Table Of ContentJami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, dam Ilham Tohari 9
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif al-Qurʼan (Surat Luqman Ayat 12-19)
KONSEP PENDIDIKAN ANAK DALAM PERPEKTIF AL-QUR’AN
(Surat Luqman Ayat 12-19)
Jami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, Ilham Tohari
Prodi PAI Tarbiyah, STAIN Kediri
ABSTRACT
Along with the development of the increasingly blind to the globlasasi that a lot of negatively affect the child.
Beliefs that can stem this negative impact, therefore Islamic education is very necessary in this case. And the
authors chose the letter Luqman verses 12-19 because in it is full of advice to build morals and increase faith
in the child. The results showed that: (1) The concept of children’s education. (2) The concept of children’s
education in the perspective of Qur’an letter Luqman verses 12-19 illustrates the emphasis of the material
and methods of children’s education. Educational materials that are taught include education of aqidah,
shariah, and morals. The method used is with maw’idah (advice). (3) Actualization of the development of
the concept of education of children in this era of globalization is to develop Islamic life-based curriculum
life skill, Applying contextual approach of learning PAI on the aspect of faith, Implementing the integration
of faith with science and technology.
Keywords: Concept of Child Education In Perspective Qur’an letter Luqman verses 12-19.
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin membabi buta kearah globlasasi yang banyak
sekali berpengaruh negatif pada diri anak. Keimanan yang dapat membendung dampak negatif
ini, Maka dari itu pendidikan Islam sangat diperlukan dalam kasus ini. Dan penulis memilih
surat Luqman ayat 12-19 karena didalamnya sarat akan petuah untuk membangun akhlak serta
meningkatkan keimanan terhadap diri anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konsep
pendidikan anak. (2) Konsep Pendidikan Anak dalam perspektif Al-Qur’an surat Luqman ayat
12-19 menggambarkan penekanan materi dan metode pendidikan anak. Materi pendidikan yang
diajarkan meliputi pendidikan akidah, syariah, dan akhlak. Adapun metode yang digunakan
adalah dengan maw’idah (nasihat). (3) Aktualisasi pengembangan konsep pendidikan anak di
era globalisasi ini adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum agama Islam berbasis life
skill, Melakukan pendekatan kontekstual pembelajaran PAI pada aspek keimanan, Menerapkan
pengintegrasian iman dengan IPTEK.
Kata kunci: Konsep Pendidikan Anak Dalam Perspektif Al Qur’an surat Luqman ayat 12-19.
PENDAHULUAN kelangsungannya sebab dengan pendidikan
Seiring perkembangan zaman yang semakin akan tertananam nilai nilai luhur suatau
pesat ini banyak fenomena fenomena yang bangsa. Maka dari itu peranan pendidikan
terjadi di kancah dunia khususnya dalam sangatlah penting sehingga umat manusia
bidang pendidikan. Menurut Muhaimin sangatlah memperhatikan masalah tersebut.
(1991, 9) pendidikan dipandang sebagai salah Bagi seorang umat Islam menyiapkan
satu aspek yang memiliki peranan pokok generasi penerus yang yang berkualitas dan
dalam membentuk generasi mendatang, bertaggung jawab, lewat upaya pendidikan itu
generasi yang arif generasi yang bijak dan merupakan suatau tuntunan dan keharusan.
generasi yang aktif serta kreatif dalam segala Senada dengan pesan ilahi, hendaklah orang
aspek kehidupan. Pendidikan juga masa orang merasa takut seandainya mereka
depan bangsa Negara ini kelak akan terjaga meninggalkan generasi penerus mereka jauh
tertinggal dibelakang mereka. Oleh sebab
10
Vol. 1 No. 1 Februari 2017 | 9-19
itu hendaklah mereka bertaqwa kepada informasi dari barat dapat di saring dan
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan diseleksi mana yang cocok dan tidak cocok
perkataan (mendidik) yang benar, seperti menurut syariat Islam.
yang tertera pada Al Qur’an surat An-Nisa: 9. Selain itu pendidikan pada anak
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang didasarkan pada konsep konsep
yang seandainya meninggalkan dibelakang keimanan akan menjadikan anak dan segala
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka tindakannya akan disdasarkan pada pikiran
khawatir terhadap mereka oleh sebab itu pikiran yang telah dibenarkannya sendiri.
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan
Selain itu perilaku mereka senantiasa
hendaklah mereka mengucapkan perkataan
didasarkan pada landasan yang kokoh dan
yang benar”
kuat sehingga dapat di jadikan sebagai
Menurut Nahlawi (1995, 34) pendidikan pegangan dan tumpuan mereka. Keimanan
selalu melekat dalam kehidupan manusia yang benar merupakan landasan yang
yang tidak terbatas oleh waktu kecuali kokoh dan hasilnya akan berkualitas tinggi.
datangnya kematian yang akan memutuskan Menurut Qusyairi (1993, 587) setiap anak
seluruh perkara yang berhubungan dengan yang dilahirkan dalam fitrahnya (potensi
manusia didunia ini. Selain itu pendidikan untuk beriman tauhid kepada Allah dan
merupakan suatu kegiatan yang sentral yang kepada yang baik) kedua orang tuanyalah
disengaja dan terencana untuk membantu yang menjadikan anak itu menjadi nasrani
potensi potensi yang ada pada diri anak. atau majusi.
