Table Of ContentBAB IV 
PEMBAHASAN 
    Dalam  bab  ini  penulis  akan  membahas  tentang  adanya  kesenjangan 
antara teori dan praktik di lahan dalam asuhan kebidanan komperhensif pada 
Ny.N umur 21 tahun dimulai dari masa kehamilan trimester ke III, proses 
persalinan, bayi baru lahir, masa nifas beserta dengan asuhan kunjungan 
nifas dan keluarga berencana di BPS Yunida Noviany S.SIT. 
    Dalam melakukan asuhan kebidanan komperhensif, pendekatan dengan 
metode  SOAP,yaitu  dari  data  subyektif,  data  obyektif,  assesment  dan 
planning. 
   Langkah pertama dari asuhan kebidanan adalah mengumpulkan data subyektif 
dari pasien yaitu dengan cara wawancara. 
 
  A.KEHAMILAN 
  I.Subyektif 
    A. Identitas klien 
a.  Umur 
Menurut  Ambarwati  (  2010,  h.131),  umur  harus  dicatat  dalam 
tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-
alat  reprosuksi  belum  matang,  mental  dan  psikisnya  belum  siap. 
Sedangkan  umur  lebih  dari  35  tahun  rentan  sekali  untuk  terjadi 
perdarahan  dalam  masa  nifas.  Pada  kasus  yang  terjadi  pada  Ny.N 
berumur 21 tahun. Usia 21 tahun merupakan usia reproduktif dan aman 
untuk kehamilan dan persalinan. Sehingga pada kasus Ny. N tidak ada 
kesenjangan antara teori dengan kasus. 
b.  Pendidikan 
Menurut Eny dan Diah (2010, h; 132) pendidikan berpengaruh 
dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, 
sehingga  bidan  dapat  memberikan  koseling  sesuai  dengan 
pendidikannya. Pada kasus Ny.N pendidikan terakhir adalah SMP, dan 
tingkat intelektual cukup sehingga mudah diberikan konseling, sehingga 
tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. 
c.  Pekerjaan  
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Pekerjaan Ny.N adalah swasta yaitu membantu pekerjaan suami, 
seluruh kebutuhan rumah tangga dipenuhi dari gaji suami, tetapi Ny.N 
selalu  rutin  melakukan  kunjungan  ANC  dan  di  dampingi  suami.Jadi 
terdapat  kesamaan  antara  teori  dan  kasus  yang  disebutkan  oleh 
Ambarwati  (2010,  h.  132)  status  pekerjaan  untuk  mengetahui  dan 
mengukur  tingkat  social  ekonominya,  karena  dapat  mempengaruhi 
dalam  gizi  pasien  dan  mempengaruhi  frekuensi  kunjungan  ANC, 
sehingga dapat mendeteksi komplikasi secara dini. 
d.  Alamat 
Menurut  Ambarwati  (2010,  h.  132)  alamat  ditanyakan  sangat 
penting untuk mempermudah kunjungan rumah. Pada Ny.N alamat rumah 
sudah jelas yaitu Tembelang Rt 05 Rw 03 wonosobo sehingga tidak ada 
kesenjangan antara teori dan kasus. 
B. Riwayat pasien 
a.  Keluhan utama 
Menurut  Rustam  mochtar,  (2012.  h.31)  Keluhan  yang  sering 
muncul pada ibu hamil trimester lll antara lain sering kencing, kram pada 
kaki, varices dan nyeri pinggang. Pada kunjungan antenatal trimester lll 
pada  tanggal  7  april  2014  jam  16.00  WIB,  Ny.N  mengatakan  nyeri 
pinggang.Menurut (Serri Hutahaean,h; 45). pada ibu hamil trimester III, 
terjadi  pembesaran  payudara  dan  rotasi  anterior  panggul  yang 
memungkinakan  untuk  terjadinya  lordosis,  dan  ibu  sering  mengalami 
nyeri di bagian punggung dan pinggang karena mempertahankan posisi 
stabil,  beban  meningkat  pada  otot  punggung  dan  kolumna  vertebrae. 
