Table Of ContentDEVIASI DAN FOREGROUNDING DALAM KUMPULAN PUISI
TIDAK ADA NEW YORK HARI INI KARYA AAN MANSYUR DAN
99 UNTUK TUHANKU KARYA EMHA AINUN NADJIB
Agus Susanto
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran objektif
tentang deviasi dan foregrounding dalam kumpulan puisi Tidak Ada
New York Hari Ini karya Aan Mansyur dan 99 untuk Tuhanku karya
Emha Ainun Nadjib. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1)
jenis deviasi dan Foregrounding, (2) fungsi deviasi dan Foregrounding,
dan (3) mendeskripsikan penyajian deviasi dan Foregrounding. Sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa
wacana yang terdiri dari teks, pernyataan-pernyataan pengarang secara
langsung maupun tidak langsung sehingga digunakan teknik analisis
tekstual yaitu menelaah sesuatu hal yang ada di dalam teks puisi.
Kegiatan analisis dimulai dari tahap penelaahan data, tahap klasifikasi
data, tahap deskripsi data, dan tahap interpretasi data. Berdasarkan hasil
analisis data tersebut, diperoleh simpulan hasil penelitian bahwa
karakteristik dari dua penulis kumpulan puisi tersebut berbeda satu sama
lain dalam hal penyajian (1) deviasi leksikal (2) deviasi fonologis (3)
deviasi morfologis. (4) deviasi sintaksis (5) deviasi semantik (6) deviasi
grafologis (7) deviasi dialek (8) deviasi register (9) deviasi historis
tidak ditemukan dalam kumpulan Puisi Tidak Ada New York Hari Ini
karya Aan Mansyur dan 99 untuk Tuhanku karya Emha Ainun Nadjib,
(10) foregrounding. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
bahan masukan dalam pembelajaran teks puisi, sehingga upaya
peningkatan pengetahuan tentang sastra Indonesia semakin berkembang.
Kata-kata Kunci: deviasi, foregrounding, puisi.
PENDAHULUAN rima adalah yang membedakan puisi dari
Puisi merupakan sebuah bentuk kar- prosa. Namun perbedaan ini masih
ya sastra singkat untuk menuangkan apa diperdebatkan. Beberapa ahli modern
yang ada di pikiran kita, apa yang ada di memiliki pendekatan dengan mendefini-
hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. sikan puisi tidak sebagai jenis literatur
Dikatakan singkat karena puisi adalah tapi sebagai perwujudan imajinasi manu-
bentuk karya sastra yang paling pendek sia, yang menjadi sumber segala kreati-
jika dibandingkan cerpen atau novel. Pe- vitas. Baris-baris pada puisi dapat ber-
nekanan pada segi estetik suatu bahasa bentuk apa saja (melingkar, zigzag, dll).
dan penggunaan sengaja pengulangan, Hal tersebut merupakan salah satu cara
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 1
penulis untuk menunjukkan pemikiran- menggoncang imajinasi, mendorong
nya. Puisi terkadang juga hanya berisi pikiran, menggerakkan hati, untuk kese-
satu kata/suku kata yang terus diulang- nangan dan hiburan. Betapa pun abstrak,
ulang. Bagi pembaca hal tersebut mung- imajiner, melangit, dan gelap sebuah
kin membuat puisi tersebut menjadi puisi, jika pemahaman kita tidak keliru
tidak dimengerti. Tapi penulis selalu tentu akan memberikan kenikmatan.
memiliki alasan untuk segala 'keanehan' Kenikmatan inilah yang menjadi ‘pun-
yang diciptakannya. Tak ada yang mem- cak’ atau kulminasi dari apresiasi puisi.
