Table Of ContentBAB 3
ANALISIS STRATEGI PADA SISTEM BERJALAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai strategi dan teknologi yang digunakan oleh PT
Prudential Life Assurance juga proses bisnis yang sedng berjalan saat ini dengan
menggunakan enterprise architecture (EA). EA pada bab ini akan membahas tentang current
view pada perusahaan, yaitu mengenai strategi, proses bisnis, sistem dan teknologi, juga
semua sumber daya yang ada pada perusahaan saat ini.
3.1 Strategic Goal and Initiatives
Goal and initiatives merupakan bagian pertama dari EA, yang berisikan strategic plan,
analisis SWOT, CONOPS scenario, dan balancescorecard yang akan membantu perusahaan
dalam mengembangkan strategi dan tujuan keberhasilan perusahaan kedepannya.
3.1.1 Strategic Plan
Strategicplan dirancang oleh perusahaan untuk mendokumentasikan arah, strategi,
kompetitif, tujuan yang paling penting, dan menyediakan program dan proyek yang
akan digunakan perusahaan 3 – 5 tahun kedepan.
3.1.1.1 Strategic Goal
Merupakan sebuah tujuan yang ingin dicapai perusahaan untuk
meningkatkan dan mengembangkan proses bisnis yang ada pada perusahaan.
Tujuan – tujuan tersebut adalah:
1. Bekerjasama dengan institusi keuangan untuk menambah jalur distribusi
2. Meluncurkan produk asuransi baru
3. Melakukan perekrutan dan pelatihan bagi para agen asuransi
4. Melakukan market riset untuk mengetahui kebutuhan masyarakat
5. Rutin melakukan kegiatan Corporate social responsibility untuk meningkatkan
popularitas dan image perusahaan di mata masyarakat
3.1.1.2 Vision and Mision
Visi:
Menjadi Perusahaan Nomor Satu di Asia, dalam hal :
#1 dalam pelayanan nasabah
Nasabah adalah kunci penting dalam bisnis ini, oleh karena itu pelayanan terhadap
nasabah merupakan hal penting bagi Prudential untuk mencapai tujuan yaitu
menjadi perusahaan jasa keuangan nomor satu di Asia.
36
37
#1 dalam memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham
Prudential memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil yang
memuaskan kepada para pemegang saham sehingga mereka akan terus memberikan
dukungan yang lebih baik lagi demi keberhasilan perusahaan dalam
perkembangannya.
#1 dalam mempekerjakan orang – orang terbaik
Untuk mendukung keberhasilan tujuan dan visi ini, Prudential senantiasa
mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya, baik para tenaga pemasaran
maupun karyawan. Oleh karena itu, Prudential sangat mengutamakan pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan bagi para tenaga pemasaran dan karyawan sehingga
tujuan dan misi perusahaan dapat dicapai dengan hasil terbaik.
Misi:
"Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui
pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan
memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran profesional
yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang
menguntungkan."
3.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Setiap perusahaan berada pada dua lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Kedua lingkungan tersebut sangat dapat mempengaruhi
keuntungan perusahaan, strategi yang akan diambil, dan cara untuk bersaing dengan
kompetitor. Berikut adalah penjabaran dari lingkungan eksternal dan internal pada PT
Prudential Life Assurance.
3.1.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang dapat menentukan
peluang dan ancaman yang dapat diperoleh perusahaan. Dengan menganalisis
lingkungan eksternal perusahaan dapat menentukan strategi yang dapat diambil
untuk meningkatkan peluang yang ada dan mencegah ancaman dari para
kompetitor. Cara untuk menganalisis lingkungan eksternal perusahaan adalah
dengan menggunakan analisis 5 daya Porter dan PEST.
