEMIC YEAR 2015/2016
Oleh: Johan Saputra, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas Jurusan Pendidikan
Olahraga Rekreasi, Univeraitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini di latar belakangi dengan belum adanya data tentang tingkat kesegaran jasmani
siswa di SD Negeri Tinom. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesegaran
jasmani siswa kelas IV dan V SD Negeri Tinom Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang
berjumlah 63 siswa yang terdiri dari 35 siswa putra dan 28 siswa putri. Metode dalam penelitian ini
menggunakan teknik tes dan pengukuran. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesegaran
jasmani menggunakan instrumen Tes TKJI 2010. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan standar norma kesegaran jasmani dari TKJI untuk mengukur tingkat kesegaran
jasmani siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa SD Negerti
Tinom Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan mempunyai tingkat kesegaran jasmani: sangat
baik 0% (0 siswa), baik 6% (4 siswa), sedang 53% (32 siswa), kurang 39% (24 siswa), dan sangat
kurang 2% (1 siswa). Jika dilihat dari kelompok jenis kelamin hasil penelitian dari jumlah 35 siswa
putra sangat baik 0% (0 siswa), baik 6% (4 siswa), sedang 28% (17 siswa), kurang 21% (13 siswa),
dan sangat kurang 2% (1 siswa). Sedangkan dari jumlah 26 siswa putri sangat baik 0% (0 siswa),
baik 0% (0 siswa), sedang 25%(15 siswa), kurang 18% (11 siswa), dan sangat kurang 0% (0 siswa).
Sebagian besar tingkat kesegaran jasmani siswa putra putri kelas IV dan V SD Negeri Tinom tahun
ajaran 2015/2016 masuk dalam katagori kurang.
Kata kunci: Tingkat kesegaran jasmani, siswa kelas IV dan V SD Negeri Tinom
ABSTRACT
The background of this research is there was no physical fitness level data of students in SD
NegeriTinom. Therefore, this study aims to determine the physical fitness level of fourth and fifth
grade students of SD NegeriTinom in Academic Year 2015/2016. This research is quantitative
descriptive. The subject in this study is all of the fourth and fifth grade students which is 63 students
consisting of 35 male and 28 female students. The method of this study was using the test and
measurement techniques. Instrument used to measure physical fitness was using TKJI 2010. Data
analysis techniques in this study used standard of physical fitness norms of TKJI to measure the
physical fitness level of students. The results showed that the physical fitness level of SD
NegeriTinom students in academic year 2015/2016 as a whole has physical fitness level: excellent
0% (0 students), high 6% (4 students), medium 53% (32 students), low 39 % (24 students), and it is
very low 2% (1 student). While from the gender point of view, the research showed from the number
of 35 male students are excellent 0% (0 students), high 6% (4 students), medium 28% (17 students),
low 21% (13 students), and very low 2 % (1 student). On the other side, the number of 26 female
students is excellent 0% (0 students), high 0% (0 students), medium 25% (15 students), low 18% (11
students), and very low 0% (0 students). To conclude, most of the physical fitness level of students
both male and female of fourth and fifth grade students of SD NegeriTinom in academic year
2015/2016 is still low.
Keywords: level of physical fitness, fourth and fifth grade students of SD Negeri Tinom.
Yogyakarta, September 2016
Dosen Pembimbing Wakil Dekan I,
Drs. Sridadi, M.Pd Dr. Or. Mansur, M.S.
NIP. 19611230 198803 1 001 NIP. 19570519 198502 1 001
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 1
SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN
V SD NEGERI TINOM TAHUN AJARAN 2015/2016
The Physical Fitness SurveyOf Fourthand Fifth Gradesd Negeri Tinom In Academic
Year 2015/2016
Oleh :johan saputra, fakultas ilmu keolahragaan universitas negeri yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini di latar belakangi dengan belum adanya data tentang tingkat kesegaran jasmani
siswa di SD Negeri Tinom. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesegaran
jasmani siswa kelas IV dan V SD Negeri Tinom Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang
berjumlah 63 siswa yang terdiri dari 35 siswa putra dan 28 siswa putri. Metode dalam penelitian ini
menggunakan teknik tes dan pengukuran.Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesegaran
jasmani menggunakan instrumen Tes TKJI 2010. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan standar norma kesegaran jasmani dari TKJI untuk mengukur tingkat kesegaran
jasmani siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa SD Negerti
Tinom Tahun Ajaran 2015/2016 secara keseluruhan mempunyai tingkat kesegaran jasmani: sangat
baik 0% (0 siswa), baik 6% (4 siswa), sedang 53% (32 siswa), kurang 39% (24 siswa), dan sangat
kurang 2% (1 siswa). Jika dilihat dari kelompok jenis kelamin hasil penelitian dari jumlah 35 siswa
putra sangat baik 0% (0 siswa), baik 6% (4 siswa), sedang 28% (17 siswa), kurang 21% (13 siswa),
dan sangat kurang 2% (1 siswa). Sedangkan dari jumlah 26 siswa putri sangat baik 0% (0 siswa),
baik 0% (0 siswa), sedang 25% (15 siswa), kurang 18% (11 siswa), dan sangat kurang 0% (0 siswa).
