Table Of ContentGenerated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
 
PENDAHULUAN 
A.  Latar Belakang  
Sesuatu dikatakan sebagai ma’ruf, karena jiwa manusia merasa senang 
dan setuju dengannya. Sebab, seseorang yang mengingkari sesuatu berarti dia 
enggan  dan  merasa  tidak  tentram  dengannya.  Sebaliknya,  ia  dikatakan 
mungkar, karena jiwa manusia tidak senang dan tidak mau menerimanya, ia 
dianggap buruk oleh syariat, diharamkan dan dimakruhkan. 
Para  ulama  menyatakan  bahwa  syarat  orang  yang  mencegah  dari 
kemungkaran tidak harus yang selamat dari maksiat. Setiap muslim wajib 
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, baik secara 
individu  maupun  masyarakat.  Mengingkari  kemungkaran  harus  dilakukan 
dengan  sebenar-benarnya,  sungguh-sungguh  dan  terang-terangan  kalau 
memang memungkinkan. Bahkan orang yang melakukan kemungkaran serupa 
juga harus aktif mengingkarinya. 
Amar  ma’ruf  nahi  munkar  laksana  tempat  berdirinya  pagar-pagar 
pembatas  yang  dapat  menjaga  keutuhan  dinul  Islam  dan  menghalangi 
masuknya  berbagai  nada  yang  merusak  dinul  Islam.  Karena  itu,  Allah 
menggabungkan amar ma’ruf nahi munkar dengan menjaga dien. 
 
 
 
 
 
 
 
 
  1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
Dalam firman-Nya :  
(cid:154)cq(cid:231)6˝‡fl»›F9$# 
(cid:154)cr(cid:223)(cid:137)˛7»yŁł9$# 
(cid:154)cr(cid:223)(cid:137)ˇJ»ptł:$# 
(cid:154)cq(cid:223)s˝·fl»¡¡9$#  (cid:154)cqªŁ¯2”§(cid:141)9$# 
(cid:154)cr(cid:223)(cid:137)(cid:201)f»¡¡9$#  tbrª(cid:141)ˇBFy$# 
¯$rª(cid:141)(cid:247)ŁyJł9$$˛/ 
(cid:154)cqŁd$¤Y9$#ur  ˙‘tª 
(cid:204)(cid:141)x6Y(cid:223)Jł9$#  tbq(cid:221)(cid:224)ˇ(cid:255)»ysł9$#ur 
ˇ(cid:138)r(cid:223)(cid:137)(cid:231)t˛:  «!$#  3  ˛(cid:142)¯e‡o0ur 
(cid:154)œ(cid:252)ˇZˇB(cid:247)s(cid:223)Jł9$# ˙˚˚¸¨  
 
 “Mereka  itu  adalah  orang-orang  yang  bertaubat,  yang  beribadat,  yang 
memuji  (Allah),  yang  melawat,  yang  rukuk,  yang  sujud,  yang  menyuruh 
kepada yang ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar dan senantiasa menjaga 
batasan-batasan (hukum) Allah dan berilah kabar gembira kepada orang-
orang yang beriman.” (At-Taubah: 112) 
 
Amar ma’ruf nahi mungkar adalah dua perkara yang diwajibkan. Allah 
berfirman :  
‘(cid:228)3tFł9ur  (cid:246)N(cid:228)3YˇiB  (cid:215)p¤BØ& 
tbqªª(cid:244)(cid:137)t(cid:131)  (cid:146)n<˛)  ˛(cid:142)(cid:246)(cid:141)s(cid:131)ł:$# 
tbrª(cid:141)ªBø’t(cid:131)ur  ¯$rª(cid:141)(cid:247)ŁpRøQ$$˛/ 
tb(cid:246)qyg(cid:247)Zt(cid:131)ur  ˙‘tª  (cid:204)(cid:141)s3Y(cid:223)Jł9$#  4 
y7˝·fl»s9’rØ&ur  ªNŁd 
(cid:154)cq(cid:223)s˛=ł(cid:255)(cid:223)Jł9$# ˙˚(cid:201)˝¨  
 