Selain itu pendidikan bagi seorang anak Dari hadits diatas dapat disimpulkan
haruslah diberikan secara baik kepada bahwasannya seorang anak itu akan menjadi
mereka. majusi atau nasrani itu tergantung pada
Selain itu di era sekarang ini masyarakat bagaimana orang tuanya. Dalam artian
Islam yang ada di indonesia sedang seorang anak akan mengalami pekembangan
mengalami perubahan yang begitu dahsyat. yang baik jika orang tua ikut berperan serta
Sebagai seorang masyarakat yang hidup di memberikan bimbingan serta menanamkan
Negara yang sedang berkembang maka hal hal hal yang positif kepada anak. Sehingga
itu tidak terelakkan lagi masyarakat akan mereka juga akan berkembang dengan baik
terpengaruh dan memiliki ketergantngan pula selain itu penanaman keimanan yang
terhadap konsep pendidikan barat yang kuat pada diri anak juga sangat penting
masuk ke indonesia tanpa adanya seleksi bagi perkembangan keagamaannya, apabila
yang tajam, dan tidak semua konsep yang di mereka memiliki keimanan yang kuat serta
cetuskan oleh bangsa barat itu sesuai dengan logika yang baik mereka juga akan memiliki
kaidah kaidah yang ada dalam ajaran Islam. perilaku beragama yang baik akan tetapi
Maka dari itu pendidikan anak yang Islami apabila terjadi hal yang sebaliknya seorang
itu sangat penting untuk diterapkan. anak tidak mendapatkan bimbingan serta
Muhaimin (1991, 9) berpendapat bahwa perhatian yang baik maka perkembangan
pendidikan Islam merupakan pendidikan mereka pun akan kurang serta perilaku
yang falsafah dan, tujuan-tujuan serta agama mereka akan berkurang.
prinsip-prinsip yang dalam pelaksanaan Pendidikan Al-Qur’an berkeyakinan
pendidikan di dasarkan atas nilai nilai dasar bahwa tujuan yang benar dari pendidikan
Islam yang terkandung dalam al Qur’an dan adalah melahirkan manusia-manusia
hadits. Dengan adanya pendidikan Islam ini beriman dan berilmu pengetahuan, yang dari
pengaruh-pengaruh negative yang ada pada imannya itu akan melahirkan tingkah laku
perkembangan zaman yang membabi buta terpuji (akhlak karimah), karena pengetahuan
ini dapat dinetralisir, selain itu masuknya yang dipisahkan dari iman akan pincang
Jami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, dam Ilham Tohari 11
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif al-Qurʼan (Surat Luqman Ayat 12-19)
akan menjerumuskan pada kebodohan baru, nya dalam berbagai bidang salah satunya
sehingga manusia seberapapun luasnya ilmu dalam bidang pendidikan menurut ibnu
pengetahuan yang dia miliki tidak akan sina tujuan pendidikan harus diarahkan
berarti apabila tidak bisa meningkatkan pada pengembangan seluruh potensi yang
keimanan dan ketakwaan kepada Allah. dimiliki seseorang kearah perkembangannya
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan yang sempurna, yaitu perkembangan fisik,
rohani, oleh karena itu tujuan pendidikan intelektual, dan budi pekerti. Selain itu,
Qur’ani juga diarahkan untuk membina Tujuan pendidikan harus diarahkan pada
unsur materi (jasmani) dan unsur materi upaya mempersiapkan seseorang agar dapat
(ruhani). Secara umum didalam al Qur’an hidup dimasyarakat secara bersama sama
banyak terkandung unsur serta nilai nilai dengan melakukan pekerjaan atau keahlian
pendidikan Islam dalam rangka membimbing yang dipilihnya sesuai dengan bakat,
umat manusia dalam mengarungi kehidupan. kesiapan kecenderungan dan potensi yang
Salah satu ayat yang sarat dengan nilai nilai dimilikinya.
pendidikan anak adalah surat luqman ayat 12-
b. Al-Ghazali
19. Meskipun dalam surat ini hanya sebatas
Menurut Sulaiman (1993, 9) Imam Ghazali
kisah yang menceritakan nasehat luqman
memiliki nama lengkap Abu Hamid
terhadap anaknya akan tetapi dalam ayat
Muhamad Bin Muhamad al-Ghazali.
ini sebenarnya menunjukkan keseluruhan
Dalam masalah pendidikan ia cenderung
nasehat dan hikmah bagi umat manusia
pada paham empirisme. Karena sangat
dari sisi pengalamannya. Dan berangkat
menekankan pengaruh pendidikan terhadap
dari pandangan pandangan diatas penulis
anak didik. Menurutnya anak dilahirkan
ingin meneliti tentang bagaimana Islam
tanpa dipengaruhi oleh hereditas kecuali
menanggapi konsep konsep dalam mendidik
sedikit sekali, karena faktor pendidikan,
seorang anak. Maka dari itu penulis ingin
lingkungan, dan masyarakat yang sangat
mengadakan penelitian tentang konsep
erat sekali dalam mempengaruhi sifat anak.
