Table Of ContentEFFECT ON THE ENVIRONMENT SOCIAL ADAB MANNERS CLASS X
(Koko Nurcahyo Arianto, Adelina Hasyim, Hermi Yanzi)
The purpose of this study was to describe and analyze the influence of the social
environment to the civilized manners of class X students at SMA 1 Sidomulyo
South Lampung regency.
The method used in this study was a quantitative descriptive research subjects
students who were 32 students. The technique of collecting data was using
questionnaires with a reliability test using Product Moment and Spearman Brown,
while data analysis was using Chi Kuadrat.
Based on the research that has been done, it can be seen that it is proved strong on
contingency coefficient C = 0.58 and a maximum contingency C_maks = 0.81.
Based on these calculations, the level of the relationship with € KAT = 0.71 are in
the strong category. It means, there is a strong influence on the influence of the
social environment to the civilized manners of class X students at SMA 1
Sidomulyo South Lampung regency.
Keywords: civilized manners, social environment, influence
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh lingkungan
sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas 1
Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif
dengan subyek penelitian siswa yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket dengan uji realibilitas menggunakan Product Moment
dan Spearman Brown, sedangkan analisis data menggunakan Chi Kuadrat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terbukti
kuat pada koefisien kontingensi C = 0,58 dan kontingensi maksimum =
0,81. Bedasarkan perhitungan tersebut maka tingkat keeratan hubungan dengan
€KAT = 0,71 berada pada kategori kuat. Artinya, terdapat pengaruh yang kuat
pada pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di
Sekolah Menengah Atas 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
.
Kata kunci: adab sopan santun, lingkungan sosial, pengaruh
PENDAHULUAN pembelajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan tujuan
Latar Belakang Masalah untuk pembentukan karakter seseorang.
Untuk menanamkan sopan santun yang
Sekolah merupakan tempat dimana untuk
baik dibutuhkan proses pembelajaran yang
menumbuhkembangkan kreatifitas dan
harus dilakukan sedini mungkin. Sehingga
perilaku yang positif bagi peserta didik.
ketika tumbuh dewasa, anak dapat
Sekolah juga merupakan tempat kedua
menghargai dan menghormati orang yang
setelah keluarga dimana anak
lebih tua darinya maupun teman
menghabiskan waktunya untuk belajar.
sesamanya, walaupun masih banyak lagi
Tentunya siswa banyak mengalami
pengaruh yang menghambat siswa dalam
interaksi yang cukup leluasa dengan
mengaplikasikan dikehidupan sehari-haari.
teman-temannya di lingkungan pendidikan
ini khususnya sekolah. Dalam interaksi Lingkungan sosial pun dapat
tersebut tentunya siswa mengalami mempengaruhi adab sopan santun itu
perkembangan mental dan emosional yang sendiri, terlebih jika lingkungannya berada
berbeda-beda, apalagi ketika sekolah di daerah yang rawan konflik. Terkadang
berada di lingkungan yang dihuni oleh para siswa disekolah bergaul secara
beberapa suku dan budaya. berkelompok, hal itu dapat kita jumpai
disemua sekolah dan tidak dipungkiri
Sopan santun terhadap guru dan teman
bahwasanya kelompok itu ada yang
sebaya dari dahulu hingga sekarang
membawa dampak positif dan negatif bagi
tentunya banyak sekali mengalami
siswa lainnya. Pergaulan siswa remaja
perubahan yang signifikan. Hal itu
memang banyak pengaruh-pengaruh dari
disebabkan oleh perkembangan zaman di
teman sebaya. Misalkan saja kita bergaul
era globalisasi saat ini sehingga budaya
dengan teman yang baik otomatis perilaku
barat masuk kedalam zona kehidupan
kita juga akan baik, begitu juga apabila
siswa. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti dan
bergaul dengan teman yang berkelakuan
dibiarkan oleh pihak sekolah, maka
buruk siswa juga dapat tertular dan
kedepan dikhawatirkan budaya indonesia
menjadi kebiasaannya. Apalagi sampai
yang terkenal lembut akan memudar dan
melakukan tindakan kriminalisme yang
menghilang seiring perkembangan zaman.