 “Dan  hendaknya  ada  diantara  kalian  satu  umat  yang  menyeru  kepada 
kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. 
Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”  (QS. Ali-Imron: 104) 
 
Dan sebagaimana Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wassalam:  
ْﻦﻣ   ﻢﻜﻨ龵ﻣ ﺮﻜﻨﻣ ﺮ龷ﻴﻐﻴﻠﻓ 龵ﺪ龵ﻴﺑ 龵ﺎﻓ  ْ ﻊ龵ﻄﺘﺴﻳ 龵ﻪﻧﺎﺴ龵ﻠﺒﻓ ﺎ龵ﻓ  ْ ﻊ龵ﻄﺘﺴﻳ  
 
龵ﻪﺒﻠﻘﺒ ﻓ ﻚ龵ﻟ  ﻒﻌﺿ 龵ﺎﻤﻳ龵ﻻ.
 
  2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
“Barangsiapa  diantara  kalian  ada  yang  melihat  kemungkaran  maka 
hendaklah ia merubah dengan tangannya. Bila tidak mampu maka dengan 
lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu 
selemah-lemah iman.” (HR. Muslim). 
Amar  ma’ruf  nahi  munkar  merupakan  masalah  yang  agung. 
Dengannya peraturan akan tegak dan berkekuatan. Apabila kejahatan sampai 
merajalela, niscaya azab Allah akan ditimpakan secara merata baik kepada 
orang-orang yang sholeh maupun kepada orang yang thalih (jahat). Mungkin 
bencana yang terjadi di Indonesia saat ini adalah salah satu dari azab Allah 
karena banyaknya kemaksiatan yang terjadi di masyarakat. 
Buktinya, gempa bumi di Yogyakarta, tsunami di Aceh, banjir lumpur 
Lapindo, gunung meletus, dan masih banyak lagi bencana yang terjadi di 
Indonesia. Apakah semua ini adalah musibah, peringatan, ataukah azab dari 
Allah subhanahu wa ta’ala  ? Kita tengok kembali  kisah-kisah di dalam                
Al-Qur'an tentang kaum ‘Ad, kaum Tsamud, kaum Nabi Nuh, kaum Nabi 
Luth.  Mereka  semua  diazab  oleh  Allah  ta’ala      karena  tidak  mau 
mendengarkan peringatan. Mereka tetap pada kemaksiatan yang di larang oleh 
Allah. Akibatnya Allah pun murka dan membinasakan mereka semua kecuali 
orang-orang yang diselamatkan oleh Allah. Maka dari itu, amar ma’ruf nahi 
munkar benar-benar sangat penting demi tegaknya sebuah kebenaran, yaitu 
syariat Allah subhanahu wa ta’ala  . 
Mengingat pentingnya amar ma’ruf nahi munkar, penulis berusaha 
menyampaikan hal tersebut secara ringkas agar mudah untuk dipahami para 
pembaca. Jika tidak ada satu orangpun yang melakukannya maka tunggulah 
azab dari Allah ta’ala  . Pada intinya, setiap orang muallaf dituntut untuk 
  3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
melaksanakan  yang  ma’ruf  dan  memerintahkan  kepadanya  dituntut  untuk 
meninggalkan  yang munkar dan mencegah darinya. Inilah jenis kewajiban 
yang tidak bisa ditawar lagi, tiada pengurangan dalam sebagian yang satu 
dengan sebagian yang lain. 
 
B.  Batasan Masalah  
Dari uraian di atas, selanjutnya akan dibahas lebih mendalam tentang 
pengertian amar ma’ruf nahi munkar, urgensi dan keutamaan amar ma’ruf 
nahi munkar, rukun-rukunnya, bentuk dan tingkatannya, sifat dan syarat para 
penyeru dan juga ancaman bagi orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi 
munkar. 
 
C. Perumusan Masalah 
1.  Apakah amar ma’ruf nahi munkar itu? 
2.  Bagaimannakah  urgensinya? 
3.  Bagaimanakah  keutamaan amar ma’ruf nahi munkar? 
4.  Bagaimanakah hukum amar ma’ruf nahi munkar? 
5.  Bagaimanakah rukun-rukun amar ma’ruf nahi munkar? 
6.  Bagaimanakah bentuk-bentuk amar ma’ruf nahi munkar? 
7.  Bagaimanakah tingkatan nahi munkar? 
8.  Bagaimanakah seharusnya sifat para penyeru amar ma’ruf nahi munkar? 
9.  Bila meninggalkan perkara amar ma’ruf nahi munkar, apa ancamannya? 
 