pendidikan anak dalam prespektif al-qur’an
Pendapat di atas sejalan dengan teori
(surat luqman ayat 12- 19)”
tabula rasa yang dicetuskan oleh John
Lock (Sobur: 2003, 84) yang menyatakan
Pendidikan Anak dalam berbagai
bahwa semua pengetahuan, tanggapan, dan
perspektif
perasaan jiwa manusia diperoleh karena
Pendidikan anak dalam Islam pada dasarnya pengalaman melalui alat alat indranya. Pada
adalah bagian dari pendidikan Islam. waktu manusia dilahirkan ia seperti kertas
Sedangkan tujuannya adalah mewujudkan putih yang tidak tertulisi. Segala galanya
insan kamil, artinya dapat hidup wajar dan yang tertulis dalam kertas kosong tadi akan
normal karena keimanan serta ketaqwaannya tertulis oleh pengalaman pengalaman sedari
kepasa allah SWT. kecil melalui alat panca indranya semua
Ilmuwan muslim sudah sejak lama pergolakan jiwanya akan tersusun oleh
memperbincangkan pendidikan Islam, hal pengalamannya. Menurut Al-Tuwaisi (1994,
ini menujukkan bahwa pendidikan Islam 147) Imam Ghazali berpendapat bahwa
menjadi tema yang penting dalam diskursus bagaimana serang anak itu tergantung
kajian Islam, di antara para tokoh tersebut pada orang tua yang mendidiknya agar
adalah: hati seorang anak itu bersih dari gambaran
a. Ibnu Sina apapun. Sedangkan tujuan pendidikan
Menurut Nata (2001, 67) Ibnu Sina adalah menurut al-ghazali (Al-Abrasyi: 1975, 23)
seorang ilmuan muslim yang banyak adalah mendekatkan diri kepada Allah
menyumbangkan pemikiran pemikiran bukan mencari kedudukan, kemegahan,
12
Vol. 1 No. 1 Februari 2017 | 9-19
kegagahan atau mendapatkan kedudukan lebih detail lagi konsep ini juga dijadikan
yang menghasilkan uang. Karena jika tujuan sebagai pilar pertama dalam pembelajaran.
pendidikan diarahkan bukan kepada Allah, Menurut Muhaimin (2009, 42) Pilar
maka akan dapat menimbulkan sebuah tersebut merupakan perpaduan dari dari
kedengkian, kebencian dan permusuhan. dua pandangan, yang pertama pandangan
mengenai pendidikan yang dicetuskan atau
Konsep Pendidikan Anak Di Indonesia dikemukakan oleh Unesco dan pandangan
Menurut Dr. Seto Mulyadi (2015) mengenai tentang pendidikan anak yang dijadikan
pendidikan anak ia beranggapan bahwa sebagai pilar utama pendidikan di indonesia.
apabila anak diarahan dan di didik sesuai Menurut Muhaimin (2009, 43) konsep
dengan potensinya yang telah diberikan pendidikan yang harus dilakukan pendidik
allah, bukan tidak mungkin ia akan tumbuh pada anak dengan memperhatikan pilar pilar
menjadi seseorang kelak. Ia beranggapan pembelajaran yang terurai diatas. Pilar pilar
sambil bermain anak akan belajar dengan pendidikan yang dicetuskan oleh UNESCO
efektif. Sehingga pendidikan menjadi suatu itu sama dengan pilar pedidikan yang ada di
yang menyenangkan dan tidak ada phobia indonesia. Akan tetapi di indonesia memiliki
(ketakutan) anak dalam pelajaran dan satu pilar tambahan yaitu belajar untuk
beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
sekolah. Menurut Arifin (2003, 35) pemimpin
cerdas yang dapat membangun bangsa. maha esa.
Dunia anak merupakan dunia bermain
yang menyenang. Secara umum konsep METODE PENELITIAN
tentang pendidikan anak telah diatur Penelitian ini adalah penelitian pustaka, data
dalam UU Sisdiknas tahun 2003 pada pasal diperoleh dengan cara pengkajian terhadap
1 ayat 2 yang menyatakan bahwasannya literatur-literatur kepustakaan. Sedangkan
pendidikan nasional adalah pendidikan yang analisisnya menggunakan metode analis sisi
berdasarkan pancasila dan Undang-Undang (content analysis).
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama. PEMBAHASAN
Selain itu konsep konsep penting ini Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an
juga ada dan diturunkan kedalam UU No. 14 (Surat Luqman ayat 12-19)
tahun 2005 yang membahas tentang peran
Konsep pendidikan anak yang terkandung
guru dan dosen. Yang tercantum pada ayat 6
dalam al Qur’an surat Luqman ayat 12-19
dan ayat 7 yang berbunyi Satuan pendidikan
ini memiliki dua kategori bila dihubungkan
adalah kelompok layanan pendidikan yang
dengan pendidikan yang diberikan kepada
menyelenggarakan pendidikan pada jalur
anak. Yang pertama berkaitan dengan
pendidikan formal dalam setiap jenjang
metode yang digunakan oleh luqman dalam
dan jenis pendidikan. Perjanjian kerja
pendidikan anak sedangkan yang kedua
atau kesepakatan kerja bersama adalah
membahas tentang materi materi yang
perjanjian tertulis antara guru atau dosen
diberikan luqman dalam pendidikan anak.