38
3.1.2.1.1 Analisis PEST
PEST menganalisis faktor lingkungan eksternal perusahaan yang
meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat
digunakan untuk menilai perusahaan. Berikut adalah analisis PEST terhadap
PT. Prudential Life Assurance :
Politik
• Peraturan baru yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu
UUD : Surat Edaran bank Indonesia No. 12/35/DPNP mengenai
“Bank berperan hanya mereferensikan atau merekomendasikan suatu
produk asuransi kepada nasabah. Peran Bank dalam melakukan
pemasaran terbatas sebagai perantara dalam meneruskan informasi
produk asuransi dari perusahaan”, yang semakin mempersempit ruang
gerak perusahaan terutama yang berkaitan dengan kerahasiaan data
nasabah semakin memperkecil jumlah calon nasabah potensial,
terutama untuk bekerja sama dengan bank.
Peluang : Sentralisasi pegawai keuangan memudahkan koordinasi antara
institusi keuangan.
Ancaman : Peraturan bank dan OJK dapat memperkecil jumlah nasabah
potensial sehingga berdampak pada penurunan pendapatan.
Ekonomi
• Semakin berkembangnya perekonomian Indonesia mendukung setiap
industri harus meningkatkan daya saing dan mempertinggi nilai
tambah untuk terus tumbuh termasuk didalamnya adalah industri
asuransi jiwa dimana penduduk Indonesia yang sangat besar adalah
peluang bagi industri asuransi jiwa di Indonesia. Ditunjukkan oleh
faktor peningkatan perekonomian Indonesia sebesar 6,5% menurut
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Peluang : Meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan keuangan
membuka peluang kerjasama antara asuransi dan bank untuk menyediakan
jasa one stop financial services sebagai komponen terbesar dari tabungan
nasional dengan adanya peningkatan tabungan masyarakat memerlukan
iklim yang mendukung, seperti tingkat inflasi yang rendah, suku bunga yang
menarik, instrumen penempatan dana yang makin berkembang, dan lembaga
keuangan yang andal, serta pendapatan masyarakat yang makin meningkat.
39
Ancaman : Dengan dikeluarkannya peraturan baru mengenai ketentuan
produk Unit Linked dari Biro Perasuransian, BAPEPAM dan LK
Departemen Keuangan maka PT Prudential Life Assurance telah melakukan
beberapa penyesuaian pada ilustrasi polis, laporan ke nasabah mengenai
nilai baru upah minimum regional, berdampak pada peningkatan biaya
operasional perusahaan.
Sosial
• Jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 237. 641. 326 juta jiwa
menurut Badan Pusat Statistik Indonesia dan memiliki penduduk
menengah keatas sekitar 60% yang bertambah 20% pada tahun 2010
menurut Bank Dunia.
Peluang : Jumlah penduduk indonesia yang besar merupakan peluang bagi
setiap industri terutama industri asuransi jiwa untuk berkembang. Indikator
yang mendorong pertumbuhan asuransi jiwa selain faktor jumlah penduduk
besar, juga karena semakin menarik dan mudahnya sistem asuransi jiwa
yang ditawarkan ke masyarakat, serta kondisi ekonomi masyarakat cukup
baik dan semakin beragamnya produk asuransi jiwa yang ditawarkan
menjadi pemicu meningkatnya dunia asuransi, dengan diikuti kemudahan
jenis dan sistem produk yang ditawarkan menjadi faktor yang diharapkan
akan memicu pertumbuhan asuransi jiwa. Sedangkan, penduduk Indonesia
termasuk dalam lima besar dunia, ini menjadi pasar yang potensial bagi
dunia asuransi.
Ancaman : Maraknya kasus penipuan di beberapa instansi di Indonesia
akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada industri asuransi
jiwa. Hal ini menuntut setiap instansi untuk meningkatkan kewaspadaannya
untuk menghindari diri dari ancaman “fraud” terhadap instansi mereka
masing – masing. Dimana diperlukan pengimplementasian strategi
penanganan upaya untuk meminimalisasikan kemungkinan tejadinya
penipuan.
Teknologi
• Kecanggihan teknologi membuat informasi semakin mudah dan cepat
untuk diakses. Hal tersebut mendukung PT Prudential Life Assurance
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat baik terhadap pentingnya
asuransi maupun terhadap produk – produk baru yang diluncurkan.
