Table Of ContentPERANCANGAN KAWASAN WISATA 
SARASAH AKA BARAYUN RESORT 
Deby Bullah Iqbal, Yaddi Sumitra, Al Busyra Fuadi 
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung 
Hatta 
Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, 
Indonesia 
E-mail :  [email protected], [email protected],[email protected] 
 
Abstrak 
 
Perancanaan Kawasan Wisata Sarasah Aka Barayun Resort ini merupakan sebuah sarana rekreasi 
wisata yang meliputi wisata alam dan budaya serta pengembagan ekowisata yang dirancang untuk 
mengembangkan potensi yang bersifat spesifik lokal sehingga menarik investor untuk menciptakan 
kawasan wisata yang terintegrasi antara wisata alam, wisata ekologi, wisata budaya, pendidikan dan 
olahraga yang tertib dan harmonis. Fasilitas yang dihadirkan dalam perancangan berupa penginapan 
resort dan fasilitas pendukung lainnya. Dalam administrasi pemerintahan kawasan ini berada di dua 
nagari, yaitu Nagari Harau dan Nagari Tarantang Lubuk Limpato yang termasuk wilayah Kecamatan 
Harau,  Kabupaten  Lima  Puluh  Kota,  Provinsi  Sumatera  Barat.  Objek  Wisata  Lembah  Harau 
sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2012 (tentang Rencana Tata 
Ruang Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota) telah dinyatakan sebagai salah satu dari 3 (tiga) objek 
wisata unggulan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pendekatan arsitektur hijau dengan mengambil 
konsep ekowisata yang merupakan suatu konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan 
tujuan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan alam maupun budaya dan meningkatkan 
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat 
setempat. 
 
 
Kata Kunci : Resort, ekologi, wisata budaya, arsitektur hijau, ekowisata 
 
 
 
Abstract 
 
Design tourism sarasah aka barayun resorts is a means of which includes recreation tourist attractions 
nature and culture and development of ecotourism designed to expand their that are specific locale to 
attract investors to create tourism integrated nature of tourism , ecological tourism, cultural tour , 
education and sports discipline and harmonious .Facilities presented in the design of inn resorts and 
facilities other supporting .In the administration the government is in two nagari , namely the nagari 
harau and nagari tarantang his limpato that included regions in harau , fifty city district , the province 
of west sumatra .Tourism harau valley as set out in the region number 7 years 2012 ( about the spatial 
fifty city district ) has been declared as one of 3 ( three ) attraction superior fifty city district. 
Architecture green approach by taking ecotourism concept that was a the development concept of 
sustainable tourism in order to support the efforts to the environmental conservation of nature and 
culturally and improve public participation in the management , so as to give economic benefits to the 
local community. 
 
 
Keywords: resorts , ecology, cultural tour , architecture green , ecotourism. 
 
 
 
 
 
 
 
