Table Of ContentKONSEP DAN PENERAPAN MENDHALUNGAN
DALAM PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK KEBUMEN
DISERTASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Doktor
Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
diajukan oleh
Bagong Pujiono
NIM. 11312118
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui dan disahkan oleh Tim Promotor
Promotor
Prof. Dr. Soetarno., DEA
NIP. 194403071965061001
Co-Promotor Co-Promotor
Prof. Dr. Sarwanto, S.Kar., M.Hum Dr. Suyanto, S.Kar., M.A
NIP. 195306161973031001 NIP. 196008131987011001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DISERTASI
KONSEP DAN PENERAPAN MENDHALUNGAN
DALAM PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK KEBUMEN
Dipersiapkan dan disusun oleh
Bagong Pujiono
NIM. 11312118
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 24 Mei 2016
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji Promotor
Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum Prof. Dr. Soetarno., DEA
Co-Promotor Co-Promotor
Prof. Dr. Sarwanto, S.Kar., M.Hum Dr. Suyanto, S.Kar., M.A
Penguji Penguji
Prof. Dr. Kasidi Hadiprayitno., M.Hum Prof. Dr. M. Jazuli., M.Hum
Penguji Penguji
Prof. Dr. Sri Hastanto., S.Kar Prof. Dr. Sugeng Priyadi., M.Hum
Penguji
Dr. Aton Rustandi Mulyana, S.Sn., M.Sn
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Disertasi ini telah diterima
sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Doktor
Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
Surakarta, Mei 2016
Direktur
Program Pascasarjana
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
Dr. Aton Rustandi Mulyana, S.Sn., M.Sn
NIP. 197106301998021001
iv
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Konsep dan Penerapan Mendhalungan dalam
Pertunjukan Wayang Golek Kebumen. Tujuan penelitian ingin memahami
dan menjelaskan konsep mendhalungan, penerapannya dalam pertunjukan
wayang golek Kebumen yang disajikan oleh kedua dalang yakni Basuki
Hendro Prayitno dan Kuswanto. Permasalahan yang diangkat adalah: (1)
Apa yang dimaksud dengan konsep mendhalungan; apa saja unsur-unsur dan
elemen-elemen estetiknya; (2) Bagaimana penerapan konsep mendhalungan
dalam pertunjukan wayang golek Kebumen lakon Lahiré Sekethi sajian Basuki
Hendro Prayitno dan lakon Bedhahé Jaminambar sajian Kuswanto; (3)
Bagaimana relasi estetik konsep mendhalungan dalam lakon Bedhahé
Purwakandha sajian Sindu Jataryana, lakon Lahiré Sekethi sajian Basuki
Hendro Prayitno, dan lakon Bedhahé Jaminambar sajian Kuswanto.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan
fenomenologi, estetika pedalangan Jawa, dan kebudayaan Jawa, serta
dilengkapi dengan pendekatan etik-emik. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, observasi, dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model analisis
interaktif dengan didukung dengan analisis verstehen, interpretasi, dan
penafsiran atau hermeneutik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep mendhalungan
merupakan ekpresi totalitas dalang dalam pertunjukan wayang golek
Kebumen yang di dalamnya terdapat unsur pilah, pilih, dan polah, serta
gathuk, runtut, jèbles, manjing, dan cucut sebagai elemen estetiknya.
Penerapan konsep mendhalungan dari kedua dalang menggunakan strategi
yang berbeda-beda. Basuki Hendro Prayitno lebih menonjolkan kreativitas
garap lakon, sajian catur yang merakyat, variatif, komunikatif dan penonjolan
humor dalam setiap adegan. Adapun Kuswanto lebih pada penonjolan
sanggit lakon yang mengkiblat pada sajian Sindu Jataryana dan kejelasan
intonasi serta bahasa puitis dalam sajian catur. Kedua dalang menggunakan
sabet yang sederhana dan konsisten pada karawitan pakeliran konvensi.
Perbedaan ini dikarenakan oleh beberapa faktor yakni tema lakon,
kreativitas dalang, pendidikan, ideologi dalang, lingkungan sosial budaya,
dan masyarakat atau penonton wayang. Sajian lakon Bedhahé Purwakandha,
lakon Lahiré Sekethi dan lakon Bedhahé Jaminambar, terdapat relasi estetik
konsep mendhalungan yang disampaikan secara intrinsik maupun ekstrinsik
baik pesan artistik estetik, pesan filosofis, pesan moral, pesan kepahlawanan,
pesan keadilan, pesan kesetiaan, maupun pesan kemanusiaan.
Kata kunci: wayang golek Kebumen, mendhalungan.
vi
ABSTRACT
This research entitled the concept of Mendhalungan in the
performances of the Wayang Golek Kebumen. As for the purpose of this
research is to understand and explain the concept of mendhalungan its
application in performances of Wayang Golek Kebumen is presented by a
third puppeteer i.e. Sindu Jataryana, Basuki Hendro Prayitno, and
Kuswanto. Issues raised were: (1) how the structure of dramatic
performances of the wayang golek Kebumen servings of three
masterminds; (2) how the concept of mendhalungan is built as close to
ecstatic performances of the wayang golek Kebumen; What are its
elements; How strategy mastermind in achieving it; (3) how the
application of the concept of mendhalungan in performances of wayang
golek Kebumen third puppeteer; and (4) what values are contained in the
play of the presence of the third puppeteer?
