Table Of ContentKERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM                                                            
PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI YEHUWA 
 
 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat penulisan Skripsi guna 
memperperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) 
 
 
 
Oleh: 
Fauzan Aziz Maulana                                                                           
1112032100063 
 
 
 
 
PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA  
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT 
UNIVERSITAS  ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 
JAKARTA 2017 M
\
ABSTRAK 
 
Fauzan Aziz Maulana, 1112032100063 
Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Saksi-Saksi Yehuwa 
 
  Saksi-Saksi  Yehuwa  menjadi    agama  yang  paling  intens  dalam 
mengaplikasikan  ajaran  tentang  Kerajaan  Seribu  Tahun  baik  itu  dalam  praktek 
maupun  teori.  Hal  itu  dikarenakan  semua  ajaran-ajaran  Saksi-Saksi  Yehuwa 
berpusat  pada  itu  atas  dasar  bahwa  yang  paling  sering  dikatakan  dan  diajarkan 
Yesus adalah tentang Kerajaan Allah Seribu Tahun. Kerajaan Seribu Tahun Versi 
Saksi-Saksi  Yehuwa  berbeda  dengan  Kerajaan  Seribu  Tahun  yang  diyakini  oleh 
Kristen  Utama.  Yang  pertama  bersifat  premilenialisme  dan  yang  kedua  bersifat 
amilenialisme. 
 
Skripsi  ini  bertujuan  untuk  membahas  secara  mendalam  Kerajaan  Seribu  Tahun 
menurut  Saksi-Saksi  Yehuwa  lalu  menganalisa  apakah  pandangan  mereka  itu 
bersifat    Amilenialisme  ataukah  premilenialisme  ataukah  bersifat 
postmilenialisme  dengan  membandingkannya  dengan  Kristen  Utama.  Penelitian 
ini  adalah  penelitian  studi  pustaka  dengan  metode  deskriptif,  analitik  dan 
komparatif.  Objek  kajian  dalam  penelitian studi pustaka  ini adalah  tentang Saksi-
Saksi  Yehuwa  dan  ajaran-ajarannya.  Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan 
pendekatan  teologis dan historis. Adapun teknik pengumpulan data berupa library 
research, wawancara dan studi dokumentasi. 
 
 
   
 
 
ii
KATA PENGANTAR 
Segala  puji  bagi  Allah  SWT.  Tuhan  semesta  alam  yang  telah  melimpahkan 
kepada penulis segala nikmat dan rahmat-Nya. Serta karunia iman dan islam sehingga 
sudah sepatutnya penulis selalu memuji keagungannya. Rasa syukur pada gerak ucapan 
dan perbuatan akan senatiasa terpanjatkan karena sejatinya memang harus begitu sebagai 
seeorang hamba yang tak pernah ditinggalkan oleh tuhannya akan segala nikmat dan 
dikesempatan ini. Penulis masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan menyelesaikan 
skripsi  ini.  Shalawat  dan  iringan  salam  semoga  senantiasa  tercurah  untuk  sayyid 
Muhammad  yang  datang  kedunia  ini  sebagai  pembawa  rahmat  bagi  seluruh  alam 
menerangi alam ini dengan kesempurnaan akhlaknya. 
Kemudian  dengan  segenap  hati  penulis  menyadari  bahwa  tulisan  ini  tidak 
memakan waktu yang sebentar tenaga yang tidak sedikit ikirana dan segenap doa serta 
berbagai macam usaha telah dicurahkan demi terselesainya satu karya ini. Maka dengan 
selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang luar biasa  
kepada pihak yang telah membantu. Untuk itu penulis persembahkan rangkaian kata 
“Terima Kasih” yang sedalam dalamnya untuk semua pihak : 
1.  Keluarga  besar  Fakultas  Ushuluddin  UIN  Jakarta  yang  telah  memberikan 
khazanah keilmuan dan kemahasiswaan selama ini terutama kepada dekan wakil 
dekan dosen dosen kajur serta sekjur studi agama-agama. 
2.  Hermawati.  MA  selaku  dosen  pembimbing  yang  dengan  sabar  dan  tulus 
membimbing  penulis  serta  meluangkan  waktunya  untuk  menjalani  proses 
pembuatan skripsi hingga selesai dengan baik.
3.  Kepada  kedua orangtua saya H> Jonhar dan Hj. Wardiati pemberi doa paling 
utama. Yang telah memberikan kasih sayang yang tulus semoga mereka berdua 
selalu diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT. tak lupa kepada kakak-kakakku 
dan adik-adikku semua terimakasih itu saja. 
4.  Semua  keluarga  SEMARI  (serumpun  mahasiswa  riau).  Terima  kasih  sudah 
memberikan ilmu dan sedikit pengalaman oraganisasi kepada penulis semoga 
tetap kompak dan sukses dunia akhirat. 
5.  Keluarga besar IKPM Gontor cabang Jakarta (ikatan keluarga pondok modern) 
semoga kalian semua sukses dunia akhirat. 
6.  Keluarga besar perbandingan agama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 
Semoga kalian semua sukses dunia akhirat. 
Akhirnya dengan keikhlasan dan ketulusan hati penulis berdoa semoga apa yang 
telah mereka berikan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT amin. 
 