batasi keinginan penulis dalam mencip- Dalam proses mengapresiasi
takan sebuah puisi." Puisi sebagai salah puisi inilah yang akan melibatkan
satu karya sastra yang sangat menarik kemampuan apresiator atau penikmat
untuk dinikmati, karena dalam menga- seni dalam memahami serta mencerna
presiasi suatu karya sastra berupa puisi apa yang tersurat maupun tersirat dalam
adalah sepenuhnya hak apresiator atau puisi tersebut. Mengapresiasi karya
penikmat puisi itu sendiri, puisi merupa- sastra berupa puisi merupakan salah satu
kan buah dari hasil imajinasi yang cara untuk dapat mengetahui dan
berasal dari kehidupan nyata yang ada menikmati keindahan yang terkandung
dalam alam semesta ini. dalam puisi. Namun faktanya, pada saat
Puisi selalu terkait dengan emosi, ini membaca puisi hanyalah sekedar
pengalaman sikap, dan pendapat-penda- membaca tidak peduli bagaimana diksi
pat tentang situasi atau kejadian yang yang dipilih dalam puisi tersebut bahkan
ditampilkan secara abstrak atau implisit mengapresiasi ataupun memahami puisi
(Teeuw, 2013:80). Karena hal tersebut- hanya karena adanya unsur paksaan
lah pemahaman sebuah puisi juga diper- secara tidak langsung, misalnya melalui
lukan keterlibatan emosi, pengalaman tugas sekolah maupun tugas kuliah.
estetis, dan intuisi-intuisi. Menikmati Pemahaman yang rendah terhadap unsur
puisi pada hakikatnya menghayati suatu pembangun puisi khususnya diksi puisi
pengalaman secara intens, secara menda- yang digunakan oleh penulis puisi
lam. Suatu istilah yang sering rancu merupakan hal yang melatarbelakangi
dalam pengajaran puisi adalah ihwal penelitian yang akan penulis lakukan
pengkajian. Pengajaran puisi tak meno- dengan meneliti tentang Deviasi dan
lak pengkajian. Namun, keduanya ada Foregrounding dalam kumpulan puisi
beberapa perbedaan arah jika dalam Tidak Ada New York Hari Ini karya Aan
lebih diarahkan pada penyelidikan, apre- Mansyur dan 99 untuk Tuhanku karya
siasi lebih menuju ke arah pemahaman. Emha Ainun Nadjib. Karena dewasa ini
Ada beberapa alasan mengapa orang pembaca puisi hanya menikmati rima-
membaca puisi antara lain karena puisi rima dan keindahan pilihan kata-kata
dapat menggugah kita lebih dalam, puisi yang terdapat dalam puisi saja dengan
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 2
mengabaikan keindahan tersembunyi di 99 untuk Tuhanku karya Emha Ainun
balik diksi-diksi dalam puisi tersebut. Nadjib.
Bahkan penyimpangan-penyimpangan
dalam puisi merupakan keindahan yang METODE
luput dari lidah penikmat karya sastra Pendekatan penelitian yang diguna-
khususnya puisi tersebut. kan adalah pendekatan kualitatif. Dinya-
Penyimpangan bahasa dalam karya takan sebagai pendekatan kualitatif kare-
sastra dimungkinkan. Hal ini karena na penelitian ini didasarkan pada bebera-
karya sastra memiliki sistim linguistik pa konsep dan prinsip penelitian kualita-
yang lebih longgar dibandingkan dengan tif. Beberapa konsep yang dimaksud
teks lainnya. Terlebih khusus dalam adalah (1) data merupakan data verbal,
puisi, penyair memiliki kebebasan dalam (2) penelitian bersifat deskriptif, (3)
menyampaikan pendapatnya karena ia diorientasikan pada pemahaman makna,
memiliki apa yang disebut dengan baik itu merujuk pada ciri, konsepsi,
licencia poetica atau kebebasan/ nilai, kaidah, dan pemahaman, (4) meng-
kewenangan dalam berpuisi. Pandangan utamakan hubungan secara langsung
semacam itu, membuat penyair bebas antara peneliti dengan dunia yang diteli-
menyampaikan ekspresinya. Memainkan ti, dan (5) mengutamakan peran peneliti
diksi dengan patahan-patahan simbol sebagai instrumen kunci. Berdasarkan
yang jauh dari makna denotatif, juga pendekatan dan rumusan masalah yang
mempermainkan enjabemen dengan dipilih, jenis penelitian ini merupakan
membentuk tifografi tertentu sudah penelitian analisis teks. Penelitian ini
menjadi sesuatu yang lazim dalam puisi. akan menganalisis teks yang terkandung
Karena hal tersebutlah maka peneliti dalam kumpulan puisi Tidak Ada New
melakukan penelitian dengan obyek York Hari Ini karya Aan Mansyur dan
sastra berupa kumpulan puisi. Di 99 untuk Tuhanku karya Emha Ainun
Indonesia, Sutarji Calzoum Bahcri Nadjib dengan menggunakan sumber-
bahkan menjadikan puisinya dengan sumber pustaka yang berkaitan dengan
pakem mantra. Membentuk tipografi dan rumusan masalah yang akan dianalisis,
teks puisi dengan loncatan imajinasi yaitu jenis, fungsi, serta penyajian
yang terjal. Pembaca bukan hanya deviasi dan foregrounding. Penelitian ini
disajikan permainan rima, namun juga mendeskripsikan apa yang menjadi
misteri pemaknaan kata. Karena hal rumusan masalah penelitian, kemudian
tersebutlah maka peneliti melakukan menganalisis dan menafsirkan data yang
penelitian deviasi dan foregrounding ada.
