Table Of ContentKEHENDAK BEBAS DALAM PEMIKIRAN
AYATULLAH MUḤAMMAD TAQĪ MIṢBĀḤ YAZDĪ
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
Oleh:
Moh. Soivi
NIM: 1111033100029
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H./2018 M.
PEDOMAN TRANSLITERASI
Arab Indonesia Inggris Arab Indonesia Inggris
ب a a ظ ṭ ẓ ṭ ẓ
ا b b ط
ت t t ع ‘ ‘
ث ts th غ gh gh
ج j j ف f f
ح ḥ ḥ ق q q
خ kh kh ك k k
د d d ل l l
ذ dz dh م m m
ر r r ن n n
ز z z و w w
س s s ه h h
ش sy sh ء ’ ’
ص ṣ ṣ ي y y
ض ḍ ḍ ة h h
Vokal Panjang
Arab Indonesia Inggris
آ ā ā
ىٳ ī ī
وٲ ū ū
iv
Abstrak
Moh. Soivi. Kehendak Bebas dalam Pemikiran Ayatullah Muḥammad Tāqī
Miṣbāḥ Yazdī.
Tema kehendak bebas dapat dikatakan sebagai permasalahan tertua dalam
teologi. Untuk melacak persoalan awal dari problematika kehendak bebas ini maka
kita harus membuka kembali sejarah munculnya paham serta keyakinan terhadap
kemandirian manusia terhadap kehendak bebasnya tersebut. Problematika
kehendak bebas sudah lama ditemukan bahkan pada periode setelah wafatnya
Rasulullah Muḥammad, yakni pada periode kedua abad pertama Hijriyah.
Kemudian menjadi sitematis dan menjadi ilmu pada periode awal abad ke-3
Hijriyah. Pada saat itu, pemikiran teologi dimulai dengan tiga persoalan: hakikat
iman dan status dosa besar, takdir dan kebebasan, serta hakikat dan sifat Ilahi. Dua
yang pertama muncul sebab konflik politik dan berdampak pada persoalan teologis.
Kehendak bebas sebagai ilmu hingga kini masih saja dibahas dan dipelajari.
Banyak pemikir Muslim yang menjadikan kehendak bebas sebagai tema
pembahasan. Salah satunya yakni, Ayatullah Muḥammad Tāqī Miṣhbāḥ Yazdī.
secara garis besar, Pandangan terhadap kehendak bebas terbagi menjadi tiga
madzhab, yakni Jabiri, Tafwīḍ dan Ikhtiyari. Jabr diwakili oleh Asy‘ariyah, Tafwīḍ
cenderung diwakili oleh Mu‘tazilah, dan Ikhtiyari diwakili oleh madzhab Ahl al-
Bait Al-Amr bain al-Amrain.
Upaya pemahaman secara teologis dan filosofis dalam hal kehendak bebas
menuai polemik. Dalam konteks ini, Ayatullah Muḥammad Tāqī Miṣhbāḥ Yazdī
melihat bahwa persoalan ini sebenarnya adalah persoalan yang sudah jelas.
Namun memang memerlukan penafsiran yang benar agar tidak terjatuh ke dalam
Jabr dan Tafwīḍ. Ayatullah Muḥammad Tāqī Miṣhbāḥ Yazdī menolak terhadap
pemikiran golongan Mujabbiroh yang menisbahkan segala persoalan atau
fenomena yang terjadi termasuk, kehendak bebas manusia, terhadap Tuhan secara
langsung tanpa memerhatikan bahkan menafikan sebab apapun dan perantara
apapun yang memengaruhinya. Juga penolakan terhadap madzhab Tafwīḍ yang
secara tegas berpendapat bahwa manusia adalah mutlak memiliki kehendaknya
sendiri. Pembahasan mengenai kehendak bebas sebagai lawan predestination
dengan sendirinya akan mengantarkan kita pada kajian tentang Qaḍā’, Qadar, dan
keadilan Tuhan. Serta bagaiana hubungannya dengan kehendak bebas manusia
sebagai makhluk Tuhan yang eksistensinya selalu dihubungkan dengan kehendak
Tuhan.
Kata kunci: M. T. Miṣhbāḥ Yazdī, kehendak bebas, Qaḍā’ dan Qadar, dan
keadilan Ilahi.
v
KATA PENGANTAR
ميحِ ره لا نِ مَ حْ ره لا ِاللَّه مِسْ ِب
Assalāmu‘alaykum waraḥmatullāh wabarakātuh
Alḥamdulillāh puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alah Swt, Tuhan
semesta alam ini yang telah memberikan rahamat dan petunjuknya sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “KEHENDAK BEBAS DALAM
PEMIKIRAN AYATULLAH MUHAMMAD TAQĪ MIṢHBĀḤ YAZDĪ ”.
Salawat beriringkan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda
kita Nabi Muḥammad saw. yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang, terang bukan hanya karena lampu tapi terang juga karena
ilmu.Berkat beliau jugalah kita menjadi seperti sekarang ini, beliau menanamkan
contohsuri tauladan yang baik, akhlak dan ajarannya menjadi akar peradaban saat
ini.
