Table Of ContentProf. Dr. Syaifuddin Sabda, M.Ag.
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
(Tinjauan Teoritis)
i
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag.
PENGEMBANGAN KURIKULUM (Tinjauan Teoritis)
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M.Ag.
All right reserved
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dengan cara apapun, tanpa izin tertulis dari penerbit
viii + 350 Halaman; 14.5 x 20.5 cm
Cetakan I: Juni2016
ISBN: 978-602-6791-55-9
Cover :
Agung Istiadi
Layout :
Iqbal Novian
Diterbitkan oleh:
Aswaja Pressindo
Anggota IKAPI No. 071/DIY/2011
Jl. Plosokuning V/73, Minomartani,
Sleman, Yogyakarta
Telp. (0274)4462377
E-mail : [email protected]
Website : www.aswajapressindo.co.id
ii
KATA PENGANTAR
Sekalipun keberadaan guru dan peserta didik sebagai
subsistem pendidikan dianggap yang paling menentukan
dalam proses dan keberhasilan pendidikan, namun
keberadaan kurikulum yang diposisikan sebagai isi dan
sekaligus sebagai proses pendidikan juga sangat menentu-
kan. Dalam kata lain, bahwa eksestensi kurikulum dalam
proses dan keberhasilan pendidikan juga tidak kalah
pentingnya dibandingkan guru dan siswa. Bahkan sebuah
upaya pendidikan tanpa adanya kurikulum dapat
dikatakan upaya pendidikan tersebut tidak memiliki isi
dan arah yang jelas.
Meskipun keberadaan kurikulum dalam upaya
pendidikan dianggap begitu penting, hanya saja dalam
praktiknya konsep, implementasi dan evaluasi kurikulum
banyak kurang dan bahkan kadangkala tidak dipahami
secara baik oleh guru dan peserta didik, dan stackeholder
pendidikan lainnya. Akibatnya keberadaan atau fungsi dan
peran kurikulum menjadi tidak signifikan atau dipandang
iii
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag.
tidak membawa pengaruh yang berarti bagi proses
pendidikan. Bahkan sebaliknya, keberadaan kurikulum
yang tidak dipahami konsep, implementasi dan evaluasi-
nya sering dianggap sebagai sesuatu yang menyulitkan
bagi pelaku pendidikan. Oleh karena itu, pemahaman
seluruh stackeholder pendidikan, para guru, siswa, orang
tua, pimpinan lembaga pendidikan dan lainnya terhadap
kurikulum menjadi sangat orgen untuk diperhatikan.
Dalam perjalanan sejarahnya, kurikulum senantiasa
berubah dan berganti. Hal itu telah menjadi sebuah
keniscayaan, karena kurikulum sebagai isi dan proses
pendidikan harus senantiasa menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi dimana dan kapan kurikulum tersebut
digunakan. Hal ini menambah penting pemahaman ter-
hadap konsep setiap kurikulum yang ada, agar peng-
implementasiannya sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh kurikulum itu sendiri.
Selain itu, semakin terbukanya penerapan disentrali-
sasi dan otonomi di bidang pendidikan yang berdampak
pada makin besarnya kewenangan sekolah dan guru dalam
pengelolaan pendidikan, termasuk di dalamnya pem-
bagian kewenangan untuk mengembangkan dan
menerjemahkan kurikulum dalam kegiatan pendidikan di
masing-masing lembaga pendidikan, menuntut kepada
semua stackeholder pendidikan, utamanya para guru,
pimpinan lembaga pendidikan, dan pengawas pendidikan
untuk bukan saja sekedar memahami konsep kurikulum,
tetapi juga konsep dan pengembangan kurikulum. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap konsep dan teori
pengembangan kurikulum juga menjadi sangat orgen
untuk diperhatikan.
iv
Buku ini adalah salah satu buku yang mencoba
mengetengahkan bahasan secara lebih komprehensif
tentang konsep kurikulum dan pengembangan kurikulum
dalam tinjauan teoritis. Sebagai bahasan teoritik yang
diarahkan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas
kepada para pembacanya, maka berbagai konsep dan teori
kurikulum dan pengembangan kurikulum sengaja
diperkaya dengan berbagai pandangan dan konsep yang
dikemukakan oleh berbagai ahli kurikulum.
Disadari bahwa apa yang dikemukakan ini masih tidak
begitu sempurna, namun diharapkan setidaknya dapat
dijadikan sebagai bahan awal untuk mengkajian dan
pembahasan lebih jauh lagi. Semoga ada manfaatnya.
Banjarmasin, Desember 2015
Penulis,
SYAIFUDDIN SABDA
v
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................... 1
BAB II KONSEP KURIKULUM ............................... 21
BAB III MODEL-MODEL KURIKULUM................. 43
BAB IV ANATOMI KURIKULUM ........................... 69
BAB V MODEL-MODEL DESAIN
KURIKULUM................................................. 113
BAB VI MODEL-MODEL ORGANISASI
KURIKULUM................................................. 153
BAB VII PENGEMBANGAN KURIKULUM............ 177
BAB VIII IMPLEMENTASI KURIKULUM................. 257
BAB IX EVALUASI KURIKULUM ........................... 295
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 341
BIODATA PENULIS ........................................................ 347
vii
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Eksistensi kurikulum dalam pendidikan telah menjadi
perhatian sejak masa Yunani klasik. Sebagaimana
dikemukakan oleh Robert S. Zais dalam bukunya Curricu-
lum Principles and Foundation (1976), bahwa konsep
kurikulum telah dibicarakan sejak abad keempat sebelum
masehi, yakni oleh para filosof Yunani khususnya Plato.
Sebagaimana juga ditulis dalam Encyclopedia of Educational
Research (Alkin: 1992:227) bahwa ketika itu Plato telah
menyusun materi aritmatika sebagai ringkasan belajar
yang didalamnya mencakup geometri, astronomi, dan
geometri, yang kesemuanya terkait dengan pelajaran
matematika. Argumen bahwa konsep kurikulum ini telah
diperbincangkan sejak masa Yunani tersebut didukung
pula oleh catatan sejarah bahwa istilah kurikulum berasal
dari bahasa Yunani (Latin), yakni currere (infinitif) atau corro
(present active), yang berarti run, hurry, hasten, speed, move,
travel, processed (transitive) dan of a race (transitive). Selanjut-
nya istilah tersebut diadopsi ke dalam bahasa Inggeris,
melahirkan istilah ‘course’, `racecourse` atau `racetrack`.
1
Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M. Ag.
Istilah `course` berarti “a direction or route taken or to be taken”.
Dalam kamus Webster istilah course tersebut diartikan
dengan istilah currere (infinitif) atau corro (present active)
dalam bhasa Yunani di atas, yaitu: lapangan pacuan kuda,
jarak tempuh untuk lomba lari, perlombaan, pacuan
balapan, peredaran, gerak berkeliling, lapangan per-
lombaan, gelanggang, kereta balap, dan lain-lain”
(Webster, 1989:340).
Eksistensi kurikulum selanjutnya secara lebih nyata
dan terkonsepsi dalam pendidikan dapat dilihat ketika
kiblat kemajuan peradaban dan pendidikan berada di
dunia Islam. Pada masa hidup Nabi Muhammad SAW (570
M-632 M) materi pendidikan Islam atau kurikulum
pendidikan Islam juga sudah ada meski dalam bentuk yang
sangat terbatas, karena pendidikan pada saat itu masih
dilaksanakan dalam bentuk informal (di rumah-rasul dan
rumah-rumah para sahabat) dan sedikit dalam bentuk non
formal (tempat-tempat tertentu yang dijadikan tempat
belajar seperti halakah di masjid). Isi pendidikan atau
kurikulum pada saat itu berupa ayat-ayat al-quran dan
hadis-hadis Nabi yang berisikan aqidah, syari‘ah, dan
mu‘amalah, pelajaran sastra dan tata bahasa Arab, pelajar-
an membaca, menulis, dan Sya‘ir-syair Arab. Menurut Ali
Ashraf (1985: 29-30) kurikulum pendidikan Islam saat itu
berupa: al-Quran, al-Hadis, Tata Bahasa. Ahmad Salabi
(1954: 16) menambahkan bahwa kurikulum pendidikan
Islam saat itu berupa: Retorika dan Prinsip-prinsip
Hukum, Membaca, Menulis, dan Sya‘ir Arab. Pada peristi-
wa perang Badr (tahun 2 H.) Rasulullah dapat menawan
beberapa orang musuh dan kemudian membebaskannya
setelah mereka mengajarkan membaca dan menulis bagi
kaum muslimin.
2
Description:Kedokteran (Anatomi, Pembedahan, Farmasi, dan cabang- cabang ilmu kedoketaran khusus); Filasafat (Logika, Etika dan Metafisika); Kesusastraan (Filologi, a. 'Ilmu al-Usul terdiri dari: Kitab Allah (Alquran),. Sunnah Rasul saw., Ijma`al Umah (pendapat kolektif), dan Ijma` al-Sahabah (Pendapat para.