Table Of Contenti
KETUHANAN DALAM AJARAN SAPTA DARMA
(Studi Penganut Ajaran Sapta Darma di Desa Jatikuwung, Gondangrejo,
Karanganyar)
SKRIPSI
Diajukan kepada Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Sebagai salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S.Ag)
dalam Bidang Aqidah dan Filsafat Islam
Oleh:
Tri Wibowo
NIM: 12.11.21.022
JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2016
ii
iii
iv
v
DAFTAR SINGKATAN
cet : cetakan
ed. : editor
h : halaman
ibid : ibidem
vol./V. : Volume
trj. : terjemahan
Saw : Salallahu „alaihi wa sallam
vi
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ketuhanan dalam ajaran Sapta Darma (Studi
Penganut Ajaran Sapta Darma di Desa Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar).
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang memiliki agama yang beragam.
Keberagaman keagamaan ini terlihat dari pancasila sila kesatu, yaitu; “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Sebab, Ketuhanan Yang Maha Esa yang memberi dasar bagi
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Mempercayai Tuhan Yang Esa
bukan saja di akui oleh agama-agama resmi di Indonesia. Aliran kepercayaan
Jawa, seperti Sapta Darma juga diakui keberadaannya di Indonesia. Aliran Sapta
Darma ini memiliki konsep ketuhanan dan tata peribadatan yang tidak semua
masyarakat Indonesia mengetahuinya. Sehingga terjadi kesalah pahaman antara
masyarakat Indonesia tentang memaknai keberagaman keagamaan ini.
Penelitian ini bertujuan mengetahui konsep ketuhanan menurut aliran
kepercayaan Sapta Darma dan mengetahui penganut kepercayaan Sapta Darma di
desa Jatikuwung mendekatkan diri kepada Tuhannya. Persoalan yang menjadi
titik fokus penelitian ini adalah Bagaimana konsep Tuhan menurut aliran
kepercayaan Sapta Darma? Bagaimana para penganut kepercayaan Sapta Darma
di desa Jatikuwung mendekatkan diri kepada Tuhannya? Penelitian ini
menggunakan metode diskriptif, interprestasi, dan versterhen. Metode diskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek, baik berupa nilai-nilai budaya
manusia, sistem pemikiran filsafat, niai-nilai etika, nilai karya seni atau objek
lainya. Interprestasi dalam penelitian ini merupakan analisis untuk mencapai
pemahaman benar mengenai ekspresi manusiawi yang dipelajari. Metode
versterhen untuk mengetahui pengalaman orang lain lewat suatu tiruan
pengalaman sendiri.
Hasil penelitian adalah: 1) Konsep ketuhanan aliran Sapta Darma adalah
monoteistik. Karena, Aliran Sapta Darma merupakan aliran yang mempercayai
Tuhan Yang Maha Esa. Menurut aliran Sapta Darma, Allah yang juga disebut
Yang Maha Kuasa atau Allah atau Sang Hyang Widi ialah zat mutlak yang
Tunggal, pangkal segala sesuatu, serta pencipta segala yang terjadi. 2) Tata
peribadatan penganut Sapta Darma yaitu dengan jalan sujud. Dalam melakukan
sujud yang sempurna, maka tahap pertama yang dilakukan adalah mbolong nur
roso atau membuat jalane nur roso. Yaitu, membuka pintuk akses energi illahi
dengan energi manusia itu sendiri. Setelah pintu akses di bukak, mereka dapat
berhubungan dengan Allah secara langsung baik melalui ibadah sujud maupun
racut.
Key word: ketuhanan, sapta darma, tata peribadatan
vii
MOTTO
“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
(Al-Ikhlas: 1)
Natas, Nitis, Netes
(Dari Tuhan Kita Ada, Bersama Tuhan Kita Hidup, Dan Bersatu Dengan Tuhan
Kita Kembali.)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur dan kerendahan hati, karya kecil ini saya
persembahkan kepada:
1. Orang tua saya Bapak Sukir Yetno Martono dan Ibu Selamet tercinta, yang
selalu melantunkan doa, memberi nafkah dalam perjuangan hidup saya
selama ini, memberi dukungan spiritual, moral, modal dan segalanya.
2. Guru tercintaku, simbah K.H. Ali Mukhshon dan Hj. Muslikhah yang telah
mengajariku ilmu dunia dan akherat.
3. Para dosen pembimbing, Bapak Drs. Yusup rohmadi M. Hum. Dan Ibu Dra.
Hj. Siti Nurlaili M, M. Hum. Yang tak bosan-bosanya memberikan
masukkannya.
4. Teman-temanku seperjuangan AF 2012, yang selalu mengisi hari-hariku
penuh semangat dan makna.
5. Saudaraku Awang Yulias Supardi S.Ud. yang telah mengarahkanku ke
Ushuluddin dan membantuku dalam meraih gelar sarjanaku dari awal sampai
akhir.
6. Para penganut Sapta Darma di Desa Jatikuwung yang telah memberian izin
dan informasinya, sehingga saya bisa menyelesaikan penelitian ini.
7. Buat Imma Khasanah S. Pdi. yang selalu memberi semangat padaku untuk
mengerjakan skripsi sampai selesai.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puja dan puji syukur bagi Allah yang menguasai alam semesta. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta
sahabat dan keluarganya.
Puji syukur ke hadirat Allah yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya
serta dengan izin-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Namun demikian, skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Oleh karena itu, dengan selesainya skripsi ini rasa terima kasih yang tulus
dan rasa hormat yang dalam kami sampaikan kepada:
1. Dr. Mudofir,S.Ag.,M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
2. Dr. Imam Mujahid, S.Ag,. M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
3. Dra. Hj. Siti Nurlaili M, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu Aqidah dan Dr.
Nurisman M.Ag selaku wali studi selama kuliah S1.
4. Drs. Yusup Rohmadi, M.Hum. dan Dra. Hj. Siti Nurlaili M, M.Hum, selaku
pembimbing yang penuh kesabaran dan kearifan bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Tim penguji yang meluangkan waktu dan pikiran untuk menguji skripsi ini.
6. Para dosen Jurusan Ushuluddin yang secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu penulis dalam menjalani perkuliahan dari awal hingga
sampai menjelang akhir perkuliahandi IAIN Surakarta. Semoga segala ilmu
yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi penulis dalam menapaki
kehidupan yang akan datang.
x
Description:Di setiap perkumpulan itu, diadakan arisan dan infak bagi warga Sapta Darma. Setelah uang itu terkumpul, uang itu dibelikan sapi. Setelah sapi itu beranak .. Orang yang pertama kali menguraikan argumen ontologis adalah anselmus dari canterbury, Inggris. Dalam hal ini dia medefinisikn Tuhan.