Table Of ContentKONSEP INTEGRASI ILMU MENURUT AMIN ABDULLAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin untukMemenuhi
Salah Satu Syarat gunaMemperoleh Gelar Sarjana
Theologi Islam (S.Th.I)pada
Jurusan Aqidah Filsafat
Oleh :
JAFRI DONI
Bp: 510. 052
JURUSAN AQIDAH FILSAFAT (AF)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
IMAM BONJOL PADANG
1435H / 2014M
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Konsep Integrasi Ilmu menurut Amin Abdullah”
disusun oleh Jafri Doni BP: 510.052 Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas
Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang.
Permasalahan yang penulis rumuskan adalah “bagaimana konsep integrasi
ilmu menurut Amin Abdullah”. Dalam penelitian ini penulis membatasi
permasalahan yang terdiri atas, konsep integrasi ilmu terhadap dikotomi ilmu
yang terjadi dewasa ini dan dampak dikotomi ilmu menurut Amin Abdullah serta
relevansi paradigma integrasi ilmu Amin Abdullah bagi keilmuan Islam di
Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang
pandangan Amin Abdullah terhadap dinamika keilmuan yang berkembang dewasa
ini serta konsep integrasi ilmu Amin Abdullah dalam menanggulangi dikotomi
ilmu yang telah berlangsung berabad-abad lamanya di dunia Islam khususnya di
Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan
menggunakan metode deskriptif-analisis kritis. Sumber data dalam penelitian ini
adalah sumber primer; dalam hal ini penulis menggunakan karya Amin Abdullah
sendiri yang berjudul, Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Pendekatan
Integratif-Interkonektif”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, kemudian didukung
oleh sumber sekunder. Sedangkan dalam penulisannya, penulis mengacu
sepenuhnya kepada buku panduan penulisan skripsi keluaran IAIN “IB” Padang.
Hasil penelitian ialah; Amin Abdullah berpendapat Islam harus
diletakkan dalam dua dimensinya, yaitu normativitas dan historisitas tapi
realitasnya aspek normatif dan historis kerap berjalansecaratimpang. Umumnya
pengajaran ilmu-ilmu agama Islam yang normatif-tekstual terlepas dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, ilmu-ilmu sosial, ekonomi,
hukum dan humaniora. Hubungan ilmu agama dan ilmu umum tidak harus
mengambil posisi berhadap-hadapan dan bersifat dikhotomis.
Amin Abdullah melukiskan pola hubungan antar disiplin keilmuan
keagamaan dan keilmuan non-keagamaan secara metaforis mirip-mirip dengan
“jaring laba-laba keilmuan” (Spider web), dimana antar berbagai disiplin yang
berbeda tersebut saling berhubungan dan berinteraksi secara aktif-dinamis. Core
keilmuan berupa al-Qur’an dan Sunnah yang menempati titik sentral jaring laba-
laba ini disebut juga hadlaratun-nash, ilmu agama dan ilmu umum disebut
hadlaratul-ilmi, dan keilmuan kontemporer yang didasarkan kondisi
perkembangan zaman disebut hadlaratul-falsafah.
Amin Abdullah menegaskan studi Islam integrasi-interkoneksi adalah
kajian tentang ilmu-ilmu keislaman, baik objek bahasan maupun orientasi
metodologinya dan mengkaji salah satu bidang keilmuan dengan memanfaatkan
bidang keilmuan lainnya serta melihat kesaling-terkaitan antar berbagai disiplin
ilmu tersebut. Tujuan dari Integrasi-Interkoneksi adalah memahami kehidupan
manusia yang kompleks secara terpadu dan menyeluruh. Harapan dari Integrasi-
Interkoneksi ini terwujudnya manusia yang mulia, manusia yang berderajat tinggi,
yakni manusia yang beriman,berilmu dan beramal shaleh.
ii
KATA PENGANTAR
ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
taufiq dan hidayahnya kepada kita semua, dan terutama kepada penulis sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya shalawat
beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari alam kejahilan (kebodohan) kealam yang berilmu, berakhlak
mulia dan menjadi tauladan bagi umat manusia.
Skripsi ini berjudul “Konsep Integrasi Ilmu menurut Amin Abdullah”,
yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Theologi
Islam (S.Th.I ) pada Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin IAIN Imam
Bonjol Padang.
Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang
telah turut membantu berupa sumbangan pikiran, ide, bimbingan, serta motivasi
yang sangat berarti kepada penulis dan semoga amal kebaikannya dibalas oleh
Allah SWT, yaitu kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Ikhwan, SH, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
bapak Dr. Zaim Rais, M.A selaku Pembantu Dekan I, Ibu Dra. Ermagusti,
M.Ag selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Muslim, M.Ag selaku
Pembantu Dekan III, bapak ibu dosen serta karyawan Fakultas Ushuluddin
yang telah memberikan bantuan prosedural selama masa penulisan skripsi
ini.
iii
2. Bapak Efendi, M.Ag dan Bapak Amril, M.Ag selaku ketua dan sekretaris
Jurusan Aqidah Filsafat dan bapak Elfi Tajuddin, M. Hum dengan segala
upaya dan kemampuan telah memberikan arahan dan bantuan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Zaim Rais, M.A selaku pembimbing I dan Ibu Dr. Widya Fithri,
M.Hum sebagai Pembimbing II dan Ibu H. Rahmi M.Ag selaku Penasehat
Akademik yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan,
nasehat, dan petunjuknya dalam penulisan skripsi ini. beserta bapak/ibu
dosen yang telah mendidik dan mengajar penulis selama menuntut ilmu di
Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang.
4. Pimpinan serta Pegawai Perpustakaan IAIN IB Padang dan Pimpinan serta
Pegawai Perpustakaan Fakultas Ushuluddin yang telah menyediakan buku-
buku sebagai bahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Kepada kedua orangtuaku, (alm) ayahanda Syafrizal dan ibunda Jalinar
beliaulah sumber inspirasi terbesar di dalam hidup penulis, terimakasih
atas doa dari kakanda Jasnimar, Eli Marlina, Jhon Apri, Jartina, Jaylani,
Jummarni, S.Pd.Iyang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
6. Buat teman-teman seperjuangan Aqidah Filsafat Bp 2010 yang bersama-
sama berjuang Boby, Iqbal, Irdianto, Donal, Kiki, Hedri, Rahma, Anis,
Febri, Rini, Silmi, Nadia, Rika, bg Dayat, Nopri, amri, Putra, M. Faisol
dan Fadli. Terima kasih juga untuk teman-teman junior AF, teman-teman
Garin: bang Wil, Rakis, Dian Siswanto, Rahmad, Ruri, Bustami, juga
iv
teman-teman dari kampus lain yang telah banyak membantu penulis
dengan doa dan dukungannya, Vi Ophi (Atip), Widya (Unand), Vivi
(UMSB Padang Panjang), Ella (Stikip Adzkia), Sri Mujahidah (Univ
Muhammadiyah Kendari), Aulia (IAIN IB) dan cece(UPI).
7. Terimakasih juga buat Senior-senior yang sudah tamat Atul, kak Dewi,
kak Astri, yang dukungannya sangat banyak. Teman-teman di Suara
Kampus, Boxer Tarung Drajad, Imappar, Faspar serta Immawan/ti IMM
(Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), terima kasih atas dukungan,
kebersamaan serta motivasinya.