berbahaya dan dapat merugikan mereka
Atas dasar inilah kita perlu melestarikan
dikemudian hari.
dan menjaga budaya sopan santun dalam
melangsungkan kehidupan sehari-hari. Mengingat bahwa perbedaan karakteristik
individu itu nyata adanya, maka tidak
Sekolah merupakan salah satu tempat yang
menutup kemungkinan masih ada
baik untuk menumbuh kembangkan adab
beberapa siswa yang belum paham akan
sopan santun. Setidaknya siswa diberikan
arti penting nilai dan moral dan bagaimana
bekal pemahaman arti penting sopan
mengaplikasikannya didalam kehidupan.
santun agar dapat saling menghargai antar
Terkadang banyak pengaruh yang
sesama siswa, guru, maupun dalam
membuat siswa kurang mengerti akan adab
lingkungan masyarakat. Mulai dari
sopan santun, contohnya bisa saja dari
pendidikan Sekolah Dasar, siswa diberikan
teman sepergaulan maupun lingkungan
pengetahuan tentang sopan santun..
masyarakat atau tempat tinggal mereka
sendiri.
Dalam menanamkan adab sopan santun
seseorang, perlu adanya proses
Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung
Selatan Tahun Pelajaran.
No Kelas Siswa
1. X1 39
2. X2 39
3. X3 40
4. X4 39
5. X5 40
6. X6 40
7. X7 40
8. X8 40
Jumlah Siswa 317
Sumber: Absensi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidomulyo TP 2014/2015
Tabel 1.1 menunjukkan jumlah seluruh muda. Yang kedua adalah lingkungan
siswa kelas X di SMA Negeri 1 masyarakat. Didalam melangsungkan
Sidomulyo. Pada kelas X di SMA Negeri 1 kehidupannya sebagai bagian dari anggota
Sidomulyo, siswa yang menjadi berjumlah masyarakat, seorang anak akan
317 siswa. Hal tersebut menunjukkan mendapatkan lebih banyak pelajaran
masih terdapat siswa yang belum paham sosial. Karena interaksi langsungnya
akan adab sopan santun. kepada banyak orang didalam suatu
lingkungan berkumpul sedikit banyak akan
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru mempengaruhi gaya serta prilaku seorang
Bimbingan Konseling (BK) di SMA anak.
Negeri 1 Sidomulyo, ternyata masih saja
terdapat siswa yang kurang memiliki adab Selanjutnya yaitu lingkungan keluarga.
sopan santun kepada guru dan teman Waktu seorang anak akan banyak
sebayanya, sehingga ini berdampak kepada dihabiskan diluar lingkungan sekolah
tingkah laku siswa dalam melangsungkan melainkan didalam lingkungan
kehidupannya. Contohnya saja ketika bermasyarakat atau juga didalam keluarga.
peneliti mengamati pergaulan siswa Penjelasan diatas menunjukkan bahwa
dilingkungan sekolah, masih banyak saja terdapat pengaruh eksternal dan internal
siswa yang sering mengucapkan kata-kata yang sangat mempengaruhi siswa dalam
tidak pantas atau tidak sopan kepada pada menumbuh kembangkan sikap sopan
teman sepergaulan atau bahkan kepada santun disekolah.
