Table Of ContentJurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
Identifikasi Bambu pada Daerah Aliran Sungai Tiupupus Kabupaten Lombok Utara
Huzaemah1*, Tri Mulyaningsih1, Evy Aryanti1
1Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62, Mataram
*email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bambu, membuat kunci identifikasi,
deskripsi, membuat dendogram hubungan kekerabatan antar jenis bambu, peta persebaran bambu
di Daerah Aliran Sungai Tiupupus Lombok Utara dan persebaran jenis-jenis bambu pada tiap
ketinggian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode jelajah, yakni kolektor
menjelajahi Daerah Aliran Sungai untuk mengoleksi semua jenis bambu yang ada di sepanjang
sungai utama (6.576 meter), 50 meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai. Hasil penelitian
didapatkan 9 jenis dan 1 varietas yang termasuk ke dalam anggota dari 5 marga yaitu
Dendrocalamus asper, Thyrsostachys siamensis, Schizostachyum jaculans, Gigantochloa atter,
Gigantochloa apus, Bambusa glaucophylla, Bambusa multiplex, Bambusa maculata, Bambusa
vulgaris, dan Bambusa vulgaris var. vittata.
Kata Kunci: Keanekaragaman Bambu, Sungai Tiupupus Lombok Utara
23
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
I. Pendahuluan mengingat bahwa daerah ini merupakan
Bambu adalah tanaman yang ter- daerah persebaran bambu dan daerah yang
masuk suku Poaceae (rumput-rumputan) memiliki jenis bervariasi.
(Wong, 2004). Bambu merupakan sumber Penelitian ini bertujuan untuk
daya yang sangat melimpah dan memiliki mengetahui jenis-jenis bambu, membuat
keanekaragaman yang cukup tinggi kunci identifikasi, deskripsi, membuat den-
(Paembonan, 2001). Menurut Widjaja dan dogram hubungan kekerabatan antar jenis
Karsono (2005), di Indonesia diduga bambu, peta persebaran bambu di DAS
terdapat 157 jenis bambu. Jumlah ini Tiupupus Lombok Utara dan persebaran
merupakan lebih dari 10% jenis bambu jenis-jenis bambu pada tiap ketinggian.
dunia, 50% merupakan jenis bambu yang
telah dimanfaatkan oleh penduduk dan II. Bahan dan Metode
sangat berpotensi untuk dikembangkan bagi Penelitian ini dilaksanakan di DAS
ekonomi masyarakat, baik untuk keperluan Tiupupus Kabupaten Lombok Utara dan
sehari-hari, seperti pipa air, alat penangkap Laboratorium Biologi FMIPA Universitas
ikan maupun untuk membuat mebel yang Mataram dari bulan Januari sampai dengan
dapat dijual. Mei 2016.Alat-alat yang akan digunakan
Tanaman bambu dari segi ekologis dalam penelitian ini antara lain alat tulis,
memiliki kemampuan menjaga keseimbang- buku identifikasi, kamera, GPS, etiket, haga
an lingkungan karena sistem perakarannya meter, termohigrometer, jangka sorong, lup,
dapat mencegah erosi dan mengatur tata air handy counter, karung, cutter, roll meter,
(Sukawi, 2010). Sifat tersebut menjadikan parang, sasak, tali rafia, oven, kompas,
bambu sesuai sebagai tanaman konservasi sepatu boot. Bahan-bahan yang digunakan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan menjaga adalah kantong plastik, kertas CD, kertas
stabilitas lahan pertanian sawah yang berada koran, kertas label, selotip, lem, alkohol
di sekitar atau pinggiran sungai terhadap 70%, sampel bambu, color chart untuk
erosi lahan (Sjah, 2007). tumbuhan (Munsell, 1972).