sehingga antara kasus Ny.N dan teori tidak terdapat kesenjangan.  
b.  Riwayat kesehatan 
Pada  riwayat  kesehatan  diperlukan  untuk  mengetahui 
kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, maupun kronis seperti 
Jantung, DM, Hipertensi, Asma. Dari riwayat kesehatan keluarga juga 
diperlukan  untuk  mengetahui  kemungkinan  adanya  pengaruh  penyakit 
keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, apabila ada 
penyakit keluarga yang menyertainya. (Ambarwati, 2010, h.133), Pada 
kasus Ny. N mengatakan bahwa dahulu dan sekarang dirinya maupun 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
keluarga  tidak  mempunyai  riwayat  penyakit  apapun.  Sehingga  tidak 
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. N. 
C.  Riwayat Obstetri  
a.  Riwayat haid 
a)  menarche 
usia  pertama  kali  mengalami  menstruasi  pada  wanita 
indonesia,  umumnya  sekitar  12  –  16  tahun,  pada  kasus  Ny.  N 
mengatakan  menstruasi  pada  usia  13  tahun,  sehingga  tidak 
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Ny. N. Menurut 
Ari sulistyawati (2009, h : 113) 
b)  Siklus 
jarak  antara  menstruasi  yang  dialami  dengan  menstruasi 
berikutnya dalam hitungan hari biasanya sekitar 23 – 32 hari.. (Ari 
sulistyawati,2009, h : 113). pada kasus Ny. S siklus menstruasi 
selama 28 hari, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori 
dan kasus pada Ny. N. 
b.  HPHT 
Menurut Rustam mochtar, (2012. h.39) Hari pertama haid terakhir 
sangat  penting  ditanyakan  untuk  mengetahui  lebih  pasti  usia 
kehamilan ibu dan taksiran persalinan. Maka dapat dijabarkan tajsiran 
tanggal persalinan memakai rumus Neagle yaitu hari +7,bulan -3, dan 
tahun +1. Pada kasus  Ny. N mengatakan hari pertama haid terakhir 
pada tanggal 15 juli 2013, dan diperkirakan tafsiran persalinan pada 
tanggal 22 april  2014 Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara 
teori dan kasus, karena Ny.N dapat memberikan keterangan yang 
jelas  mengenai  hari  pertama  haid  terakhir  sehingga  memudahkan 
untuk memperkirakan tafsiran persalinan. 
c.  Riwayat kehamilan sekarang 
Menurut  Rustam  mochtar,  (2012.  h.38)  bahwa  pemeriksaan 
antenatal  bertujuan  untuk  mengenali  dan  menangani  penyulit-
penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan 
nifas,dan mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin 
di  derita  sedini  mungkin,  menurunkan  angka  morbiditas  dan 
mortalitas ibu dan anak serta memberikan nasihat-nasihat tentang 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
cara  hidup  sehari-hari  dan  keluarga  berencana,  kehamilan, 
persalinan dan nifas dan laktasi. Pemeriksaan antenatal pertma kali 
yang  ideal  adalah  sedini  mungkin  ketika  terlambat  haid  satu 
bulan.Pemeriksaan  ulang  1x  sebulan  sampai  kehamilan  7 
bulan.Periksa  ulang  2x  sebulan  sampai  kehamilan  9  bulan  dan 
periksa  khusus  jika  ada  keluhan-keluhan.  Pada  kasus  Ny.N 
pemeriksaan antenatal pada trimester l, trimester ll dan trimester lll, 
telah  sesuai  dengan  teori,  karena  Ny.N  rutin  memeriksakan 
kehamilannya  ke  tenaga  kesehatan.  Sehinggan  tidak  terdapat 
kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi. 
