Table Of Content10 
 
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
 
A. Aktivitas  
Menurut Anton M. Mulyono, Aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan Jadi 
segala  sesuatu  yang  dilakukan  atau  kegiatan-kegiatan  yang  terjadi  baik  fisik 
maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas4. 
Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik 
secara  jasmani  atau  rohani.  Aktivitas  siswa  selama  proses  belajar  mengajar 
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar5.  
Aktivitas  siswa  merupakan  kegiatan  atau  perilaku  yang  terjadi  selama 
proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang 
mengarah  pada  proses  belajar  seperti  bertanya,  mengajukan  pendapat, 
mengerjakan  tugas  –  tugas,  dapat  menjawab  pertanyaan  guru  dan  bisa 
bekerjasama  dengan  siswa  lain,  serta  tanggung  jawab  terhadap  tugas  yang 
diberikan 
 
 
 
 
                                                 
4 Soetarno. Pembelajaran Efektif. Hal 104  
5 Ibid  hal.105 
 
10
11 
 
B. Aktivitas Belajar 
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi 
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini 
akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - 
masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas 
yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan 
keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. 
Aktivitas  belajar  merupakan  suatu  kegiatan  yang  dilakukan  untuk 
menghasilkan  perubahan  pengetahuan-pengetahuan,  nilai-nilai  sikap,  dan 
keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. 
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang 
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan 
belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, 
sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi 
belajar  aktif,  seperti  yang  dikemukakan  oleh  Rochman  Natawijaya  dalam 
Depdiknas, belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan 
keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh 
hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”6. 
Keaktivan  siswa  selama  proses  belajar  mengajar  merupakan  salah  satu 
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan 
memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya 
                                                 
6 Natawijaya,Rochman.2005.Aktivitas Belajar  hal.22
12 
 
kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu 
menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. 
Keaktivan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi 
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini 
akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing – 
masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas 
yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan 
keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.  
 
C. Jenis Aktivitas Belajar Siswa 
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada 
guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Menurut Zulfikri ,  jenis-jenis 
aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:  
1.  Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas 
siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan. 
2.  Oral  Activities,  yaitu  aktivitas  yang  berhubungan  dengan  kemampuan 
siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir. 
3.  Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa 
dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
13 
 
4.  Motor  Activities,  yakni  segala  keterampilan  jasmani  siswa  untuk 
mengekspresikan bakat yang dimilikinya.7 
 
D. Belajar dan Pembelajaran 
1. Beberapa Teori Belajar 
Menurut  Oemar  Hamalik,  belajar  adalah  “Suatu  proses  perubahan 
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah 
laku  tersebut  adalah:  pengetahuan,  pengertian,  kebiasaan,  keterampilan, 
apresiasi,  emosional,  hubungan  sosial,  jasmani,  etis  atau 
budi pekerti dan sikap.8  
Sedangkan, Sardiman A.M. menyatakan: “Belajar merupakan suatu 
proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin 
berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”.9 
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi 
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan 
pada  suatu  tujuan,  proses  berbuat  melalui  berbagai  pengalaman,  proses 
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. 
     2. Prestasi Belajar 
Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa 
jauh  hasil  belajar  yang  dicapai  siswa.  Menurut  Nasution,  hasil  belajar 
                                                 
7 Zulfikri..Contoh Proposal Penelitian.   Hal 1           
8 Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar  hal. 45 
9 Sadiman,Arief S.  Interaksi Belajar Mengajar.hal 23
14 
 
berasal  dari  dua  kata  dasar  yaitu  hasil  dan  belajar,  istilah  hasil  dapat 
diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Berikut ini 
beberapa definisi tentang prestasi belajar: 
1.  Muhibbin  Syah  menyatakan  prestasi  adalah  taraf  keberhasilan  proses   
belajar mengajar. 
2.  Oemar  Hamalik  menyatakan  prestasi  merupakan  indikator  adanya 
perubahan tingkah laku siswa. Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari 
sesuatu, baik berupa belajar mapun bekerja. 
3.  Poerwadarmita menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dicapai 
dari  hasil  pekerjaan  yang  menyenangkan  hati  yang  diperoleh  dengan 
keuletan kerja.10 
Sedangkan  definisi  belajar  menurut  para  ahli  sebagai  berikut:  
Abu Ahmadi dan Widodo Supriono berpendapat bahwa belajar merupakan 
suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan 
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hilgard dan Bower  
mengemukakan bahwa belajar berhubungan  dengan perubahan tingkah laku 
seseorang  terhadap  suatu  situasi  tertentu  yang  disebabkan  oleh 
pengalamanya  yang  berulang-ulang dalam  situasi  itu,  dimana perubahan 
tingkah  laku  itu  tidak  dapat  dijelaskan  atau  dasar  kecenderungan 
respon pembawaan. Sobry Sutikno mengartikan belajar adalah suatu proses 
                                                 