dengan penyelenggara pendidikan atau
Selain itu didalam surat ini juga tersirat
satuan pendidikan yang memuat syarat-
berbaga aspek pendidikan diantaranya
syarat kerja serta hak dan kewajiban.
adalah pendidikan akhlak,pendidikan tauhid,
Bahkan karena konsep ini merupakan
pendidikan ibadah serta pendidikan sosial.
konsep yang dianggap sangat penting bagi
1. Pendidikan Tauhid
proses serta pelaksanaan pendidikan anak,
a. Pengertian Pendidikan Tauhid
maka konsep ini dikembangkan lebih detail
Islam merupakan agama tauhid. Selain
lagi, tidak hanya dikembangkan secara
itu, menurut Dahlan (2010, 200) tauhid
Jami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, dam Ilham Tohari 13
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif al-Qurʼan (Surat Luqman Ayat 12-19)
merupakan ajaran al Qur’an yang Al-Qur’an juga mengajak manusia
paling mendasar, dimana penyampaian menganut prinsip tauhid dengan cara
ajaran tauhid merupakan misi utama menyebutkan akibat akibat positif bertauhid,
rasul yang diutus Allah. Mereka dalam bentuk ganjaran kebaikan dan pahal,
diperintahkan mengajak masyarakat baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya,
masing masing untuk menyembah allah Al- Qur’an juga menerangkan akibat-akibat
dan jangan menyekutukannya dengan negatif dari sikap penentangan prinsip
apapun,disamping itu mereka sendiri tauhid baik dalam bentuk akibat yang berupa
telah terlebih dahulu menyembah allah hukuman hukuman di dunia maupun siksaan
berdasarkan keyakinan dan pengetahuan diakhirat. Perbuatan syirik manusia akan
tentang tauhid, lebih dari sekedar dalil melahirkan balasan terburuk dan terjahat di
dalil yang mereka ungkapkan kepada akhirat. Dalam menegaskan prinsip tauhid,
kaumnya. perkataan tauhid sangat erat Allah berfirman dalam surat Muhamad : 19.
hubungannya dengan kata wahid (satu atau Artinya : ”Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
esa), dalam bahasa Arab sebagai istilah yang tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah
dipergunakan dalam membahas ketuhanan. dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan
Tauhid merupakan keyakinan akan keesaan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan
perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu
tuhan (Allah). Allah itu berjumlah, berdzat
berusaha dan tempat kamu tinggal”
bersifat dan berbuat esa (unicum). Artinya
jumlah-Nya, Dzat-Nya, Sifat-Nya dan b. Macam Macam Tauhid
perbuatan nya adalah satu, satu satunya, Di dalam Islam secara umum tauhid dapat
tidak ada dua nya, lain dari pada yang lain dikatakan sebagai sesuatu yang sangat
tidak sama dan tidak ada persamaannya penting bagi setiap umat Islam. Sebab
dengan yang ada. Selain itu menurut Nawawi menurut al-Qur’an keselamatan atau
(2011, 56) yang berkaitan erat dengan kecelakaan seseorang di akhirat ditentukan
tauhid adalah keimanan, Jiwa yang beriman oleh benar atau tidaknya ia bertauhid.
merupakan jiwa yang tidak cenderung Seperti surat az Zumar : 65
kepada tindakan tindakan dzalim (aniaya), Artinya : ” Dan Sesungguhnya telah diwahyukan
karena pada dasarnya iman yang benar kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
(al-iman ash shahih) tidak wajar dicampur sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Tuhan),
dengan kedzaliman, karena kedzaliman niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
Termasuk orang-orang yang merugi”
tidak mungkin tercampur dengan iman,
karena iman memiliki kecenderungan pada Tauhid dapat dibedakan menjadi 3
kebaikan, keadilan, kedamaian, keselamatan, macam menurut Dahlan (2010, 211) yaitu :
dan kepada penunaian hak hak seperti a) Tauhid Al-Uluhiyyah yaitu Bidang tauhid
yang di ajarkan oleh agama sebagaimana yang menekankan sisi keesaan allah
diabadikan menurut qur’an dan hadits. dengan semurnu murni nya dan sebenar
Menurut Baqi (1987, 132) ia menyebutkan benarnya.
bahwa dalam al- Qur’an terdapat kata kata b) Tauhid Al-Ubudiyyah yaitu merupakan
(iman) yang di ulang hingga lebih dari 600 tauhid yang menekankan sisi kewajiban
kali dalam berbagai bentukya. Seperti QS al- seorang hamba untuk senantiasa
An’am: 82 yang menjelaskan tentang kualitas menunjukkan pengakuan kehambaannya
iman serta pengaruhnya bagi manusia. kepada Tuhan
Artinya : ”orang-orang yang beriman dan tidak c) Tauhid Al-Rububiyyah yaitu merupakan
mencampuradukkan iman mereka dengan tauhid yang menekankan tinjauan bahwa
kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat hanya allah yang memberi segala nikmat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang dan rahmat kepada hamba hambanya.
yang mendapat petunjuk”.