dalam karya sastra berupa dua kumpulan Teknik Pengumpulan Data
puisi yang berbeda yaitu Tidak Ada New Penelitian kualitatif memosisikan
York Hari Ini karya Aan Mansyur dan manusia sebagai instrumen utama pene-
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 3
litian. Peneliti sebagai manusia Emha Ainun Nadjib terkumpul, selanjut-
berhubungan langsung dan tidak dapat nya data tersebut dianalisis melalui tiga
dipisahkan dalam proses pengumpulan tahap (1) Klasifikasi Data Data yang
data, analisis data dan interpretasi data. terkumpul diklasifikasikan sesuai
Oleh karena itu, realita yang berhasil dengan pembatasan masalah yang meli-
digali dan ditemukan melalui penelitian puti Deviasi dan Foregrounding dalam
kualitatif dianggap bersifat subjektif kumpulan puisi Tidak Ada New York
karena sangat bergantung dari kapasitas Hari Ini karya Aan Mansyur dan 99
dan kredibilitas pihak yang terkait untuk Tuhanku karya Ainun Nadjib. (2)
(Gunawan, 2016:142). Sesuai dengan Deskripsi Data, Tahap ini dilaksana-kan
judul penelitian, maka data penelitian dalam rangka menyimpulkan hasil
diambil dari buku sumber yaitu kumpul- penelitian yang berisi hasil interpretasi
an puisi Tidak Ada New York Hari Ini penjelasan dari data yang dikumpulkan.
karya Aan Mansyur dan 99 untuk (3) Interpretasi Data. Pada tahap ini
Tuhanku karya Emha Ainun Nadjib. peneliti melakukan interpretasi dengan
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis data terhadap data
teknik studi dokumentasi. Teknik ini yang telah diklasifikasikan dalam rangka
digunakan karena sumber data dalam mendapatkan deskripsi Deviasi dan
penelitian ini bersifat dokumentasi, Foregrounding dalam kumpulan puisi
sedangkan data berupa hasil pemahaman Tidak Ada New York Hari Ini karya Aan
deviasi dan foregrounding dalam kum- Mansyur dan 99 untuk Tuhanku karya
pulan puisi Tidak Ada New York Hari Ini Emha Ainun Nadjib tersebut yang
karya Aan Mansyur dan 99 untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk
Tuhanku karya Emha Ainun Nadjib. hasil laporan.