10 Nasution,S. 1995. Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar
15 
 
usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang 
baru  sebagai  hasil  pengalamannya  sendiri  dalam  interaksi  dengan 
lingkungannya11. 
Thursan Hakim  mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan 
dalam  kepribadian  manusia  dan  perubahan  tersebut  ditampakkan  dalam 
 bentuk  peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  tingkah  laku  seperti 
peningakatan  kecakapan  pengetahuan,  sikap,  pemahaman,  keterampilan, 
daya fakir dan kemampuan lainnya. 12 
Dari  penjelasan  beberapa  ahli,  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa 
belajar  pada  hakekatnya  adalah  proses  perubahan  perilaku  siswa  dalam 
bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar 
ialah  perubahan  tingkahlaku,  baik  yang  menyangkut  pengetahuan, 
keterampilan,  sikap,  bahkan  meliputi  segenap  aspek  pribadi.  Kegiatan 
belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses 
dan  hasil  belajar,  termasuk  dalam  cakupan  tanggung  jawab  guru  dalam 
pencapaian hasil belajar siswa. 
3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 
Menurut  Slameto  dalam  bukunya,  Belajar  dan  Faktor  yang 
Mempengaruhinya    Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  belajar  banyak 
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor 
                                                 
11 Handayani,Dewi.2003.Pengertian Hasil Belajar hal 3 
12 Opcit hal 3
16 
 
intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri 
individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang 
ada diluar individu.13 
a. Faktor-Faktor Intern 
1). Faktor Jasmaniah 
a) Faktor Kesehatan 
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-
bagiannya / bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal 
sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Agar 
seseorang  dapat  belajar  dengan  baik  haruslah  mengusahakan 
kesehatan  badannyatetap  terjamin  dengan  cara  selalu 
mengindahkan  ketentuan-ketentuan  tentang  bekerja,  belajar, 
istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah. 
b).Cacat Tubuh 
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik 
ataukurang  sempurna  mengenai  tubuh  /  badan.  Cacat  itu  dapat 
berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah 
tangan,  lumpuh  dan  lain-lain.  Keadaan  cacat  tubuh  juga 
mempengaruhi  belajar.  Siswa  yang  cacat  belajarnya  juga 
terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga 
                                                 
13 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya hal 100
17 
 
pendidikan  khusus  atau  diusahakan  alat  bantu  agar  dapat 
menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 
2) Faktor Psikologis 
a) Intelegensi 
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu 
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi 
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan 
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan 
mempelajarinya  dengan  cepat.  Siswa  yang  mempunyai  tingkat 
intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, 
jika  ia  belajar  dengan  baik,  artinya  belajar  dengan  menerapkan 
metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi 
belajarnya  memberi  pengaruh  yang  positif.  Jia  siswa  memiliki 
intelegensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan dilembaga 
pendidikan khusus. 
b) Perhatian 
Perhatian  meurut  Gazali  adalah  keaktifan  jiwa  yang 
dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek 
atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang 
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang 
dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, 
maka  timbullah  kebosanan,  sehingga  ia  tidak  lagi  suka  belajar.
18 
 
Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran 
selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu 
sesuai dengan hobi atau bakatnya.  
c) Minat 
Minat  adalah  kecenderungan  yang  tetap  untuk 
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang 
diminati  seseorang,  diperhatikan  terus-menerus  yang  disertai 
dengan  rasa  senang,  sedangkan  minat  selalu    diikuti  dengan 
perasaan senang dan dari situ diperolah kepuasan. 
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, 
dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar 
dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi 
kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta 
kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu. 
d) Bakat 
Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: “ the capacity to 
learn’. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. 
Kemampuan  itu  baru  akan  terealisasi  menjadi  kecakapan  yang 
nyata  sesudah  belajar  atau  berlatih.  Adalah  penting  untuk 
mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar disekolah 
yang sesuai dengan bakatnya.
19 
 
e) Motif 
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat 
mendorong  siswa  agar  dapat  belajar  dengan  baik  atau  padanya 
mempunyai  motif  untuk  berfikir  dan  memusatkan  perhatian, 
merencanakan  dan  melaksanakan  kegiatan  yang  berhubungan 
dengan belajar. Motif-motif diatas dapat juga ditanamkan kepada 
diri  siswa  dengan  cara  memberikan  latihan-latihan,  kebiasaan-
kebiasaan  yang  kadang-kadang  dipengaruhi  oleh  keadaan 
lingkungan. 
Dari uraian diatas jelaslah bahwa motif sangatlah perlu dalam 
belajar,  didalam  membentuk  motif  yang  kuat  itu  dapat 
dilaksanakan  dengan  adanya  latihan  /  kebiasaan  dan  pengaruh 
lingkungan yang memperkuat, jadi latihan / kebiasaan itu sangat 
perlu dalam belajar. 
f)  Kematangan 
Kematangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertumbuhan 
seseorang,  dimana  alat-alat  tubuhnya  sudah  siap  untuk 
melaksanakan  kecakapan  baru.  Kematangan  belum  berarti  anak 
dapat  melaksanakan  kegiatan  secara  terus-menerus,  untuk  itu 
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.  
Dengan  kata  lain  anak  yang  sudah  matangbelum  dapat 
melaksanakan  kecakapannya  sebelum  belajar.  Belajarnya  akan
Description:Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut: .. jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.