14
Vol. 1 No. 1 Februari 2017 | 9-19
Metode Penanaman Keimanan Kepada kepada anaknya yang terkandung dalam
Anak surat Luqman ayat 13.
Upaya penanaman keimanan kepada anak 1. Pendidikan Akhlak
didik haruslah menggunakan metode, cara a. Pengertian Akhlak
serta langkah langkah yang tepat. Hal ini Menurut Arief (2002, 1) akhlak berasal dari
dimaksudkan agar anak didik dapat menerima bahasa Arab, jama’ dari kata (khuluk) yang
serta memahami penanaman atau pemberian berarti tabiat atau perangai. Sedangkan
pengajaran akhlak dengan baik dan mudah yang tertera di Dalam kamus umum bahasa
selain itu dalam pemberian pembelajaran indonesia (2011, 32) akhlak mempunyai arti
kepada anak harusah memperhatikan usia budi pekerti, kelakuan.
serta perkembangan anak. Menurut Tatapangarsa (1979, 7) Ibnu
Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Athir berpendapat dalam kitabnya An-
menganjurkan tentang asas pendidikan, nihayah ia juga mengulas secara mendalam
agar keimanan haruslah diberikan kepada tentang makna khuluq, ia menyatakan
anak sejak dini. Ketahuilah, bahwa apa yang bahwasannya hakekat makna (khuluq)
telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan adalah gambaran batin manusia (jiwa dan
aqidah (keyakinan) maka sebaiknya di sifat sifatnya) Sedangkan (khalqu) adalah
dahulukan kepada anak anak pada awal gambaran bentuk lahiriyah (tinggi , rendah,
pertumbuhannya, supaya dihapalkan warna kulit dan sebagainya). Dan disini Al-
dengan baik. Kemudian senantiasalah Ghazali sepakat dengan Ibnul Athir, bahwa
terbuka sedikit demi sedikit sewaktu dia apabila dikatakan seseorang itu baik, khalqu
telah dewasa. dan khuluqnya berarti orang tersebut baik
Menurut (1991, 98) permulaannya atau bagus bentuk lahir maupun batinnya.
dengan menghafal, lalu memahami Sedangkan secara istilah menurut
kemudian beri’tikad mempercayai dan Ibnu Maskawaih (Alim: 2006, 151) akhlak
membenarkan, dan yang berhasil pada anak adalah keadaan dalam jiwa seseorang yang
anak tanpa memerlukan bukti”. Sedangkan mendorong untuk melakukan pekerjaan
dalam penyampaian agama tauhid al-Qur’an tanpa di dahului oleh pemikiran dan
menurut Dahlan (2010, 200) menempuh pertimbangan., menurut doktor amin akhlak
berbagai cara antara lain: adalah kemauan yang dibiasakan (diulang
a. Menyeru dan memerintahkan manusia ulang sehingga kemudian menjadi watak
untuk bertauhid. akhlaknya. Al-Ghazali juga berpendapat
b. Melarang menyerikatkan Allah. dalam kitab ihya ulumuddin bahwasannya
c. Menjelaskan nilai nilai positif yang lahir akhlak merupakan gambaran tingkah laku
dari sikap positif. dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan
d. Menjelaskan sikap negatif dari sikap perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
menentang prinsip tauhid. pemikiran dan pertimbangan. Selain itu
e. Menjelaskan balsan pahala di dunia dan menurut Aceh (1971, 7) moral juga memiliki
di akhirat bagi orang yang bertauhid.
definisi suatu yang bersifat ruh atau jiwa
f. Menjelaskan perbedaan antara orang dalam diri manusia, bukan suatu yang indah
yang mengesakan allah dan orang orang diluar diri manusia. Menurut Arief (2002,
yang musyrik.
3) Akhlak juga didefinisikan sebagai sikap
Al-Ghazali juga berpendapat jiwa yang dari padanya tumbuh kemampuan
bahwasannya pendidikan tauhid itu untuk memberi tanggapan secara responsif
sebaiknya di dahulukan dari pada (tanpa dipikir dahulu) terhadap suatu nilai,
pendidikan yang lainnya, hal ini sesuai karena sikap itu telah mendarah daging
dengan pendidikan yang diberikan Luqman karena kebiasaan yang di ulang ulang.
Jami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, dam Ilham Tohari 15
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif al-Qurʼan (Surat Luqman Ayat 12-19)
Suatu perbuatan dapat dikategarikan mengajarkan kepada anak anaknya agar
akhlak jika memenuhi kriteria menurut Alim memiliki kepribadian yang baik, serta
(2006, 152) sebagai berikut: menghargai orang lain.