Sebagian besar tingkat kesegaran jasmani siswa putra putri kelas IV dan V SD Negeri Tinom tahun
ajaran 2015/2016 masuk dalam katagori kurang.
Kata kunci: Tingkat kesegaran jasmani, siswa kelas IV dan V SD Negeri Tinom
Abstract
The background of this research is there was no physical fitness level data of students in SD
Neger Tinom. Therefore, this study aims to determine the physical fitness level of fourth and fifth
grade students of SD NegeriTinom in Academic Year 2015/2016.This research is quantitative
descriptive. The subject in this study is all of the fourth and fifth grade students which is 63 students
consisting of 35 male and 28 female students. The method of this study was using the test and
measurement techniques. Instrument used to measure physical fitness was using TKJI 2010. Data
analysis techniques in this study used standard of physical fitness norms of TKJI to measure the
physical fitness level of students.The results showed that the physical fitness level of SD NegeriTinom
students in academic year 2015/2016 as a whole has physical fitness level: excellent 0% (0
students), high 6% (4 students), medium 53% (32 students), low 39 % (24 students), and it is very
low 2% (1 student). While from the gender point of view, the research showed from the number of 35
male students are excellent 0% (0 students), high 6% (4 students), medium 28% (17 students), low
21% (13 students), and very low 2 % (1 student). On the other side, the number of 26 female students
is excellent 0% (0 students), high 0% (0 students), medium 25% (15 students), low 18% (11
students), and very low 0% (0 students). To conclude, most of the physical fitness level of students
both male and female of fourth and fifth grade students of SD NegeriTinom in academic year
2015/2016 is still low.
Keywords: level of physical fitness, fourth and fifth grade students of SD Negeri Tinom.
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 2
PENDAHULUAN membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
Tidak bisa dipungkiri perkembangan
Salah satu tujuan pendidikan jasmani
zaman yang semakin maju pasti membawa
disekolah adalah untuk meningkatkan
dampak dalam kehidupan seseorang.
kesegaran jasmani. Oleh karena itu,
Namun di jaman modern yang serba
pendidikan jasmani adalah satu tahap atau
canggih ini membuat manusia semakin
aspek dari proses pendidikan keseluruhan
enggan mengerakan tubuhnya, dalam
yang berkenang dengan perkembangan dan
kehidupan sehari-hari manusia telah
penggunaan kemampuan gerak individu
dipermudah dengan alat bantu yang
yang dilakukan atas kemampuan sendiri
diciptakannya. Hal ini mengakibatkan
serta bermanfaat dan dengan reaksi atau
manusia menderita disfungsi alat gerak
respon yang berkaitan langsung dengan
tubuh (hipo kinetic) sehingga organ-organ
mental, emosional, dan sosial.
tubuh mengalami kemunduran.
Menurut Engkos Koasasih (1985: 6)
Dampak yang dimaksud adalah
pendidikan jasmani adalah persamaan
menurunnya tingkat kesegaran jasmani
(sinonim) dari pendidikan dan struktur
seseorang, seperti yang dikemukakan oleh
persekutuan hidup modern yang
Djoko Pekik (2002: 4-5), bahwa
menyebabkan pendidikan jasmani menjadi
pergeseran pola hidup dari banyak
satu kebutuhan yang perlu ada dan harus
pekerjaan yang dilakukan dengan dinamis
ada. Olahraga dan pendidikan jasmani
menjadi jarang dilakukan disinyalir
tidak dapat dipisahkan. Keduanya sangat
sebagai penyebab menurunnya status
erat hubungannya dan saling
kesegaran jasmani seseorang karena
mempengaruhi. Pendidikan jasmani
kemajuan IPTEK. Seseorang dengan
bukanlah sekedar mengembangakan segi-
tingkat kesegaran jasmani yang baik maka
segi kejasmanian, memelihara kesehatan
orang tersebut akan dapat melakukan
jasmani agar supaya terhindar dari
aktivitas sehari-hari dengan waktu yang
kerugian-kerugian jasmani melainkan
lama, dibanding dengan orang yang tingkat
melalui kegiatan-kegiatan jasmani yang
kesegaran jasmaninya rendah.