d.  Riwayat perkawinan 
Menurut Eny dan Diah (2010,h; 133).Dalam riwayat perkawinan 
yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah 
atau tidak, karena berkaitan dengan psikologis pada  kehamilan dan 
persalinan dan nifas. Pada kasus Ny.N ibu mengatakan menikah 
1x, dan sah secara agama dan negara,lama perkawinan 1 tahun, 
sehingga  tidak  berpengaruh  terhadap  psikologisnya,  jadi  pada 
kasus Ny.N tidak ada kesenjangan antara antara teori dan kasus.  
e.  Pola kebiasaan sehari – hari 
 
a) Pola nutrisi 
Menurut  Rustam  mochtar,  (2012.  h.47)  pola  nutrisi  ibu 
hamil diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, 
uterus,  payudara  dan  kenaikan  metabolisme.  Sehingga  untuk 
pengawasan,  kecukupan  gizi  ibu  hamil  dan  pertumbuhan 
kandungannya  dapat  diukur  berdasarkan  kenaikan  berat 
badannya.  Kenaikan  berat  badan  rata-rata  adalah  antara  6,5 
sampai 16 kg (10-12 kg).Kenaikan berat badan yang berlebih 
atau turunnya berat badan ibu setelah kehamilan triwulan kedua 
haruslah  menjadi  perhatian.  Peningkatan  berat  badan  pada 
trimester  kedua  dan  ketiga  merupakan  petunjuk  penting 
perkembangan  janin,  peningkatan  berat  badan  yang 
berhubungan dengan peningkatan risiko melahirkan bayi tumbuh 
terlambat  sering  disebut  retardasi  pertumbuhan  intrauterin 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
(intrauterine  growth  retardation  (IUGR)).  Selama  hamil,  Ny.N 
telah mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi terdiri dari 
nasi, sayur – sayuran, dan lauk pauk. Kenaikan berat badan 
pada Ny. N selama hamil normal yaitu 14 kg. Oleh karena itu 
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. 
b). Pola istirahat 
   Wanita  hamil  harus  mempunyai  proide  istirahat  secara 
berkala   selama siang hari. Tidur siang menguntungkan dan baik 
untuk kesehatan.Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan 
panas  lebih  baik  dihindari  karena  dapat  menyebabkan  jatuh 
pingsan.(  Rustam  mochtar,  2012.  h.47).  Dalam  1  hari  pola 
istirahat selama hamil pada Ny. N untuk tidur siang selama 1 
sampai 2 jam dan tidur malam selam 7 sampai 8 jam, sehingga 
tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. 
II.Data obyektif  
1.  Pemeriksaan fisik 
Keadaan umum dikaji untuk mengetahui kesadaran umum klien, 
apakah pasien terlihat dalam keadaan baik atau tidak. Klien dikatakan 
dalam keadaan baik apabila klien memperlihatkan respon yang baik 
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak 
mengalami  ketergantungan  dalam  berjalan.  Pada  Ny.N  keadaan 
umumnya  baik,  sehingga  tidak  terdapat  kesenjangan  antara  teori 
dengan kasus 
2.  Vital sign 
Menurut  Eny  Retna  Ambarwati  (2009,  h  :  13-139).  Untuk 
mengetahui status kesehatan klien, tindakan medis dalam vital sign 
yang dikaji adalah Tekanan Darah (TD), nadi (N), suhu (S), respirasi 
(R).  Ditunjukan  untuk  mengetahui  keadaan  ibu  berkaitan  dengan 
kondisi yang dialaminya. Menurut (Serri Hutahaean,h; 45).  Tekanan 
darah pada ibu hamil biasanya normal, kecuali bila ada kelainan, jika 
tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Peningkatan atau 
penurunan  tekanan  darah  masing  –  masing  merupakan  indikasi 
gangguan hipertensi pada kehamilan atau syok, peningkatan suhu 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
menunjukan proses infeksi atau dehidrasi. Peningkatan deyut nadi 
dan  frekuensi  pernafasan  dapat  menunjukan  syok,  ansietas  dan 
dehidrasi. (Varney, 2008, h : 693). Pada kasus Ny.N tekanan darah 
110/70 mmHg merupakan normal. Pada  pernafasan  harus berada 
dalam rentang yang normal yaitu sekitar 20-30 x permenit.Menurut 
Ambarwati (2010, h. 139).Pada kasus Ny.N pernafasan 20 x/ menit. 