D. Tujuan Penulisan  
  4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
Dalam pembahasan ini, penulis berusaha menyajikan permasalahan ini 
secara jelas agar dapat dipahami oleh para pembaca. 
Penulis berharap, bagi para pembaca yang budiman kaum muslimin 
pada umumnya dan khususnya bagi penulis dapat memahami pentingnya amar 
ma’ruf  nahi  munkar.  Bila  ada  kemaksiatan  di  sekitar  kita,  maka  kita 
mempunyai pengetahuan dan keberanian untuk mencegahnya. 
  5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
BAB II 
PEMBAHASAN 
 
A. Pengertian    
( )
1.  Pengertian Al-Ma’ruf   ﺮﻌﳌ  
Menurut bahasa, pengertian Al-Ma’ruf  berkisar pada segala hal 
yang dianggap baik oleh manusia dan mereka mengamalkannya serta tidak 
mengingkarinya. Disebutkan dalam Al-Mu’jamul Wasiith bahwa Al-Urfu 
pengertiannya sama dengan Al-Ma’ruf  yaitu lawan dari Al-Munkar, serta 
segala hal  yang dikenal (dianggap baik) oleh manusia dalam adat dan 
muamalah mereka.1 
Ibnu Atsir Rahimahullaah (wafat tahun 606 H) mengatakan, “Al-
Ma’ruf  ( ﺮﻌﳌ)  adalah  satu  nama  yang  mencakup  segala  apa  yang 
dikenal  berupa  ketaatan  kepada  Allah,  pendekatan  diri  kepada-Nya, 
berbuat baik  kepada  manusia,  dan  segala  apa  yang  disunnahkan  oleh 
syari’at dari berbagai kebaikan dan apa yang dilarang olehnya dari segala 
macam kejelekan.2 
Ibnul Jauzi Rahimahullaah (wafat tahun 597 H) mengatakan, “Al-
Ma’ruf adalah apa  yang dikenal kebenarannya  oleh setiap orang  yang 
berakal, dan lawannya adalah kemunkaran. Ada yang mengatakan bahwa 
                                                
1  Al-Mu’jamul Wasiith  (II/595) 
2  An-Nihaayah fii Ghariibi Hadiits  (III/216) 
  6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
al-ma’ruf adalah ketaatan kepada Allah dan kemunkaran adalah berbuat 
maksiat kepada-Nya.”3 
Ar-raghib  al-ashfahani  rahimahullah  (wafat  tahun  425  H) 
mengatakan,  “Al-Ma’ruf  adalah satu nama bagi setiap  perbuatan  yang 
diketahui kebaikannya oleh akal atau syari’at, sedangkan al-munkar adalah 
apa yang diingkari oleh keduanya.”4 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (wafat tahun 728 H) 
mengatakan, “Al-Ma’ruf adalah satu nama yang mencakup bagi segala apa 
yang dicintai oleh Allah, berupa iman dan amal sholih.”5 
Al-Ma’ruf menurut bahasa Arab adalah sesuatu yang dianggap baik 
oleh  hati  dan  hati  menjadi  tenang  dengan  perbuatan  ma’ruf  (baik) 
tersebut.”6 
Sedangkan  menurut  syari’at,  al-ma’ruf  adalah  segala  hal  yang 
dianggap baik oleh syari’at, diperintahkan untuk melakukannya, syari’at 
memujinya  serta  memuji  orang  yang  melakukannya.  Segala  bentuk 
ketaatan kepada Allah masuk dalam pengertian ini, dan yang paling utama 
adalah mentauhidkan Allah Ta’ala   dan beriman kepada-Nya.”7 
( )
2.  Pengertian Al-Munkar  ﺮﻜﻨﳌ  
Menurut bahasa, pengertian al-munkar berkisar pada segala hal 
yang dianggap jelek oleh manusia, mereka mengingkari serta menolaknya. 
                                                
