Table Of ContentAL-QUR’AN DAN JIMAT
(Studi Living Qur’an pada Masyarakat Adat Wewengkon Lebak Banten)
TESIS
Diajukan Kepada Program Magister Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi
Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag)
Oleh:
Yadi Mulyadi
NIM: 21150340000013
PRODI KONSENTRASI TAFSIR
PROGRAM MAGISTER FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
ABSTRAK
Yadi Mulyadi, “Al-Qur’an dan Jimat (Studi Living Qur’an pada Masyarakat
Adat Wewengkon Kasepuhan Lebak Banten),” konsetrasi Tafsir Program
Magister Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Penelitian ini bermula dari permasalahan bagaimana masyarakat Adat
Wewengkon Kasepuhan Lebak Banten menggunakan al-Qur’an sebagai jimat.
Masyarakat Adat Wewengkon Kasepuhan meyakini jimat sebagai jalan alternatif
secara praktis untuk mencapai sebuah tujuan dalam memecahkan pelbagai
masalah. Al-Qur’an, pada dasarnya berfungsi sebagai petunjuk bagi seluruh
manusia dan khususnya umat Islam. Oleh sebagian manusia, al-Qur’an juga dapat
difungsikan sebagai jimat, karena diyakini bahwa ayat-ayat bahkan huruf-huruf
al-Qur’an mengandung kekuatan magis yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan
tertentu seperti pengobatan, kekebalan, karismatik, keselamatan, dan penglaris.
Seperti yang telah dikatakan Bruce Lawrence, sebagian orang-orang Islam
memilih al-Qur’an untuk mengambil ayat-ayat tertentu dan mengeluarkannya dari
konteks secara keseluruhan ketika mereka akan membuat pernyataan tentang
sebuah pandangan normatif dunia Islam. Sebagian umat muslim menganggap al-
Qur’an sebagai mukjizat yang magis, menggunakan kata-katanya dengan cara
berbisik, menciumnya, atau meminumnya yang dapat digunakan sebagai
kesembuhan dan harapan-harapan tertentu.
enelitian ini, menggunakan metode etnografi ames . Spradley yang
bersifat deskriptif kualitatif. Tujuan dari etnografi, untuk memahami cara-cara
kehidupan lain dari sudut pandang masyarakat. Adapun studi pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
menggunakan pendekatan antropologi. Pendekatan ini digunakan berusaha untuk
memotret apa adanya tentang dimensi-dimensi kepercayaan, keyakinan, ritual dan
tradisi secara holistik.
Adapun makna dari mempraktikan jimat al-Qur’an itu bagian dari
penghormatan, pemuliaan dan pelestarian masyarakat terhadap al-Qur’an. Motif
dan tujuan masyarakat Kasepuhan dalam menggunakan jimat karena memiliki
beragam manfaat, antara lain: Pertama, jimat dapat menyelamatkan diri dan
memberikan kepercayaan/ketenangan dalam menyelesaikan berbagai persoalan
hidup. Kedua, dapat berfungsi sebagai karismatik yang tinggi dalam pandangan
setiap manusia demi mempertahankan eksistensi kekuasaan. Ketiga, digunakan
sebagai penglaris dalam perdagangan untuk kepentingan stabilitas ekonomi.
Keempat, sebagai penyembuh dari berbagai penyakit untuk kepentingan
masyarakat luas baik yang mengendap penyakit yang tak kunjung sembuh dan
lain sebagainya. Dalam prosesi penggunaan jimat mesti dalam keadaan suci, tidak
digunakan dalam keangkuhan dan kesemobongan serta mematuhi petunjuk kyai.
Adapun ketika mempergunakannya, jimat diletakan pada bagian ambang pintu
dan lemari, mengenakan jimat pada bagian sabuk, meletakan jimat ke dalam
dompet, dan mencampurkan jimat yang berukuran kecil ke dalam parfum.
i
ABSTRACT
Yadi Mulyadi, “Al-Quran and Jimat (Study Living Qor’an on Adat
Wewengkon Kasepuhan Lebak Banten Community),” concentration
Qur’anic interpretation Graduate Program, Faculty of Ushuluddin Syarif
Hedayatullah State Islamic University Jakarta 2017.