Teknik Analisis Data Keabsahan Data
Data yang berupa paparan-paparan Keabsahan data merupakan konsep
bahasa yang berhubungan dengan penting yang diperbaharui dari konsep
deviasi dan foregrounding, dianalisis kesahihan (validitas) dan keandalan
menggunakan prosedur analisis data (reabilitas) menurut versi positivism dan
model interaktif (Mills dan Huberman, disesuaikan dengan tuntutan pengetahu-
2007:20) dengan adaptasi sesuai dengan an, kriteria dan paradigmanya sendiri
kebutuhan dan kondisi penelitian. Sete- (Moleong, 2012:321). Dalam kegiatan
lah data yang berupa paparan-paparan penelitian ini, peneliti mengumpulkan,
bahasa yang berhubungan deviasi dan menganalisis serta menginterpretasi hasil
foregrounding dalam kumpulan puisi temuannya tidak dengan seenaknya
Tidak Ada New York Hari Ini karya Aan sendiri. Peneliti dalam melakukan
Mansyur dan 99 untuk Tuhanku karya penelitian ini menggunakan bermacam-
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 4
macam sumber bacaan atau literatur nistratif. Adapun prosedur atau langkah
yang relevan dengan obyek yang akan kerja yang akan dilakukan dalam peneli-
diteliti. Sehingga keabsahan temuan atau tian ini diklasifikasikan ke dalam bebe-
data-data yang disajikan baik dalam rapa tahap, yang meliputi tahap persiap-
pengumpulan, penganalisisan serta an, pelaksanaan dan penyelesaian. Se-
penginterpretasian data dapat dipertang- perti pendapat Suharsimi Arikuntho
gungjawabkan keabsahannya karena yang menyatakan bahwa sebenarnya
penelitian ini berangkat dari teori-teori masih dapat disebutkan langkah-langkah
serta literatur dari beberapa pengarang atau prosedur penelitian lain yang lebih
yang dapat diakui kredibilitasnya. menitikberatkan pada kegiatan adminis-
Pengecekan keabsahan temuan tratif yaitu pembuatan rancangan peneli-
ini dimaksudkan untuk memeriksa tian, pelaksanaan penelitian, dan pembu-
kembali tentang validitas data yang atan laporan penelitian (Arikuntho,
didapat dalam penelitian. Pada penelitian 2010:61). Ketiga prosedur tersebut dapat
ini diperlukan adanya kesesuaian antara diuraikan sebagai berikut. (1) Tahap
sudut pandang peneliti dengan sudut Persiapan Penelitian. Tahap persiapan
pandang orang lain dalam menganalisis merupakan tahap awal untuk mengada-
Deviasi dan Foregrounding dalam kan penelitian. Tahap-tahap persiapan
kumpulan puisi Tidak Ada New York ditempuh meliputi kegiatan-kegiatan
Hari Ini karya Aan Mansyur dan 99 berikut: Pengajuan judul tesis, Pengkaji-
untuk Tuhanku karya Emha Ainun an pustaka, yaitu buku-buku dan sumber
Nadjib. Peneliti merupakan instrumen yang ada kaitannya dengan masalah
kunci, besar kemungkinan unsur subjek- yang akan dikaji, kemudian mengidenti-
tivitas dalam perolehan data subjektif. fikasi pokok-pokok pikiran yang sesuai
Untuk menjaga kepercayaan data maka dengan tujuan penelitian. Menyusun
dalam penelitian ini peneliti melakukan rancangan penelitian. Rancangan ini
pengecekan data penelitian dengan digunakan sebagai pemandu penelitian
mengunakan (1) teknik ketekunan, (2) dan konsultasi ke dosen pembimbing.
ketelitian pengamatan, (3) verifikasi, (4) (2) Tahap Pelaksanaan Penelitian. Tahap
pengecekan dengan teman sejawat. pelaksanaan ini merupakan pelaksanaan
Teknik tersebut dilakukan dengan cara penelitian yang sesungguhnya yang
membaca kembali secara periodik meliputi hal-hal berikut: Penyusunan
terhadap data dan sumber data. konsep pendahuluan yang berisi latar
belakang, masalah, tujuan penelitian,
Prosedur Penelitian hasil yang diharapkan, asumsi serta
Prosedur penelitian adalah karya penegasan istilah, menentukan metode
penelitian dari awal hingga akhir, baik dan teknik penelitian dalam menyusun
yang bersifat akademik maupun admi- prosedur penelitian. (3) Tahap Penyele-
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 5
saian Penelitian. Tahap ini merupakan psikologis. Penyajian bentuk deviasi
tahap akhir dari serangkaian penelitian. leksikal dalam karya sastra berupa puisi
Setelah diadakan pembahasan, selanjut- tersebut disajikan penulis dengan diksi
nya peneliti membuat kesimpulan- Alifbata, abcd, hanacaraka, penulis
kesimpulan dari penelitian. yang melipu- menyajikan deviasi leksikal melalui
ti menyusun konsep laporan. Pada tahap kata-kata tersebut sebagai pendukung
ini penulis menyusun konsep tentang pada baris puisi sebelumnya yaitu
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh Aljabar tak mampu menampung anu-
dalam penelitian. gerah-Mu.