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan
b. Bentuk Perbuatan Akhlak.
yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang
1. Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua,
Menurut Al-Ghazali akhlak terpuji
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
memiliki pengertian ”menghilangkan
dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran.
semua adat kebiasaan yang tercela yang
Ketiga, Perbuatan akhlak adalah perbuatan
sudah digariskan dalam agama Islam serta
yang timbul dari dalam diri orang yang
menjauhkan diri dari perbuatan tercela
mengerjakannya tanpa ada paksaan atau
tekanan dari luar. Keempat, perbuatan akhlak tersebut, kemudian membiasakan kebiasaan
adalah perbuatan yang dilakukan dengan yang baikmelakukannya dan mencintainya.
sesungguhnya bukan main main, berpura pura Selain itu akhlak terpuji juga dibagi
atau karena bersandiwara. Dalam al-Qur’an menjadi dua bagian menurut Zahrudin (2004,
surat Luqman ayat 12-19 juga dijelaskan 153), yaitu:
mengenai akhlak terhadap Allah, orang tua, a. Taat Lahir: taat lahir adalah melakukan
sesama manusia dan terhadap diri sendiri.
seluruh amal ibadah yang diwajibkan
1. Akhlak terhadap Allah Tuhan, termasuk berbuat baik kepada
Dalam surat luqman ayat 12 dan 13 dijelaskan sesama manusia dan lingkungan, dan
bahwa Luqman mengajarkan anaknya untuk dikerjakan oleh anggota lahir. Di antara
selalu bersyukur kepada Allah atas segala taat lahir antara lain : tobat, amar ma’ruf
nikmat yang diberikan oleh-Nya. Dan ia juga nahi munkaar, syukur.
mengajarkan kepada anaknya untuk tidak b. Taat Batin : Taat batin adalah segala sifat
sekali kali menyekutukan allah sebab ini yang baik, yang terpuji yang dilakukan
merupakan perbuatan yang tercela. oleh anggota batin (hati). Diantara sifat
yang merupakan taat batin di antaranya
2. Akhlak terhadap orang tua
: tawakal, sabar dan qana’ah, husnudzan
Dalam surat lukman ayat 14, 15 serta 16
kepada allah.
disini Luqman memerintahkan kepada
anaknya agar ia selalu berbuat baik serta 2. Akhlak Tercela (Akhlaqul Mahmudah)
berbakti kepada kedua orang tuanya akan Imam Ghazali berpendapat bahwasannya
tetapi dalam ayat 16 dijelaskan apabila ia akhlak tercela merupakan segala tingkah
(kedua orang tua) memerintahkan untuk laku manusia yang dapat membawanya
menyekutukan Allah ia boleh menolak kepada kebinasaan dan kehancuran diri.
perrmintaan orang tua tersebut. Selain itu akhlak tercela juga akan membawa
pelakunya kedalam sesuatu yang buruk baik
3. Akhlak Terhadap sesama manusia
di dunia maupun di akhirat kelak.
Dalam surat Luqman ayat 17 disini dijelaskan
Dan disini yang termasuk kedalam
bahwa Lukman mengajarkan kepada anaknya
golongan akhlak tercela yaitu adalah maksiat.
untuk berbuat baik serta mempererat
Menurut Zahrudin (2004, 158) pengertian
silaturahmi terhadap sesama manusia yang
dari maksiat disini dinyatakan bahwasannya
tujuannya mengajak mereka agar beramar
kata maksiat berasal dari bahasa Arab
ma’ruf nahi munkar atau mengajak mereka
Ma’siyah yang berarti pelanggaran oleh
melakukan kebaikan dan mencegah pada
orang yang berakal, balig (mukallaf), karena
kemungkaran.
melakukan perbuatan yang dilarang dan
4. Akhlak terhadap Diri sendiri meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan
Dalam surat Luqman ayat 18-19 disini
oleh syariat Islam.
dijelaskan bahwasannya luqman
16
Vol. 1 No. 1 Februari 2017 | 9-19
Selain itu pada dasarnya sifat dan pelaksanaannya sudah ditetapkan oleh
perbuatan yang tercela dapat di bagi menjadi allah melalui al-Qur’an dan al- hadits.
dua macam diantaranya : b. Ibadah Umum yaitu merupakan
a. Maksiat Lahir yakni maksiat yang dapat ibadah yang segala amal perbuatan
dilihat secara lahiriyah dan terbagi titik tolaknya adalah keikhlasan, titik
menjadi empat bagian yaitu maksiat tujuannya adalah ridha allah dan garis
lisan,maksiat telinga, maksiat mata dan amalnya adalah amal sholeh.
maksiat tangan.
Istilah ibadah dalam pengertian uimum
b. Maksiat batin yakni maksiat yang tidak
dan pengertian khusus bisa juga disebut
dapat dilihat secara lahiriyah, maksiat
dengan ibadah mahdhah dan ibadah ghoiru
ini lebih berbahaya dari pada maksiat
mahdhoh. Ibadah dalam pengertian yang
lahir sebab maksiat ini tidak terlihat
umum lebih condong pada rukun Islam
dan lebih sukar dihilangkan. Diantara
yang lima sedangkan dalam pengertian yang
maksiat batin meliputi : Marah (ghadab),
khusus lebih condong kepada muamalah
Dengki (hasad), Sombong (takabur).