Penelitian dilakukan dengan meng-
Berdasarkan Permen PUPR Nomor gunakan metode jelajah, yakni kolektor
04/PRT/M/2015 tanggal 18 Maret 2015, menjelajahi DAS untuk mengoleksi semua
tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah jenis bambu yang ada di sepanjang DAS
Sungai, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Tiupupus Lombok Utara, yakni hingga 50
bagi menjadi 2 Wilayah Sungai (WS), yaitu meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai
WS Lombok dan WS Sumbawa. DAS berdasarkan pada Peraturan Pemerintah
Tiupupus secara administratif berada di Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011
Kabupaten Lombok Utara dengan panjang mengenai Sungai. Data masing-masing jenis
sungai utama 6.576 meter. bambu dicatat dalam tabel karakteristik yang
Berdasarkan uraian di atas, penting sudah disediakan. Selanjutnya diambil tiga
dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi spesimen dari masing-masing jenis, bagian
bambu di DAS Tiupupus Lombok Utara yang diambil antara lain: rebung, daun,
24
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
percabangan, pelepah, dan organ reproduksi. ke 5, pelepah batang memiliki 1 tipe
Pada setiap lokasi pengambilan sampel trikoma………………………….…..2
direkam posisi koordinatnya dengan meng- 2. a.Panjang ruas batang >50 cm, seluruh
gunakan GPS. buku batang coklat diapit garis putih,
Spesimen yang diperoleh disemprot permukaan pelepah batang berbulu
menggunakan alkohol 70% lalu di atur balig halus (puberulent), ligula berbulu
diantara lembaran koran dan dimasukkan ke kejur, cabang sama besar, memiliki
dalam sasak untuk dioven minimal selama 3 >20 cabang dalam satu berkas
hari dengan suhu 50 0C. Setelah kering percabangan, pangkal daun sadak
spesimen di tempel pada kertas, diberi etiket (oblique)………………….S. jaculans
untuk selanjutnya siap diidentifikasi dan b.Panjang ruas batang <50 cm, buku
disimpan. Spesimen yang terkumpul diiden- batang coklat polos atau kadang diapit
tifikasi menggunakan diskriptor, yaitu buku garis putih, permukaan pelepah batang
pustaka: Orders and Families of Malayan Seed menyutera, ligula gundul, satu cabang
Plants (Keng, H., 1969), Taxonomy of Vascular lebih besar dari cabang lainnya,
Plants (Lawrence, G.H.M., 1951), Vascular memiliki <20 cabang dalam satu
Plants Systematics (Radford, A.E., et al. 1974), berkas percabangan, pangkal daun
Identikit Jenis-Jenis Bambu di Kepulauan Sunda tumpul (obtusus)………….................3
Kecil (Widjaja, E.A., 2001); Bio-Diversity 3. a.Warna pelepah rebung hijau muda
Professional version 2 (1997), dan URL plantlist. dengan bagian tengah keunguan,
Data disajikan dalam bentuk kunci identifikasi,
trikoma pelepah rebung dan trikoma
dendogram, deskripsi, peta persebaran, dan
pelepah batang berwarna putih,
gambar jenis-jenis bambu di DAS Tiupupus
bentuk pelepah batang segitiga sama
Lombok Utara.
kaki menyempit (narrowly triangu-
lar)....................................T. siamensis
III. Hasil dan Pembahasan
b. Warna pelepah rebung hijau atau hijau
3.1 Kunci identifikasi jenis-jenis bambu
muda bergaris kuning, trikoma pelepah
Daerah Aliran Sungai Tiupupus
rebung dan trikoma pelepah batang
Lombok Utara
berwarna coklat atau coklat kehitaman,
1. a. Tinggi pohon >15 m, diameter batang
bentuk pelepah batang mendelta,
>10 cm, akar udara muncul hingga
segitiga sama kaki melebar (widely
buku ke 10, pelepah batang memiliki
triangular) atau segitiga sama kaki
2 tipe trikoma: berbulu kempa
(triangular)..…………..…………….4
(tomentose) yang tersebar di seluruh
4. a. Arah pertumbuhan rebung berlawanan
permukaan luar pelepah batang dan
arah jarum jam, permukaan ruas
menyutera (sericeous) di pinggir
batang menyutera tebal tersebar di