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus. 
3.  Tinggi badan 
Menurut  manuaba  (2010;  h.243)  menyebutkan  bahwa  tinggi 
badan yang normal minimal adalah 145 cm, jika kurang dari 145 cm 
deformitas pada tulang panggul, panggul sempit merupakan salah 
satu penyulit pada saat persalinan. Pada kasus Ny.N tinggi badannya 
147 cm, sehingga antara kasus dan teori tidak terdapat kesenjangan.  
4.  .LILA 
     Menurut  Kusmiyati  Y,dkk.(2010  h;  88).  Standar  minimal  untuk 
ukuran Lingkar Lengan Atas pada wanita dewasa (reproduksi) adalah 
23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretainya 
adalah kurang Energi Kronis (KEK).Pada kasus Ny.N ukuran LILA 
yaitu  22  cm,maka  ibu  tergolong  dalam  KEK.  Sehingga  terdapat 
kesenjangan antara teori dan kasus.  
5.  Status Obstetrikus 
1).palpasi 
   Menurut  (Serri  Hutahaean,h;  180)  tujuan  pemeriksaan 
abdomen adalah untukmenen tukan letak dan presentasi janin, 
tinggi fundus uteri dan denyut jantung janin.Pemeriksaan abdomen 
dengan palpasi dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan 
Leopold I sampai dengan Leopold IV. 
Leopold I yaitu pemeriksaan dengan menghadap ke arah wajah 
ibu hamil dan menentukan tinggi fundus uteri,bagian janin dan 
fundus,  dan  konsistensi  fundus  serta  untuk  menentukan  letak 
kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain 
di atas simfisis. Leopold II yaitu menentukan batas samping rahim 
kiri dan kanan, menentukan letak punggung janin dan pada letak 
lintang  untuk  menentukan  mana  kepala  janin  dan  untuk 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
menentukan  letak  punggung  dengan  satu  tangan  menekan  di 
fundus.  Leopold  III  yaitu  menentukan  bagian  terbawah  janin 
apakah bagian terbawah janin sudah masuk panggul atau masih 
bisa digoyangkan. Pada leopold IV pemeriksaan menghadap kaki 
ibu  hamil,  dan  juga  menentukan  bagian  terbawah  janin  dan 
beberapa  jauh  janin  dan  jauh  janin  sudah  masuk  pintu  atas 
panggul.(manuaba,2010,h;118-119). Pada kasus Ny.N dilakukan 
pemeriksaan abdomen  yaitu dengan cara palpasi dari leopold I 
sampai  dengan  leopold  IV.  Pada  leopold  I  yaitu  Pemeriksaan 
dengan menghadap ke arah wajah ibu hamil dan menentukan 
tinggi  fundus  uteri  dan  menentukan  letak  kepala  bokong  dan 
tangan lain di atas simfisis,dan didapatkan hasil TFU 30 cm dan 
teraba bokong. Leopold II yaitu menentukan letak punggung janin 
dengan  satu  tangan  menekan  di  fundus,  didapatkan  hasil 
punggung  sebelah kiri.  Leopold  III  yaitu  menentukan  terbawah 
janin  sudah  masuk  panggul  atau  masih  bisa  digoyangkan, 
didapatkan  hasil  teraba  bagian  kepala.  Dan  pada  leopold  IV 
pemeriksaan menghadap kaki ibu hamil dan menentukan bagian 
terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul atau belum, dan 
didapatkan hasil teraba kepala sudah masuk panggul (divergen). 
Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. 
