Table Of ContentTurunan‐Turunan Dari Fungsi‐Fungsi Analitik
Budiono
Prodi Statistika Terapan Fakultas MIPA
Universitas Gajayana Malang
ABSTRAK
Pada tulisan ini akan ditunjukkan bahwa bila fungsi f analitik pada suatu titik, maka semua
turunan − turunan dari f pada titik tersebut ada dan analitik. Suatu fungsi dikatakan analitik
pada suatu titik , bila turunan dari fungsi tersebut ada pada titik tersebut dan pada
lingkungannya.
DERIVATIVES OF ANALYTIC FUNCTIONS
ABSTRACT
We are new ready to prove that if a function is analytic at a point, its derivations of all orders
exist at that point and are themselves analytic there. A function f of the complex variable z
is analytic at a point zo if its derivative exists not only at zo but also at each point z in some
neighborhood of zo .
PENDAHULUAN definisi R, karena titik tadi
mempunyai lingkungan. Jadi biasanya
Suatu fungsi kompleks f(z)
fungsi f terdefinisi pada suatu
dikatakan analitik pada z , bila
0
domain, sehingga bila suatu fungsi
turunan dari f ada pada z dan juga
0
terdefinisi pada suatu cakram
pada lengkungan dari z . Jadi bila f
0
tertutup, ⏐z⏐≤ 1 misalnya, maka yang
analitik pada z , maka f analitik pada
0
dimaksud disini adalah bahwa f
setiap titik dalam lengkungan tadi.
analitik pada suatu domain yang
Suatu fungsi dikatakan analitik pada
mengandung cakram tersebut (Snider,
daerah R, bila f analitik pada setiap
2002).
titik dalam R, kadang kadang disebut
Pada bagian ini akan
holomorphic (Churchill,1984).
ditunjukkan bahwa bila fungsi f
Bila z analitik pada daerah R,
analitik pada suatu titik, maka semua
maka setiap titik z dalam R harus
turunan‐turunan dari f pada titik
merupakan titik dalam dari domain
Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2006 dengan tema “
Trend Penelitian dan Pembelajaran Matematika di Era ICT “ yang diselenggarakan pada tanggal
24 Nopember 2006
Budiono
tersebut ada dan analitik. Misal f ⎡ 1 1 ⎤
∫ - f(s)ds
⎢ ⎥
⎣(s− z−Δz)(s− z) (s-z)2⎦
analitik dalam dan pada kontour C c
f(s)ds
=Δz ∫
yang sederhana dan tertutup dan z
(s−z−Δz)(s−z)2
titik didalam C. Misal S titik − titik
Misalkan M adalah nilai maksimum
pada C dan dengan menggunakan
dari ⏐f(s)⏐ pada c dan L panjang dari
rumus integral cauchy didapat :
C. Karena ⏐s‐z⏐≥ d dan ⏐s‐z‐Δz⏐ ≥ ⏐s‐
1 f(s) ds
f(z)= ∫ ........(1)
z⏐−⏐Δz⏐≥d−⏐Δz⏐, dapat
2πi s−z ⏐ Δz⏐ ML
c
Akan dibuktikan bahwa turunan dari f(s) ds (d-⏐ Δz⏐ d2
Δz∫ ⏐ <
f pada z ada dan bentuk integralnya: (s-z-Δz)(s−z)2
c
1 f(s) ds
f'(z) = ∫ ........(2) dan bentuk terakhir ini akan menuju
2πi (s−z)2
c
Disini (2) didapat dengan 0, bila Δz →0. Jadi
f(z+Δz) - f(z) 1 f(s)ds
lim = ∫
menggunakan integral dari (1) Δz→o Δz 2Πi (s−z)2
c
terhadap z. Hal ini dapat dibuktikan dan (2) terbukti. Bila digunakan cara
sebagai berikut: yang sama pada (2), maka didapat :
f(z+Δz) - f(z) = 1 ∫ ⎜⎛ 1 − 1 ⎟⎞ f''(z) = 1 ∫ f(s)ds ............(3)
Δz 2Πic ⎝s−z−Δz s−z⎠ Πi (s−z)3
c
f(s)
ds
Δz Lebih tepatnya bila 0<⏐Δz ⏐<d
1 f(s)ds
= ∫ f1(z+Δz) - f1(z)
2Πi (s−z−Δz)(s−z) =
c
Δz
bila 0<⏐Δz⏐<d, d adalah jarak terdekat
1
∫ ⎡ 1 1 ⎤f(s)
− ds
dari z pada titik s pada c. Untuk itu 2Πi ⎢ ⎥
c ⎣(s−z−Δz)2 (s−z)2⎦ Δz
digunakan sifat f adalah kontinu pada
1 2(s−z)−Δz
= ∫ f(s)ds