40
Peluang : Kecanggihan teknologi membuka peluang baru untuk saluran
distribusi dan mempercepat hubungan antara perusahaan dengan nasabah
serta kemudahan dalam menyampaikan informasi-informasi atau layanan
jasa didalam website, sehingga perusahaan dapat lebih mengerti keinginan
nasabah. Memudahkan nasabah dalam mendapatkan informasi terbaru
mengenai produk – produk di PT Prudential Life Assurance.
Ancaman : Apabila nasabah merasa tidak puas atas pelayanan yang
didapat, kecanggihan teknologi dapat mempermudah hal ini untuk diketahui
dan dipublikasikan kepada calon nasabah lain sehingga resikonya adalah
reputasi perusahaan akan menjadi buruk.
Tabel 3.1 Analisis PEST(Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi)
Politik Ekonomi
Peraturan OJK dan UU yang semakin Meningkatnya kebutuhan keuangan
ketat dalam pengaturan usaha dibidang masyarakat Indonesia yang membuka
asuransi. peluang untuk bekerja sama dengan bank
Semakin sulit menjaga kerahasian data – bank terkemuka
nasabah yang berpotensial. Peningkatan biaya operasional
Sentralisasi pegawai keuangan perusahaan yang disebabkan oleh
memudahkan koordinasi antara institusi peraturan pemerintah
keuangan. Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Indonesia sehingga menimbulkan
kesadaran pentingnya berasuransi
Sosial Teknologi
Jumlah penduduk Indonesia yang Membuka peluang pendistribusian dan
termasuk lima terbesar di dunia sangat mempercepat hubungan antara nasabah
menjanjikan untuk semua usaha, dengan perusahaan
terutama dibidang asuransi jiwa Akan lebih mudah mempublikasikan
Semakin mudahnya sistem pendaftaran kesalahan perusahaan yang dirasa
asuransi jiwa yang ditawarkan kepada nasabah kepada public
masyarakat Mudahnya nasabah mendapat informasi
Produk asuransi yang semakin beragam mengenai produk – produk baru di PT
sesuai dengan kebutuhan masyarakat Prudential Life Assurance
Banyaknya penipuan yang
41
mengatasnamakan asuransi jiwa
membuat kepercayaan masyarakat
berkurang terhadap perusahaan asuransi
3.1.2.1.2 Analisis 5 Daya Saing Porter
Analisis 5 daya saing Porter digunakan untuk mengetahui dan
mengevaluasi struktur – struktur dari lingkungan eksternal perusahaan. 5
daya saing Porter menggunakan ancaman produk pengganti, pendatang
baru, pemasok, pembeli dan pesaing industri untuk menentukan strategi
yang dibuat. Dibawah ini meruapakan analisis lima (5) daya saing Porter
pada PT Prudential Life Assurance :
Pendatang Baru
Pemasok perusahaan pendatang
Pemasok pada PT baru yang bergerak
Prudential Life Assurance
dibidang asuransi jiwa
ada lah pihak yang
seperti MNC Life
menyewakan gedung
tempat kantor perusahaan,
penyedia alat – alat
kantor, penyedia
hardw are dan software di
perusahaan.
Pelanggan
Mitra Bisnis
Pesaing Industri Semua orang yang
Bank p artner, rumah sakit
Perusahaan yang bergerak di dapat membeli
dan juga perusahaan kurir
bidang asuransi jiwa seperti produk asuransi ini
yang bekerja sama dengan PT
Manulife, Axa Mandiri, dan baik WNI maupun
Prudential Life Assurance
AIAFinance WNA
dalam pendistribusian produk
asuransi jiwa. Contohnya
Citibank, BLL, UBB
Indonesia, BRI, Standart
Chartered Bank Permata, Rs
Pondok Indah, RS Pondok Pro duk pengganti
Indah, RS Premier Surabaya, Tidak ada
Tidak ada
RS Panti Asih di Jogyakarta,
dan Santosa Bandung
Hospital Central
Gambar 3.1 Model 5 Daya Saing Porter
42
Berikut adalah penjelasan analisis lima (5) daya saing Porter pada PT
Prudential Life Assurance :
• Kekuatan Pembeli (Bargaining Power To Customer)
Kekuatan pembeli atau nasabah menjadi salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan bagi PT Prudential Life Assurance. PT Prudential
Life Assurance memberikan kualitas sesuai dengan daya beli yang dapat
diberikan oleh nasabah. Dengan adanya paket – paket yang sesuai dengan
penghasilan para nasabah, nasabah dapat memilih paket asuransi yang
sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya yang menjadi nasabah PT Prudential
Life Assurance adalah karyawan, karyawati, dan nasabah bank yang telah
bekerja sama dengan PT Prudential Life Assurance. Tetapi ada juga
masyarakat diluar itu yang merasa pentingnya asuransi jiwa menjadi
nasabah PT Prudential Life Assurance.