hendak menanamkan norma-norma
Pendidikan jasmani memiliki peran
peganggan hidup yang nyata (positif) pada
yang sangat penting dalam
anak.
mengintensifkan penyelengaraan
Salah satu upaya pihak sekolah untuk
pendidikan sebagai suatu proses
meningkatkan kesegaran jasmani
pembinaan manusia yang berlangsung
siswanya, selain pembelajaran jasmani
seumur hidup. Pendidikan jasmani
yang diberikan seminggu sekali, SD
memberikan kesempatan kepada siswa
Negeri Tinom juga mengadakan senam
untuk terlibat langsung dalam aneka
masal seminggu sekali setiap hari Jumat
pengalaman belajar melalui aktivitas
pagi selama 25 menit. Meskipun SD
jasmani, bermain, dan berolahraga yang
Negeri Tinom telah mengajarkan upaya
dilakukan secara sistematis, terarah, dan
peningkatan kesegaran jasmani siswa, akan
terencana. Pembekalan pengalaman belajar
tetapi jumlah pelaksanaan olahraga peserta
itu diarahkan untuk membina, sekaligus
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 3
didik masih kurang karena peserta didik maupun kegiatan lainnya. Siswa tidak akan
hanya melakukan olahraga 2 kali dalam mudah mengantuk, lesu dan lemas jika
seminggu disekolah yaitu pada hari Jumat memiliki kesegaran jasmani yang baik
dan saat pembelajaran olahraga. Menurut (tinggi) serta siswa tidak mudah lelah
Djoko Pekik Iriyanto (2004: 17) dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Seharusnya peserta didik melakukan Kenyataannya yang terjadi teridentifikasi
aktivitas olahraga seminggu perlu 3-5 kali masih ada beberapa siswa kelas IV dan V
untuk menjaga tingkat kesegaran SD Negeri Tinom yang mudah mengalami
jasmaninya. Karena kebugaran akan kelelahan ketika mengikuti pembelajaran
menurun 50% setelah berhenti olahraga penjasorkes di sekolah.Perkembangan ilmu
atau latihan selama 4-12 minggu dan akan pembelajaran pendidikan jasmani yang
terus berkurang hingga 100% selama 10-30 selalu berkembang diharapkan guru selalu
minggu. belajar menambah ilmu yang baru.
Pendidikan jasmani yang diajarkan di Selama ini model pembelajaran
sekolah diharapkan dapat membuat siswa penjasorkes di sekolah selalu berorientasi
terbiasa hidup sehat dan senang melakukan pada prestasi itu sudah mulai digantikan
aktivitas jasmani secara aktif di setiap dengan pembelajaran pendidikan jasmani
harinya. Akan tetapi dilihat dari jumlah olahraga dan kesehatan yang berorintasi
siswa SD Negeri Tinom, sarana dan pada peningkatan kesegaran jasmani
prasarana yang ada saat ini masih sangat melalui permainan.Seorang guru segera
kurang memadai, karena jumlah sarana merubah paradigma pemebelajaran prestasi
yang ada di SD Negeri Tinom belum dengan pembelajaran model peningkatan
sesuai dengan jumlah murid yang ada pada kesegaran jasmani.Keterbatasan fasilitas
saat mengikuti jam pelajaran olahraga, selalu menjadi kendala pembelajaran
demikian juga dengan prasarana yang ada pendidikan jasmani di sekolah. Seorang
seperti lapangan yang kurang memadai. guru sebaiknya tidak terpaku pada fasilitas
Jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang ada untuk meningkatkan kesegaran
jasmani minimal setengah dari jumlah jasmani siswa. Seorang guru sebaiknya
keseluruhan siswa.Dalam pembelajaran memodifikasi alat yang ada agar
pendidikan jasmani harus menghindari perkembangna kesegaran jasmani siswa di
sistem antri yang lama. Selain sekolah tetap tercapai.