 
                                                                            Penulis  
 
                                                                  Fauzan Aziz Maulana
DAFTAR ISI 
COVER .......................................................................................................... i 
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii 
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii 
ABSTRAK ................................................................................................... iv 
BAB I: PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ............................................................................. 1 
B.  RumusanMasalah ......................................................................... 5 
C.  Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 
E.  Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5 
F.  Metode Penelitian ......................................................................... 7 
G. Sistematika Penulisan ................................................................... 9 
 
BAB  II:    KERAJAAN  SERIBU  TAHUN  DALAM  PANDANGAN 
KRISTEN 
A. Amilenialisme ............................................................................ 11 
B.  Premilenialisme .......................................................................... 16 
C.  PostMilenialisme ........................................................................ 22 
 
BAB III: KERAJAAN SERIBU TAHUN MENURUT SAKSI-SAKSI 
YEHUWA 
A. Sejarah dan Pengertian Saksi-Saksi Yehuwa ............................. 25 
B.  Konsep Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa .......................................... 29 
C.  Konsep Kerajaan Seribu Tahun .................................................. 32 
D. Kebangkitan dan Penghakiman setelah Berakhirnya Kerajaan .. 39 
 
BAB IV:  ANALISA KOMPARATIF KONSEP KERAJAAN SERIBU 
TAHUN  SAKSI-SAKSI  YEHUWA  DENGAN  KRISTEN 
UTAMA 
A. Kerajaan Seribu Tahun dalam Katolik dan Protestan ................ 56 
B.  Analisa  Perbandingan  konsep  Kerajaan  Seribu  Tahun  antara 
Saksi-Saksi Yehuwa dengan Kristen Utama .............................. 63 
 
BAB V: PENUTUP 
A. Kesimpulan ................................................................................. 67 
B.  Saran ........................................................................................... 68 
v
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70 
LAMPIRAN   
 
vi
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Kerajaan Seribu Tahun adalah sebuah konsep atau pandangan di dalam 
agama Kristen yang mengatakan bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali ke 
dunia ini dan memerintah selama Seribu Tahun. Masa Seribu Tahun ini dimaknai 
oleh sebagian orang Kristen sebagai periode literal di mana di dalamnya terdapat 
situasi yang damai dan makmur yang akan terjadi selama 1000 tahun. Sebagian 
lainnya  menafsirkan  Kerajaan  Seribu  Tahun  secara  simbolis  dan  tidak 
membatasinya  dalam  kurun  waktu  tertentu.  Mereka  meyakini  bahwa  setelah 
kerajaan 1000 tahun ini berakhir maka akan terjadi penghakiman terakhir, yaitu 
penghakiman  secara  umum  dan  dunia  baru  dari  surga  serta  neraka  dalam 
kesempurnaannya.1 Konsep  ini  didasarkan  pada  teks  kitab Wahyu  kepada 
Yohanes, terutama pasal 20. 
“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; 
kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat 
jiwa-jiwa  mereka,  yang  telah  dipenggal  kepalanya  karena  kesaksian 
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang 
itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan 
tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja 
bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-
orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu 
tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang 
mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua 
tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam 
Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-
sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”  
                                                            
1 Henk Ten Napel. Kamus Teologi Inggris-Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 
1996),h. 250. 
1
Description:ii. ABSTRAK. Fauzan Aziz Maulana, 1112032100063. Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Saksi-Saksi Yehuwa. Saksi-Saksi Yehuwa menjadi agama yang paling intens dalam mengaplikasikan ajaran tentang Kerajaan Seribu Tahun baik itu dalam praktek maupun teori. Hal itu dikarenakan semua