  1
1. PENDAHULUAN  objek  wisata  unggulan  di  Kabupaten 
Pariwisata  merupakan  salah  satu  Lima  Puluh  Kota.  Selain  itu  secara 
sektor  ekonomi  yang  cukup  mendapat  faktual  Lembah  Harau  memiliki 
perhatian  dalam  upaya  meningkatkan  kekayaan keindahan tebing-tebing dan air 
perekonomian  daerah  yang  dinilai  terjun yang berpadu dengan suasana alam 
mampu  mensejahterakan  kehidupan  yang  masih  sangat  alami  yang 
masyarakat  setempat.  Pembangunan  mengundang  wisatawan  lokal  dan  luar 
pariwisata tidak terlepas dari pengelolaan  negeri  dari  tahun  ke  tahun  selalu 
sumber daya alam, sumber daya manusia,  meningkat. 
dan sumber daya penunjang lainnya, serta  Berdasarkan  data  dari  Dinas 
keterlibatan  sektor  ekonomi  lainnya  Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota 
untuk  mendukung  keberhasilan  suatu  mencatat bahwa pada tahun 2012 lebih 
pembangunan pariwisata.   dari  150  ribu  wisatawan  domestik  dan 
Kabupaten  Lima  Puluh  Kota  lebih dari 3 ribu wisatawan mancanegara 
merupakan bagian dari Provinsi Sumatera  berkunjung  ke  Lembah  Harau.  Namun, 
Barat  adalah  daerah  yang  berpotensi  potensi  pariwisata  yang  besar  dan 
dengan berbagai keanekaragaman sumber  beragam di Lembah Harau belum diikuti 
daya pariwisata, yang meliputi alam dan  dengan  pengelolaan  yang  baik  dan 
budaya  serta  pengembagan  ekowisata.  terintegrasi. Objek wisata terlihat kurang 
Secara konseptual Ekowisata merupakan  terawat  dan  tertata,  jumlah  fasilitas 
suatu  konsep  pembangunan  pariwisata  pendukung  bagi  beragam  aktifitas 
berkelanjutan  dengan  tujuan  untuk  wisatawan yang masih sangat minim dan 
mendukung upaya pelestarian lingkungan  kebanyakan  fasilitas  yang  ada  kurang 
alam maupun budaya dan meningkatkan  terkelola dengan baik, terlihat dari kurang 
partisipasi  masyarakat  dalam  bersihnya  lokasi  objek,  belum 
pengelolaan, sehingga memberi manfaat  diperbaikinya fasilitas yang rusak, serta 
ekonomi  kepada  masyarakat  setempat.  vegetasi yang terlihat tumbuh secara liar. 
Dari  segi  pengelolaannya,  ekowisata  Disamping  itu  keterlibatan  masyarakat 
dapat  diartikan  sebagai  suatu  dalam  pengembangan  dan  pemanfaatan 
penyelenggaraan  kegiatan  wisata  yang  objek  wisata  saat  ini  masih  bersifat 
bertanggung jawab ditempat alami atau  sendiri-sendiri  dan  tidak  terorganisir 
daerah  yang  dibuat  berdasarkan  kaidah  dengan baik, ditambah lagi kualitas SDM 
alam, dimana teknologi diterapkan untuk  lokal dalam  melayani wisatawan masih 
mendukung upaya pelestarian lingkungan  rendah. 
dan  meningkatkan  kesejahteraan  Berdasarkan  hal  diatas,  maka  
masyarakat setempat. Inti dari ekowisata  diperlukan Perancangaan Pengembangan 
adalah kegiatan perjalanan wisata dengan  Kawasan Wisata Terpadu Lembah Harau, 
tidak merusak lingkungan.   sebagaimana  diketahui  bahwa  Kawasan 
Secara umum ada 5 (lima) hal penting  Wisata  Alam  Lembah  Harau  terdapat 
terkait dengan pengembangan ekowisata  banyak air terjun atau  “sarasah” dalam 
adalah  ;  (1)  pengembangan  dan  bahasa minang. Salah satu air terjun atau 
penyelenggaraan  kegiatan  berbasis  sarasah  yang  mempunyai  potensi  yang 
pemanfaatan  lingkungan  untuk  cukup baik serta banyak dikunjungi oleh 
perlindungan,  (2)  berintikan  partisipasi  wisatawan  yaitu  Kawasan  Sarasah  Aka 
aktif  masyarakat,  (3)  penyajian  produk  Barayun.  Semakin  lama  pengunjung 
bermuatan pendidikan dan pembelajaran,  berada  di  lokasi  wisata,  akan  semakin 
(4) berdampak negatif minimum, dan (5)  banyak pelayanan yang dapat diberikan 
memberikan  kontribusi  positif  terhadap  kepada  mereka  dan  semakin  besar 
pembangunan perekonomian daerah.  manfaat  yang  bisa  diterima  oleh 
Objek  Wisata  Lembah  Harau  masyarakat.  Oleh  sebab  itu  kehadiran 
sebagaimana  yang  tertuang  pada  fasilitas sarana dan prasarana penunjang 
Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2012  objek  wisata  air  terjun/sarasah  Aka 
(tentang  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  Barayun    sangatlah  dibutuhkan.  Salah 
Kabupaten  Lima  Puluh  Kota)  telah  satunya  adalah  fasilitas 
dinyatakan sebagai salah satu dari 3 (tiga)  akomodasi/penginapan. Penginapan yang 
 