3  Zaadul Masyir fii ‘ilmit Tafsiir (hlm. 215) 
4  Mufradaat fii Ghariibil Qur’aan (hlm. 561) 
5  Iqtidhaa’ ash-Shiraatil Mustaqim (I/106) tahqiq Dr. Nashir bin ‘Abdul Karim Al-Aql 
6  Lihat Mu’jam Maqaayisil Lughah (hlm. 732) 
7  Haqiiqatul Amri bil Ma’ruuf an Nahyi ‘anil Munkar (hlm. 11) 
  7
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
Sedang  menurut  syari’at,  al-munkar  adalah  segala  hal  yang 
diingkari, dan dicela pula orang yang melakukannya. Masuk juga dalam 
definisi munkar yaitu segala bentuk kemaksiatan dan bid’ah, dan yang 
pertama masuk dalam pengertian ini adalah syirik (menyekutukan Allah 
serta mengingkari keesaan, rububiyah, nama-nama dan sifat-sifat Allah 
Ta’ala  ).8 
Dengan kata lain, al-munkar adalah segala apa yang dilarang oleh 
syari’at atau menyalahi syari’at berupa hal-hal yang merusak dunia dan 
akhirat, akal dan fitrah yang selamat.9 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, “Al-
Munkar adalah satu nama yang mencakup segala apa yang Allah larang.”10 
 
B.  Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Mungkar 
Perintah dan larangan merupakan urgensi kehidupan manusia. Setiap 
manusia  di  dunia,  memiliki  perintah  dan  larangan,  harus  diperintah  dan 
dilarang. Bahkan, meskipun dia hidup seorang diri, tentu akan memerintahkan 
dan melarang dirinya sendiri, baik dengan cara yang ma’ruf maupun dengan 
cara yang mungkar. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kunci kemaslahatan 
suatu  masyarakat.  Tanpanya,  masyarakat  akan  terserang  penyakit,  yaitu 
hilangnya norma dan akhlaq, kerusakan merajalela dan diturunkannya siksa 
kepada seluruh manusia. 
                                                
8  Haqiiqatul Amri bil Ma’ruuf wan Nahyi ‘anil munkar (hlm. 12) 
9  Lihat Al-Kabaa-ir wash shaghaa-ir ‘Anwaa-uhu wa Ahkaamuhu (hlm. 205) 
10  Iqtidhaa-ush Shiraathil Mustaqiim (I/106) 
  8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
Allah subhanahu wa ta’ala   telah mensifati masyarakat Islam periode 
pertama sebagai masyarakat yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan 
melarang  dari  yang  munkar,  disertai  dengan  berbagai  amal  sholih, 
sebagaimana dalam firman-Nya: 
tbqªZˇB(cid:247)s(cid:223)Jł9$#ur 
(cid:224)M»oYˇB(cid:247)s(cid:223)Jł9$#ur  (cid:246)N(cid:223)g(cid:224)(cid:210)(cid:247)Łt/ 
(cid:226)(cid:228)!$u(cid:138)ˇ9(cid:247)rr&  <(cid:217)(cid:247)Łt/  4 
(cid:154)cr(cid:226)(cid:144)(cid:223)Dø’t(cid:131)  ¯$rª(cid:141)(cid:247)ŁyJł9$$˛/ 
tb(cid:246)qyg(cid:247)Zt(cid:131)ur  ˙‘tª  (cid:204)(cid:141)s3Z(cid:223)Jł9$# 
(cid:154)cq(cid:223)J(cid:138)(cid:201))ª(cid:131)ur  no4qn=¢`9$# 
(cid:154)cqŁ?(cid:247)sª(cid:131)ur  no4qx.¤(cid:147)9$# 
(cid:154)cqªŁ(cid:138)ˇ(cid:220)ª(cid:131)ur  '!$# 
(cid:255)…ª&s!q(cid:223)(cid:153)u(cid:145)ur  4  y7˝·fl»s9’rØ& 
ªN(cid:223)g(cid:231)Hxq(cid:247)(cid:142)z(cid:141)y(cid:153) “!$# 3 ¤b˛) '!$# 
(cid:238)(cid:147)(cid:131)˝(cid:149)tª (cid:210)O(cid:138)¯3ym ˙—˚¨  
 
 “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka 
(adalah)  menjadi  penolong  sebagian  yang  lain.  Mereka  menyuruh 
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, 
menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu 
akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha 
Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71). 
 