  2). Payudara 
Menurut  Manuaba  (2010,h;92)  perubahan  fisologis  pada 
kehamilan yang dipengaruhi oleh hormon somatomamotropin yaitu 
merangsang  pengeluaran  kolostrum.  Payudara  mengalami 
pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan 
ASI saat laktasi. Perkembangan Payudara tidak dapat dilepaskan 
dari  pengaruh  hormone  saat  kehamilan,  yaitu  estrogen, 
progesterone dan somatomamotrofin. Pada kasus Ny.N kolostrum 
sudah keluar pada trimester lll, sehingga   tidak   ada kesenjangan 
antara teori dan kasus. 
 
 
 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3).Detak Jantung Janin (DJJ) 
Denyut jantung janin menunjukan status kesehatan dan posisi janin 
terhadap  ibu.Detak  jantung  janin  bisa  di  dengar  menggunakan 
stetoskop leanec atau doppler, detak jantung janin normal 120-160 kali 
permenit,apabila kurang dari 120x/ menitdisebut brakikardi, sedangkan 
lebih dari 160x/menit dinamakan takikardi dan harus diwaspadi adanya 
gawat janin. (Serri Hutahaean,h; 184). Pada kasus Ny.N detak jantung 
janinnya  yaitu  146  x/  menit.Sehingga  pada  kasus  Ny.N  tidak  ada 
kesenjangan antara teori dan kasus. 
      III.Assesment 
Berdasarkan data subjektif dan obyektif yang telah didapatkan pada 
kasus Ny.N maka dapat di tetapkan diagnosa yaitu Ny.N umur 21 tahun 
G p A umur  kehamilan  38  minggu  lebih  1  hari.  Hal  yang  sama 
1 0 0 
dinyatakan  oleh  Wafi  (2009  h;90)  bahwa  assessment  merupakan 
pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data 
subjektif dan objektif. 
       IV.Planning 
    Planning  yang  diberikan  pada  ibu  hamil  trimester  III  yaitu 
memberikan penkes tentang tanda bahaya trimester III yang bermasud 
untuk mendeteksi secara dini tanda bahaya trimester III jika di alami, 
dan memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan 
dengan tujuan agar ibu mengetahui lebih awal tanda-tanda persalinan. 
Dan  beritahu  ibu  tentang  persiapan  persalinan  dengan  tujuan  untuk 
mempersiapkan segala kebutuhan saat proses persalinan.Pada kasus 
Ny.N perencanaan tindakan pemberian konseling telah sesuai dengan 
teori dan tidak terdapat kesenjangan, karena pada trimester III sering 
disebut  sebagai  periode  penantian  (kusmiati,2009).  Serta  menurut 
Saefudin  (2008.hal;90-98)  teori  tentang  asuhan  antenatal  care  pada 
trimester  tiga  meliputi  :  pemberian  vitamin  zat  bezi,  persiapan 
persalinan, mengenali tanda-tanda persalinan,pemeriksaan keseluruhan 
(jika ada indikas), pemeriksaan dalam  (jika ada indikasi), pemeriksaan 
laboratorium  (jika  ada  indikasi),perencanaan  penanganan 
komplikasi,konseling khusus. 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
V. implementasi 
  Melakukan asuhan menyuluruh atau tindakan yang tertera pada 
planning yaitu memberikan konseling kepada ibu tentang tanda-tanda 
bahaya pada TM III yaitu Perdarahan pervagina, sakit kepala menetap, 
nyeri perut yang hebat, pandangan kabur, pergerakan janin berkurang, 
odema  pada  wajah  dan  tungkai,  demam  tinggi, ketuban  pecah  dini, 
kejang. Memberitahukan tentang tanda-tanda persalinan yaitu kontraksi 
yang semakin sering dan teratur, keluar lendir dan darah dari jalan lahir, 
pecahnya selaput ketuban, mulas seperti ingin BAB, dan menganjurkan 
ibu  untuk  datang  ke  fasilitas  terdekat  atau  datang  ke  puskesmas 
maupun BPS bu Novi sewaktu-waktu ibu mengalami salah satu tanda 
tersebut, meberitahukan ibu tentang persiapan persalinan yaitu rencana 
ibu akan bersalin diamana dan ditolong siapa, ibu ingin di dampingi 
siapa ketika bersalin nanti, mempersiapkan perlengkapan ibu dan bayi 
yang terdiri baju ibu, pembalut, celana dalam, gurita, jarit. Sedangkan 
untuk bayi, baju bayi, sarung tangan dan kaki, topi, selimut dan bedong. 