This research beginning how the Adat Wewengkon Kasepuhan Lebak
Banten community used the Qor’an as a talisman. The community believes the
talisman as a practical alternative way to achieve a goal in solving various
problems. The Qor’an, serves as a guide for all humans and especially Muslims.
The Qor’an can also function as a talisman, because it is believed that the verses
even the letters of the Koran contain magical powers that can be used for certain
purposes such as medication, immunity, charismatic, salvation, and a ruler.
As has been said Bruce Lawrence, some Muslims choose Qor’an to take
certain verses and take it out of context as a whole when they will make a
statement about a normative view of the Islamic world. Most Muslims consider
the Qor'an as a miracle of magic, using the words in a whisper, kissing, or drink
that can be used as a healing and certain expectations.
This study uses the method of ethnography James P. Spradley which is
descriptive qualitative. The purpose of ethnography, to understand other ways of
life from the point of view of community. The study of data collection is done by
observation, interview, and documentation by using anthropology approach. his
approach is used to photographing what it is about belief dimensions, confidences,
rituals and traditions holistically.
As for the meaning of practicing the talisman is part of the honor,
breeding, and preservation of society against Qor’an. The motives of Wewengkon
Kasepuhan Lebak community in using talisman because is has various benefits,
among others: The first, a talisman can save themselves and provide confidence or
calm in solving various problems of life. The second, a talisman can function as a
high charismatic in the looking of every human being in order to maintain the
existence of power. Third, the talisman is used as the trade-marker for the sake of
economic stability. Fourth, talisman as a healer of various diseases for the benefit
of the wider community that settles the disease that never healed and so forth. In
the procession of the use of talisman even under holy circumstances, is not used in
arrogance and pride and obeys the religious leader. While using it talisman placed
on door sills and cabinets, wearing a talisman on the belt, putting the talisman into
the wallet, and mixing a small talisman into the perfume.
ii
صخلملا
زٍكرت ")هتواب كابٍل ناهوبٍساكل عمتجملا ىلع نأرقلا ةاٍحلا تسارذلا( تمٌزعلو نأرقلا" يداٍلوم يداٌ