permukaan luar pelepah ba-
seluruh permukaan ruas batang, posisi
tang………………………......D. asper
daun pelepah batang terlekuk balik,
b.Tinggi pohon < 15 m, diameter < 10
pangkal batang lurus……………..….5
cm, akar udara tumbuh di bawah buku
25
Jurnal BiologiTropis, Juli-Deseemmber 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
b. Arah pertumbuhan rebbuunngg sseearah jarum daun hijau bbeergaris put-
jam, permukaan ruas baattaang gundul ih...............................................B. glaucophylla
mengkilat kecuali di sseekitar buku b. Warna ruas batang kkuunniing garis hijau,
batang menyutera jarang,, posisi daun pelepah batang tiddaakk memiliki auri-
pelepah tegak, pangkal bbaatang beng- cula, daun hijau polooss………B. multiplex
kok……………………………………...6 8.a.Warna pelepah rebuunngg hijau muda
5. a. Warna trikoma pelepahh rrebung dan bergaris kuning, ruuaass batang hidup
trikoma pelepah batangg ccookkllat, buku hijau totol-totol cookkllaatt, bentuk pelepah
batang coklat kadang ddiiapit garis batang segitiga sammaa kaki melebar,
putih…………………………….G.atter bagian dalam dauunn pelepah batang
b. Warna trikoma pelepahh rrebung dan berbulu kempa jaarraang dan tidak
trikoma pelepah battaanngg coklat membentuk pola...........................B. maculata
kehitaman, buku battaanngg coklat b.Warna pelepah rebbuunngg hijau, ruas ba-
polos………….………………....G. apus tang hijau atau hijauu bergaris kuning,
6.a. Tinggi pohon 1-10 m, tiiddaak memiliki bentuk pelepah bbaattang mendelta,
akar udara, pangkal pelleeppaah rebung bagian dalam dauunn pelepah batang
menyutera, susunan pelleeppaah rebung berbulu kempa tebaall dan membentuk
tidak rapat ………....…………………..7 pola garis vertikal sejjaajjar……….…...9
b. Tinggi pohon 10-15 m, mmeemiliki akar 9.a.Warna ruas bbaatang hijau
udara, pangkal peleppaah rebung polos…………………….…...B. vulgaris
membludru (velutinnoouuss)),, susunan b.Warna ruas batanngg kuning garis
pelepah rebung rapat……......…………8 hijau…………...B.vvuullgaris var. vitata
7.a.Warna ruas batang hhiijjaauu,, pelepah
batang memiliki auricuullaa (cuping),
3.2 Dendogram Hubungan KKekerabatan Antar Jenis Bambu Daerahh Aliran Sungai
Tiupupus Lombok Utara
26
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
Gambar 1. Dendogram hubungan kekerabatan antar jenis bambu di Daerah Aliran Sungai
Tiupupus Lombok Utara
Perhitungan hasil kemiripan atau udara, warna pelepah rebung, diameter ruas
indeks similaritas dilakukan dengan meng- batang, dan tipe trikoma pelepah batang.
gunakan softwear BioDiversity professional Nilai similaritas tertinggi terdapat pada
version 2 (1997). Adapun tahapan analisa hubungan kekerabatan antara B. vulgaris
hubungan kekerabatan sebagai berikut: (1) dan B. vulgaris var. vitata sebesar 98,79 %
skoring hasil pengamatan 28 karakter, (2) dengan karakter berbeda yaitu warna ruas
memasukkan data skoring ke dalam batang.
softwear BioDiversityprofessional version 2 Sokal dan Sneath (1963) menyatakan
(1997). Hasil pengukuran kemiripan dipero- bahwa semakin banyak persamaan karakter
leh dalam bentuk dendrogram diatas. yang dimiliki maka semakin banyak besar
Nilai similaritas terendah terdapat nilai similaritasnya berarti semakin dekat
pada hubungan kekerabatan antara D. asper hubungan kekerabatan diantara jenis yang
dengan G. atter, B. vulgaris, T. siamensis, B. diperbandingkan. Sebaliknya semakin bany-
multiplex, B. vulgaris var. vitata, B. glauco- ak perbedaan karakter yang dimiliki maka
phylla, G. apus, B. maculata, dan S. semakin kecil nilai similaritasnya berarti
jaculans sebesar 82,75 % dengan variasi semakin jauh hubungan kekerabatan di-
karakter berbeda yaitu tinggi pohon, akar antara jenis yang diperbandingkan.