orang yang lebih tua darinya, tidak
mengetuk pintu sebelum masuk kedalam Mengingat adab sopan santun ini sangat
kelas, tidak mengucapkan salam ketika diperlukan bagi siswa SMA Negeri 1
akan masuk kedalam kelas. Sidomulyo maka dari itu perlu berbagai
upaya yang harus dilakukan oleh semua
Dalam hal ini peneliti beranggapan bahwa pihak terutama peran guru dilingkungan
ada pengaruh internal dan eksternal yang sekolah dan peran orangtua dilingkungan
terjadi pada diri siswa terkait kurangnya keluarga. Oleh karena itu penulis tertarik
sikap sopan santun. untuk mengadakan penelitian yang
Selanjutnya dalam proses pembelajaran berjudul “Pengaruh Lingkungan Sosial
guru dapat memasukkan teori sopan santun Terhadap Adab Sopan Santun Siswa Kelas
dalam pembelajarannya, sehingga siswa X di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten
benar-benar paham akan sopan santun Lampung Selatan”.
kepada orang yang lebih tua maupun
“Adakah pengaruh lingkungan sosial
RUMUSAN MASALAH terhadap adab sopan santun siswa di SMA
Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung
Sesuai dengan pembatasan masalah di
Selatan?
atas, maka perumusan masalahnya adalah
TINJAUAN PUSTAKA yang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk
Pengertian Lingkungan Sosial kepribadian seseorang, dan terjadilah
interaksi antara orang atau masyarakat
Lingkungan sosial adalah interaksi antara
dengan lingkungannya. Lingkungan sosial
masyarakat dengan lingkungannya, atau
meliputi tiga aspek penting dalam
lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial
kehidupan sehari-hari, yaitu :
yaitu manusia. Lingkungan sosial inilah
a. Lingkungan Keluarga Demikian juga dengan pendapat
Di dalam lingkungan keluargalah Sadjaah yang mengemukakan bahwa
tempat dasar pembentukan watak dan “keluarga merupakan unit terkecil
sikap anak. Hal tersebut seperti yang dalam masyarakat memiliki nuclear
dikemukakan oleh D. Gunarsa (2009 : family maupun extended family, yang
5) bahwa lingkungan keluarga secara nyata mendidik kepribadian
merupakan “lingkungan pertama yang seseorang dan mewariskan nilai-nilai
mula-mula memberikan pengaruh budaya melalui interaksi sesama
yang mendalam bagi anak”. Dari anggota dalam mencapai tujuan”.
anggota-anggota keluarganya (ayah, Dalam beberapa pendapat para ahli
ibu dan saudara-saudaranya) anak diatas dapat ditarik kesimpulan berarti
memperoleh segala kemampuan lingkungan keluarga sebagai
dasar, baik intelektual maupun sosial. lingkungan pendidikan yang pertama
Setiap sikap, pandangan dan pendapat ini sangat penting dalam membentuk
orang tua atau anggota keluarga pola kepribadian anak. Karena di
lainnya akan dijadikan contoh oleh dalam keluarga, anak pertama kali
anak dalam berperilaku. mendapat pengetahuan tentang nilai
dan norma.
b. Lingkungan Masyarakat kondisi yang didalamnya terdapat
Lingkungan masyarakat merupakan manusia dan aktivitasnya.
tempat berbaurnya semua komponen Lingkungan masyarakat
masyarakat, baik dari agama, etnis mempengaruhi kesejahteraan manusia
keturunan, status ekonomi maupun dan tingkah laku manusia yang
status sosial. Menurut St. Munajat tinggal didalamnya.
Danusaputra, Lingkungan merupakan
c. Lingkungan Sekolah membantu siswa agar mampu
Sekolah merupakan lembaga megembangkan potensinya baik yang
pendidikan formal yang sistematis menyangkut aspek moral, spiritual,
melaksanakan program bimbingan, intelektual, emosional maupun sosial
pengajaran, dan latihan dalam rangka (Syamsu Yusuf, 2001:54).