Mereka saling tolong menolong kepada hal yang telah disebutkan dan 
bukan  kepada  yang  lain.  Maka  mereka  disebut  orang-orang  mukmin  dan 
berhak mendapat rahmat Allah serta pujian dari-Nya. Di samping itu, Allah 
subhanahu  wa  ta’la  juga  menyebutkan  tentang  orang-orang  munafik. 
Sebagaimana dalam firman-Nya :  
tbq(cid:224))ˇ(cid:255)»uZ(cid:223)Jł9$# 
(cid:224)M»s)ˇ(cid:255)»oY(cid:223)Jł9$#ur  O(cid:223)g(cid:224)(cid:210)(cid:247)Łt/ 
.‘ˇiB  <(cid:217)(cid:247)Łt/  4  (cid:154)crª(cid:141)ªBø’t(cid:131) 
(cid:204)(cid:141)x6Z(cid:223)Jł9$$˛/  (cid:154)c(cid:246)qpk(cid:247)]t(cid:131)ur 
˙‘tª  ¯$rª(cid:141)(cid:247)ŁyJł9$# 
(cid:154)cq(cid:224)(cid:210)˛6ł)t(cid:131)ur  (cid:246)N(cid:229)ku(cid:137)ˇ(cid:137)(cid:247)(cid:131)r&  4 
(#q(cid:221)¡nS  '!$#  (cid:246)N(cid:229)ku(cid:142)¯¡t^sø  3  (cid:158)c˛) 
  9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com   For evaluation only.
tß(cid:252)(cid:201))ˇ(cid:255)»oY(cid:223)Jł9$#  ªNŁd 
(cid:154)cq(cid:224))¯¡»x(cid:255)ł9$# ˙ˇ—¨  
 
 “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan-perempuan, sebagian dari 
mereka yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan 
melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangannya. Mereka 
telah  lupa  kepada  Allah,  maka  Allah  melupakan  mereka.  Sesungguhnya 
orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 67) 
 
Al-Qur'an mengungkap tentang orang-orang mukmin, bahwa sebagian 
di antara mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain dan begitu pula 
Al-Qur'an mengungkap sebagian orang-orang munafik terhadap yang  lain. 
Tentu  saja  hubungan  di  antara  orang-orang  mukmin  lebih  kuat  daripada 
hubungan diantara orang-orang munafik. Dikarenakan, hubungan orang-orang 
mukmin  itu  didasarkan  pada  keselarasan  dan  kesepakatan  dalam  manhaj, 
agama dan syari’at, berhimpun di sekitarnya dan bertolak darinya. 
Orang-orang  mukmin  memiliki  kepribadian  yang  mandiri,  tidak 
terpengaruh  dan  terpedaya  oleh  penyimpangan  orang  lain,  loyalitasnya 
didasarkan  pada  keimanan.  Sedangkan  orang-orang  munafik  adalah 
sekelompok  manusia  yang  berhimpun  bukan  pada  suatu  hal  yang  bisa 
mempersatukan  bukan  pula pada  jalan  yang  jelas. Mereka  hanya  sekedar 
didorong taklid buta dan mengikuti orang lain. Karakter sebagian mereka larut 
dalam sebagian yang lain lalu hilang. 
Suatu kali Abu Bakar radhiyallahu anhu berdiri di hadapan manusia, 
memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu berkata : “Wahai semua manusia, 
sesungguhnya kalian sudah membaca ayat ini.” 
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian. Tiadalah orang-orang 
yang sesat itu akan memberi mudharat kepada kalian apabila kalian telah 
mendapat petunjuk.” (QS. Al-Maidah: 105) 
  10
Description:kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah .. munkar karena perintah mereka untuk bertauhid adalah amar ma'ruf dan larangan mereka dari mentaati thoghut adalah nahi munkar.