ligula berbulu kejur 0,10-0,20 cm. Pelepah
3.3 Deskripsi daun berbulu balig halus coklat (6/3 10 YR),
alas x tinggi pelepah daun 0,9-1,20 cm x
1. Dendrocalamus asper (Schult.) Bac-ker: 8,40-9,50 cm; cuping dan ligula pelepah
Nutt. Pl. Ned.-Ind. ed. 2, 1: 301 1927. daun berbulu kejur. Tangkai daun gundul,
Tinggi pohon 17-19 m, akar rimpang panjang x diameter 0,90-1,20 cm x 0,12-
bertipe pakimorf, akar udara tumbuh sampai 0,15 cm. Daun hijau (6/6 5 GY), permukaan
buku ke 10. Rebung pelepah rebung coklat daun abaksial gundul, permukaan daun
muda (6/4 2.5 Y), menyutera coklat adaksial menyutera putih tersebar di seluruh
kehitaman (3/1 2.5 Y). Ruas batang ber- helaian daun, panjang x lebar helaian daun
warna hijau keabuan (5/4 2.5 G), panjang x 36-41,20 cm x 3,90-5,60 cm.
diameter ruas batang 35-37,50 cm x 10,39- Distribusi: Kabupaten Lombok Utara
12,12 cm. Pelepah batang segitiga sama kaki Kecamatan Gangga, Desa Genggelang:
melebar, berbulu kempa krem (8/4 5 Y)
tersebar di seluruh permukaan luar pelepah
batang dan menyutera coklat (4/3 2.5 Y) di
pinggir permukaan luar pelepah batang, Dusun Karang jurang, Kerurak,
daun pelepah batang segitiga sama kaki Kerta.
menyempit; tinggi cuping 0,50-0,70 cm Nama lokal: Petung (Sasak Bayan).
dengan panjang bulu kejur 0,30-0,50 cm;
27
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
Gambar 2. D. asper: (a). rebung, (b). per- Gambar 3. T. siamensis: (a). rebung, (b).
cabangan, (c). pelepah batang, (d). daun, (e). percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
pangkal batang, (f). buku batang (e). pangkal batang, (f). buku batang
2. Thyrsostachys siamensis Gamble: Ann. Percabangan satu cabang lebih besar dari
Roy. Bot. Gard. (Calcutta) 7: 59 1896. cabang lainnya, berkas cabang tersusun atas
Tinggi pohon 8-9 m, akar rimpang 5-6 cabang. Pelepah daun gundul, alas x
bertipe pakimorf, tidak memiliki akar udara. tinggi pelepah daun 0,30-0,40 cm x 4-4,50
Pelepah rebung hijau muda dengan bagian cm, tidak memiliki cuping; ligula gundul.
tengah keunguan (5/4 7.5 GY), menyutera Tangkai daun gundul, panjang x diameter
putih jarang dan tersebar di seluruh pelepah 0,10 cm x 0,05 cm. Daun hijau (6/6 5 GY),
rebung, susunan pelepah rebung tidak rapat, gundul, panjang x lebar helaian daun 17,50-
arah pertumbuhan rebung searah jarum jam. 19,30 cm x 1-1,20 cm, pangkal daun tumpul.
Ruas batang berwarna hijau (4/8 5 GY), Distribusi: Kabupaten Lombok
menyutera putih, panjang x diameter ruas Utara, Kecamatan Gangga, Desa Geng-
batang 22-24,50 cm x 3,98-4,15 cm. Pelepah gelang, Dusun Jeliti.
batang segitiga sama kaki menyempit, Nama lokal: Santong hias cina
menyutera putih, daun pelepah batang (Sasak Bayan).
segitiga sama kaki, tidak memiliki cuping;
ligula gundul. 3. Schizostachyum jaculans Holttum: Kew
Bull. 8: 494 1953 publ. 1954.
Tinggi pohon 11-12 m, akar rimpang
bertipe pakimorf, tidak memiliki akar udara.
Panjang x diameter ruas batang 67-98 cm x
1,78-1,92 cm, buku batang coklat muda (5/6
2.5 Y) diapit garis putih.
28
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
4. Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz: Na-
tuurk. Tijdschr. Ned.-Indië 27: 226 1864.