Sekolah merupakan tempat untuk Kegiatan yang berlangsung di sekolah
mentransfer semua ilmu pengetahuan hendaknya sesuai dengan kondisi dan
sekaligus untuk bergaul dengan permintaan masyarakat. Pihak sekolah
teman-temannya. Dalam harus memberikan tata tertib di
perkembangan pendidikan selama ini lingkungan sekolah agar kegiatan
orang tua secara tidak langsung anak dapat terkendali. Selain itu di
menyerahkan semua tanggung sekolah juga diberikan pelajaran
jawabnya kepada pihak sekolah. agama dan moral agar anak didiknya
Peran serta orang tua terhadap sekolah menjadi anak yang beriman dan
sangat membantu dalam bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
meningkatkan mutu pendidikan. Esa.
bicara pun orang bisa melihat kesopanan
Adab Sopan Santun kita. Baik atau buruk, misalnya sedang
berada dalam situasi yang ramai dimana
Sopan santun ialah suatu tingkah laku kita akan melewati jalan itu, jika kita
yang amat natural. Sopan santun itu adalah sopan pasti kita akan mengucapkan kata
sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, permisi. Mungkin semua orang sudah
ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi mengerti apa itu sopan santun, karna sifat
apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, ini telah ditanamkan sejak kecil pada diri
tersenyum, dan taat kepada suatu individu tersebut dan bagaimana kita
peraturan. Sikap sopan santun yang benar mengembangkannya di dalam kehidupan
ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik kita dan disekitar kita.
dan menghormati siapa saja, dari tutur
a. Nilai orang yang melakukan segala
Setiap manusia tentu tindakan untuk mencapai
melakukan suatu aktivitas dan tujuannya, baik itu berupa
tindakan untuk mencapai tindakan baik maupun
tujuan yang ia harapkan. Pada tindakan buruk.
kenyataannya tidak sedikit
b. Moral tingkah laku dan perbuatan
manusia. Seorang pribadi yang
Dari definisi moral menurut taat kepada aturan-aturan,
para ahli dapat disimpilkan kaidah-kaidah dan norma yang
bahwa moral merupakan berlaku dalam masyarakatnya,
ajaran tentang hal yang baik dianggap sesuai dan bertindak
dan buruk, yang menyangkut benar secara moral.
c. Etika menyeluruh mampu memenuhi
Dalam membahas Etika hajat hidupnya dalam rangka
sebagai ilmu yang menyelidiki asas keseimbangan antara
tentang tanggapan kesusilaan kepentingan pribadi dengan
atau etis, yaitu sama halnya pihak yang lainnya, antara
dengan berbicara moral. rohani dengan jasmaninya, dan
Manusia disebut etis, ialah antara sebagai makhluk berdiri
manusia secara utuh dan sendiri dengan penciptanya.
d. Norma melewati suatu norma
Menurut Soerjono Soekanto kemasyarakatan yang baru
norma adalah suatu perangkat untuk menjadi bagian dari
agar hubungan di dalam suatu salah satu lembaga masyarakat
masyarakat terlaksana sehingga norma tersebut
sebagaimana yang diharapkan. dikenal, diakui, dihargai, dan
Norma-norma mengalami kemudian ditaati dalam
proses pelembagaan atau kehidupansehari-hari.
METODE PENELITIAN sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam instrumen penelitian, analisis data bersifat
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif atau statistic dengan tujuan
kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2012:7) untuk menguji hipotesis yang telah
metode penelitian kuantitatif dapat ditetapkan. Penelitian ini menjelaskan
diartikan sebagai metode penelitian yang tentang pengaruh lingkungan sosial
berlandaskan pada filsafat positivisme, terhadap adab sopan santun siswa di SMA
digunakan untuk meneliti pada populasi Negeri 1 Sidomulyo.