  2
direncanakan disini adalah berupa cottage  buah  hasil  perekonomian  dan 
bernuansa  alam  beserta  fasilitas  kebudayaan  guna  memenuhi 
penunjang wisata lainnya.  kebutuhan hidup dan budayanya atau 
Berdasarkan latar belakang masalah  keinginan yang beraneka ragam dari 
diatas  maka  didapatkanlah  rumusan  pribadinya (Prof. Kurt Margenroth). 
masalah sebagai berikut :  b.  Pariwisata  merupakan  keseluruhan 
a.  Strategi apa yang dilakukan untuk  fenomena dari zaman sekarang yang 
menjadikan  Kawasan  Wisata  didasarkan  atas  kebutuhan  akan 
Alam  Terpadu  Lembah  Harau  kesehatan  dan  pergantian  hawa, 
menjadi  kawasan  wisata  yang  penilaian  sadar  dan  menumbuhkan 
berkembang secara berkelanjutan.   (cinta) terhadap  keindahan alam dan 
b.  Bagaimana  menjadikan  Kawasan  pada  khususnya  disebabkan  oleh 
Wisata  Sarasah  Aka  Barayun  bertam  bahnya  pergaulan  berbagai 
Lembah  Harau  menjadi  sebuah  bangsa dan kelas  masyarakat sebagai 
destinasi  pariwisata  unggulan  di  hasil dari perkembangan perniagaan, 
Kabupaten Lima Puluh Kota yang  industri,  serta  penyempurnaan  dari 
menjanjikan untuk kedepannya.  alat – alat pengangkutan (Fleuter). 
c.  Bagaimana  memperkenalkan   
objek wisata alam (air terjun dan  Teori Pengembangan Pariwisata 
tebing-tebing yang indah) kepada  Pearce  (1975)  mengatakan 
wisatawan baik domestik maupun  apabila kita akan mengembangkan daerah 
mancanegara.   tujuan  wisata  menjadi  sukses  (untuk 
d.  Bagaimana  mengembangkan  mancanegara) harus diprioritaskan agar di 
potensi yang bersifat spesifik lokal  daerah tujuan wisata tersebut ada hal-hal 
sebagai  daya  tarik  wisata  serta  sebagai berikut : 
menjaga  kelestarian  lingkungan  a.  Adanya attraction yaitu atraksi atau 
alam.  objek wisata yang menarik dan dapat 
e.  Bagaimana merencanakan fasilitas  di andalkan, yakni mencakup objek 
sarana  dan  prasarana  yang  wisata  yang  mudah  dicapai  serta 
dibutuhkan  untuk  menunjang  bersifat unik dan bernilai tinggi. 
kegiatan  pariwisata  di  kawasan  b.  Adanya  supporting  facilities,  antara 
wisata Sarasah Aka Barayun.  lain hotel, angkutan, tempat belanja, 
  toko souvenir, dan infrastruktur yang 
2. KAJIAN LITERATUR  baik dan sebagainya. 
c.  Adanya  accessibilities  yaitu 
Pengertian Pariwisata  kemudahan  kunjungan,  baik 
Wisata  adalah  kegiatan  kemudahan menuju ke objek wisata 
perjalanan  atau  sebagian  dari  kegiatan  atau  ke  atraksi  wisata  tersebut, 
tersebut yang dilakukan secara sukarela  maupun kemudahan untuk mencapai 
serta bersifat sementara untuk menikmati  hotel  atau  supporting  facilities 
objek dan daya tarik wisata. Pariwisata  lainnya. 
adalah segala sesuatu yang berhubungan   
dengan  wisata  termasuk  pengusahaan  Faktor Pembentuk Daya Tarik Wisata 
objek, dan daya tarik wisata, serta usaha- Daya  tarik  wisata  suatu  daerah  untuk 
usaha yang terkait di bidang tersebut (UU  pengembangan pariwisata dapat dibentuk 
No.  9  Tahun  1990  tentang  atas 6 (enam) elemen, yakni : 
Kepariwisataan).  a.  Cuaca 
Pariwisata menurut beberapa ahli  Cuaca  yang  sejuk  dan  nyaman 
adalah  sebagai  berikut  (Darmajanti,  dengan  iklim  yang  konstan 
1973) :  menimbulkan  daya  tarik  bagi  para 
a.  Pariwisata  adalah  lalu lintas  orang- wisatawan.  Dengan  demikian  cuaca 
orang  yang  meninggalkan  tempat  merupakan ciri khusus pada kegiatan 
kediamannya untuk sementara waktu,  pariwisata. 
untuk  berpesiar  ke  tempat  lain,  b.  Pemandangan 
semata-mata sebagai konsumen dari 
 
  3
Salah satu atraksi wisata yang paling  bintang 1, hotel bintang 2, hotel bintang 
menarik  minat  wisatawan  adalah  3, hotel bintang 4, dan hotel bintang 5. 
adanya pemandangan yang indah.  Adapun  klasifikasi  hotel  di  Indonesia 
c.  Fasilitas  yang  dikeluarkan  oleh  peraturan 
Berupa fasilitas alam, seperti pantai,  pemerintah, Deparpostel dan dibuat oleh 
bagi kegiatan berenang, memancing,  Dirjen  Pariwisata  dengan  SK  :  Kep-
pemandangan  alam  dan  lain-lain.  22/U/VI/78 yaitu : 
Serta fasilitas buatan manusia, seperti  A.  Hotel bintang satu: 
hiburan atau pertunjukan-pertunjukan  -  Jumlah kamar standar minimum 15 
serta  fasilitas-fasilitas  yang  kamar 
memenuhi  kebutuhan  khusus  -  Kamar mandi didalam 
wisatawan.  -  Luas kamar standar minimum 20 m2 
d.  Faktor Sejarah dan Budaya  B.  Hotel bintang dua 
Peninggalan sejarah dan seni budaya  -  Jumlah kamar standar minimum 20 
zaman dahulu merupakan faktor daya  kamar 
tarik  yang  kuat  bagi  banyak  -  Jumlah  kamar  suite,  minimum  1 
wisatawan.  kamar 
e.  Aksesibilitas  -  Kamar mandi dalam 
Suatu kawasan/lokasi wisata semakin  -  Luas kamar standar minimum 22 m2 
tinggi  kemungkinannya  untuk  -  Luas kamar suite minimum 44 m2 
dikunjungi  wisatawan  jika  mudah  C.  Hotel bintang tiga 
untuk dicapai.  -  Jumlah kamar standar minimum 30 
f.  Akomodasi  kamar 
Akomodasi  adalah  menyangkut  -  Jumlah  kamar  suite  minimum  2 
tempat menginap, restoran dan yang  kamar 
lainnya merupakan daya tarik wisata  -  Kamar mandi dalam 
yang potensial.  -  Luas kamar standar minimum 24 m2 
  -  Luas kamar suite minimum 48 m2 
Tinjauan Hotel Resort  D.  Hotel bintang empat 
Pengertian Hotel  -  Jumlah kamar standar minimum 50 
a.  Menurut  Dirjen  Pariwisata,  Hotel  kamar 
adalah  akomodasi  yang  -  Jumlah  kamar  suite  minimum  3 
mempergunakan  sebagian  atau  kamar 
keseluruhan  bagian  untuk  jasa  -  Kamar mandi didalam 
pelayanan  penginapan,  penyedia  -  Luas kamar standar minimum 24 m2 
makanan  dan  minuman  serta  jasa  -  Luas kamar suite minimum 48 m2 
lainnya bagi masyarakat umum yang  E.  Hotel bintang lima 
dikelola secara komersil.  -  Memiliki  3  tingkatan  yaitu  Palm, 
b.  Menurut Webster, Hotel adalah suatu  Bronze, dan Diamond 
bangunan  atau  suatu  lembaga  yang  -  Jumlah kamar standar minimum 100 
menyediakan kamar untuk menginap,  kamar 
makan  dan  minum  serta  pelayanan  -  Jumlah  kamar  suite  minimum  4 
lainnya untuk umum.  kamar 
c.  Menurut  Surat  Keputusan  Menteri  -  Kamar mandi didalam 
Perhubungan R.I No. PM 10/PW –  -  Luas kamar standar minimum 26 m2 
301/Phb.  77,  tanggal  12  Desember  -  Luas kamar suite minimum 52 m2 
1977, Hotel adalah bentuk akomodasi   
yang dikelola secara komersial, yang  Pengertian Resort 
disediakan  bagi  setiap  orang  untuk 
suatu  jenis  hotel  yang  bersifat 
memperoleh  pelayanan  penginapan, 
rekreatif, yang berlokasi di luar kota yang 
seperti makan dan minum. 
mengandalkan keindahan alam yang asri, 
 