Walau sudah memperoleh nama yang cukup baik dikalangan
masyarakat, PT Prudential Life Assurance tidak lantas berpuas diri dan tidak
melakukan perbaikan – perbaikan yang dapat terus meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan nasabah terhadap PT Prudential Life Assurance.
PT Prudential Life Assurance terus mengeluarkan layanan - layanan
asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarat saat ini. Misalnya saja ada
layanan Pru Hospital Friend yang dimana pegawai PT Prudential Life
Assurance sendiri ditempatkan di rumah sakit – rumah sakit yang tersebar di
Indonesia untuk membantu semua urusan klaim dirumah sakit.
Peluang :
1. Cepatnya pelayanan polis bagi nasabah membuat nasabah puas
dengan pelayanan PT Prudential Life Assurance.
2. Nasabah service yang tanggap dengan keluhan dari nasabah
membuat kepuasan nasabah semakin meningkat.
3. PT Prudential Life Assurance memiliki SDM yang terlatih yang
siap melayani nasabah dengan baik, sehingga tidak akan
mengecewakan.
4. Paket – paket asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah yang semakin kompleks.
Ancaman :
1. Penduduk Indonesia yang tersebar diantar pulau, yang
menyulitkan dalam pendistribusian asuransi.
43
2. Banyaknya penipuan asuransi jiwa yang membuat nasabah
kehilangan kepercayaan kepada perusahaan asuransi jiwa.
• Persaingan Industri (Rivalry Among Existing Competitor)
Persaingan industri yang semakin ketat dilihat dari banyaknya
perusahaan – perusahaan asuransi jiwa besar yang berada di Indonesia.
Kompetitor – kompetitor kuat yang bersaing secara ketat dengan PT
Prudential Life Assurance misalnya saja Manulife, Axa Mandiri, AIA
Finance, dan Cigna. Persaingan industri dalam perusahaan asuransi jiwa
adalah banyaknya nasabah yang didapat dan juga jumlah kepercayaan yang
diperoleh perusahaan dari masyarakat.
Salah satu cara PT Prudential Life Assurance untuk memenangkan
persaingan industri adalah dengan bekerja sama dengan bank – bank besar
yang ada di Indonesia, contohnya yaitu, Citibank, BII, UOB Indonesia, BRI,
StandardCharteredBank, dan Permata. Kepercayaan masyarakat dapat
dilihat dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh oleh PT Prudential
Life Assurance, yaitu penghargaan Top Brand Award 2012, Call Center
Award 2012, dan Indonesia Most Favorable Brand in Social Media 2012.
Peluang :
1. PT Prudential Life Assurance yang bekerja sama dengan bank –
bank besar yang ada di Indonesia mempermudah untuk
melakukan persaingan dengan para kompetitor.
2. Tingginya kepercayaan masyarakat yang dapat dilihat dari
banyaknya penghargaan – penghargaan yang diperoleh PT
Prudential Life Assurance menunjukkan keunggulan PT
Prudential Life Assurance dari pesaingnya.
Ancaman :
1. Kompetitor yang meningkatkan kualitas dan produknya,
mewajibkan PT Prudential Life Assurance untuk terus
meningkatkan kualitasnya juga.