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan
Populasi dan Sampel daripada karakteristik tertentu mengenai
sekelompok objek yang lengkap dan jelas.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-
siswi yang melanggar tata tertib di SMA
Populasi merupakan wilayah generalisasi Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung
yang terdiri atas objek atau subyek yang Selatan.
mempunyai kualitas dan karakteristik Berdasarkan data di atas dapat diketahui
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti bahwa dalam penelitian ini jumlah
untuk dipelajari dan kemudian ditarik populasi yang akan diteliti sebanyak 317
kesimpulannya. Populasi adalah semua orang siswa, dari seluruh populasi itu
nilai baik hasil perhitungan maupun mempunyai kesempatan yang sama untuk
pengukuran baik kuantitatif dan kualitatif dipilih menjadi sampel.
Sampel
Sebuah instrument dikatakan valid apabila
Sampel adalah sebagian wakil dari dapat diukur, apabila dapat diungkapkan
populasi yang akan diteliti. Apabila subjek data dari variabel yang hendak diteliti
kurang dari 100 lebih baik diambil dengan tepat. (Arikunto, 2010:211).
semuanya sehingga penelitiannya Untuk uji validitas dilihat dari logical
merupakan penelitian populasi. Jika validity dengan cara judgment yaitu
subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat dengan mengkonsultasikan kepada
diambil antara 10-15% atau 20-25% atau beberapa ahli penelitian dan tenaga
lebih”. pengajar di lingkungan FKIP Unila. Dalam
penelitian ini penulis mengkonsultasikan
Jumlah siswa kelas X di SMA Negeri 1 kepada pembimbing skripsi yang dianggap
Sidomulyo mencapai 317 siswa, ini berarti penulis sebagai ahli penelitian dan
jumlah siswa yang menjadi sampel di menyatakan angket ini valid.
SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Reliabilitas menunjukan pengertian bahwa
Lampung Selatan adalah 32 siswa. suatu instrument dapat dipercaya untuk
dipergunakan sebagai alat pengumpul data 5) Hasil analisis kemudian dibandingkan
karena instrument tersebut sudah baik. dengan tingkat reliabilitas dengan
(Arikunto, 2010: 160). kriteria sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah yang dapat 0,90 ̶ 1,00 = Reliabilitas tinggi
ditempuh adalah sebagai berikut: 0,50 ̶ 0,89 = Reliabilitas sedang
0,00 ̶ 0,49 = Reliabilitas rendah
1) Menyebar Angket untuk diuji cobakan
kepada 10 orang responden. Teknik analisis data Untuk mengolah dan
menganalisis data akan digunakan teknik
2) Untuk reliabilitas soal angket analisis data dengan menggunakan rumus
digunakan teknik belah dua, yaitu Interval yang dikemukakan oleh Sutrisno
ganjil/genap. Hadi (2004: 12) adalah sebagai berikut:
NT NR
3) Selanjutnya mengkorelasikan
I =
kelompok ganjil dan genap dengan K
korelasi Product Moment yaitu: Keterangan:
I : Interval
(X).(Y) NT : Nilai tertinggi
XY
N N R : N i l a i t e rendah
r
xy (X)2 (Y)2 K : Jumlah kategori
X2 Y2
N N
Kemudian untuk mengetahui tingkat
Keterangan: presentase digunakan rumusan sebagai
Rxy = Koefisien kolerasi antara gelaja x berikut:
dan y
F
Xy = Product dari gejala x dan y
P = x 100%
N
N = Jumlah Sampel
(Arikunto, 2010: 331) Keterangan:
P = Besar Presentase
4) Untuk mengetahui koefisien reliabilitas F = Jumlah Alternatif jawaban
seluruh kuisioner menurut Sutrisno N = Jumlah responden
Hadi (2004: 37) digunakan rumus
Sperman Brown sebagai berikut: Selanjutnya bahwa untuk menafsirkan