menyediakan sarana dan prasarana Penulis merasa tertarik untuk
pendidikan jasmani yang jumlahnya mengetahui dan mengadakan penelitian
minimal setengah dari jumlah total siswa, mengenai kategori kesegaran jasmani
guru pendidikan jasmani juga dituntut siswa kelas IV dan V di SD Negeri Tinom,
untuk membuat dan memodifikasi sarana Sidoarum, Godean Sleman Tahun Ajaran
dan prasarana serta membuat menarik. 2015/2016. Sampai saat ini tingkat
(Agus S. Suryobroto, 2004: 1). kesegaran jasmani siswa belum diketahui
Kesegaran jasmani yang baik akan karena selama ini di SD Negeri Tinom
sangat membantu siswa dalam menjalani belum pernah diadakan tes kesegaran
aktivitas sehari-hari baik di sekolah jasmani terhadap peserta didik. Penulis
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 4
merasa tertarik untuk mengetahui dan Subjek Penelitian
mengadakan penelitian mengenai kategori
Subjek dalam penelitian ini adalah
kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V di
seluruh siswa kelas IV dan V SD Negeri
SD Negeri Tinom, Sidoarum, Godean
Tinom Sidoarum Godean SlemanTahun
Sleman Tahun Ajaran 2015/2016.
Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 63
siswa terdiri dari 35 putra dan 28 putri.
METODE PENELITIAN
Kelas IV berjumlah 33 siswa yang terdiri
Jenis Penelitian dari 18 putra dan 15 putri. Kelas V
berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17
Penelitian ini adalah penelitian
putra dan 13 putri. Adapun rincian dari
deskriptif kuantitatif. Pada umumnya
populasi tersebut tercantum dalam tabel 1
penelitian deskriptif merupakan penelitian
berikut ini:
non hipotesis, sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu memerlukan Tabel 1. Jumlah Subyek SD N Tinom
hipotesis tetapi gambaran terhadap objek Siswa
No Kelas Jumlah
yang diteliti melalui data sampel atau Putra Putri
populasi yang dinyatakan dalam bentuk 1 IV 18 15 33
angka. variabel penelitian adalah tingkat
2 V 17 13 30
kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V
Jumlah 35 28 63
SD Negeri Tinom, artinya kemampuan
tubuh dalam melakukan aktivitas sehari- Prosedur
hari tanpa mengalami kelelahan yang
berarti dan masih mempunyai cadangan Teknik pengumpulan data yang
tenaga untuk melakukan aktivitas digunakan menggunakan tes dan
selanjutnya, yang diukur dengan Tes pengukuran TKJI yang terdiri atas 5 item
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk tes yaitu: tes lari 40 meter, gantung siku
anak usia 10-12 tahun yang terdiri dari lari tekuk, baring duduk 30 detik, loncat tegak,
40 meter, tes gantung tekuk siku, tes baring dan lari 600 meter. Adapun mekanismenya
duduk 30 detik, tes loncat tegak, dan tes sebagai berikut :
lari 600 meter.
1. Peneliti meminta ijin kepada sekolah
untuk melakukan penelitian kepada
Waktu dan Tempat Penelitian
siswa kelas IV dan V.
Waktu penelitian ini dilaksanakan 2. Peneliti melakukan tes kesegaran
pada hari kamis dan jumat tanggal 17 dan jasmani yang terdiri 5 item tes.
18 Maret 2016 dan penelitian ini dilakukan 3. Tes kesegaran jasmani indonesia ini
di SD Negeri Tinom Sidoarum Godean merupakan satu rangkaan tes. Oleh
Sleman Yogyakarta. karenanya semua butiran tes harus
dilaksanakan dalam satu waktu.