7102 تىس ,اتركاج ًف ا تٌاذه فٌرش تعماج ًف هٌذلا لوصأ تٍلك ًف رٍسفتلا
خٔبطٍغٌا ششتغٌّا ْٛىغٕ٠ٛ٠ٚ ِٓ خ١ٍصلا ةٛؼشٌا َاذختعا خ١ف١و خٍىشِ ِٓ جضجٌا از٘ غجٕ٠ٚ
خّ٠ضؼٌ ذمتؼ٠ ْب٘ٛجعبو ْٛىغٕ٠ٛ٠ٚ خ١ٍصلا ةٛؼشٌا .خّ٠ضؼٌ ٖسبجتػبث ْآشمٌا ٓتٔبث نبج١ٌ (ْب٘ٛج١عبو)
خ٠ذ٘ خثبخّث طبعلا ٟف َذخ٠ ،ُ٠شىٌا ْآشمٌا .ًوبشٌّا فٍتخِ ًص ٟف فذ٘ ك١مضتٌ خ١ٍّػ خٍ٠ذث خٍ١عٛو
ٗٔل ،حز٠ٛؼتو َذختغت ْأ بع٠أ ُ٠شىٌا ْآشمٌا ْأ ٓىّ٠ ،طبٌٕا طؼجٌ بمفٚٚ .ٓ١ٍّغٌّا خصبخٚ طبٌٕا غ١ّزٌ
ضاشغل بِٙاذختعا ٓىّ٠ ٟتٌا خ٠شضغٌا ٜٛمٌا ٍٝػ ٞٛتضت ُ٠شىٌا ْآشمٌا دبثبطخ ٝتصٚ دب٠٢ا ْأ ذمتؼ٠
.ُوبصٚ ،خِلغٌاٚ ،خ١ِض٠سبىٌا ،خٔبصضٌاٚ ،دلؼٌا ًخِ حدذضِ
ُ٠شىٌا ْآشمٌا دب٠آ طؼث ربختا ٌٝإ ٓ١ٍّغٌّا طؼث سب١تخاٚ ،ظٔاسٌٛ طٚشث يبل بّوٚ
ٌُبؼٌٍ ٞسب١ؼٌّا شظٔ خٙرٚ ٓػ ْب١جث ٌٟذ١ع بِذٕػ َبؼٌا قب١غٌا ٌٝإ دشظٔ ٚأ بٙلب١ع ِٓ بٙراشخإٚ
،ظّٙت ٟتٌا دبٍّىٌا َاذختعبث هٌرٚ ،خ٠شضع حضزؼِ ٖسبجتػبث ْآشمٌا ْٚشجتؼ٠ ٓ١ٍّغٌّا طؼث ِٟلعلا
.ًِلاٚ ءبفشٌا طؼجٌ َذختغت ْأ ٓىّ٠ ٟتٌا ٗثشش ٚأ ،ً١جمتٌاٚ
.ٟػٌٕٛا خ١فصٚ ٟتٌا ٌٟداشجع .P ظّ١ر ب١فاشغٕٛحلا خم٠شغ َاذختعبث هٌرٚ ،خعاسذٌا ٖز٘
ٓػ دبٔب١جٌا غّر خعاسد ُتت .غّتزٌّا شظٔ خٙرٚ ِٓ حب١ضٌٍ ٜشخأ قشغ ُٙفٌ ،ب١فاشغٕٛحلا ِٓ ضشغٌا
يٛص ٛ٘ بِ ش٠ٛصتٌ ذٌٕٙا از٘ َذختغ٠ٚ .ب١رٌٛٛثٚشخٔلا ذٙٔ َاذختعبث ك١حٛتٌاٚ ،خٍثبمٌّاٚ ،خظصلٌّا ك٠شغ
.ٍٟو ًىشث ذ١ٌبمتٌاٚ طٛمطٌاٚ داذمتؼٌّاٚ دبمتػلا دبؼثأ
ِٓ بٙ١ٍػ ظبفضٌاٚ خ١ثشت ،خ٠ضزٌا ِٓ اءضر ْبو ْآشمٌا ُٕص خعسبٌّّا ٕٝؼٌّ خجغٌٕبث بِأ
ِٓ ،خفٍتخِ ذئاٛف ٌٗ ٗٔل ْبِض١ٍتٌا َاذختعا ٟف ْب٘ٛج١عبو غّتزِ فاذ٘أٚ فسبخص .ْآشمٌا ذظ سّٛٙزٌا
،ب١ٔبحٚ .ًوبشٌّا فٍتخِ ًص ٟف ءٚذٌٙاٚ خمخٌا ش١فٛتٚ ُٙغفٔأ ربمٔا ٓىّ٠ ضٔ خّ٠ضؼٌ ،لٚأ :ٜشخأ سِٛأ ٓ١ث
ُت٠ ،بخٌبحٚ .خطٍغٌا دٛرٚ ٍٝػ ظبفضٌا ًرأ ِٓ ْبغٔإ ًو شظٔ ٟف خ١ٌبػ خ١ِض٠سبو ٗفصٛث ًّؼ٠ ْأ ٓىّ٠
شٌبصٌ خفٍتخٌّا ضاشِلا ِٓ ذٌبؼّو ،بؼثاسٚ .ٞدبصتللا ساشمتعلا ًرأ ِٓ خ٠سبزت خِلؼو ِٗاذختعا
ْأ تز٠ ُئبّتٌا َاذختعا توٌّٛا ٟف .ه١ٌاٚد ازى٘ٚ ُئتٍت ٌُ ٞزٌا ضشٌّا ٓغٛتغ٠ ٞزٌا غعٚلا غّتزٌّا
ُت٠ ،ِٗاذختعا ذٕػ بّو .ٞب١و دبّ١ٍؼت خػبغٚ تئاٛشٌاٚ خعشطغٌا ٟف َذختغت ل ،خعذمِ خٌٚد ٟف ْٛى٠
ُئبّتٌا ػٍخٚ ،خظفضٌّا ٟف ُئبّتٌا غظٚٚ ،َاضضٌا ٍٝػ ْبّغ١ٌبت ءاذتساٚ ،خٔاضخٚ خجتػ ٍٝػ ُئبّتٌا غظٚ
.سٛطؼٌا ٟف حش١غصٌا
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang selalu
memberikan karunia rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penyusunan tesis ini. Tanpa rahmat dan hidayah-Nya, mungkin
Tesis ini tidak akan selesai. Ṣhalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad saw. para keluarganya, sahabat-sahabatnya, para tabi’
tabi`in serta kita semua selaku umatnya sampai akhir zaman.