atau hubungan anatara manusia dengan
2. Pendidikan Ibadah manusia.
a. Pengertian Ibadah Hal ini digambarkan pada surat Luqman
Secara etimologis ibadah berasal dari terutama ayat ke 17, yang didalamnya
bahasa Arab yaitu ’abada ya’budu ibadatan terdapat wasiat Luqman kepada anaknya
yang berarti ”mengesakan, melayani dan untuk beribadah, diantaranya dengan
patuh. Sedangkan secara istilah banyak ahli mendirikan sholat serta melakukan amar
yang menyatakan pendapatnya mengenai ma’ruf dan nahi mungkar. Melihat hal
pengertian ibadah ini. tersebut maka jelaslah bahwa ibadah
Prof Dr. Mahmud Syhaltut (Syukur: memiliki pengertian yang sangat luas,
2010, 87) mengartikan ibadah sebagai suatu sebab semua tindakan atau perbuatan yang
perbuatan yang dikerjakan kaum muslimin menyangkut semua aspek kehidupan, baik
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam kehidupan pribadi, sosial masyarakat,
serta mengingat ingat keagungannya, yang budaya maupun negara yang kesemuanaya
akan menjadi tanda bukti bagi keimanan itu didasari atas iman atau mengharap ridho
kepada Allah dan pengawasan diri serta Allah SWT itu semua disebut dengan ibadah.
menghadapkan hati sepenuhnya kepada-Nya. Syarat akan nilai pendidikan yang sangat
Selain itu menurut Imam Ghazali urgen atau penting, sebab pendidikan ibadah
(Kurniawan: 2010, 316) ibadah adalah merupakan sebuah pendidikan yang di
memelihara kehadiran bersama yang al haqq dalamnya mencakup penyembahan kepada
tanpa merasakan yang lain. Hal itu tidak Allah saja, tanpa mengharapkan hal hal lain.
dapat dilakukan, kecuali dengan tiga hal :
3. Pendidikan Sosial
Pertama perhatian terhadap perintah syariat.
a. Pengertian Pendidikan Sosial
Kedua keridhaan terhadap qadha, qadhar, dan
Di dalam agama Islam ajaran ajaran nya
karunia Allah. Ketiga meninggalkan tuntutan
yang paling menonjol salah satunya adalah
dirinya dan merasa senang terhadap pilihan
mengenanai hala hal yang bersifat sosial.
Allah.
Sebagaimana telah disebutkan bahwasannya
b. Macam macam ibadah pada akhirnya semua itu ditujukan untuk
Secara keseluruhan ibadah dibagi menjadi kesejahteraan manusia.
dua macam yaitu: Menurut Tafsir (2002, 125) ukuran
a. Ibadah khusus yaitu merupakan ketinggian derajat manusia dalam ajaran
ibadah yang semua ketentuan dan Islam bukanlah karena harta, kebangsaan,
Jami’un Nafi’in, Muhamad Yasin, dam Ilham Tohari 17
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif al-Qurʼan (Surat Luqman Ayat 12-19)
warna kulit, ras, bahasa dan lain sebagainya, Konsep Pendidikan Anak
akan tetapi yang membedakan tinggi Secara umum konsep tentang pendidikan
rendahnya kualitas derajat seseorang telah banyak disoroti oleh beberapa ahli.
ditentukan oleh ketaqwaannya dan prestasi Mereka menyumbangkan pemikirannya
kerjanya yang bermanfaat bagi manusia. yang sangat berpengaruh bagi pendidikan
Selain itu sosialisasi juga merupakan suatu yang diberikan kepada anak. Semua anak
proses yang di alami oleh setiap individu dari semua tingkatan harus mendapatkan
sebagai makhluk sosial di sepanjang kesempatan yang sama dalam menerima
kehidupannya, dari ketika ia dilahirkan pendidikan.
sampai akhir hayatnya. Kewajiban orag tua Hal itu dapat dilakukan dengan cara
atau pendidik pada proses sosialisasi di masa mengarahkan mereka tidak memaksakan
kanak kanak ini adalah untuk membentuk kehendak kepada mereka agar tumbuh
kepribadian anaknya. kesadaran dalam diri mereka sendiri hal
Didalam surat Luqman dijelaskan bahwa ini sesuai dengan pendapat Johan Hendrik
sesama manusia harus saling mengingatkan Pestalozzi. Selain itu dalam mendidik anak
serta melakukan amar ma’ruf nahi munkar. agar merea merasa aman dan nyaman dalam
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam mendidik seorang anak dalam membekan
surat Luqman ayat 104 : pembelajaran haruslah lebih bersifat belajar
Artinya : ”Dan hendaklah ada di antara kamu bersama anak, dari pada mengajar secara
segolongan umat yang menyeru kepada otoriter, agar timbul minat serta motivasi
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
belajar yang tinggi pada diri anak agar
mencegah dari yang munkar merekalah orang-
mereka dapat tumbuh dan berkembang
orang yang beruntung”.
secara wajar.