Selain dari itu juga, penulis ucapakan terima kasih kepada pihak yang sudah
membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini
alḥamdulillāh berjalan dengan baik dan lancar. Tanpa mengurangi rasa hormat,
penulis sampaikai ucapkan ini keapada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
3. Ibu Dra.Tien Rohmatin, MA selaku ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam
dan Bapak Dr. Wahid Hakim MA selaku sekretaris Jurusan Aqidah Filsafat
Islam, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Zainun Kamal, MA. sebagai dosen pembimbing dalam menulis
skripsi ini yang selalu ada dan meluangkan sebagian waktunya untuk penulis.
Terima kasih yang sangat mendalam atas kesabaran, keikhlasan membimbing
penulis, sehingga penulis memeroleh hasil yang baik. Tidak ada yang mampu
membalas amal kebaikan Bapak kecuali Allah swt. Semoga kesehatan,
kelancaran dalam kegiatan selalu menyertai Bapak.
5. Ibu Rosmaria Safariah, W. SS. Msi sebagai Dosen Penasihat Akademik penulis
yang senantiasa memerhatikan dan mengingatkan penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen khususnya Aqidah Filsafat Islam, Fakultas
Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah
memberikan ilmu pengetahuannya selama penulis belajar di Fakultas
Ushuluddin.
7. Orang tua tercinta yakni ayahanda Alm. M. Jazuli dan Ibu Umma, atas kasih
sayang dan doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan pada Tuhan untuk penulis.
Semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan, kekuatan dan kesuksesan baik
di dunia maupun di akhirat kelak dan untuk bapak semoga amal ibadahnya
diterima dan diberikan jalan terbaik disisi-Nya, Amien.
vii
8. Keluarga tercinta dan paling hangat dalam memberikan pelukan kasih sayang
dan motivasi untuk tetap menyelesaikan studi S1 ini. H. Samsul Arifin, Hj. Nur
Fadillah, Anum Hosnal, Sunamya, Wamuddin, Amrani, Mak Yum Masturi
Muhammad, Faisol Muhammad, Mas Mimi, Efva Nabila, Susi Buheng, H.
Nurullah, Zainuddin, Sururul Laila, Ilmiyatin, Zara, dan Filza sebagai ponakan
Paling kocak dan menjadi penghibur penat serta untuk pendatang baru di
keluarga Muhammad Ghibran Al-Ghifari.
9. Kawan-kawan seperjuangan di Aqidah dan Filsafat Islam angkatan 2011 yang
telah mau berbagi ilmu pengetahuan baik di ruang kelas maupun di luar,
sehingga imajinasi penulis semakin bertambah kuat.
10. Keluarga Besar SejarahRI (Husein Ja’far al Hadar, Sayyed Fadel, Hodary
Mahdan Abdallah, Miqdat, Adi dan Agung ), terimakasih untuk Pelajaran
Hidupnya dan kenikmatan diskusinya untuk mempelajari ke-Islaman, ke-
Indonesiaan dalam perspektif sejarah dalam konteks berbangsa dan bernegara.
11. Teman kosan Lestari Alamku (Khaiarus Shaleh, Muzayyan, Firdaus dll)
terimakasih untuk motivasi dan canda serunya setiap waktu.
Harapan penulis, semoga skripsi yang penulis buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan masyarakt pada umumnya. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang senantiasa membangun sangat penulis harapkan.
Wassalāmu‘alaykum waraḥmatullāh wabarakātuh.
Jakarta, 2 Juli 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................i
LEMBARPENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ..........................................................................iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6
F. Metode Penelitian....................................................................... 8
G. Sistematika Pembahasan ............................................................ 9
BAB II BIOGRAFI AYATULLAH MUḤAMMAD TAQĪ MIṢBĀḤ
YAZDĪ
A. Latar Belakang Sosial, Politik dan Kultural ............................. 11
B. Tokoh-tokoh yang memengaruhi M. T. MiṣbāḥYazdī ............... 16
C. Karya-Karya M. T. MiṣbāḥYazdī ................................................. 18
BAB III KEHENDAK BEBAS DALAM PEMIKIRAN ISLAM
A. Pengertian dan Sejarah Lahirnya Kehendak Bebas.................. 23
B. Polemik Kehendak Bebas dalam Islam .................................... 30
BAB IV KEHENDAK BEBAS MENURUT AYATULLAH
MUḤAMMAD TAQĪ MIṢBĀḤ YAZDĪ
A. Pemikiran Ayatullah Muḥammad Taqī Miṣbāh Yazdī
Tentang Qada’ Qadar dan Keadilan Tuhan ...................... 45
1. Qaḍā’ dan Qadar ..................................................... 45
2. Keadilan Tuhan ...................................................... 50
B. Argumentasi Ayatullah Muḥammad Taqī Miṣbāḥ Yazdī
Tentang Kehendak Bebas..................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 60
B. Saran-Saran ............................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
ix
Description:cenderung diwakili oleh Mu'tazilah, dan Ikhtiyari diwakili oleh madzhab Ahl al-. Bait Al-Amr bain al-Amrain. Upaya pemahaman secara teologis dan