Secara didaktis, penulis sangat sadar bahwa penyusunan tesis ini tidak
akan selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari pihak lain. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan
yang setingi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
menyelesaikan penelitian ini. Karena itu, pertama-tama saya menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosem Pembimbing I, Prof. Dr. Masri
Mansoer, MA yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdialektika dan
membimbing secara intensif kepada penulis di tengah-tengah kesibukannya
sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin hingga akhirnya penelitian ini selesai.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dosen Pembimbing II, Dr. Lilik
Umi Kaltsum, MA yang sudah rela dan ikhlas menyempatkan diri untuk
membimbing dengan penuh kehati-hatian, ketelitian, dan kesabaran.
Tidak lupa pula kepada para penguji: Dr. Bustamin, M.Si, Dr. Yusuf
Rahman, MA, Kusmana, P.hD dan Prof. Muhammad Ali, P.hD yang telah
bersedia membimbing dan memberikan masukan-masukan demi tercapainya
kesempurnaan penelitian ini. Para Dosen Program Magister Ushuluddin,
iv
Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama (PU) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), dan Dr. Atiyatul
Ulya, MA selaku Ketua Program Magister dan Drs. Maulana, M.Ag selaku
Sekretaris Program Magister Fakultas Ushuluddin.
Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda Marnah binti Aman dan Ayahanda
Emad bin Rastim yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan,
dan tiada henti mendoakanku siang dan malam tanpa lelah dan putus asa hingga
penulis dapat menyelesaikan persyaratan dalam memperoleh gelar Magisteri.
Istriku tercinta, Zuhrotul Uyun, S.Pd yang selalu setia berada disampingku dalam
situasi dan kondisi suka, duka, nestapa, dan bahagia hingga tidak pernah putus-
putus untuk mendoakan kesuksesan suaminya. Mertua tercinta yang insyallah
sebentar lagi menunaikan rukun Islam yang terakhir, Hasan Mufti, S.Pd.I dan Icih
Kurniasih yang tiada henti-hentinya mendoakan kami. Adiku-adiku tercinta
Nurmalasari dan adik ipar Halwati Nufus dan Husnul Fahri yang selalu
mendoakan agar kakak-kakaknya menjadi publik figur dalam lingkungan
keluarga.
Seluruh masyarakat Adat Wewengkon Kasepuhan Citorek Lebak Banten
khususnya Kyai Sarku, Olot Umar, Olot Sariman, Mulyadi Sugiansar, Jaro Asid
Rosidin, Jaro Jajang selaku anggota AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nasional),
K.H. Mahmud, Suryani, Ustadz Mukhtar al-Khoiri dan K.H. Rumdani yang telah
memberikan informasi dan keterbukaannya mengenai jimat, hingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
PUSLITPEN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan BAZIS Jakarta yang
v
telah memberikan Beasiswa penelitiani, hingga dapat membantu dalam proses
finishing penelitian. Kawan-kawan seperjuangan mahasiswa Pascasarjana studi
Tafsir-Hadis Program Magister Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2015 khususnya pak Muqhti Ali, abah Aris, Kholis, Idham, K.H.
Umam, Hasrul, Fahmi, dan Arif. Dan tidak lupa pula pada keluarga Ciputat Uwa
Aming, Om Fatah, dan abah Dr. Rusdi,Sp, M.Si.
Semoga tesis ini dapat memberikan sumbangsih dan manfaat dalam
khazanah keislaman, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca
yang budiman. Semoga Allah Swt. senantiasa membukakan samudera ilmu-Nya
kepada kita semua, Amin.
Jakarta, 04 Desember 2017
Penulis
Yadi Mulyadi
vi