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 5
4. Urutan pelaksanaan sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Kesegaran Jasmani
a. pertama : lari 40 meter Indonesia Untuk Anak umur 10-12 Tahun
b. kedua : gantung siku tekuk Putra
c. ketiga : baring duduk 30
Baring
Lari 40 Gantung Loncat Lari 600
Duduk Nilai
detik Meter Siku Tekuk 30 detik Tegak Meter
d. keempat : loncat tegak
Sd - 6.3” 51 ”- keatas 23 keatas 46 keatas Sd - 2’09” 5
e. kelima : lari 600 meter
5. Dalam penelitianya peneliti dibantu 6.4”-6.9” 31” - 50” 18- 22 38 - 45 2’10”-2’30” 4
oleh mahasiswa FIK UNY angkatan
7.0”-7.7” 15” - 30” 12 - 17 31 - 37 2’31-2’45” 3
2012 dan Guru penjasorkes SD Negeri
7.8”.8.8” 5” - 14” 4 - 11 24 - 30 2’46”-3’44” 2
Tinom. Adapun rincian dalam
pembagian tugas dalam pelaksanaan tes 8.9” - sdt 4” - dst 0 - 3 23 - dst 3’45” - dst 1
kesegaran jasmani indonesia yang
dilaksanakan di SD Negeri Tinom Tabel 4. Nilai Kesegara Jasmani Indonesia
tercantum pada tabel 2 sebagai Berikut: Untuk Anak umur 10-12 Tahun Putri
Tabel 2. Pembagian tugas dalam Baring
Lari 40 Gantung Loncat Lari 600
Duduk Nilai
Meter Siku Tekuk Tegak Meter
pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani 30 detik
Indonesia di SD N Tinom Sd - 6.7” 40” - keats 20 keatas 42 keatas Sd - 2’32” 5
6.8”-7.5” 20” - 39” 14 - 19 34 - 41 2’33”-2’54” 4
Item Tes Petugas Urain Tugas
7.6”-8.3” 8” - 19” 7 - 13 28 - 33 2’55-3’28” 3
1. Johan Saputra Mahasiswa Timer
8.4”-9.6” 2” - 7” 2 - 6 21-27 3’29”-4’22” 2
Lari 40
Meter 2. Ari Arsad Mahasiswa Pencatat Hasil
9.7” - sdt 0” - 1” 0 - 1 20 - dst 4’23” - dst 1
3. Sarjiono Guru PJOK Pemberangkatan
Gantung 1. Dhimas W Mahasiswa Timer
siku
Tekuk 2. Dwijo Satrio Mahasiswa Pencatat Hasil
Tabel 5. Tabel Norma Tes Kesegaran
Baring 1. Riski Iryandi Mahasiswa Timer
Duduk 30
Detik 2. M. Ilham T.H Mahasiswa Pencatat Hasi Jasmani Indonesia
Loncat 1. Galih Sunu M Mahasiswa Pencatat Hasil No Jumlah Nilai Klasifikasi Katagori
Tegak
2. Dhana Y Mahasiswa Pencatat Hasil
1. 22-25 Baik Sekali (BS)
Lari 600 1. Kurnia Eko Mahasiswa Timer
Meter 2. Henricus I Mahasiswa Pencatat Hasil 2. 18-21 Baik (B)
3. 14-17 Sedang (S)
6. Selanjutnya peneliti mengumpulkan
4. 10-13 Kurang (K)
semua hasil tes yang telah dilakukan
5. 5-9 Kurang Sekali (KS)
dan melakukan pengelolaan data yang
masing-masing tes di masukan dalam
Instrumen dan Teknik Pengumpulan
tabel nilai kesegaran jasmani dan norma
Data
kesegaran jasmani. Adapun rincian
tabel nilai kesegaran jasmani indonesia Instrumen yang digunakan untuk
untuk anak umur 10-12 tahun baik mengukur tingkat kesegaran jasmani dalam
untuk anak putra dan putri serta tabel penelitian ini adalah Tes Kesegaran
norma kesegaran jasmani tercantum Jasmani Indonesia (TKJI) tahun 2010
pada tabel 3, 4 dan tabel 5 sebagai untuk usia 10-12 tahun yang sudah
berikut:
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 6
dibakukan yang terdiri atas 5 item tes Pengkategorian tingkat kesegaran
yaitu: jasmani siswa kelas IV dan V SD Negeri
1. Lari 40 meter Tinom Sidoarum Godean Sleman tentang
2. Tes gantung siku tekuk kesegaran jasmani disusun dengan 5
3. Tes baring duduk 30 detik kategori, yaitu: “sangat baik” , “ baik” ,
4. Tes loncat tegak “sedang” , “kurang” , “kurang sekali”.
5. Tes lari 600 meter
HASIL PENELITIAN DAN
Teknik Analisis Data
PEMBAHASAN
Teknik analisis data yang digunakan
Kesegaran jasmani siswa kelas IV
dalam penelitian ini adalah deskriptif
dan V SD Negeri Tinom di ukur dengan
kuantitatif. Data yang terkumpul dari
menggunakan Tes Kesegaran Jasmani
masing-masing item tes merupakan data
Indonesia (TKJI) untuk anak usia 10-12
kasar dari hasil setiap butiran-butiran tes
tahun. Tes tersebut terdiri atas 5 item tes,
tersebut diubah menjadi nilai dengan cara
yaitu: tes lari 40 meter, gantung siku tekuk,
mengkonservasikan hasil data kasar setiap
baring duduk 30 detik, loncat tegak, dan
butir tes dengan menggunakan tabel
lari 600 meter.
penilaian Tes Kesegaran Jasmani
Melalui penelitian ini dapat diketahui
Indonesia (TKJI) untuk anak usia 10-12
gambaran mengenai tingkat kesegaran
tahun dari pusat pengembangan kualitas
jasmani siswa kelas IV dan V SD Negeri
jasmani 2010.
Tinom Tahun Ajaran 2015/2016, yaitu
Nilai dari kelima butiran tes tersebut
berkatagori sedang dengan presentase
kemudian di jumlahkan dan hasil dari
sebesar 52% atau sebanyak 32 siswa; baik
penjumlahan tersebut menjadi data untuk
sebesar 7% atau 4 siswa; kurang sebesar
menentukan kategori tingkat kesegaran
39% atau sebanyak 24 siswa; kurang sekali
jasmani siswa dengan tabel norma Tes
2% atau 1 siswa. Hasil selengkapnya dapat
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) pada
dilihat pada tabel 6 sebagai berikut:
buku acuan yang sudah dibakukan, yaitu
yang diterbitkan oleh pusat pengembangan Tabel 6. Rekapitulasi Keadaan Kesegaran
kualitas jasmani 2010. Jasmani Siswa Kelas IV dan V SD Negeri
Tinom Tahun Ajaran 2015/2016
Untuk menghitung frekuensi relatif
nim Klasifikasi Jumlah
(persentase) menggunakan rumus sebagai aleK BS B S K KS
berikut : sineJ Σ % Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
P =
L 0 0 4 6 17 28 13 21 1 2 35 57
P 0 0 0 0 15 25 11 18 0 0 26 43
P = Persentase yang dicari (Frekuensi
Relatif) Σ 0 0 4 6 32 53 24 39 1 2 61 100
% % % % % %
F =Frekuensi
N = Jumlah Responden
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 7
Bentuk gambar, apabila ditampilkan Bentuk gambar, apabila ditampilkan
maka data tingkat kesegaran jasmani siswa maka data tingkat kesegaran jasmani siswa
putra kelas IV dan V SD Negeri Tinom putra dan putri kelas IV dan V SD Negeri
Sidoarum Godean Sleman gambar 1 Tinom Sidoarum Godean Sleman gambar 3
sebagai berikut: sebagai berikut:
35
18
F F
16 30
r r
14
u 12 e 25
k
10 k
u 20
n 8 u
e 6 e 15
s 4
n
i 2 10
s
0
kurang kurang sedang baik baik i 5
sekali sekali
0
Kurang Kurang Sedang Baik Baik
Kategori Sekali Sekali
Kategori
Gambar 1. Diagram Tingkat Kesegaran Gambar 3. Diagram Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa putra Kelas IV dan V Jasmani Siswa putra dan Putri Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Tinom dan V Sekolah Dasar Negeri Tinom
Pembahasan
Bentuk gambar, apabila ditampilkan
maka data tingkat kesegaran jasmani siswa
Berdasarkan tabel 6 dan gambar 3
putri kelas IV dan V SD Negeri Tinom
diatas menunjukkan bahwa Tingkat
Sidoarum Godean Sleman gambar 2
kesegaran jasmani Siswa putra dan putri
sebagai berikut:
Kelas IV dan V SD Negeri Tinom
Sidoarum Godean Sleman Tahun Ajaran
16
2015/2016 Terdapat 0 siswa atau 0%
14
F
r 12 dalam klasifikasi baik sekali, terdapat 4
e
10 siswa atau 7% dalam klasifikasi baik,
k
u 8 terdapat 32 siswa atau 52% dalam
e 6
n klasifikasi sedang, terdapat 24 siswa atau
4
s
i 2 39% dalam klasifikasi kurang, terdapat 1
0 siswa atau 2% dalam klasifikasi kurang
Kurang kurang sedang baik baik
sekali sekali sekali.