Pada kutipan puisi tersebut terdapat
HASIL DAN PEMBAHASAN jenis deviasi dalam karya sastra yaitu
Bentuk Deviasi Leksikal deviasi leksikal. Bentuk deviasi leksikal
Munculnya bentuk deviasi leksikal tersebut berupa kata- kata ci-luk-ba
ditandai dengan beberapa karakteristik karena bentuk kata-kata tersebut tanpa
antara lain pembentukan kata yang makna. ci-luk-ba biasanya digunakan
masih problematik, kata bentukan baru, untuk ber komunikasi dengan bayi atau
neologisme, bentuk kata tanpa makna anak dengan menutup wajah dengan
atau tidak ada di dalam kamus. kedua tangan kemudian dibuka sambil
Pada kutipan puisi berjudul 21 mengatakan ci-luk-ba. Kata-kata tanpa
tersebut terdapat jenis deviasi dalam makna tersebut menjelaskan dan
karya sastra yaitu deviasi leksikal. menegaskan baris puisi sebelumnya
Bentuk deviasi leksikal tersebut berupa yaitu bahkan mendurhaka, sebab tahu
kata- kata Alifbata, abcd, hanacaraka, kelahiran.
karena bentuk kata-kata tersebut tanpa Bentuk deviasi leksikal pada puisi
makna yaitu Alifbata adalah tiga huruf tersebut berfungsi untuk membangkitkan
pertama pada bahasa arab (huruf rasa penasaran, terkejut atau terasa lain
hijayah), abcd merupakan empat huruf kepada pembaca sehingga boleh
dalam bahasa Indonesia dan hanacaraka dikatakan mampu memberikan dampak
merupakan lima aksara awal pada psikologis. Penyajian bentuk deviasi
bahasa jawa. Kata-kata tanpa makna leksikal dalam karya sastra berupa puisi
tersebut menjelaskan dan menegaskan tersebut disajikan penulis dengan diksi
baris puisi sebelumnya yaitu Aljabar tak ci-luk-ba penulis menyajikan deviasi
mampu menampung anugerah-Mu. leksikal melalui kata-kata tersebut
Bentuk deviasi leksikal pada puisi sebagai pendukung pada baris puisi
tersebut berfungsi untuk membangkitkan sebelumnya yaitu bahkan mendurhaka,
rasa penasaran, terkejut atau terasa lain sebab tahu kelahiran.
kepada pembaca sehingga boleh
dikatakan mampu memberikan dampak Bentuk Deviasi Fonologis
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 6
Munculnya bentuk deviasi fonolo- berupa bentukan struktur morfologi baru
gis ditandai dengan beberapa karakteris- yang problematik.
tik antara lain berupa penulisan huruf- Pada puisi yang berjudul sarapan
huruf, deretan huruf tertentu, dalam puisi sebelum tidur tersebut terdapat jenis
namun tidak memiliki makna. Pada deviasi dalam karya sastra yaitu deviasi
kutipan puisi yang berjudul 39 terdapat morfologis. Bentuk deviasi morfologis
deviasi fonologis. Bentuk deviasi fono- tersebut berupa kata pohonan. Kata
logis tersebut berupa kata- kata Jing! tersebut merupakan bentuk dari jenis
jing! jing! kata tersebut berupa penulisan deviasi morfologis karena mengalami
huruf-huruf, deretan huruf tertentu, penghilangan afiksasi, kata yang
dalam puisi namun tidak memiliki seharusnya adalah pepohonan. Sehingga
makna. Kata-kata tanpa makna tersebut pohonan merupakan bentuk deviasi
menjelaskan dan menegaskan baris puisi morfologis dalam puisi tersebut.