Menurut Al-Ghazali (Zainudin: 1991, 123) Menurut Nata (2001, 67) hal ini harus
terdapat beberapa lingkungan pergaulan di dikontrol karena seluruh potensi yang
dalam masyarakat: dimiliki oleh anak haruslah diarahkan pada
a. Lingkungan keluaraga yaitu jauh pengembangan kearah kesempurnaan. Yaitu
dekatnya hubungan ini dilihat dari
perkembangan fisik, intelektual dan budi
hubungan mahram dan yang paling kuat pekerti seperti yang diungkapan oleh Ibnu
haknya adalah ke dua orang tua. Sina. Dan menurut Sulaiman (1993, 9) apabila
b. Lingkungan tetangga: Lingkungan ini
perkembangan fisik serta intelektual anak
dapat dilihat dari jauh dan dekat rumah berkembang dengan baik maka maka tujuan
tempat tinggalya. pendidikan akan terlaksana dengan baik
c. Lingkungan sahabat: Lingkungan ini pula. Seperti yang diungkapkan Al-Ghazali
dapat dilihat dari kepentingannya. tujuan dalam pendidikan menurutnya
Semisal dalam menuntut ilmu adalah mendekatkan diri kepada allah
pengetahuan, bekerja dan lain bukan mencari kedudukan, kemegahan,
sebagainya kegagahan atau mendapatkan kedudukan
d. Lingkungan persaudaraan Islam: Inilah yang menghasilkan uang. Karena jika tujuan
yang merupakan lingkungan pergaulan pendidikan diarahkan bukan kepada Allah,
yang paling luas sebab lingkungan ini maka akan dapat menimbulkan sebua
meliputi semua manusia yang beragama kedengkian, kebencian dan permusuhan.
Islam dari seluruh penjuru dunia.
Lingkungan ini dapat dilihat dari segi Aktualisasi Pengembangan Konsep
ikatan persaudaraan satu agama. Pendidian Anak Di era Globalisasi
Aktualisasi pengembangan konsep
pendidikan anak di era globalisasi ini
18
Vol. 1 No. 1 Februari 2017 | 9-19
merupakan sebuah langkah yang dilakukan sadar, sengaja, seksama terencana dan
dalam rangka mengembangkan konsep bertujuan yang dilaksanakan oleh orang
pendidikan anak dalam perspektif al- dewasa salam artian disini memiliki
Qur’an surat Luqman ayat 12-19 dalam bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan
melampaui era globlasi ini. Hal itu menurut untuk menyampaikannya kepada anak
Muhaimin (2003, 157) dapat dilakukan secara bertahap.
dengan melakukan pengembangan 3. Aktualisasi pengembangan konsep
kurikulum berbasis life skill yang didalamnya pendidikan anak di era globalisasi
seorang anak tidak hanya dituntut dengan ini adalah dengan melakukan
kompetensi materi saja akan tetapi pengembangan kurikulum agama Islam
diberikan kompetensi life skill supaya anak berbasis life skill, melakukan pendekatan
lebih kreatif dan inovatif, mengembangkan kontekstual pembelajaran PAI pada
bakat ulet serta tangguh dalam menghadapi aspek keimanan, Menerapkan integrasi
perkembangan masyarakat yang semakin iman dengan IPTEK.
mengglobal ini. Melalui interaksi dengan
lingkungan serta menginterpretasi
terhadap pengetahuan dan pengalaman
hidupnya tersebut. Maka peserta didik dapat DAFTAR PUSTAKA
mengkontruksi makna dan nilai-nilai Islam
yang perlu di internalisasikan dalam dirinya.
Selain dua langkah tersebut menurut
Muhaimin (2003, 157)ada satu langkah lagi Aceh, Abu Bakar.1971. Filsafat Agama Dalam
yaitu dengan menerapkan pengintegrasian Islam. Semarang: CV Ramadhani.
iman dengan iptek agar terjadi kesetaraan
Al Abrasyi, Muhamad Athiyah. 1975.
antara iman dan IPTEK. Meskipun hidup
Attarbiyah Al Islamiyah Wa Falsafatuha.
dalam perkembangan teknologi yang
Mesir: Isa Al Babi Al Halabi.
membabi buta dengan pengitegrasian iman
Al Qusyairi, Imam Abu Husain Muslim
dengan iptek ini seorang siswa akan memiliki
kontrol yaitu agama atau iman sehingga bin Hajjaj. 1993. Shahih Muslim, Juz IV.
Semarang: CV Asy Syifa.
tidak terjerumus dalam hal yang negatif.
Al Tuwaisi, Ali Al Jumbulati Albdul Futuh.
KESIMPULAN 1994. Perbandingan Pendidikan Islam.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan Jakarta: Rineka Cipta.
pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini,
Alim, Muhamad. 2006. Pendidikan Agama
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
islam: Upaya Pembentukan Pemikiran Dan
1. Konsep Pendidikan Anak dalam
Kepribadian Muslim. Jakarta: Remaja
perspektif al-Qur’an surat Luqman
Rosda Karya.
ayat 12-19 menggambarkan penekanan
Amirudin, Teuku. 2000. Reorientasi Managemen
materi dan metode pendidikan anak.
Pendidikan Islam Di era Indonesia Baru.
Metode yang digunakan adalah dengan
Yogyakarta: UII Press.
maw’idah (nasihat). Metode nasihat
menunjukan pola interaksi pendidikan An-Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan
lebih terfokus pada pendidik yang Islam Di Rumah dan masyarakat. Jakarta:
senantiasa menasehati anak didik Gema Insani Press.
metode penyampaian.
Arief, Romly. 2003. Akhlak Tasawwuf I.
2. Konsep pendidikan anak merupakan
Jombang: BMT Muamalah IKAHA.
sebuah kegiatan yang dilakukan secara
Description:authors chose the letter Luqman verses 12-19 because in it is full of advice to build diajarkan meliputi pendidikan akidah, syariah, dan akhlak.