Persiapkan kendaraan, persiapkan dana untuk persalinannya, persiapan 
calon pendonor darah yang sesuai dengan golongan darah ibu, jika 
sewaktu-waktu  diperlukan.  Dan  memberitahu  ibu  untuk  melakukan 
kunjungan ulang 1 minggu lagi pada tanggal 14 april 2014 atau segera 
apabila ada keluhan. 
VI. Evaluasi 
Mengevaluasi keefektifan tindakan yang telah dilaksanakan yaitu ibu 
sudah mengerti tentang tanda bahaya TM III, ibu sudah mengetahui 
persiapan  persalinan  dan  dapat  mengulangi  kembali  konseling  yang 
telah  di  jelaskan,dan  ibu  sudah  mengetahui  jadwal  kunjungan  ulang 
pemeriksaan. 
 
 
 
 
 
 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B.PERSALINAN 
   A. KALA I 
      I.Data  Subyektif 
a. keluhan utama  
tanda – tanda permulaan persalinan yaitu perasaan nyeri di perut 
dan di pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah uterus, 
serviks  menjadi  lembek,  mulai  mendatar,pembukaan  yang 
menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis lepas, dan terjadi 
perdarahan  karena  kapiler  pembuluh  darah  pecah  sehingga 
sekresinya bertambah dan mungkin bercampur darah (bloody show) 
Menurut Rustam Mochtar (2012 h; 70). Pada kasus Ny.N mengeluh 
kenceng  –  kenceng  dan  sudah  mengeluarkan  lendir.  Sehingga 
terdapat kesamaan antara teori dan kasus yang terjadi pada Ny.N 
bahwa telah terdapat tanda – tanda permulaan persalinan. 
II.Data Obyektif  
a.  Tekanan darah 
Menurut  Asrinah,dkk  (2010,  h.36)tekanan  darah  meningkat 
selama kontraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata – rata 10 – 20 
mmHg dan kenaikan diastolik rata – rata 5 – 10 mmHg. Diantara 
kontraksi  –  kontraksi  uterus,  tekanan  darah  akan  turun  seperti 
sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi jika terjadi kontraksi  
dan  kontraksi  dapat  menyebabkan  metabolisme  meningkat,  yang 
mengakibatkan  kerja  jantung  meningkat  pula  sehingga  denyut 
jantung  meningkat  pula  sehingga  denyut  jantung  akan  meningkat 
selama  kontraksi.  Pada  kasus  Ny.N  tekanan  terjadi  peningkatan 
sistolik  meningkat  10  mmHg  Sehingga  tidak  ada  kesenjangan 
anatara teori dan kasus pada Ny.N.  
b.  Perubahan sistem respirasi 
Menurut Asrinah,dkk (2010, h.36) Pada respirasi dan pernafasan 
terjadi kenaikan sedikit dibandingkan dengan sebelum persalinan, hal 
ini  disebabkan  karena  adanya  rasa  nyeri,  kekhawatiran  serta 
penggunaan teknik pernafasan yang kurang benar.Pada kasus Ny.N 
terjadi  peningkatan  respirasi  dan  pernafasan  karena  adanya  rasa 
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., MAE IRMAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Description:tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat- . Leopold I yaitu pemeriksaan dengan menghadap ke arah wajah.