2(r ) banyaknya presentase dari hasil analisis
gg
r =
xy yang diperoleh digunakan kriteria
1 (r )
gg
presentase sebagai berikut:
Dimana:
0% - 33% : Tidak Setuju
r = koefisien reliabilitas seluruh item
xy
33% - 67% : Kurang Setuju
r = koefisien antara item genap dan
gg
67% - 100 % :Setuju
ganjil
terhadap adab sopan santun siswa di SMA
Tujuan Penelitian Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung
Selatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menjelaskan pengaruh lingkungan sosial
HASIL DAN PEMBAHASAN dan dapat dijelaskan keadaan serta kondisi
terkait dengan Pengaruh Lingkungan
Hasil Sosial Terhadap Adab Sopan Santun Siswa
Kelas X di SMA Negeri 1 Sidomulyo
Penyajian data yang diperoleh peneliti Kabupaten Lampung Selatan dengan hasil
untuk menganalisis data yang diperoleh analisis sebagai berikut:
1. Pada indikator Lingkungan Sekolah baik pada anaknya. Kemudian siswa
terhadap 32 responden, yang tergolong beranggapan orang tua jarang menegur
kategori Berpengaruh sebanyak 25%, anaknya saat anak melakukan
hal ini disebabkan karena dalam kesalahan. Kategori Tidak
pergaulan di sekolah siswa yang Berpengaruh sebanyak 12,50%, hal ini
berkelakuan tidak baik mempengaruhi disebabkan di dalam kehidupan sehari-
siswa, sehingga siswa yang laiinnya hari orang tua selalu memberikan
ikut terpengaruh perilaku tidak baik contoh yang baik pada anaknya.
tersebut. Siswa tidak menghargai Kemudian orang tua selalu menegur
pendapat teman meskipun pendapat itu anaknya saat anak melakukan
berbeda. Kategori Kurang kesalahan.
Berpengaruh sebanyak 31,25%, hal ini
disebabkan siswa dalam melakukan 3. Pada indikator lingkungan masyarakat
tindakan atau perilaku didalam terhadap 32 responden, yang tergolong
lingkungan sekolah mengarah kepada kategori Berpengaruh sebanyak
hal yang kurang baik. Siswa kurang 28,125%, hal ini dikarenakan
menghargai pendapat teman walaupun masyarakat tidak pernah memberikan
pendapat itu berbeda. Siswa teladan yang tidak baik pada saat anak
berpendapat bahwa pihak sekolah yang berada dilingkungan masyarakat.
dimulai dari kepala sekolah serta guru Sehingga perilaku anak dilingkungan
kurang memberikan teladan yang baik masyarakat menjadi tidak baik
kepada siswa. Kategori Tidak dikarenakan bimbingan dan contoh
Berpengaruh sebanyak 43,75%, hal ini yang tidak baik. Kategori Kurang
disebabkan siswa dalam melakukan Berpengaruh sebanyak 50%, hal ini
tindakan atau perilaku didalam disebabkan masyarakat kurang
lingkungan sekolah mengarah kepada memberikan teladan yang baik pada
hal yang baik. Siswa lebih menghargai saat anak berada dilingkungan
pendapat teman walaupun pendapat itu masyarakat. Kemudian kurang
berbeda. Siswa berpendapat bahwa membimbing dengan perlahan
pihak sekolah yang dimulai dari kepala sehingga perbuatan anak tersebut
sekolah serta guru memberikan teladan kurang baik. Kategori Tidak
yang baik kepada siswa. Berpengaruh sebanyak 21,875%, hal
ini dikarenakan masyarakat selalu
2. Pada indikator lingkungan keluarga memberikan teladan yang baik pada
terhadap 32 responden, yang tergolong saat anak berada dilingkungan
kategori Berpengaruh sebanyak masyarakat. Kemudian membimbing
43,75%, hal ini disebabkan orang tua dengan perlahan sehingga perbuatan
tidak pernah memberikan teladan yang anak tersebut lambat laun akan
baik pada anaknya sehingga mereka menjadi lebih baik.
melakukan perbuatan yang tidak baik.