Tinggi pohon 13-15 m, akar rimpang
bertipe pakimorf, memiliki akar udara yang
tumbuh sampai buku ke 2. Pelepah rebung
hijau muda (7/10 5 GY), menyutera coklat
muda (6/4 2.5 Y), susunan pelepah rebung
rapat, arah pertumbuhan rebung berlawanan
arah jarum jam. Ruas batang berwarna hijau
muda (6/6 7.5 GY), menyutera coklat muda
(6/4 2.5 Y) tebal dan tersebar di seluruh ruas
batang, panjang x diameter ruas batang 40-
47 cm x 6,23-6,47 cm, buku batang coklat
muda (4/4 2.5 Y) kadang diapit garis putih
Gambar 4. S. jaculans: (a). rebung, (b).
melingkar, pangkal batang lurus. Pelepah
percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
batang segitiga sama kaki melebar,
(e). buku batang, (f). ruas batang
menyutera coklat muda (6/4 2.5 Y), daun
pelepah batang segitiga sama kaki melebar,
Pelepah batang segitiga sama kaki, berbulu
posisi daun pelepah batang terlekuk balik,
balig halus (puberulent) coklat muda (5/4
tinggi cuping 0,40-0,50 cm dengan panjang
2.5 Y), daun pelepah batang segitiga sama
bulu kejur 0,20-0,30 cm; ligula berbulu
kaki menyempit, tinggi cuping 0,10-0,20
kejur 0,10-0,15 cm. Percabangan satu ca-
cm; ligula berbulu kejur dengan panjang
bang lebih besar dari cabang lainnya, berkas
bulu kejur 1-1,30 cm. Percabangan cabang
cabang tersusun atas 6-10 cabang. Pelepah
sama besar, berkas cabang tersusun atas 22-
daun menyutera coklat muda (5/6 2.5 YR),
26 cabang. Pelepah daun berbulu balig halus
alas x tinggi pelepah daun 1,40-1,60 cm x
coklat (6/3 10 YR), ligula berbulu kejur
6,8-8 cm; cuping dan ligula pelepah daun
dengan panjang bulu kejur 0,50-0,60 cm,
berbulu kejur. Tangkai daun gundul,
alas x tinggi pelepah daun 1,20-1,50 cm x 9-
panjang x diameter 0,40-0,70 cm x 0,11-
11 cm. Tangkai daun gundul, panjang x
0,13 cm. Daun hijau (6/6 5 GY), permukaan
diameter 0,80-1 cm x 0,10-0,14 cm. Daun
daun abaksial dan adaksial gundul, panjang
hijau (6/6 5 GY), permukaan daun abaksial
x lebar helaian daun 34-39,50 cm x 4,50-
gundul, permukaan daun adaksial menyutera
5,40 cm, pangkal daun tumpul.
putih tersebar di seluruh helaian daun,
Distribusi: Kabupaten Lombok
panjang x lebar helaian daun 29-31,50 cm x
Utara, Kecamatan Gangga, Desa Gengge-
4,70-5,30 cm, pangkal daun sadak (oblique).
lang: Dusun Karang jurang, Lokok bengkok,
Distribusi: Kabupaten Lombok
Gondang timuq, Sembaro, Jeliti, Kerurak,
Utara, Kecamatan Gangga, Desa Geng-
Penjor, Kerta, Gangga, Lias; Desa Bentek:
gelang: Dusun Karang jurang, Kerurak,
Dusun Kakong dan Dusun Batu ringgit.
Kerta.
Nama lokal: Santong biasa (Sasak
Nama lokal: Bilok (Sasak Bayan).
29
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
Bayan). cabang lebih besar dari cabang lainnya,
berkas cabang tersusun atas 7-9 cabang.
Pelepah daun menyutera coklat muda (6/3
10 YR); cuping dan ligula pelepah daun
berbulu kejur. Daun hijau (5/6 5 GY),
gundul, panjang x lebar helaian daun 31-
35,60 cm x 6-6,50 cm, pangkal daun tumpul.
Distribusi: Kabupaten Lombok
Utara, Kecamatan Gangga, Desa Geng-
gelang: Dusun Karang jurang, Lokok
bengkok, Gondang timuq, Sembaro, Jeliti,
Kerurak, Penjor, Kerta, Gangga, Lias; Desa
Bentek, Dusun Kakong.