sebelumnya yaitu Dengar, kekasih musik Bentuk deviasi morfologis pada
mengeras. puisi tersebut berfungsi untuk
Bentuk deviasi fonologis pada puisi mengejutkan, membuat terpana, atau
tersebut berfungsi untuk memberikan paling tidak bertanya-tanya serta
efek sugestif, merasa tercekam, bunyi- berfungsi untuk menarik perhatian
bunyi yang tidak bermakna sanggup pembaca. Selain itu deviasi morfologis
memberikan fungsi emotif dan memberi- berfungsi dalam menunjang efek estetis
kan dampak psikologis bagi pembaca. puisi. Penyajian bentuk deviasi
Penyajian bentuk deviasi fonologis morfologis dalam karya sastra berupa
dalam karya sastra berupa puisi tersebut puisi tersebut disajikan penulis dengan
disajikan penulis dengan diksi Jing! diksi pohonan penulis menyajikan
jing! jing! penulis menyajikan deviasi deviasi morfologis melalui kata-kata
fonologis melalui kata-kata tersebut tersebut sebagai pendukung pada baris
sebagai pendukung pada baris puisi puisi tersebut yaitu duduk di pucuk-
sebelumnya yaitu Dengar, kekasih musik pucuk pohonan dan rerumputan.
mengeras.
Bentuk Deviasi Sintaksis
Bentuk Deviasi Morfologis Munculnya bentuk deviasi sintaksis
Munculnya bentuk deviasi morfo- ditandai dengan beberapa karakteristik
logis ditandai dengan beberapa karak- antara lain berupa permutasi (pemba-
teristik antara lain berupa penggunaan likan susunan) unsur kalimat, enjabemen
bentuk afiksasi yang tidak tepat, baik (perloncatan bagian satuan sintaksis
yang berupa penghilangan maupun suatu larik ke larik sesudahnya), unsur
penambahan pada bentuk dasar, atau kalimat tidak lengkap, struktur tidak
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 7
gramatikal, tidak kohesif, tidak kohe- Bentuk Deviasi Semantis
rensif. Munculnya bentuk deviasi semantis
Pada puisi Tidak ada New York hari ditandai dengan beberapa karakteristik
ini terdapat deviasi sintaksis. Bentuk antara lain adanya penyimpangan makna
deviasi sintaksis tersebut berupa kata denotatif dan menyaran pada makna
semua kata tubuh mati semata. masa inntensional, makna konotatif. Pada
remaja dan negeri jauh. jatuh dan puisi berjudul 15 terdapat deviasi
patah. foto-foto hitam putih. Kata semantis. Bentuk deviasi semantis
tersebut merupakan bentuk dari jenis tersebut berupa kata-kata Tuhanku
deviasi sintaksis karena mengalami kapan sukmaku bisa sekukuh kegelapan-
enjabemen (perloncatan bagian satuan Mu, hingga segala kekagumanku, segala
sintaksis suatu larik ke larik kebanggaan, segala belenggu dan
sesudahnya), diksi yang seharusnya rumusan, tak mengotorinya. Kata
dalam puisi tersebut adalah semua kata tersebut merupakan bentuk dari jenis
tubuh mati semata. masa remaja dan deviasi semantis karena mengalami
negeri jauh. jatuh dan patah. foto-foto penyimpangan dari makna konvensional
hitam putih ditulis tanpa perloncatan ke sebagaimana yang terdapat di dalam
baris berikutnya. Sehingga kata semua kamus atau makna aktual, makna
kata tubuh mati semata. masa remaja denotatif atau adanya penyimpangan
dan negeri jauh. jatuh dan patah. foto- makna denotatif dan menyaran pada
foto hitam putih yang mengalami makna intensional. Makna yang
enjabemen merupakan bentuk deviasi dimaksud penulis dalam puisi tersebut
sintaksis dalam puisi tersebut. adalah hamba yang bertanya kepada
Bentuk deviasi sintaksis pada puisi sang pencipta, kapan hati ini bisa suci
tersebut berfungsi untuk memerindah tanpa penyakit hati sedikitpun. Sehingga
puisi serta memunculkan ekspresif diksi Tuhanku kapan sukmaku bisa
pembaca dan kepadatan makna yang sekukuh kegelapan-Mu, hingga segala
kesemuanya adalah hal-hal yang esensial kekagumanku, segala kebanggaan,
dalam sebuah puisi. Penyajian bentuk segala belenggu dan rumusan, tak
deviasi sintaksis dalam karya sastra mengotorinya merupakan bentuk deviasi
berupa puisi tersebut disajikan penulis semantis dalam puisi tersebut.
