pendidikan agama keluarga pengrajin limbah alam di kota ternate

16 Pages·2017·0.58 MB·Indonesian

Educandum: Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017

PENDIDIKAN AGAMA KELUARGA
PENGRAJIN LIMBAH ALAM
DI KOTA TERNATE

Asnandar Abubakar
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar Jl. AP. Pettarani No. 72 Makassar e-mail: [email protected]

A B S T R A C T

This study aims to see the rea lity of religious education in the family of craftsmen in
Ternate City, the family of Ibu Ulfa, a craftsman by utilizing natural waste. This
research is qualitative research. This study takes a case study that focuses on the
overall religious activity of the artisans studied. The data collected through the
observation and interview activities then analyzed interactively and lasted
continuously to complete. Religious education in the family can be seen from the
aspect of aqidah, akhlak, syariah. Experience and understanding of this religion then
seen his transformation of religious education through cognitive, affective, and
psychomotor aspects. Aqidah is seen from the level of family belief in Allah SWT.
morality seen from the attitude and personal behavior when faced with the reality of
life. And sharia is seen how far social relationships with others. The role of parents is
also very influential in the transformation of children's religious education to
Keywords:
knowledge, attitude and behavior patterns of children in community life. Religious
artisans, religious
education from parents instills a sense of religiousness in children so that bit by bit
education, morals,
will be attached to the values of religion in children. And will build good character
creed, sharia.
and positive behaviors in the association.

A B S T R A K

Penelitian ini bertujuan untuk melihat realitas pendidikan agama pada keluarga
pengrajin di Kota Ternate, yaitu keluarga Ibu Ulfa, pengrajin dengan memanfaatkan
limbah alam. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini mengambil
studi kasus yang difokuskan pada keseluruhan aktivitas keagamaan pengrajin yang
diteliti. Data yang dihimpun melalui kegiatan observasi dan wawancara kemudian
dianalisis secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Pendidikan agama dalam keluarga terlihat dari aspek akidah, akhlak, syariah.
Pengalaman dan pemahaman agama ini kemudian dilihat transformasinya terhadap
pendidikan agama melalui aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akidah terlihat
dari tingkat keyakinan keluarga terhadap Allah Swt. akhlak terlihat dari sikap dan
kelakuan pribadi ketika dihadapkan pada realitas kehidupan. Dan syariah terlihat
sejauhmana hubungan sosial dengan orang lain. Peranan orang tua juga sangat
Kata Kunci: berpengaruh dalam transformasi pendidikan agama anak-anak terhadap pengetahuan,
Pengrajin, sikap dan pola tingkah laku anak dalam hidup bermasyarakat. Pendidikan agama dari
pendidikan agama, orang tua menanamkan rasa keberagamaan pada anak sehingga sedikit demi sedikit
akhlak, akidah, akan melekat nilai-nilai agama pada anak. Dan akan terbangun akhlak yang baik dan
syariah prilaku-prilaku positif dalam pergaulan.