Nama lokal: Tereng (Sasak Bayan).
Gambar 5. G. atter: (a). rebung, (b).
percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
(e). pangkal batang, (f). buku batang
5. Gigantochloa apus (Schult.) Kurz: Na-
tuurk. Tijdschr. Ned.-Indië 27: 226 1864.
Tinggi pohon 13-15 m, akar rim-
pang bertipe pakimorf, akar udara tumbuh
sampai buku ke 2. Pelepah rebung hijau
muda (6/6 5 GY), menyutera cokelat
kehitaman (3/1 2.5 Y), susunan pelepah
rebung rapat, arah pertumbuhan rebung
berlawanan arah jarum jam. Ruas batang
hijau keabuan (6/4 7.5 GY), menyutera Gambar 6. G. apus: (a). rebung, (b).
coklat kehitaman (3/1 2.5 Y) tebal dan percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
tersebar di seluruh ruas batang, panjang x (e). pangkal batang, (f). buku batang
diameter ruas batang 36-39 cm x 5,56-7,16
cm, buku batang berwarna coklat tua polos 6. Bambusa multiplex (Lour.) Raeusch. ex
(4/4 2.5 Y), pangkal batang lurus. Pelepah Schult.: Syst. Veg. 7: 1350 1830.
batang segitiga sama kaki melebar, menyu- Tinggi pohon 1,5-2,5 m, akar rim-
tera coklat kehitaman (3/1 2.5 Y), daun pang bertipe pakimorf, tidak memiliki akar
pelepah batang segitiga sama kaki melebar, udara. Ruas batang berwarna kuning
posisi daun pelepah batang terlekuk balik, bergaris hijau muda (6/10 5 GY), gundul
tinggi cuping 0,30-0,50 cm dengan panjang mengkilat kecuali di sekitar buku batang
bulu kejur 0,20-0,30 cm; ligula berbulu berbulu kempa coklat (4/3 2.5 Y), panjang x
kejur 0,10-0,20 cm. Percabangan satu diameter ruas batang 21-23 cm x 0,75-0,84
30
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
cm, pangkal batang bengkok. Pelepah bertipe pakimorf, tidak memiliki akar udara.
batang segitiga sama kaki (triangular), Pelepah rebung berwarna hijau muda (7/10 5
menyutera coklat muda (5/4 2.5 Y), daun GY), menyutera coklat tua (4/4 2.5 Y)
pelepah batang segitiga sama kaki jarang dan tersebar, pangkal pelepah rebung
menyempit, posisi daun pelepah batang menyutera, susunan pelepah rebung tidak
tegak, tidak memiliki cuping, ligula gundul. rapat, arah pertumbuhan rebung searah
jarum jam.
Gambar 7. B. multiplex: (a). percabangan,
(b). pelepah batang, (c). daun, (d). pangkal
Gambar 8. B. glaucophylla: (a). rebung, (b).
batang, (e). diameter batang, (f). ruas batang
percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
(e). pangkal batang, (f). buku batang
Percabangan satu cabang lebih besar dari
cabang lainnya, berkas cabang tersusun atas
Ruas batang berwarna hijau tua (4/8 5 GY),
10 cabang. Pelepah daun berbulu kempa
gundul mengkilat kecuali di sekitar buku
coklat muda (5/4 2.5 Y), tidak memiliki
batang berbulu kempa coklat tua (4/3 2.5 Y)
cuping, ligula gundul. Daun hijau muda
jarang , panjang x diameter ruas batang
polos (6/6 5 GY), gundul, panjang x lebar
8,50-10 cm x 1,06-1,18 cm, pangkal batang
helaian daun 10-11,80 cm x 1,20-1,70 cm,
bengkok. Pelepah batang segitiga sama kaki
pangkal daun tumpul.
melebar, menyutera coklat muda (5/4 2.5
Distribusi: Kabupaten Lombok
Y), posisi daun pelepah batang tegak, tinggi
Utara, Kecamatan Gangga, Desa Bentek,
cuping 0,20-0,30 cm dengan panjang bulu
Dusun Kakong.