To discuss the above issues used the approach of Phenomenology,
aesthetics of the puppet, in Javanese culture, and equipped with a holistic
approach as well as the analysis of ethics-emic.
The result of the research shows that, (1) structure that served the
third puppeteer still refer to the Convention of wayang golek performance
last night; (2) the concept of mendhalungan is used as a reference by a
third mastermind in achieving quality performances of wayang golek
Kebumen; (3) mendhalungan of the third achievement strategy
mastermind. Sindu Jataryana more accentuate about sanggit play, as well
as greget on each scene. Basuki Hendro Prayitno more emphasise
creativity work on the play and humor in every scene. Kuswanto on bony
sanggit Act mengkiblat on cereal Sindu Jataryana, although these have not
been fullest. The difference is caused by several factors namely lakon
themes factor, a factor of creativity education factor, the mastermind,
mastermind, idelogi factors environmental factors social, cultural, and
societal factors or the audience of the puppet; (4) the values contained in
the third dish mastermind is the value of heroism, love, the value of
sacrifice, as well as the religious values of intrinsic or extrinsic delivered
in.
Keywords: golek puppet Kebumen, mendhalungan.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, saya haturkan kehadirat Alloh SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah kepada saya sehingga disertasi
yang berjudul Konsep dan Penerapan Mendhalungan dalam Pertunjukan
Wayang Golek Kebumen dapat terselesaikan.
Terselesaikannya disertasi ini tidak terlepas dari peran serta dari
berbagai pihak yang bersimpati untuk memberikan dukungan berupa
bimbingan, saran, kritik, bantuan dana, pelayanan di lapangan, dan
sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah saya
untuk menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan disertasi ini.
Pertama-tama, penulis haturkan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Prof. Dr. Soetarno., DEA selaku Promotor. Di sela-sela
kesibukannya yang padat, beliau selalu meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan disertasi secara signifikan, baik tentang
penulisan, metodologis, serta substansinya. Selain itu, beliau selalu
bertindak sebagai orang tua yang penuh kasih dan memotivasi penulis
untuk tidak berhenti bersemangat dalam proses belajar.
Ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya saya haturkan juga
kepada Prof. Dr. Sarwanto, S.Kar., M.Hum dan Dr. Suyanto, S.Kar., M.A.
Sebagai Co-Promotor, beliau selalu memberikan wawasan keilmuan
viii
kepada penulis, baik teknis penulisan disertasi, metodologi, serta
substansinya. Selain itu, dorongan moral dan spiritual yang diberikan,
menjadi penyemangat bagi penulis untuk segera menyelesaikan disertasi
ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa saya haturkan kepada Prof. Dr.
Kasidi Hadiprayitno, M.Hum, Prof. Dr. M. Jazuli, M. Hum, Prof. Dr. Sri
Hastanto, S.Kar, Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum, Prof. Dr. Sri Rochana
Widyastutieningrum, S. Kar., M.Hum, dan Dr. Aton Rustandi Mulyana,
S.Sn., M.Sn, selaku penguji. Masukan serta arahan beliau sangat berguna
bagi penulisan disertasi ini.
Terima kasih juga saya haturkan kepada Prof. Dr. Sri Rochana
Widyastutieningrum, S.Kar., M.Hum selaku Rektor ISI Surakarta yang
telah memberikan ijin untuk tugas belajar di Program Doktoral Program
Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta. Ucapan terima kasih juga
saya haturkan kepada Dr. Aton Rustandi Mulyana, S. Sn., M.Sn, selaku
Direktur Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta, kepada Dr. I
Nyoman Murtana, S.Kar., M.Hum, selaku Ketua Program Studi
Penciptaan dan Pengkajian S3, yang telah memberikan kesempatan untuk
masuk di Program Pascasarjana ISI Surakarta.
Ucapan terimakasih juga saya haturkan kepada Prof. Dr. Rustopo,
S.Kar., M.S, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
motivasi kepada penulis dalam proses pembelajaran. Selain itu, ucapan
ix
terimakasih juga dihaturkan kepada segenap dosen di Program
Pascasarjana ISI yang telah memberikan ilmu serta dedikasi yang selama
ini diberikan. Tidak lupa pula, ucapan terimakasih kepada segenap jajaran
staf akademika Program Pascasarjana ISI Surakarta yang telah banyak
membantu dalam proses administrasi.
Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada Soemaryatmi
S.Kar., M.Hum selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta,
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh studi
di Program Pascasarjana ISI Surakarta. Selanjutnya, ucapan terimaksih
saya haturkan kepada Sudarsono, S.Kar., M.Si selaku Ketua Jurusan
Pedalangan ISI Surakarta yang telah memberikan kesempatan studi dan
juga selalu memotivasi saya untuk terus bersemangat dalam meraih
kesuksesan. Ucapan terimakasih juga dihaturkan kepada Isa Ansari,
S.Ag., M.Hum selaku Kaprodi Teater yang dalam kesempatannya selalu
memberi masukan dan penyemangat dalam masa studi. Selain itu, ucapan
terimakasih juga dihaturkan kepada segenap jajaran dosen di Prodi
Pedalangan dan Prodi Teater ISI Surakarta yang telah memberikan sarana
dan prasarana serta motivasi terhadap perkembangan studi saya.
Terimakasih juga saya haturkan kepada segenap narasumber yang
telah memberikan informasi serta masukan terkait dengan disertasi saya.
Terutama ucapan terima kasih kepada Basuki Hendro Prayitno, Sunarto,
x