PENDAHULUAN
S
ikap dan tingkah laku keagamaan (religious behaviour) dalam keluarga tidak
terlepas dari pemahaman agama dari masing-masing individu anggota keluarga.
Pemahaman agama ini terbangung dari interaksi penyerapan nilai-nilai agama pada
keseharian keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam membangun kesadaran beragama
85
Asnandar Abubakar
(religious consciousness) anggota keluarga Seiring perkembangannya, selain
lainnya, karena juga akan mempengaruhi meningkatkan hasil pertanian dan laut,
sikap keagamaan pada masyarakat. Ternate juga menjadi salah satu kota di
Selain keluarga, penyerapan nilai-nilai Indonesia bagian timur yang banyak
agama juga diperoleh melalui pendidikan diminati untuk berwisata religi dan wisata
agama (religious paedagogis). Pendidikan histori. Olehnya Ternate banyak dikunjungi
agama diperoleh melalui pendidikan formal oleh pelancong domestik maupun dari luar
atau dengan cara mengadopsi nilai-nilai negeri. Hal ini tentu membuat pemerintah
agama orangtua (yang dituakan) melalui daerah dan masyarakat bergerak untuk
contoh (imitatif) atau pun pembiasaan- memanfaatkan kondisi tersebut, yang salah
pembiasaan (habit). Intensitas aktivitas satu diantaranya mengembangkan sektor
keseharian atau kesibukan keluarga akan pariwisata dan jasa. Pemerintah daerah
mempengaruhi proses interaksi keagamaan memacu usaha-usaha ekonomi kreatif
keluarga. Ketika orang tua atau anggota masyarakat untuk membuat inovasi-inovasi
keluarga lainnya memiliki banyak kesibukan karya yang berbasis budaya dan kearifan
maka mengurangi proses tersebut, karena lokal dengan memanfaatkan sumber daya
kurangnya waktu untuk berkumpul. Begitu alam dan potensi daerah. Usaha-usaha
juga dengan keluarga pengrajin yang tersebut berupa makanan (kuliner) dan
memiliki ciri keseibukan tersendiri. barang-barang kerajinan.
Pada keluarga pengrajin, pola Olehnya sangat menarik melihat
keagamaan dapat dilihat dari nilai-nilai bagaimana realitas proses pendidikan agama
agama dan budaya ketika akan membuat (religious paedagogis process) pada
suatu kerajinan sampai kepada proses keluarga pengrajin, khususnya di kota
penjualan. Termasuk simbol-simbol Ternate. Dengan keunikan kehidupan
keagamaan (signs religious) yang tergambar keagaman keluarga pengrajin, tentu akan
dari bentuk atau barang kerajinan. Proses memberikan kepada kita pengalamaan
aktivitas tersebut juga tetap memperhatikan keagamaan (religious experience) meskipun
kewajiban-kewajiban baik pada agama, kita mempunyai pertimbangan tersendiri
keluarga, ataupun sosial masyarakat. Nilai- (self consideration) dalam menambah
nilai agama juga dapat terlihat sikap wawasan dan nilai-nilai keagamaan kita.
perhatian kepada pemanfaatan sumber daya Dalam melihat relaitas proses
alam lokal (local source) karena adanya pendidikan keluarga pengrajin dilaksanakan
kenyakinan bahwa seluruh isi alam adalah dengan kegiatan penelitian. Penelitian ini
ciptaan Allah Swt. maka harus dipelihara adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini
dan dimanfaatkan secara baik. mengambil studi kasus yang difokuskan
Setiap daerah tentu memiliki potensi pada keseluruhan aktivitas keagamaan
dan kekayaan alam yang berbeda-beda. pengrajin yang diteliti, yaitu kelurga Ibu
Ternate sebagai salah satu kota di wilayah Ulfa, pengrajin limbah alam di Kota Ternate
timur Indonesia memiliki kekayaan berupa Maluku Utara.
rempah-rempah yang melimpah. Kondisi Data yang dihimpun dari Keluarga
kekayaan alam yang dimiliki Ternate Pengrajin menggunakan nonprobability
tersebut merupakan salah satu daya tarik sampling yaitu Porposive Sampling, dengan
bangsa asing seperti Portugis dan Belanda mempertimbangkan pelaku pengrajin yang
untuk melakukan penjajahan di Maluku secara langsung melakukan kegiatan atau