2. AXA Mandiri bekerja sama dengan bank Mandiri yang
merupakan salah satu bank yang memiliki nasabah terbesar di
Indonesia, membuat PT Prudential Life Assurance kehilangan
salah satu bank potensial untuk dijadikan bank partner.
• Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
44
Kekuatan pemasok di dapat PT Prudential Life Assurance dari
penyedia keperluan eksternal perusahaan. Seperti gedung kantor yang
digunakan perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, peralatan tulis
kantor yang digunakan karyawan maupun agent – agent perusahaan, dan
juga hardware maupun software yang ada di perusahaan.
Peluangnya :
1. Kerjasama yang baik dan saling menjaga kepercayaan kepada
tiap pemasok perusahaan dapat mempermudah kegiatan bisnis
yang dilakukan perusahaan.
2. Hubungan yang baik dengan para pemasok dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan, misalnya saja menjadi prioritas
oleh perusahaan pemasok dalam memenuhi kebutuhan
perusahaan.
Ancamannya :
1. Kegiatan bisnis yang menggunakan jasa outsourcing ada
kemungkinan untuk mengalami kebocoran kepada pihak
kompetitor perusahaan.
• Kekuatan Mitra Bisnis (Bargaining Power of Business Partners)
Kekuatan mitra bisnis yang besar didapat PT Prudential Life
Assurance dengan bekerja sama dengan bank partner dan rumah sakit besar
di Indonesia dalam pendistribusian produk asuransi jiwa. Contoh : Citibank,
BII, UOB Indonesia, BRI, Standard CharteredBank, Permata, RS Pondok
Indah, RS Premier Surabaya, RS Panti Asih di Jogyakarta, dan Santosa
Bandung Hospital Central. PT Prudential Life Assurance juga menempatkan
agent – agent yang siap melayani nasabah dimanapun dan kapanpun.
Peluangnya :
1. PT Prudential Life Assurance mendapat data nasabah yang
berpotensial dari bank partner.
2. Bekerjasama dengan rumah sakit – rumah sakit besar di
Indonesia dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan dalam
mempermudah nasabahnya.
Ancaman :
1. Kehilangan hak kerjasama dengan bank partner yang
berpotensial dalam memberikan data nasabah.
2.
45
• Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Product)
Dilihat dari bidang PT Prudential Life Assurance yang berkecimpung
dalam asuransi jiwa, tidak ada produk pengganti untuk asuransi jiwa.
• Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Semakin banyaknya masyarakat yang merasa penting untuk memiliki
asuransi jiwa menimbulkan banyak pesaing – pesaing baru dalam bidang
asuransi jiwa. Misalnya saja MNC Life.
Peluang :
1. PT Prudential Life Assurance yang sudah lama berkecimpung di
bidang asuransi jiwa lebih memahami kebutuhan nasabah.
2. Memiliki kepercayaan masyarakat Indonesia karena sudah lebih
lama dan terbukti kualitasnya.
Ancaman :
1. Pendatang baru memiliki inovasi baru yang belum dimiliki oleh
PT Prudential Life Assurance.
3.1.2.2 Analisis Lingkungan Internal
Untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan dapat dianalisis berdasarkan
faktor internal suatu perusahaan yang dapat dibuat strategi yang sesuai dengan
keadaan perusahaan tersebut.
3.1.2.2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah cara mengidentifikasi faktor – faktor internal
perusahaan pada faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),
peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang
dihadapi perusahaan. Dengan melihat faktor – faktor tersebut pada PT
Prudential Life Assurance maka analisis yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
• Kekuatan (Strengths) merupakan sumber, keterampilan, produk
andalan dan sebagainya yang membuat perusahaan lebih kuat dari
pesaing dalam memuaskan kebutuhan nasabahnya.
1. PT Prudential Life Assurance memiliki kepercayaan yang tinggi
dari nasabahnya.
2. Mempunyai produk – produk asuransi jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Description:nasabah merupakan hal penting bagi Prudential untuk mencapai tujuan yaitu .. dilakukan pengecekan secara manual. 4. On Trace. 3.6.4. Workforce Plan. PT. Prudential Life Assurance memiliki beberapa divisi di kantor