kategori Dengan demikian tingkat kesegaran
jasman siswa putra dan putri kelas IV dan
Gambar 2. Diagram Tingkat Kesegaran V SD Negeri Tinom Sidoarum Godean
Jasmani Siswa putri Kelas IV dan V Sleman sebagian besar sedang, dari hasil
Sekolah Dasar Negeri Tinom yang didapat tersebut dapat di pengeruhi
oleh:
Tingkat Kesegaran jasmani…(Johan Saputra) 8
1. Makanan/Gizi hanya sekali dalam seminggu.Tentu
Supaya dapat mempertahankan saja itu tidak memenuhi kebutuhan
hidup secara layak setiap manusia berolahraga. Untuk mendapatkan
memerlukan makanan cukup, baik kesegaran yang baik minimal
kuantitas maupun kualitas yakni melakukan aktivitas olahraga tiga kali
memenuhi syarat makanan sehat dalam seminggu dan dilakukan secara
seimbang, cukup energi, dan nutrisi rutin dan terprogram.
meliputi: karbohidrat, lemak, protein, Pelaksanaan pembelajaran
vitamin, mineral, dan air. penjasorkes yang hanya dilakukan
Seseorang kurang mengkonsumsi seminggu sekali dimasing-masing kelas
zat-zat penting yang diperlukan oleh dengan alokasi waktu yang terbatas,
tubuh akan berpengaruh terhadap energi dirasa masih kurang/belum bisa dalam
yang dihasilkan tubuh untuk melakukan meningkatkan kesegaran jasmani siswa
aktivitas sehari-hari. Dengan di SD Negeri Tinom.Untuk memperoleh
mengkonsumsi makanan yang sehat dan tingkat kesegaran jasmani yang baik,
bergizi maka akan menghasilkan energi maka diperlukan aktivitas fisik atau
yang sangat bermanfaat untuk latihan teratur dan meningkat.
pertumbuhan dan perkembangan tubuh, Penelitian yang dilakukan pada siswa
terutama bagi siswa sekolah dasar. kelas IV dan V SD Negeri Tinom
Sidoarum Godean Sleman bertujuan untuk
2. Istirahat mengetahui seberapa tinggi tingkat
Istirahat sangat diperlukan agar kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V
tubuh memiliki kesempatan melakukan SD Negeri Tinom Tahun Ajaran
recovery (pemulihan) sehingga dapat 2015/2016. Berdasarkan hasil tes
melakukan kerja atau aktivitas sehari- kesegaran jasmani siswa kelas IV dan V
hari dengan nyaman. Dalam sehari SD Negeri Tinom Tahun Ajaran
semalam, umumnya seseorang 2015/2016 dengan Tes Kesegaran Jasmani
memerlukan istirahat hingga 8 jam. Indonesia, untuk umur 10-12 tahun
3. Berolahraga didapatkan data bahwa klasifikasi
Berolahraga adalah salah satu kesegaran jasmani secara keseluruhan
alternatif paling efektif dan nyaman siswa kelas IV dan V SD Negeri Tinom
untuk memperoleh kebugaran sebab Sidoarum Godean Sleman Tahun Ajaran
berolahraga mempunyai multi manfaat, 2015/2016 dari 61 siswa menunjukkan
antara lain manfaat fisik ( meningkatkan dalam kategori baik sekali sebesar 0% atau
komponen kesegaran), manfaat psikis sebanyak 0 siswa, baik sebesar 7% atau
(lebih tahan terhadap stress, lebih sebanyak 4 siswa, sedang sebesar 52% atau
mampu berkonsentrasi), dan manfaat 32 siswa, kurang sebesar 39% atau
sosial (menambah percaya diri dan sara sebanyak 24 siswa, kurang sekali sebesar
berinteraksi). 2% atau sebanyak 1 siswa.
Diketahuai dalam KBM disekolah
siswa menerima pelajaran berolahraga
Description:jasmani menggunakan instrumen Tes TKJI 2010. Teknik The subject in this study is all of the fourth and fifth grade students which is 63 students.