dengan diksi semua kata tubuh mati Bentuk deviasi semantis pada puisi
semata. masa remaja dan negeri jauh. tersebut berfungsi untuk memberikan
jatuh dan patah. foto-foto hitam putih efek puitis serta memberikan keindahan
yang penyajiannya mengalami pada puisi, dengan adanya penyim-
perloncatan dari baris satu ke baris yang pangan Semantis penuturan menjadi
lain (enjabemen). lebih konkret dan mudah untuk
diimajinasikan. Penyajian bentuk deviasi
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 8
semantis dalam karya sastra berupa puisi keindahan. Selain itu deviasi grafologi
tersebut disajikan penulis dengan diksi berfungsi dalam menunjang efek estetis
Tuhanku kapan sukmaku bisa sekukuh puisi. Penyajian bentuk deviasi grafologi
kegelapan-Mu, hingga segala kekagu- dalam karya sastra berupa puisi tersebut
manku, segala kebanggaan, segala disajikan penulis dengan diksi di kenang
belenggu dan rumusan, tak mengotori- penulis menyajikan deviasi grafologi
nya penulis menyajikan deviasi semantis melalui kata-kata tersebut sebagai
melalui kata-kata tersebut dalam rangka pendukung pada larik puisi tersebut
efek puitis serta memberikan keindahan yaitu kau yang panas di kening, kau
pada puisi. yang dingin di kenang.
Bentuk Deviasi Grafologis Bentuk Deviasi Dialek
Munculnya bentuk deviasi grafologi Munculnya bentuk deviasi dialek
ditandai dengan beberapa karakteristik ditandai dengan beberapa karakteristik
antara lain bentuk penyimpangan bahasa antara lain penyimpangan unsur dialek
yang terdapat pada unsur ejaan dan berwujud penggunaan kata-kata kolo-
tanda baca atau pungtuasi yang tidak kial, slang, kata-kata bahasa daerah, dan
tepat, grafologi. Suatu bentuk penulisan lain-lain yang tidak baku. Pada puisi
dipandang sebagai bentuk deviasi yang berjudul 26 tersebut terdapat
grafologi jika penulisan itu mengalami deviasi dialek. Bentuk deviasi dialek
penyimpangan dari cara-cara penulisan tersebut berupa kata ngungun. Kata
konvensional dan baku. tersebut merupakan bentuk dari jenis
Pada puisi Tidak Ada New York Hari deviasi dialek karena penulisan dari
Ini terdapat deviasi grafologi. Bentuk penyair yang ingin mengungkapkan isi
deviasi grafologi tersebut berupa kata di hatinya dengan tuntas tapi merasa bahwa
kenang. Kata tersebut merupakan bentuk bahasa standar yang ada tidak bisa
dari jenis deviasi grafologi karena mewakili apa yang dirasakannya; yang
penulisan itu mengalami penyimpangan bisa mewakilinya adalah dialek suatu
dari cara-cara penulisan konvensional daerah (sunda) kata yang seharusnya
dan baku. kata yang seharusnya adalah adalah sedih. Sehingga kata ngungun
dikenang. Sehingga di kenang meru- merupakan bentuk deviasi dialek dalam
pakan bentuk deviasi grafologi dalam puisi tersebut.