Utara khususnya Ternate. Salah satu produksi barang-barang kerajinan sebagai
kekayaan alam Ternate adalah cengkeh mana fokus penelitian ini, unit analisisnya
(eugenia aromatica). Aroma cengkeh inilah adalah keluarga yang aktifitasnya sebagai
yang banyak menarik minat orang pengrajin yang menghasilkan barang
berkunjung ke Kota Ternate. (Pemerintah kerajinan, maka segala aspek terkait aktifitas
Kota Ternate, 2003). dan pelaku pengrajin menjadi sumber data
86
Educandum: Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017
utama. Sedangkan sumber data sekunder dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui
adalah data-data pendukung keluarga mata pelajaran/kuliah pada semua jalur,
pengrajin yang berkaitan secara tidak jenjang, dan jenis pendidikan. Pada pasal 2
langsung terhadap aktifitas pendidikan ayat 1 dan 2 disebutkan fungsi dan tujuan
keagamaan. pendidikan agama, yaitu; pendidikan agama
Kegiatan observasi dan wawancara berfungsi membentuk manusia Indonesia
dilakukan terhadap sumber terkait dalam yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
keluarga pengrajin. Analisis data kualitatif Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan
dilakukan secara interaktif dan berlangsung mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
secara terus menerus sampai tuntas, hubungan inter dan antarumat beragama.
sehingga datanya sudah jenuh, mulai dari Pendidikan agama bertujuan untuk
proses persiapan, pembuatan hingga berkembangnya kemampuan peserta didik
penjualannya termasuk kehidupan sosial dalam memahami, menghayati, dan
keagamaan dalam mendukung aktifitasnya mengamalkan nilai-nilai agama yang
sebagai pengrajin. Dan menggunakan siklus menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
data reduction, data display dan conclusion pengetahuan, teknologi dan seni.
drawing/verification. Menurut Al Ghazali dalam Iqbal
(2015:90) pengertian pandidikan adalah
Kajian Teori menghilangkan akhlak yang buruk dan
Pendidikan agama dalam keluarga menanamkan akhlak yang baik. Dengan kata
merupakan landasan membentuk etika dan lain pendidikan merupakan suatu proses
membangun moral yang baik agar selaras kegiatan yang dilakukan secara sistematis
dengan sendi-sendi kehidupan, norma, dan untuk melahirkan perubahan-perubahan
nilai-nilai sosial baik pada keluarga sendiri yang progressive pada tingkah laku
maupun pada masyarakat. Pendidikan manusia.
agama mewarnai dan mengilhami jiwa Imam Al Zarnuji dalam Iqbal
kepribadian untuk membentuk akhlak yang (2015:379) mengatakan bahwa tujuan
baik, menguatkan akidah, dan menjalin pendidikan adalah yang ditujukan untuk
ukhuwah yang baik dengan sesama manusia. mencari keridhaan Allah, memperoleh
Menurut Nurwadjah dalam Gunawan kebahagiaan di akhirat, berusaha memerangi
(2012:203) bahwa materi pendidikan agama kebodohan pada diri sendiri dan orang lain,
Islam mencakup tiga hal utama, yaitu; mengembangkan dan melestarikan ajaran
pertama, berkaitan dengan keimanan (al- Islam, serta mensyukuri nikmat Allah.
aqaid). Kedua, berkaitan dengan aspek Selanjunya Ibnu Qayyim Al Jauziyah
syari’ah yakni suatu sistem norma ilahi dalam Iqbal (2015:472) mengemukakan
yang mengatur hubungan manusia dengan bahwa tujuan pendidikan Islam yang utama
Tuhan dan hubungan manusia dengan adalah menjaga kesucian (Fitrah) manusia
sesama manusia dang lingkungan. Ketiga, dan melindunginya agar tidak jatuh ke
berkaitan dengan akhlak, yang mencakup dalam penyimpangan serta mewujudkan
akhlak manusia terhadap khaliknya dan dalam dirinya penghambaan (ubudiyah)
manusia dengan makhluk lainnya. kepada Allah Swt.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Djamarah (2004:2) berpendapat
Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang bahwa pendidikan keluarga adalah