Kategori Kurang Berpengaruh 4. Pada indikator moral, etika dan norma
sebanyak 43,75%, hal ini disebabkan terhadap 32 responden, yang tergolong
di dalam kehidupan sehari-hari orang kategori Beradab sebanyak 25%, hal
tua kurang memberikan contoh yang ini dikarenakan siswa telah mengerti
dan telah mengaplikasikan mana yang dan jarang mengaplikasikan mana
disebut baik dan mana yang disebut yang disebut baik dan mana yang
tidak baik. Hal ini dapat dilihat dari disebut tidak baik. Kategori Tidak
tindakan yang dilakukan siswa Beradab sebanyak 43,75%, hal ini
berdasarkan jawaban kuisioner dikarenakan siswa kurang memahami
penelitian yang cenderung tidak pernah perilaku yang tidak sepatutnya
melakukan hal-hal negatif. Kategori dilakukan oleh mereka. Siswa masih
Kurang Beradab sebanyak 31,25%, hal banyak melakukan tindakan yang
ini dikarenakan siswa kurang mengerti senonoh dan tidak sopan.
keeratan pengaruh 0,71. Artinya bahwa
Pengujian Pengaruh terdapat pengaruh yang kuat pada
pengaruh lingkungan sosial terhadap adab
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
sopan santun siswa kelas X di SMA
pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa
Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung
terdapat derajat keeratan, yaitu dengan
Selatan.
koefisien kontigensi C= 0,58, koefisien
kontigensi Cmaks= 0,81 dan tingkat
Pembahasan memiliki sopan santun kepada orang yang
lebih tua terlebih pada bapak dan ibu guru.
Setelah melakukan penelitian peneliti Hal ini yang seharusnya dilakukan oleh
menganalisis data yang diperoleh dan sekolah dalam membina siswa termasuk
mencoba mendeskripsikan serta mengenai perilaku adab sopan santun
menjelaskan kondisi yang sebenarnya siswa dilingkungan sekolah. Sudah
sesuai dengan data yang diperoleh seharusnya siswa dalam melakukan
mengenai pengaruh lingkungan sosial tindakan atau perilaku didalam lingkungan
terhadap adab sopan santun siswa kelas X sekolah mengarah kepada hal yang baik.
di SMA Negeri 1 Sidomulyo Kabupaten Siswa harus lebih menghargai pendapat
Lampung Selatan, melalui beberapa teman walaupun pendapat itu berbeda.
indikator penelitian yang telah ditentukan, Pihak sekolah yang dimulai dari kepala
berikut ini penjelasannya: sekolah serta guru memberikan teladan
Pada indikator Lingkungan Sekolah yang baik kepada siswa. Oleh sebab itu
diharapkan orang tua mengetahui dan dengan adanya pengawasan serta
paham akan dampak mendidik dengan pendampingan dari guru, siswa yang
kekerasan fisik. Sehingga pemahaman memiliki perilaku yang mengarah pada hal
pendidikan kekerasan fisik tidak disalah yang negatif dapat diminimalisir.
artikan sebagai alat untuk mendisiplinkan
anak. Berdasarkan analisis terhadap 32 Pada indikator Lingkungan Keluarga
responden, yang tergolong kategori diharapkan keluarga mampu dengan bijak
berpengaruh sebanyak 25%, yang untuk mendidik anak dengan melakukan
tergolong kategori kurang berpengaruh pendekatan serta memberikan teladan yang
sebanyak 31,25%, serta kategori tidak baik. Sehingga lingkungan keluarga
berpengaruh sebanyak 43,75%. Dari data menjadi sarana yang penting dan utama
tersebut jelas bahwa masih cukup banyak dalam membentuk karakter serta perilaku
persentase siswa yang terpengaruh anak. Berdasarkan analisis data yang telah
lingkungan sekolah untuk melakukan hal dilakukan diketahui bahwa pada indikator
negatif atau tidak baik, seperti halnya lingkungan keluarga terhadap 32
siswa kurang menghargai pendapat teman, responden, yang tergolong kategori
tidak taat peraturan sekolah bahkan kurang kategori berpengaruh dilakukan sebanyak
43,75%, kategori kurang berpengaruh seperti suku jawa, lampung, bali, sunda,
sebanyak 43,75% dan kategori tidak serta Palembang. Meeskipun tidak
berpengaruh dilakukan sebanyak 12,50%. seluruhnya keadaan daerah tempat tinggal
hal ini jelas terlihat bahwa lingkungan anak mempengaruhi adab sopan santun
keluarga mendorong anak untuk siswa itu sendiri.
melakukan hal yang baik. Lingkungan Pada indikator Nilai, Moral, Etika dan
keluarga merupakan lingkungan Norma ini nilai, moral, etika dan norma
pendidikan yang pertama dan utama bagi siswa diharapkan mampu berkembang
anak yang memberikan tuntunan dan kearah yang lebih positif. Berdasarkan
contoh-contoh bagi anak. Dalam analisis data yang telah dilakukan
lingkungan keluarga anak mendapatkan diketahui bahwa pada indikator nilai moral
bimbingan serta dorongan akhlak dari norma dan etika terhadap 32 responden,
orang tuanya. Oleh karena itu lingkungan yang tergolong tergolong kategori tidak
keluarga memiliki peranan yang sangat beradab sebanyak 43,75%, hal ini
penting dalam upaya mengembangkan dikarenakan siswa kurang memahami
pribadi anak. Di dalam lingkungan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan
keluargalah tempat dasar pembentukan oleh mereka.
watak dan sikap anak.
Siswa masih banyak melakukan tindakan
Pada indikator Lingkungan Masyarakat ini yang senonoh dan tidak sopan. Kategori
masyarakat diharapkan mampu kurang beradab sebanyak 31,25% dan
menerapkan tindakan positifnya agar dapat kategori beradab sebanyak 25%. Pada
menjadi contoh yang baik bagi indikator ini siswa kategori tidak baik
perkembangan perilaku maupun sopan memiliki persentase paling besar, hal ini
santun anak sesuai dengan kebutuhan anak disebabkan masih banyak nya siswa yang
terutama dalam memberikan harapan baik membolos jam pelajaran pada saat proses
dalam mendidik anak. Berdasarkan belajar mengajar masih berlangsung.
analisis data yang telah dilakukan Siswa masih senang membully teman-
diketahui bahwa pada indikator temannya, sering melanggar peraturan
lingkungan masyarakat terhadap 32 sekolah bahkan masih sering menonton/
responden, yang tergolong kategori mengunjungi/ mengunduh film di situs
berpengaruh sebanyak 28,125%, kategori yang tidak senonoh. Dari beberapa
kurang berpengaruh sebanyak 50% serta perilaku siswa yang kurang baik tersebut,
kategori tidak berpengaruh sebanyak ternyata masih banyak siswa yang belum
21,875%. Kategori kurang baik memiliki memahami dengan baik apa itu nilai moral
persentase yg cukup besar hal ini etika dan norma. Seharusnya siswa
dikarenakan lingkungan masyarakat merubah perilaku kurang baik tersebut
disekitar tempat tinggal siswa adalah dengan memahami dan mengaplikasikan
daerah rawan konflik. Dilingkungan arti akan nilai, moral, etika dan norma
tempat tinggal siswa terlebih memiliki tersebut.
berbagai macam suku yang berbeda-beda
KESIMPULAN DAN SARAN lingkungan sosial terhadap adab sopan
santun siswa kelas X di SMA Negeri 1
Kesimpulan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.
Hal ini dapat di lihat berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian pada variabel (X) lingkungan
pengujian hipotesis yang telah dilakukan, sosial siswa yang meliputi indikator
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
pengaruh yang signifikan antara pengaruh serta lingkungan masyarakat
Description:Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh lingkungan sosial terhadap adab sopan santun siswa kelas X di Sekolah