puisi tersebut. Bentuk deviasi dialek pada puisi
Bentuk deviasi grafologi pada puisi tersebut berfungsi untuk mewakili
tersebut berfungsi untuk memberikan/ sesuatu yang ingin diungkapkan penulis
memunculkan dampak psikologis, agar dalam puisi tersebut. Selain itu deviasi
tulisan mendapat perhatian yang berbeda dialek berfungsi dalam menunjang efek
dan berfungsi untuk mencapai efek estetis puisi. Penyajian bentuk deviasi
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 9
dialek dalam karya sastra berupa puisi husna merupakan bentuk deviasi register
tersebut disajikan penulis dengan diksi dalam puisi tersebut.
ngungun penulis menyajikan deviasi Bentuk deviasi register pada puisi
dialek melalui kata-kata tersebut sebagai tersebut berfungsi untuk merekam secara
pendukung pada puisi yang mempunyai alamiah kata-kata serta untuk mengkon-
arti sedih atau nelangsa. kretkan situasi yang berlangsung dan
berfungsi untuk memperkuat terjemahan
Bentuk Deviasi Register bahasa Indonesia karena deviasi register
Sebuah puisi dipandang memiliki tersebut menggunakan bahasa asing
penyimpangan register jika puisi terse- (arab). Penyajian bentuk deviasi register
but mengandung unsur register atau dalam karya sastra berupa puisi tersebut
ragam bahasa lain di dalamnya. Ragam disajikan penulis dengan diksi asmaul-
bahasa itu dapat berwujud ragam ilmiah, husna penulis menyajikan deviasi
ragam pers, ragam surat, termasuk register melalui kata-kata tersebut
ragam bahasa sastra. Jadi, dalam sebagai pendukung pada larik-larik
pengertian ini dipergunakannya sebagai sebelumnya yaitu Tuhanku bimbinglah
ragam bahasa lain selain ragam bahasa aku memahami ilmu-Mu, bumi dan
sastra ke dalam teks-teks sastra angkasa, ruang dan waktu, logam tanah
khususnya puisi. Penggunaan unsur air apiilmu kapak Ibrahim dan tongkat
register antara lain berupa pemakaian Musa, badai dan samudra.
istilah-istilah teknis dari bidang
keilmuan tertentu, misalnya ekonomi, Bentuk Deviasi Historis
kedokteran, fisika, kimia, dan lain-lain Deviasi historis merupakan bentuk
yang merupakan register bahasa ilmiah. penyimpangan bahasa yang berwujud
Pada kutipan puisi tersebut terdapat penggunaan kata-kata arkais. Sebuah
jenis deviasi dalam karya sastra yaitu puisi atau teks kesastraan pada umum-
deviasi register. Bentuk deviasi register nya memakai kata-kata yang umum
tersebut berupa kata asmaulhusna. Kata dipakai pada masanya, masa ketika puisi
tersebut merupakan bentuk dari jenis itu ditulis. Jika puisi itu memakai kata-
deviasi register karena sebagai ragam kata “masa lalu”, memasukkan kata-kata
bahasa lain selain ragam bahasa sastra arkais di dalamnya, puisi itu dipandang
yang digunakan penulis ke dalam teks- mengalami deviasi historis. Dengan kata
teks sastra puisi tersebut. bahasa puisi lain sebuah puisi dikatakan mengalami
tersebut termasuk register sastra, tetapi penyimpangan historis jika puisi tersebut
di dalamnya dimasukkan register mengandung unsur kata arkais di dalam-
dakwah dari kutipan bahasa arab yaitu nya (Nurgiyantoro, 2014:337). Muncul-
kata asmaulhusna. Sehingga asmaul- nya bentuk deviasi historis ditandai
dengan beberapa karakteristik antara lain
NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 10
Description:Kemampuan Menulis Puisi Siswa. Kelas X SMA ZAHA 1 Genggong. Probolinggo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UMM. Suwandi, Sarwiji. 2010. Speech Act Theory and. Pragmatics. London: Reidel. Publising Company. Stubbs, M. 1983. Discourse Analysis. Chicago: The University of Chicago.