jauh dari hiruk pikuk perkotaan sehingga 
Klasifikasi Hotel 
member ketenangan bagi sipengguna atau 
hotel  di  Indonesia  digolongkan 
sipelaku  wisata  dan  didisain  menarik 
menjadi 5 (lima) kelas hotel, yaitu hotel 
 
  4
dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang  c.  Wisatawan/tamu-tamu  dengan  paket 
dapat  diandalkan  sebagai  daya  tarik  weekday  biasanya  perorangan  yang 
utama bagi pengunjung wisata, sehingga  ingin  tinggal  di  hotel  pada  hari 
tempat  wisata  member  kepuasan  yang  minggu  mulai  jam  12.00  sampai 
berkesan bagi sipengunjung wisata.  dengan Sabtu  
Karakteristik Hotel Resort  d.  Wisatwan/tamu-tamu  dengan  paket 
khusus  biasanya  mereka  melakukan 
•  Segmen Pasar  
kegiatan/acara-acara  khusus  seperti 
Rancangan  hotel  harus  bersifat  honeymoon,  turnament  olahraga, 
rekreatif    dan  nyaman  bagi  festival  panggung,  acara  adat,  dan 
pengunjung wisata  rekreasi.  Mereka  ada  yang 
rombongan,  ada  yang  keluarga 
•  Lokasi berpartisipasi dalam aktivitas 
(family),  ada  juga  yang  perorangan 
kelompok. 
dengan waktu tinggal di hotel bebas, 
•  Berinteraksi  dengan  lingkungan,  termasuk tarif bisa di bawah normal. 
dengan budaya baru, dengan Negara  Wisatawan/tamu-tamu  hotel  yang 
baru  tetapi  dengan  standar  akan melakukan kegiatan rekreasi di 
kenyamanan rumah sendiri.  hotel  resort  termasuk  kegiatan 
olahraga sebelumnya akan mendapat 
•  Mempunyai  potensi  wisata  dan 
pengarahan/bimbingan/kursus-kursus 
potensi  topografi  sehingga  potensi 
singkat. 
tersebut menjadi cirri khas kawasan 
 
wisata. 
Prinsip Desain Hotel Resort 
•  Fasilitas  
•  Kebutuhan dan persyaratan individu 
Fasilitas  utama  sebagai  akomodasi  dalam melakukan kegiatan wisata. 
dan fasilitas tambahan yang rekreatif     Suasana  yang  tenang  dan 
mendukung untuk istirahat, selain 
•  Arsitektur dan suasana  
fasilitas olah raga dan hiburan. 
Karakteristik Tamu Hotel Resort    Aloneness  (kesendirian)  dan 
Selain karakteristik disain, hotel  privasi,  tetapi  juga  adanya 
resort  juga  memiliki  karakteristik  tamu  kesempatan  untuk  berinteraksi 
sebagai  pasarnya.Tamu-tamu/wisatawan  dengan orang lain  
hotel resort pada umumnya dapat dibagi    Berinteraksi dengan lingkungan, 
sebagai berikut (Sumarno, 1999):   dengan  budaya  baru,  dengan 
a.  Wisatawan/tamu-tamu  dengan  paket  Negara  baru  tetapi  dengan 
liburan  (leisure  tourist)  biasanya  standar  kenyamanan  rumah 
rombongan  yaitu  mereka  yang  sendiri. 
bepergian  tidak  untuk  suatu  tugas 
•  Memberikan  pengalaman  unik  bagi 
tertentu  melainkan  untuk  berlibur 
wisatawan. 
mencari  ketenangan  dan  rekreasi. 
Paket liburan ini biasanya waktu libur    Ketenangan,  perubahan  gaya 
musim  panas,  liburan  sekolah,  dan  hidup  dan  kesempatan  untuk 
lain-lain  (tinggal  di  hotel  untuk  relaksasi. 
jangka waktu yang relatif lama) dan    Kedekatan  dengan  alam, 
tarif di bawah normal.   matahari,  laut,  hutan,  gunung, 
b.  Wisatawan/tamu-tamu  dengan  paket  danau, dan sebagainya. 
week end biasanya mereka keluarga    Memiliki skala yang manusiawi. 
(family) akan tinggal di hotel pada    Dapat melakukan aktivitas yang 
hari Sabtu mulai jam 12.00 sampai  berbeda  seperti  olah  raga  dan 
dengan  Minggu  jam  12.00  dan  rekreasi. 
biasanya  paket ini mempunyai tarif    Keakraban  dalam  hubungan 
yang  lebih  mahal  daripada  paket- dengan  orang  lain  diluar 
paket lainnya.   lingkungan kerja. 
 
  5
  Pengenalan terhadap budaya dan  adalah 270,5 ha, sedangkan luas Taman 
cara hidup yang berbeda.  Wisata  Alam  (TWA)    Lembah  Harau 
•  Menciptakan suatu citra wisata yang  adalah 27,5 ha (10,2%). Taman Wisata 
menarik   Alam  (TWA)  Lembah  Harau  berada 
  Memanfaatkan sumber daya alam  dalam  kawasan  Cagar  Alam  Lembah 
dan kekhasan suatu tempat sebaik  Harau.  Secara  geografis,  Cagar  Alam 
mungkin.  Lembah Harau terletak pada koordinat 
  Menyesuaikan fisik bangunan  100o39‟ 10” BT - 100o  41‟ 58” BT dan 
terhadap karakter lingkungan  00o  04‟ 39” LS - 00o  11‟ 46” LS. 
setempat.  Dalam  administrasi  kehutanan,  Cagar 
  Pengolahan terhadap fasilitas  Alam  Lembah  Harau  termasuk  dalam 
yang sesuai dengan tapak dan  wilayah kerja BKPH Harau, RPH Harau, 
iklim setempat.  sedangkan menurut pembagian wilayah 
  kerja  unit  Konservasi  Sumber  Daya 
3.  METODA PENELITIAN  Alam  (KSDA)  kawasan  ini  termasuk 
Metoda  yang  di  tempuh  dalam  dalam  wilayah  kerja  Sub  Seksi 
menuju proses perancangan di perlukan  Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) 
berbagai    data  yang  bersifat  umum  Wilayah Pasaman.  
maupun hal yang berkaitan dengan teknik  Dalam  administrasi 
arsitektur. Untuk mendapatkan data-data  pemerintahan kawasan ini berada di dua 
tersebut dilakukan cara-cara :   nagari, yaitu Nagari Harau dan Nagari 
a.  Survey lapangan   Tarantang  Lubuk  Limpato  yang 
Mengenali karakter site, kendala dan  termasuk  wilayah  Kecamatan    Harau,  
potensi  yang  ada  disekitarnya  serta  Kabupaten  Lima  Puluh  Kota,  Provinsi  
memahami  permasalahan- Sumatera Barat.  
permasalahan  dan  potensi  tersebut  Cagar  Alam  Lembah  Harau 
pada  lokasi  perencanaan  sehingga  memiliki batas-batas berikut: 
kawasan perencanaan tersebut perlu  a.  Bagian  Utara  berbatasan  dengan  
atau  tidaknya  untuk  dikembangkan  Nagari  Harau 
menjadi sebuah kawasan wisata yang  b.  Bagian  Timur 
lebih terkelola, teratur dan memiliki  berbatasan  dengan 
nilai jual.  kawasan Hutan 
b. Pengumpulan data  c.  Lindung Mahat  
Melakukan  pengumpulan  data  dari  d.  Bagian  Selatan 
berbagai  macam  media  yang  telah  berbatasan  dengan 
ada dan tersedia, untuk memperkuat  Nagari  Tarantang 
hasil perancangan, agar perencanaan  Lubuk Limpato 
dapat dipakai dalam kurun waktu 10- Bagian  Barat  berbatasan  dengan  Dusun  
15 tahun.  Padang  Beringin, Nagari Tarantang 
c.  Analisis Site  Lubuk Limpato. 
Analisa yang dilakukan dengan cara   
arsitektural.  Menganalisis  sesuai  Situasi Kawasan Wisata Sarasah Aka 
dengan  data  yang  telah  didapat  Barayun. 
dilapangan.  Analisis  site  dilakukan   
terhadap  bentuk  dan  lokasi 
dilapangan. 
d.  Pendekatan Konsep 
Merupakan  pendekatan  yang 
dilakukan dan diajukan sebagai acuan 
dalam  konsep  perancangan,  yang 
didapatkan dari menganalisa site. 
 
4.  HASIL DAN PEMBAHASAN 
Luas  Cagar  Alam  Lembah  Harau 
 
  6
Site berpotensi dalam pengembangan  b.  Kedekatan  Kabupaten 
pariwisata diKabupaten 50 Kota :  Lima Puluh Kota dengan 
  home  base  wisata  Kota 
  Bukittinggi  dapat 
membawa pengaruh pada 
aliran wisatawan. 
4.  Potensi  pasar  
a.  Peluang  pengembangan 
wisata  minat  khusus 
(olahraga  tantangan  dan 
pendidikan). 
b.  Banyak  ODTW  (Objek 
dan  Daya  Tarik  Wisata)  
yang perlu dikembangkan 
dengan  tema-tema 
IDENTIFIKASI  POTENSI  DAN  tertentu. 
PERMASALAHAN   c.  Peluang  pengembangan 
wisata  berbasis 
lingkungan  (ekowisata) 
dengan daya tarik keaslian 
daerah.  
a.  Potensi  d.  Pengembangan akomodasi 
Potensi  perancangan Sarasah Aka  yang  sekaligus  menjadi 
Barayun  (Lembah  Harau)  dapat  atraksi  wisata  seperti 
dilihat dari :  penginapan  Echo  di 
1.  Keberagaman Objek Wisata    Sarasah  Aka  Barayun 
a.  Adanya  air  sarasah/air  (Lembah Harau). 
terjun yang indah sebagai   
pendukung objek wisata.   b.  Permasalahan  
b.  Memiliki  tebing  echo  Permasalahan  yang  ditemui  dari 
yang mengeluarkan gema  Sarasah Aka Barayun Lembah 
suara  binatang  Siamang  Harau seperti : 
bila  berteriak  di  titik  1.  Objek  dan  Daya  Tarik 
tebing echo.  Wisata 
c.  Yang mana tebing tebing  a.  Kelestarian  alam  belum 
tersebut dapat difungsikan  terjamin,  karena  belum 
sebagai  wisata  panjat  ada  upaya  perencanaan 
tebing.  dan  pengelolaan  yang 
2.  Potensi Geografis   sistematis  dan 
a.  Potensi  alam  berupa  berkelanjutan 
dinding  batu  yang  tinggi  (sustainable). 
dan terjal serta keras.   b.  Belum  adanya 
b.  Kawasan  Lembah  Harau  perencanaan  yang  jelas 
merupakan  laboratorium  tentang  upaya  menjaga 
alam  sebagai  penerapan  kelestarian  alam  dan 
ekowisata.  keanekaragaman  hayati 
c.  Pada  daerah  hulu  sudah  Sumber  Daya  Alam 
berkembang  pertanian  (SDA)  di  Sarasah  Aka 
gambir.   Barayun Lembah Harau. 
3.  Potensi  Aksesibilitas   c.  Terjadinya  kekeringan 
a.  Kondisi  jalan  menuju  disaat musim kemarau. 
objek  pada  umumnya  2.  Fasilitas 
dapat  dilewati  oleh  a.  Masih  terdapat  beberapa 
kendaraan  roda  dua  dan  titik  lokasi  penting  yang 
empat.  potensial  yang  nyaris 
 