kejur 0,20-0,30 cm, ligula gundul. Perca-
Nama lokal: Santong hias cina
bangan satu cabang lebih besar dari cabang
kuning(Sasak Bayan).
lainnya, berkas cabang tersusun atas 5
cabang. Pelepah daun berbulu kempa coklat
7. Bambusa glaucophylla Widjaja: Rein-
muda (6/4 2.5 Y), daun pelepah batang
wardtia 11: 59 1997.
segitiga sama kaki. Daun hijau muda (6/6 5
Tinggi pohon 1,5-2 m, akar rimpang
31
Jurnal BiologiTropis, Juli-Desember 2016: Volume 16 (2):23-36 ISSN:1411-9587
GY) bergaris putih, gundul, panjang x lebar
helaian daun 15-17,50 cm x 1,10-1,40 cm,
menggulung seperti layu, pangkal daun
tumpul.
Distribusi: Kabupaten Lombok
Utara, Kecamatan Gangga, Desa Gengge-
lang, Dusun Kerurak.
Nama lokal: Santong hias (Sasak
Bayan).
8. Bambusa maculata Widjaja: Reinwardtia
11: 63 1997.
Tinggi pohon 11-14 m, akar rimpang
bertipe pakimorf, akar adventif tumbuh
Gambar 9. B. maculata: (a). rebung, (b).
sampai buku ke 3. Pelepah rebung hijau
percabangan, (c). pelepah batang, (d). daun,
muda (7/8 5 GY) bergaris kuning, menyu-
(e). pangkal batang, (f). buku batang
tera coklat (4/3 2.5 Y), pangkal pelepah
rebung berjonjot coklat muda (5/3 2.5 Y),
Distribusi: Kabupaten Lombok
susunan pelepah rebung rapat, arah
Utara, Kecamatan Gangga, Desa
pertumbuhan rebung searah jarum jam. Ruas
Ganggelang: Dusun Karang jurang, Lokok
batang hijau tua(4/6 5 GY) totol-totol coklat
bengkok, Dusun Gondang timuq, Dusun
tua (3/1 10YR), gundul mengkilat kecuali
Sembaro, Jeliti, Kerurak, Penjor, Kerta,
sekitar buku batang berbulu kempa coklat
Gangga, Lias.
(5/4 2.5 Y) jarang, panjang x diameter ruas
Nama lokal: Tutul (Sasak Bayan).
batang 30-39 cm x 6,26-6,89 cm, pangkal
batang bengkok. Pelepah batang segitiga
9. Bambusa vulgaris Schrad.: Coll. Pl. 2: 26
sama kaki melebar, menyutera coklat (4/3
1808.
2.5 Y), bagian dalam daun pelepah batang
Tinggi pohon 12-15 m, akar rimpang
berbulu kempa jarang dan tidak membentuk
bertipe pakimorf, memiliki akar udara yang
pola, daun pelepah batang segitiga sama
tumbuh sampai buku ke 4. Pelepah rebung
kaki melebar, posisi daun pelepah batang
hijau (6/10 5 GY), menyutera coklat
tegak, tinggi cuping 0,90-1 cm dengan
kehitaman (3/2 2.5 Y), pangkal pelepah
panjang bulu kejur 1-1,20 cm; ligula gundul.
rebung membeludru, susunan pelepah
Percabangan satu cabang lebih besar dari
rebung rapat, arah pertumbuhan rebung
cabang lainnya, berkas cabang tersusun atas
searah jarum jam. Ruas batang berwarna
6-10 cabang. Pelepah daun berbulu kempa
hijau tua polos (5/6 7.5 GY), gundul
coklat muda (5/3 2.5 Y); cuping berbulu
mengkilat kecuali di sekitar buku batang
kejur; ligula gundul. Daun hijau (4/6 5 GY),
berbulu kempa coklat tua (4/3 2.5 Y) jarang,
gundul, panjang x lebar helaian daun 26,30-
panjang x diameter ruas batang 32-35 cm x
34,50 cm x 4-4,40 cm, pangkal daun tumpul.
6,62-7,42 cm, pangkal batang bengkok.
32
Description:Identifikasi Bambu pada Daerah Aliran Sungai Tiupupus Kabupaten sungai utama (6.576 meter), 50 meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai.