Korupsi dan pencucian Uang sebagai Rangkaian Kejahatan Luar Biasa, Abdul Basir

35 Pages·2017·5.09 MB·Indonesian

by  Sandri Justiana

KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG SEBAGAI
RANGKAIAN KEJAHATAN LUAR BIASA
ABDUL BASIR
Jaksa Pada Komisi Pemberantasan Korupsi
Universitas Sriwijaya
Palembang, 3 Oktober 2017
Corruption Perception
Index
Steady Increased Trend
52
51 51
50 50
49
45
44
43
38 38
37
36
35 35 35
34 34
33
Indonesia
36
34
32 32
Thailand
30
28 28
26
Malaysia
24
23
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Banglades
139 25 25 27 26
h
Fakta Penting
tentang Indonesia
Pantai Terindah Gas alam kualitas terbaik Hutan terbaik
Tambang Emas Terbesar Batu Bara Terbaik Tanah yang Subur

DAMPAK KORUPSI
POTRET INDONESIA
HUTANG LUAR NEGERI
PENGANGGURAN
KERUSAKAN ALAM
KEMISKINAN MASSIF
www.kpk.go.id Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari Korupsi
Definisi Korupsi
▪ Korupsi (Bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk,
rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok),
http://id.Wikipedia.org/wiki/Korupsi, kebejatan, ketidakjujuran, tidak
bermoral... Robert Klitgaard: korupsi dapat terjadi jika ada monopoli
kekuasaan yang dipegang oleh seseorang yang memiliki kemerdekaan
bertindak atau wewenang yang berlebihan, tanpa ada
pertanggungjawaban yang jelas.
▪ Transperency International: Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik
politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan
tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat
dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
Pengelompokan Delik TPK UU 31/ 99 Jo 20/ 01
Delik yg terkait dg kerugian
Pasal 2(1); 3
keuangan negara
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Delik pemberian sesuatu/janji
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b;
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 6(2); Ps 12 c,d Merupakan delik-delik yg
diadopsi dari KUHP
Delik penggelapan dalam
Pasal 8; 9; 10 a,b,c
(berasal dari pasal 1 ayat 1
jabatan
sub c UU no. 3/71)
Delik perbuatan pemerasan Pasal 12 huruf e,f,g
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Delik perbuatan curang
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Delik benturan kepentingan
Pasal 12 huruf i
dalam pengadaan
Delik Gratifikasi Pasal 12B jo Pasal 12C
DELIK YANG TERMASUK DALAM
TINDAK PIDANA KORUPSI
1. Merintangi Proses Pemeriksaan Perkara Korupsi, Pasal 21;
2. Tidak Memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar,
Pasal 22 Jo Pasal 28 ;
3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka, Pasal 22 Jo
Pasal 29 ;
4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan
palsu, pasal 22 Jo pasal 35 ;
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau
memberi keterangan palsu, pasal 22 Jo pasal 36
6. Saksi yang membuka identitas pelapor, pasal 24 Jo pasal 31
PENYEBAB KORUPSI di INDONESIA
Integritas /
Moralitas
Faktor Struktural
Faktor Sejarah
dan Politik
Desentralisasi
Kualitas Regulasi
Law Enforcement
www.kpk.go.id Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari Korupsi
TITIK TAUT TPK - TPPU
TPK
TPPU
• Fee/komisi/kick
back/keuntungan
• PASAL 3 (AKTIF) MENYEMBUNYIKAN ATAU MENYAMARKAN
tidak sah. − Placement TUJUAN
• PASAL 4 (AKTIF) ASAL USUL HARTA KEKAYAAN
• Suap (hadiah) − Layering • PASAL 5 (PASIF)
− Integration
• Gratifikasi
Diketahui (Dolus/Sengaja)
(hadiah) Hasil TPK Atau
Patut diduga (Culpa/Lalai) dan kurang hati-hati dalam menilai
Tipologi TPK Tipologi TPPU
• Menerima secara tunai / cash dalam bentuk mata uang rupiah/valuta asing; • Menempatkan dalam safe deposit box
• Menerima dengan satuan nilai besaran mata uang tersebut adalah besaran • Mentransfer ke rekening pihak ke-3 (gate keeper) seolah-olah sebagai
yang tidak umum dipergunakan sebagai alat pembayaran di pasaran wajar pembayaran hutang/suatu kegiatan sah
seperti misalnya pecahan sin $10.000; • Pembelanjaan secara tunai/cash
• Menerima dengan menggunakan sarana perbankan dengan nomor rekening • Harta kekayaan tercatat a.n. pihak lain
dan atas nama sendiri namun Nomor Rekening dan Kepemilikan rekening • MembelanjakanAsuransi
yang atas nama sendiri tersebut tidak dilaporkan dalam LHKPN atau • Menjadi jaminan pinjaman ke Bank
dinyatakan sudah tidak dipergunakan; • Menyimpan uang cash dalam jumlah besar
• Menerima dalam bentuk emas atau logam/batu berharga lainnya; • Membeli asset/usaha di luar negeri
• Menerima dalam bentuk surat2 berharga seperti misalnyaAsuransi dll; • Membeli saham perusahaan
• Menerima dalam bentuk barang2 bergerak dan tidak bergerak; • Menyimpan asset tanpa nama (logam mulia)
• Menerima secara langsung atau tidak langsung melalui atau a.n.Pihak lain • Memecah transaksi
seperti kelrg atau gate keeper seperti notaris, yayasan, Perseroan terbatas; • Membeli asset dengan harga seolah-olah rendah dan dilakukan tunai
• Menerima seolah-olah sebagai hibah; • Membayarkan pembelian barang bergerak maupun tidak bergerak baik a.n
• Penerimaan tidak dilaporkan dalam LHKPN atau dilaporkan tapi tidak jujur. sendiri/anggota keluarga/gate keeper.
• Harta kekayaan dan transaksi dikelola gate keeper atau badan usaha
tertentu
• Menitipkan kepada gate keeper