c untuk menunjukkan bahwa nilai 2Πi (s−z−Δ z)2 (s-z)2
c
integral dikarenakan menuju ke dan karena f kontinu pada c, nilai dari
1 f(s)
∫ dz, bila Δz →0 integral
2Πi (s−z)2
Hal ini ditunjukkan sebagai berikut: ⎡ 2(s−z)−Δz 2 ⎤
∫ − f(s)ds
⎢ ⎥
⎣(s−z−Δz)2(s−z)2 (s−z)2⎦
c
3(s−z)Δz 2(Δz)2
= ∫ f(s)ds
(s−z−Δz)2(s−z)3
c
252 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006
M – 9 : Turunan-Turunan dari Fungsi-Fungsi Periodik
akan menuju 0, bila Δz menuju 0 Bila f analitik pada D, maka
Persamaan (3) menunjukkan adanya turunan parsial yang pertamanya
turunan kedua dari f pada setiap titik akan memenuhi persamaan Conechs
z didalam c. Jadi bila f analitik pada Riemann :
suatu titik, maka f1 juga analitik para U =V U = ‐ V ……………. (2)
x y y x
titik tersebut. Misal w= f(z) = (1+z)(1‐ Bila kedua persamaan diturunkan
z)‐1 , maka f’(z) = [(1‐z)(1)‐(1+z)(‐1)](1‐ terhadap variabel x, didapat :
z)‐2 = 2(1‐z)‐2, fungsi tersebut analitik U =V U =‐V ………. (3)
xx yx yx xx
dimana‐mana kecuali di z=1, dimana Demikian pula penurunan terhadap
turunan tersebut tidak ada ; yakni variabel y memberikan
fungsi tersebut tidak analitik di z=1. U = V U = ‐ V
xy yy yy xy
Didalam aerodinamika dan mekanika Menurut teorema‐teorema pada
fluida, fungsi U(x,y) dan V(x,y) kalkulus lanjutan, bila turunan‐
didalam f(z)=U(x,y) + iV(x,y) , dimana turunan parsial kontinu, maka hal ini
f(z) analitik , berturut –turut akan menjamin U = U dan V =V .
yx xy yx xy
dinamakan potensial kecepatan dan Jadi dari persamaan (3) dan (4)
fungsi arus. didapat :
Fungsi analitik lain adalah fungsi U (x,y)+U (x,y)=0 dan
xx yy
harmonik .Suatu fungsi riil h(x,y) V (x,y) + V (x,y) =0
xx yy
disebut harmonik pada domain pada Jadi bila fungsi f(z)=U(x,y)+ i V(x,y)
bidang xy, bila pada setiap titik (x,y) analitik pada domain D, fungsi‐fungsi
pada domain tersebut h mempunyai komponen U dan V adalah harmonik
turunan parsial yang kontinu untuk pada D (Kaplan, 1984)
tingkat pertama dan kedua serta
memenuhi persamaan deferensial
parsial Laplace.
H (x,y) + h (x,y) = 0 ………. (1)
xx yy
Matematika 253
Budiono
TEOREMA‐ TEOREMA seperti pada saat (2) bentuk menjadi
(3) dan seterusnya.
Teorema A. (Churchill, 1984)
Bila fungsi f analitik pada suatu titik, Teorema B.
maka semua turunan − turunannya Misal C adalah kontour sederhana
untuk tiap tingkat adalah analitik yang tertutup dan C (j=1,2,…n) adalah
j
pada titik tersebut. sejumlah hingga kontour‐kontour
Bukti : sederhana tertutup didalam C,
Bila fungsi f(z) = u(x,y) + i ν(x,y) sehingga daerah‐daerah didalam C
j
adalah analitik pada titik z= (x,y), masing‐masing tidak mempunyai
maka karena f’ analitik, maka f’ titik‐titik yang sama. Misal R daerah
kontinu pada titik tersebut. tertentu yang terdiri dari titik‐titik
Kemudian karena f’(z) = u (xy) + d a l a m C. C – B adalah batas dari R
x , j
iv (x,y) = v (x,y) – iu (x,y) yang terdiri dari C dan setiap Contour
x y y
Maka didapat turunan‐turunan C, sehingga titik dalam R terletak
j
parsial dari u dan v untuk tiap tingkat disebelah kiri R. Bila f analitik pada R,
kontinu pada titik dimana f analitik. maka ∫ f(z) dz = 0………. (5)
c
fʺ(z) = u (x,y) + i v (x,y) =
xx xx
Bukti :
v (x,y) – iu (x,y) , dan
yx yx
Misal path poligonal L terdiri dari
1
seterusnya.