  7
belum  tersentuh  maksimal.  Secara  spesifik  penentuan 
pengelolaan  dan  prioritas ini bertujuan sebagai berikut : 
pengolahan.   1.  Adanya attraction yaitu atraksi atau 
b.  Sarana dan prasarana yang  objek  wisata  yang  menarik,  unik, 
tersedia  masih  relatif  bernilai tinggi dan dapat diandalkan. 
sangat minim, baik sarana  2.  Adanya supporting facilities, antara 
dan  prasarana  untuk  lain tempat penginapan (home stay), 
wisata alam, petualangan,  angkutan,  tempat  makan,  toko 
pemasaran, dan penelitian.   souvenir,  dan  infrastruktur  yang 
3.  Sumber  Daya  Manusia  baik dan sebagainya. 
(SDM)  Adanya  accessibilities  yaitu 
a.  Watak  dan  karakter  kemudahan  pencapaian  didalam 
masyarakat  relatif  open  objek  wisata  dan  kemudahan 
minded,  terbuka  terhadap  mencapai tempat penginapan (home 
perubahan.  stay)atau  fasilitas  pendukung 
b.  Tingkat  pengetahuan,  lainnya. 
ketrampilan  dan   
kesadaran  masyarakat  5.  KONSEP PERANCANGAN 
yang masih relatif rendah  1.  Konsep Dasar Perancangan 
terhadap dunia pariwisata.  
c.  Peran  sektor  pariwisata  Desain  Kawasan  Wisata  Sarasah  Aka 
dari  anak  nagari  belum  Barayun Resort ini mencoba menerapkan 
optimal.   kesan alami pada kawasan dan bangunan 
d.  Terakomodirnya  berbagai  nya  ,  disamping  memberikan  suasana 
potensi  yang  ada  di  kenyamanan,  dan  ketenangan  bagi 
bidang budaya dan wisata  wisatawan  domestik  dan  mancanegara 
pada masyarakat.  yang  datang,  dengan  tujuan  berwisata 
4.  Kelembagaan  alam,  dengan  mewadahi  fasilitas 
a.  Perlunya  pengaturan  penginapan dan falilitas pendukung pada 
regulasi  dalam  kawasan  yang  potensi  alam  nya  dapat 
pengelolaan  objek  wisata  diunggulkan  tersebut  sehingga  menarik 
di  kawasan  Sarasah  Aka  wisatawan.  
Barayun  Lembah  Harau   
agar lebih optimal.  2.  Konsep Filosofis 
b.  Perlunya  kerjasama 
Satuan  Kerja  Perangkat  Konsep filosofis yang diterapkan 
Daerah  (SKPD)  terkait  dalam  Perancangan  Kawasan  Wisata 
untuk  pengaturan  Sarasah Aka Barayun Resort berasal dari 
pengembangan  di  alam, karena resort identik dengan alam 
kawasan  wisata  Sarasah  nya  yang  asri,  hijau  dan  terjaga 
Aka  Barayun  Lembah  kealamian nya, dan bersangkutan dengan 
Harau.  tema  Arsitektur  hijau  yang  juga 
c.  Kurang  optimalnya  mengaitkan  perancangan  dengan  alam 
penyerapan  lapangan  yang hijau dan ramah lingkungan. Maka 
pekerjaan  baru  bagi  konsep  perancangan  berangkat  dari 
angkatan  kerja  produktif  komponen  alam  seperti  kepompong, 
yang  mau  dan  mampu  lilitan tanaman jalar, dan rumah gadang 
bekerja  di  industri  Minangkabau. 
pariwisata.  Kepompong  merupakan 
Pada Perancangan Kawasan Wisata  komponen  alam  yang  berkamoflase 
Sarasah  Aka  Barayun  Lembah  Harau  menjadi  kupu-kupu  yang  sangat  indah, 
dibutuhkan prioritas Perancangan dengan  karena mengingat pada Kawasan Wisata 
tujuan implementasi Perancangan  objek  Sarasah  Aka  Barayun  Resort  Lembah 
wisata tercipta dengan efektif, efisien dan  Harau  memiliki  kurang  lebih  sekitar 
70.000 spesies kupu kupu.  
 
  8
Dan  tidak  meninggalkan  kekinian  tnapa  mengurangi  nilai-nilai 
kebudayaan lokal arsitektur minangkabau  local yang ada. 
yang  merupakan  salah  satu  dari  aset  Memepelajari  konsep  bentuk 
arsitektur  nusantara  yang  memiliki  ciri  Rumah Gadang dalam menerapkan kan 
khas tersendiri.   bentuk  gubahan  masa,  
Bila  dilihat  dari  filosofinya,  mentransformasikan  nya  menjadi 
Rumah Gadang dikatakan gadang (besar)  kekinian  seperti bentuk gonjong rumah 
bukan karena bentuknya yang besar saja.  gadang,  tiang  rumah  gadang,  struktur 
Melainkan  ditinjau  dari  fungsi  juga  lantai  rumah  gadang  dan  motif-motif 
sangat  besar.  Ini  tertuang  dalam  ukiran-ukiran rumah gadang.  
ungkapan  yang  sering  kita  dengar  dari  Jadi,  dalam  Perancangan 
tetua-tetua  adat  membicarakan  masalah  Kawasan  Wisata  Sarasah  Aka  Barayun 
Rumah Gadang tersebut. Rumah Gadang  Resort  menerapkan  pendekatan  desain 
basa batuah, Tiang banamo kato hakikat,  melalui  transformasi  bentuk  dari 
Pintunyo  banamo  dalil  kiasan,  kepompong  dan  Arsitektur  etnik 
Banduanyo  sambah-manyambah,  Minangkabau.  
Bajanjang  naik  batanggo  turun,   
Dindiangnyo  panutuik  malu,  Biliaknyo  4.  Konsep Siteplan 
aluang bunian.  1.  Orientasi Bangunan 
Secara  filosofis  perancangan   
arsitektur kawasan Sarasah Aka Barayun   
Resort  ini  mengadopsi  konsep   
transformasi desain dari kepompong dan   
arsitektur minangkabau.   
   
