Table Of ContentRANCANGBANGUN
MODEL SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INTELIJEN
UNTUK ANALISIS PERBAIKAN KINERJA
PABRIK GULA
Triwulandari Satitidjati Dewayana
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul
Rancangbangun Model Sistem Penunjang Keputusan Intelijen untuk
Analisis Perbaikan Kinerja Pabrik Gula merupakan gagasan dan hasil
penelitian saya dengan arahan komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas
ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan
informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa
kebenarannya. Sumber informasi yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Desember 2011
Triwulandari Satitidjati Dewayana
F361040071
ABSTRACT
TRIWULANDARI SATITIDJATI DEWAYANA. Design of Intelligent
Decision Support System Model for Sugar Factory Performance
Improvement Analysis. Supervised by M. SYAMSUL MA’ARIF, SUKARDI,
dan SAPTA RAHARJA.
Main problems faced by sugar factories in Indonesia are low productivity
and efficiency. These two aspects became the most important factors in improving
sugar factory performance. Performance improvement consist of performance
measurement, performance objectives, and improvement priorities setting. Since
analysis of performance improvement research in sugar factories Indonesia were
very limited, more research in this area are required. The purpose of this research
was to design an intelligent decision support system model for sugar factory
performance improvement analysis. Aspects of performance being studied were
strategic performance, operational performance, and tactical performance. Objects
of research are small, medium and large scale sugar factories under PTPN X.
Model and prototype of performance improvement analysis resulted from this
study consist of five sub-models: classification, performance measurement, best
performance selection, best practice analysis, and setting performance
improvement priority. To verify and validate the model, we use performance data
from sugar factories during 2008 and confirmation from experts. The
implementation of model results indicate that: 1) intelligence decision support
system model for the analysis of the performance improvement of the sugar
factory is an integrated model to achieve the objective analysis of the performance
improvement in terms of determining the performance, performance targets, and
priorities for performance improvement; 2) model can be used to measure
strategic performance, operational performance, and especially on the tactical
performance of the internal process perspective of the sugar factory; 3) output of
the model selection of the best performance set as the a minimum target
performance can improve the performance of strategic and operational
performance of the sugar factory; and 4) model can be used to determine the
priority of the sugar factory improvements and suggestions for improvement.
Keywords : Performance Improvement Analysis, Intelligent Decision Support
System, Sugar Factory
RINGKASAN
TRIWULANDARI SATITIDJATI DEWAYANA. Rancangbangun Model Sistem
Penunjang Keputusan Intelijen Untuk Analisis Perbaikan Kinerja Pabrik Gula.
Dibimbing oleh M. SYAMSUL MA’ARIF, SUKARDI, dan SAPTA RAHARJA.
Industri gula Indonesia merupakan industri manufaktur yang berkembang
pertama kali di Indonesia dimana pada masa kejayaannya (tahun 1930-an) pernah
menjadi negara eksportir gula ke dua di dunia setelah Kuba. Namun, sejak tahun
1967 Indonesia menjadi negara pengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan gula
dalam negeri. Dengan pertimbangan utama untuk memperkuat ketahanan pangan,
Indonesia berupaya meningkatkan produksi gula dalam negeri, termasuk
mencanangkan target swasembada gula, yang sampai sekarang belum tercapai.
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program swasembada gula
adalah pabrik (terkait dengan pengolahan). Permasalahan yang dihadapi pada sisi
pengolahan yaitu rendahnya efisiensi dan produktivitas pabrik gula, yang merupakan
aspek paling penting dari kinerja. Oleh karena itu perbaikan kinerja di sisi pengolahan
(pabrik) menjadi kebutuhan yang mendesak dan harus dilakukan secara terus
menerus. Tahap paling penting dalam perbaikan kinerja adalah tahap analisis.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada pabrik gula di Indonesia
menunjukkan bahwa penelitian yang berhubungan dengan analisis perbaikan kinerja
(sebagai proses yang digunakan secara sistematis untuk mengidentifikasi kinerja,
menentukan target kinerja yang diinginkan, dan untuk menentukan prioritas
perbaikan) belum pernah dilakukan. Penelitian yang terkait dengan perbaikan kinerja
pabrik gula khususnya produktivitas dan efisiensi terbatas pada pengukuran untuk
mengetahui nilai kinerja saja. Selain itu, dalam merancangbangun model pengukuran
kinerja memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, berdasarkan kecenderungan umum
dalam model pengukuran kinerja, keterbatasan yang dimiliki penelitian terdahulu
yaitu menggunakan ukuran kinerja dengan range yang sempit yaitu produktivitas atau
efisiensi dan tidak ada keterkaitan antar ukuran kinerja. Hal ini dapat menyebabkan
upaya perbaikan yang dilakukan tidak menghasilkan perbaikan kinerja yang
signifikan dan berkurangnya efektivitas sistem pengukuran kinerja. Kedua,
ketidakjelasan dan rumit dalam mengaggregasikan ukuran kinerja dengan berbagai
satuan pada proses pengukuran. Ketiga, infrastruktur yang digunakan dalam
pengukuran kinerja masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan proses
pengukuran menjadi kurang efisien.
Penelitian ini bertujuan untuk merancangbangun model sistem penunjang
keputusan (SPK) intelijen untuk analisis perbaikan kinerja pabrik gula. Aspek
kinerja yang dikaji merupakan kinerja pada sisi pengolahan pabrik gula khususnya
dalam perspektif proses internal yang direpresentasikan dalam kinerja strategis,
kinerja operasional, dan kinerja taktis. Obyek kajian adalah pabrik gula berskala
kecil, menengah dan besar. Model yang dikembangkan diaplikasikan dalam bentuk
sistem yang berbasis komputer yang dirancang agar pengguna dapat berinteraksi
dengan sistem, yaitu dalam bentuk prototype sistem penunjang keputusan intelijen
dengan mengkombinasikan sistem pakar dan logika fuzzy. Verifikasi dan Validasi
terhadap model analisis perbaikan kinerja yang dirancangbangun dilakukan
menggunakan data kinerja pabrik gula PTPN X pada tahun 2008 dan konfirmasi
pakar. Pakar terdiri dari satu orang peneliti dari P3GI dan dua orang praktisi dari
pabrik gula dan PTPN X.
Analisis perbaikan kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan model
analisis perbaikan kinerja yang terdiri dari lima sub model yaitu pengelompokan,
pengukuran kinerja, pemilihan kinerja terbaik, analisis praktek terbaik, dan
penentuan prioritas perbaikan. Ke lima sub model dirancangbangun saling terkait.
Oleh karena itu, model analisis perbaikan kinerja yang dirancangbangun merupakan
model yang terintegrasi untuk mencapai tujuan dari analisis perbaikan kinerja yaitu
penentuan kinerja, penentuan target kinerja, dan penentuan prioritas perbaikan.
Dalam penentuan kinerja, kinerja yang di ukur yaitu kinerja strategis,
operasional, dan taktis. Model pengukuran kinerja menggunakan 10 ukuran kinerja
yaitu umur mesin, kapasitas giling, jumlah tebu, kualitas tebu, hilang dalam proses,
jam henti giling, overall recovery, efisiensi ketel, hablur gula, dan rendemen. Ukuran-
ukuran kinerja tersebut terkait secara vertikal (dengan visi, misi, dan strategi industri
gula) maupun horisontal (antar ukuran kinerja) dengan pendekatan input, proses, dan
output.
Penentuan target kinerja dilakukan dengan pendekatan benchmarking. Target
kinerja minimal ditentukan berdasarkan nilai ukuran kinerja terbaik yang dapat
dicapai oleh pabrik gula pada setiap kelompok. Model pengelompokan menggunakan
pendekatan klasifikasi yang ditentukan berdasarkan karakteristik pembeda pabrik
gula ( metode yang digunakan pada proses pemurnian (sulfitasi dan karbonatasi) dan
skala pabrik gula (skala besar, skala menengah, dan skala kecil)). Model pemilihan
kinerja terbaik (keseluruhan) menggunakan pendekatan PROMETHEE. Fungsi
kriteria yang digunakan adalah maksimum untuk seluruh kriteria (kinerja strategis,
operasional, dan taktis). Dengan pertimbangan bahwa nilai kinerja meningkat secara
linier dan selisih rentang nilai kinerja sebesar 20 maka tipe preferensi yang digunakan
yaitu tipe preferensi linier dengan parameter sebesar 20. Model pemilihan kinerja
terbaik (per jenis kinerja) menggunakan pendekatan sorting. Nilai kinerja setiap
kelompok diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah. Kinerja terbaik per jenis
kinerja dalam setiap kelompok PG ditentukan berdasarkan nilai kinerja tertinggi.
Penentuan prioritas perbaikan dapat dilakukan dengan menggunakan model
yang dirancangbangun menggunakan pendekatan diagnostic. Penentuan prioritas
perbaikan pabrik gula per jenis kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai
kinerja per jenis kinerja untuk setiap kelompok. Pabrik gula yang memiliki nilai
kinerja dengan urutan prioritas (peringkat) selain peringkat satu ditetapkan sebagai
pabrik gula yang memiliki prioritas untuk diperbaiki kinerjanya (per jenis kinerja).
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk ukuran kinerja pada setiap jenis kinerja.
Untuk ukuran kinerja yang sama, nilainya akan diperbandingkan antar pabrik gula
dalam kelompok. Ukuran kinerja yang memiliki potensi untuk diperbaiki adalah nilai
ukuran kinerja yang bukan nilai terbaik dalam kelompok. Adapun penentuan nilai
ukuran kinerja terbaik berdasarkan nilai kinerja tertinggi, kecuali untuk ukuran
kinerja umur mesin, hilang dalam proses, dan jam henti giling ditentukan berdasarkan
nilai paling rendah. Pabrik gula yang memiliki nilai ukuran kinerja bukan yang
terbaik maka prioritas perbaikannya adalah ukuran kinerja tersebut.
Implikasi teoritis berkaitan dengan relevansi dan kompetibilitas hasil
rancangbangun model dengan teori maupun hasil penelitian terdahulu yaitu 1)
mengkonfirmasi pernyataan Wibisono (2006) bahwa pendekatan terbaik untuk
perusahaan manufaktur di Indonesia dalam melakukan pengukuran kinerja yaitu
menggunakan pendekatan input-proses-output, 2) mengkonfirmasi hasil penelitian
Radnor dan Barnes (2007) mengenai aspek formal dalam pengukuran kinerja
khususnya kedalaman (keterkaitan) ukuran kinerja, dan 3) mengkonfirmasi hasil
penelitian Tucker et al (1987) yang menyimpulkan bahwa hasil yang dicapai melalui
penerapan praktek terbaik adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Model dan prototype sistem penunjang keputusan untuk analisis perbaikan
kinerja pabrik gula dapat dimanfaatkan oleh perusahaan (PTPN) maupun pemerintah.
Strategi yang direkomendasikan untuk mengimplementasikan perubahan yang
direncanakan adalah persuasi rasional. Untuk memberikan pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan tim diperlukan pelatihan mengenai apa yang harus
dilakukan dan bagaimana memanfaatkan model dan prototype dalam melakukan
analisis perbaikan kinerja. Metode pelatihan yang direkomendasikan yaitu Computer-
Based Training. Metode yang direkomendasikan untuk menggambarkan alur kerja
yaitu Swimlane.
Keunggulan model analisis perbaikan kinerja yang dihasilkan yaitu 1)
integrasi model untuk mencapai tujuan dari analisis perbaikan kinerja, 2) dapat
mengagregasikan berbagai ukuran kinerja dengan satuan yang berbeda secara
sederhana, 3) pendekatan untuk menentukan target kinerja mengarahkan untuk
menentukan target kinerja berdasarkan kinerja terbaik yang dapat dicapai oleh pabrik
gula lainnya dalam kelompok yang sama, dan 4) menghasilkan saran perbaikan yang
diperlukan untuk perbaikan yang diprioritaskan. Adapun keterbatasan dari model
yang dihasilkan yaitu 1) penentuan target kinerja berdasarkan kinerja terbaik dalam
kelompok saja masih memiliki kemungkinan berada dibawah potensi kinerja yang
dapat di capai oleh pabrik gula, 2) dalam hal penentuan prioritas perbaikan, model
yang digunakan belum dapat menunjukkan prioritas perbaikan untuk seluruh pabrik
gula, 3) prototype yang dihasilkan untuk membantu melakukan analisis perbaikan
memerlukan kedisiplinan admin dalam meng up date data sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan sebelumnya agar prototype dapat dimanfaatkan oleh seluruh pabrik
gula.
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu 1) penambahan dalam hal aspek
kinerja, perluasan unit analisis dan perspektif dalam kerangka Balanced scorecard, 2)
target kinerja dapat ditentukan dengan membandingkan nilai kinerja terbaik dalam
kelompok dengan nilai kinerja terbaik yang pernah dicapai oleh pabrik gula atau
perusahaan lain yang akan ditentukan prioritas perbaikannya, dan 3) Kriteria untuk
penentuan prioritas perbaikan dapat ditambahkan dengan faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap kemungkinan-kemungkinan terhambatnya pelaksanaan
perbaikan.
RANCANGBANGUN
MODEL SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INTELIJEN
UNTUK ANALISIS PERBAIKAN KINERJA PABRIK GULA
TRIWULANDARI SATITIDJATI DEWAYANA
Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor
pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
Judul Disertasi : Rancangbangun Model Sistem Penunjang Keputusan Intelijen
untuk Analisis Perbaikan Kinerja Pabrik Gula
Nama : Triwulandari Satitidjati Dewayana
NIM : F361040071
Disetujui,
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Ma’arif, M.Eng
K e t u a
Dr. Ir. Sukardi, MM Dr. Ir. Sapta Raharja, DEA
Anggota Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana
Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Machfud, MS Dr. Ir.Dahrul Syah, M.Sc.Agr
Tanggal Ujian : .................... Tanggal Lulus : .............................
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kekuatan, kemudahan, dan
mengijinkan penulis menyelesaikan disertasi berjudul Rancangbangun Model
Sistem Penunjang Keputusan Intelijen untuk Analisis Perbaikan Kinerja Pabrik
Gula. Disertasi yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan mulai tahun
2007 sampai dengan tahun 2011 disusun untuk membantu mengatasi
permasalahan yang dihadapi industri gula nasional.
Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. M. Syamsul Ma’arif, M.Eng sebagai ketua Komisi
Pembimbing, bapak Dr. Ir. Sukardi, MM dan bapak Dr. Ir. Sapta Raharja,
DEA sebagai anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan
kepercayaan, bimbingan, arahan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan disertasi ini.
2. Rektor Universitas Trisakti yang telah memberikan kesempatan dan ijin tugas
belajar kepada penulis.
3. Pimpinan Sekolah Pascasarjana, Pimpinan Fakultas Teknologi Pertanian,
Pimpinan, staf pengajar, staf administrasi Teknologi Industri Pertanian Institut
Pertanian Bogor yang dengan tulus dan ikhlas memberikan ilmu, pengalaman,
dan pelayanan dengan penuh tanggungjawab dan pengabdian selama penulis
menempuh studi.
4. Pimpinan, Staf pengajar dan staf administrasi Jurusan Teknik Industri Trisakti
atas dukungan, pengertian, dan motivasi selama penulis menempuh studi di
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
5. Bapak Dr. Koesharyono, SE MM (DGI), bapak Ir. H. Andri Faizal (PT Gula
Putih Mataram), bapak Dr. Aris Toharisman (P3GI), bapak Ir. Adi Santoso,
MM (PTPN X), bapak Ir. Yadi Yusriadi, MM (PG Meritjan), bapak Rama
Prihandana (RNI), dan bapak Drs. Hadi Suharto, MM (DGI) atas bantuannya
selama penulis melakukan penelitian.
6. Bapak Prof. Dr. Ir. Kudang B. Seminar MSc, ibu Dr. Ir. Titi Chandra MSi,
bapak Dr. Eng. Taufik Djatna S TP MSi atas waktu dan masukannya pada
Ujian Tertutup.
7. Bapak Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. dan bapak Dr. Ir. Agung PM, M. Agr. atas
waktu dan masukannya pada Ujian Terbuka.
8. Ir. Adi Irianto, Bayu Aditya Pradhana ST, Dinda Adisty Messalina, Adisty
Putri Jayanti, Orlando Aditya Kurniawan, dan keluarga besar Suryadi atas
semua pengorbanan, dukungan, pengertian, motivasi, dan do’a yang diberikan
selama penulis menempuh studi.
9. Berbagai pihak yang tidak disebutkan satu persatu atas dukungan dan
kontribusinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
Akhir kata, penulis berharap semoga disertasi ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.
Bogor, Desember 2011
Triwulandari Satitidjati Dewayana
Description:Kinerja memiliki makna yang lebih dibandingkan dengan definisi yang sering digunakan yaitu hasil Disertation UPSE. 42. Setiyanto, Arief, 1994.