sejumlah berhingga segmen garis
Bila f (0) (z) adalah f(z) dan 0! = 1, maka
yang dihubungkan ujung‐ujungnya
dapat digunakan induksi matematika
yang menghubungkan kontour C
untuk membuktikan rumus
dengan kontour dalam C . Selain itu
1
n f(s) ds
f (n)(z) = !∫ , (n =0,1,2,.(4)B
2ηi (s-z)n=1 misal path poligonal L2
c
menghubungkan C dengan C dan
ila n = 0, maka didapat rumus Integral 1 2
seterusnya terbukti L yang
Conechs. Bila rumus benar untuk, n+1
menghubungkan C dengan C, maka
bilangan bulat tidak negatif n=m, n
dapat dibentuk dua kontour tertutup
maka dapat dilanjutkan untuk n=m +1
254 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006
M – 9 : Turunan-Turunan dari Fungsi-Fungsi Periodik
yang sederhana Γ , Γ yang masing‐ paling sedikit 1 titik dalam
1 2
masing mengandung path poligonal lingkungan z
L serta potongan‐potongan dari C Ψ ⏐f(z)⏐>⏐f(z ⏐ ………….. (7)
j 0
dan C serta masing‐masing Misalkan ⏐f(z) ⏐mempunyai nilai
j
berorientasi sehingga titik‐titik dalam maksimum pada titik z dalam D,
0
Γ dan Γ berada disebelah kiri. maka ⏐f(z) ⏐<⏐ f(z ) ⏐ untuk setiap z
1 2 0
Karena integral pada L dilakukan dua dalam lingkungan ⏐z‐z ⏐< ε yang
j 0
kali dalam arah berlawanan, maka termasuk dalam D. Tetap hal ini
jika dijumlahkan sama dengan 0. bertentangan dengan (7), karena f
Teorema C. (Churchill, 1984) analitik dan tidak konstan dalam
Bila f analitik dan tidak konstan pada lingkungan tersebut. Jadi terbukti.Bila
domain, maka ⏐ f(z) ⏐ tidak fungsi f analitik pada tiap titik dalam
mempunyai nilai maksimum dalam suatu daerah yang tertutup dan
domain terseΨbut. Jadi tidak ada z terbatas, maka f kontunu pada R.
0
dalam domain tersebut⏐f(z)⏐<⎥f(z ) ⏐, Bila modulus ⎥f(z)⎥mempunyai nilai
0
z dalam domain……(6) maksimum dalam R, maka ada
Bukti : bilangan M≥0 sehingga f(z) ≤M ,
Untuk membuktikan ini diperlukan untuk setiap z anggota R. Tetapi bila f
dalil bantu yang berbunyi : Bila f tidak kontinu pada daerah R yang tertutup
konstan pada domain D, maka fungsi dan terbatas serta f analitik dalam R
tersebut tidak konstan pada dan bukan kontanta, maka modulus⎥
lingkungan⏐z‐z ⏐< ∈ dalam D. f(z)⎥ mencapai nilai maksimumnya
0
Jika f konstan pada ⏐z‐z ⏐ < ∈ atau pada batas‐batas R dan bukan pada
0
bila fungsi f analitik dan tidak konstan titik dalamnya.
pada lingkungan dari z , maka ada
0
Matematika 255
Budiono
DAFTAR PUSTAKA⏐
Churchill. R.V., Brohen, J.W., 1984 Complex Variables and Applications, Mc
Graw – Hill, Japan, 111−118.
Koplan, W., 1984, Advanced Calculus, 3d ed, Addison – Wesley Publishing
Company, Inc.
Krezyg..J.G., 1971, Problem in Complex Variable Theory, american Elservier
Publishing Company, Inc., New York.
Saff,E.,Snider, A.D, 2002, Fundamentals of Complex Analysis, Third Edition,
Prentice Hall.
256 SEMNAS Matematika dan Pend. Matematika 2006
Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2006 dengan tema “
Trend Penelitian dan Pembelajaran Matematika di Era ICT “ yang diselenggarakan pada tanggal
24 Nopember 2006
Indah EW, Robert W
258 SEMNAS Matamatika dan Pend. Matematika 2006
M – 10 : Fully Prime and Fully Coprime Modules
Matematika 259
Indah EW, Robert W
260 SEMNAS Matamatika dan Pend. Matematika 2006
Description:Krezyg..J.G., 1971, Problem in Complex Variable Theory, american Elservier. Publishing Company, Inc., New York. Applied Regression Analysis. USA : John Wiley, Inc. Efron, B., and R. dapat berupa automata berhingga (finite automaton) maupun sistem kejadian diskrit yang lebih umum. Proses