3.  Konsep Arsitektural   
Pengembangan  arsitektur  etnik   
Nusantara  yang  mengkini  dalam proses   
kreatif  desain  menjadi  cukupsulit   
untuk dilakukan. Perubahan  bentuk   
namun tetap harus mempertahankan   Orientasi  bangunan  berdasarkan 
karekteristik  acuannya  adalah  kendala  analisis cahaya matahari dan angin yakni 
yang  sering  dihadapi  seseorang  lebih mengoptimalkan mengarah ke timur 
perancang.   dan  berdasarkan  analisa  sirkulasi  yang 
Permodelan parametric (ukuran /  masuk  dari  sisi  timur  kawasan,maka 
patokan)    memungkinkan  eksplorasi  orientasi bangunan menghadap ke timur, 
varian bentuk arsitektur etnik Nusantara  yang teteap memaksimalkan view yang 
dengan  menggunakan  logika  dalam  pada  sekeliling  site  sangat  baik 
komputasi sebuah acuan bangunan akan  (superimpose). 
dimodelkan dengan menyusun algoritma  Pada  kawasan  perancangan 
(pemecahan masalah) setiap konfigurasi  orientasi  bangunan  mengarah  pada  air 
elemen bangunan beserta parameternya.  terjun dan pada tebing-tebing echo (echo 
Nilai parameter elemen bangunan dapat  wall).  Karena  potensi  Kawasan  Wisata 
diubah  untuk  membuat  bentuk  bentuk  Sarasah  Aka  Barayun  Resort  adalah 
generative..  Setiap  perubahan  pada  tebing-tebing echo dan air terjun (Sarasah 
parameter  memberikan  perancang  Aka Barayun).  
memilih beragam output bentuk.  
Saat  ini  arsitektur  di  setiap  Penataan  Bangunan-bangunan 
dearah  bertaranformasi  mengikuti  atau fasilitas Kawasan diarahkan secara 
perkembangan  zaman,  disamping  lansung  menghadap  pada  tebing-tebing 
memepertahakan  keaslian  barsitektur  terjal tersebut, agar tidak menghilangkan 
tradisional    upaya  arsitek-arsitek  di  wahana  alami  kawasan,  sehingga 
Indonesia  berupaya  mealakukan  pengunjung  wisata  dapat  menikmati 
eksplorasi transformasi masa dari bentuk  wahana  alami  tersebut  secara  lansung 
yang tradisional ke bentuk yang lebih ke 
 
  9
didalam  bangunan  maupun  diluar   
bangunan.   
   
2. Pencapaian ke Dalam Site   
   
 
   
   
   
   
  Pemanfaatan  Aliran  Sungai  Dalam 
  Kawasan 
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
Dengan  menjadikan  gerbang  Aliran sungai ( Batang Harau ) 
masuk  Kawasan  Wisata  Sarasah  Aka  dalam kawasan dapat difungsikan sebagai 
Barayun Resort sebagai icon atau simbol  wisata  air  seperti  water  show,  dan 
(wajah) penanda kawasan wisata.  penyewaan  sepeda  air  atau  sampan. 
Dari  hasil  survey  lapangan  dan  Sungai dengan lebar 10 m tersebut dapat 
analisa data yang dilakukan, jalan masuk  menambah potensi dan daya Tarik wisata 
sepanjang  +  5.7  Km  dari  jalan  lintas  pada  kawasan  Perancangan  Kawasan 
Sumbar-Riau  menuju  kawasan  Wisata Sarasah Aka Barayun Resort. 
membutuhkan  pembenahan  untuk  Pada kedua sisi aliran sungai kita 
penunjang  kawasan  wisata  berpotensi  dapat  menerapkan  konsep  pemasangan 
yang ada didalam nya. Untuk pandangan  turap  yang  mana  pemasangan  nya 
berjangka waktu kedepan kondisi existing  mengikuti  alur  tanah  penahan  dinding 
akses  menuju Kawasan Wisata  Sarasah  sungai  (mengurangi  cut  and  fill),  agar 
Aka  Barayun  Resort  ini    memerlukan  dapat  mencegah  abrasi  pada  tanah 
konsep wisata seperti :  pinggiran  sungai,  memperkuat  daya 
Disediakan  nya  fasilitas  jalan  dukung  tanah,  tidak  merusak  keasrian, 
untuk  bersepeda  (biking)  menuju  dan  tidak  mengganggu  populasi  ikan 
kawasan wisata.   sungai batang harau. 
Disediakan  nya  fasilitas  jalan   
untuk  kendararaan  wisata  (feeder)  3.  Sirkulasi Dalam Kawasan 
menuju kawasan wisata. 
Dan  disediakan  nya  fasilitas     Akses jalan ini merupakan titik lokasi 
jalan  untuk  si  pejalan  kaki  (walking).  pertama  yang  dilalui 
Menuju  kawasan  wisata  agar  memberi  pengunjung/wisatawan  yang  ingin 
ciri khas pada kawasan wisata dan juga  berkunjung ke objek wisata Sarasah Aka 
dapat menyambut sipengunjung wiosata  Barayun Resort. Untuk menonjolkan atau 
dengan  suasana  alami  dan  ramah  sebagai wajah Kawasan Wisata Sarasah 
lingkungan  sambil  menikmati  suasana  Aka Barayun Resort yang berada didalam 
tebing  tebing  terjal  (  echo  wall)  nya,  dibutuhkan  pengembangan  jalan 
disepanjang jalur jalur menuju kawasan  jalur dua dan merancang gerbang dalam 
wisata Sarasah Aka Barayun.  site.dan  gerbang  masuk  kawasan  di 
  persimpangan jalan lintas Sumbar-Riau. 
 
  10
Description:nature and culture and development of ecotourism designed to expand their that are specific locale to .. dimodelkan dengan menyusun algoritma.