Padang, 11Mei 2014
Penulis
Jafri Doni
510.052
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN TIM PENGUJI
ABSTRAK......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar BelakangMasalah.............................................................1
B. Rumusan dan Batasan Masalah..................................................12
C. Penjelasan Judul..........................................................................13
D.Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................14
E. Metodologi Penelitian.................................................................15
F. Sistematika Penulisan.................................................................18
BAB II M. AMIN ABDULLAH
A. Riwayat Hidup M. Amin Abdullah…………………….……...20
B. Pendidikan dan Perjuangan M. Amin Abdullah……….……...28
C. Karya-karya M. Amin Abdullah……………………….……...31
BAB III INTEGRASI ILMU
A. Pengertian Integrasi ilmu……………………………….………..35
vi
B. Sejarah dikotomi ilmu di Dunia Islam……………….…………..45
C. Dampak dikotomi ilmu di Dunia Islam………………………….52
BAB IV KONSEP INTEGRASI ILMU MENURUT M. AMIN
ABDULLAH
A. Konsep SpyderWeb Amin Abdullah (Konsep
Jaring Laba-Laba)………………………………….. ……………57
B. Dampak dikotomi ilmu menurut Amin Abdullah………………..66
C. Relevansi paradigma Integrasi keilmuan Amin Abdullah bagi
keilmuan Islam di Indonesia…….……………………………....72
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan.................................................................................79
B. Saran-Saran.................................................................................80
DAFTARKEPUSTAKAAN........................................................................82
BIODATA PENULIS
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
“Mencari ilmu adalah wajib bagi tiap muslim dan muslimah.” Hadist
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr ini sangat terkenal dikalangan umat
Islam. Sejak awal kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang
begitu besar kepada ilmu. Ketika Rasulullah Saw. menerima wahyu pertama,
yang mula-mula diperintahkan kepadanya adalah “membaca”. Jibril
memerintahkan Muhammad dengan bacalah dengan menyebut nama
Tuhanmu Yang menciptakan. Perintah ini tidak hanya sekali diucapkan Jibril
tetapi berulang-ulang sampai Nabi dapat menerima wahyu tersebut. Dari kata
Iqra inilah kemudian lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks baik yang
tertulis maupun tidak.1
Hal senada juga dikatakan oleh M. Quraish Shihab dalam kitab
tafsirnya Al-Misbah ; “ kata iqra’ digunakan dalam arti membaca, menelaah,
menyampaikan dan sebagainya, dan karena objeknya bersifat umum, maka
objek kata tersebut mencakup segala yang dapat terjangkau, baik ia
merupakan bacaan suci yang bersumber dari Tuhan maupun bukan, baik ia
menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Alhasil
1Amsal Bakhtiar,Filsafat Ilmu,( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hlm 32-33
1
2
perintah iqra’ mencakup telaah terhadap alam raya, masyarakat dan diri
sendiri, serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak.”2
Dari pendapat Quraish Shihab tersebut dapat kita simpulkan bahwa
kita diperintahkan untuk membaca ayat yang tersurat dan ayat-ayat yang
tersirat. Karena cakupan ilmu itu amat luas, tidak ada kekhususan terhadap
suatu ilmu. Semua ilmu itu penting, tidak ada yang dipandang sebelah mata.
Salah satu Doa Nabi Muhammad dalam surat Thaaha ayat 114:
“Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan."
Dalam doa ini Nabi Muhammad tidak menjelaskan ilmu apa yang
dimaksud, tidak ada kekhususan untuk meminta tambahan ilmu agama saja.
Nabi Muhammad selain sebagai seorang Utusan Allah juga menguasai ilmu
tata Negara (pemerintahan), ilmu peperangan, ilmu kedokteran, dan ilmu jiwa.
Nabi Muhammad hanya memohon agar di jauhkan dari ilmu yang tidak
bermanfaat.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Termasuk doa Nabi SAW yaitu, ‘Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak
2M. Quraish Shihab,Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati,2007), hlm 393
3
bermanfaat, doa yang tidak didengar, hati yang tidak khusyu’ dan nafsu yang
tidak pernah kenyang”.3
Jelas sekali bahwa dalam Hadist ini kita juga tidak disuruh memohon
ilmu tertentu akan tetapi segala ilmu yang bermanfaat bagi manusia, ilmu
yang membuat kita menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Allah karena
dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11 dikatakan Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.
Al-Qur’an mengajarkan lebih dari itu; seorang muslim tak dapat tidak
harus menjadi manusia yang utuh. Ia tidak boleh menyebelah, karena di
dalam ayat 77 Al-Qashash ditegaskan:
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Manusia ditugaskan untuk mencari kebahagian akhirat tanpa
mengabaikan nasibnya di dunia. Hal ini berarti bahwa ia harus menguasai
kedua ilmunya; ilmu keakhiratan dan ilmu keduniaan. Sebagai makhluk yang
menerima perintah sudah barang tentu manusia harus mencari bagaimana cara
memperoleh kebahagian itu. Inilah perintah-perintah sindiran atau perintah
3 Al-Albani, Muhammad Nashiruddin, Shahih Sunan Ibnu Majab I,( Jakarta: Pustaka
Azzam,2007), hlm 132-133
Description:Muhammadiyah Kendari), Aulia (IAIN IB) dan cece (UPI). 7. ilmu masih bisa kita lihat pada dunia pendidikan di Indonesia yakni adanya sekolah .. (Kajian Timur Tengah), Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada, .. Barat mendominasi budaya tradisional setempat yang telah dibangun sejak lama.