Pendidikan Agama dan Pendidikan pendidikan yang berlangsung dalam
Keagamaan pasal 1 ayat 1 menyebutkan keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua
bahwa pendidikan agama adalah pendidikan sebagai tugas dan tanggungjawabnya dalam
yang memberikan pengetahuan dan mendidik anak dalam keluarga.
membentuk sikap, kepribadian, dan Ditambahkan Purwanto dalam Djamarah
keterampilan peserta didik dalam (2004) bahwa pendidikan dalam keluarga
mengamalkan ajaran agamanya, yang adalah segala usaha orang dewasa (orang
87
Asnandar Abubakar
tua) dalam pergaulannya dengan anak-anak mengemukakan bahwa ajaran agama dapat
untuk memimpin perkembangan jasmani mempengaruhi prilaku ekonomi agar tidak
dan rohaninya kearah kedewasaan. muncul kapitalisme. Max Weber
Pendidikan dalam keluarga dapat meminggirkan prinsip-prinsip kapitalis
berlangsung secara baik, maka perlu dalam melakukan aktivitas ekonomi dan
dibangun keluarga yang harmonis atas dasar memperhatikan panggilan dan nilai-nilai
sistem interaksi yang kondusif. Perspektif agama. (Weber, 1996).
terhadap keluarga dapat dilihat sebagai
sebuah persekutuan antara ibu bapak dengan PEMBAHASAN
anak-anaknya yang hidup bersama dalam Gambaran Umum Lokasi Penelitian
sebuah institusi yang terbentuk karena Sektor yang dominan dan memberikan
ikatan perkawinan yang sah menurut kontribusi yang tinggi terhadap pendapatan
hukum, yang didalamnya terdapat interaksi daerah Kota Ternate adalah sektor
(saling berhubungan dan mempengaruhi) perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
antara satu dengan lainnya. Dalam Kamus jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan
besar bahasa Indonesia, keluarga adalah (1) komumikasi.
ibu bapak dengan anak-anaknya seisi rumah, Konstribusi perekonomian Kota
(2) orang seisi rumah yang menjadi Ternate dihasilkan diantaranya dari; Sektor
tanggungan, (3) sanak saudara, kaum perdagangan, hotel, dan restoran, Sektor
kerabat, (4) satuan kekerabatan yang sangat jasa-jasa, Sektor pengangkutan dan
mendasar dalam masyarakat. komunikasi, Sektor pertanian, Sektor
Menurut Shochib dalam Djamarah keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan,
(2004) keluarga dilihat dari hubungan darah Sektor bangunan, Sektor industri
adalah suatu kesatuan yang diikat oleh pengolahan, Sektor listrik dan air bersih, dan
hubungan darah antara satu dengan yang Sektor pertambangan dan penggalian.
lainnya. Dilihat dari hubungan sosial, Letak Kota Ternate yang dikelilingi
keluarga adalah suatu kesatuan yang diikat oleh lautan dan memiliki fasilitas pelabuhan
oleh adanya saling berhubungan atau merupakan salah satu faktor pendukung
interaksi dan saling mempengaruhi antara bangsa Asing untuk menjajah wilayah ini.
satu dengan lainnya, walaupun diantara Kota Ternate merupakan wilayah Kepulauan
mereka tidak terdapat hubungan darah. yang dikelilingi oleh laut dengan letak
Pendidikan agama pada keluarga geografisnya berada pada posisi 0° - 2°
pengrajin ditujukan agar nilai-nilai agama Lintang Utara dan 126° - 128° Bujur Timur.
tetap menjadi landasan dalam berinteraksi Luas daratan Kota Ternate sebesar 162,03
baik dengan sesama maupun pada pada km², sementara lautannya 5.547,55 km².
proses pembuatan kerajinan. Simbol-simbol Kota Ternate seluruhnya dikelilingi oleh
agama tetap dipertahankan sebagai salah laut dengan delapan buah Pulau, tiga
satu ciri dan ekspresi hasil kerajinan. diantaranya tidak berpenghuni, dan
Dengan berpegang pada nilai-nilai agama mempunyai batas sebagai berikut; Sebelah
maka hasil yang diharapkan memperoleh Utara dengan Laut Maluku, Sebelah Selatan
berkah Allah Swt. sehingga mempunyai dengan Laut Maluku, Sebelah Timur dengan
keyakinan untuk berusaha dengan Selat Halmahera, Sebelah Barat dengan Laut
maksimal. Maluku.
Dengan adanya penguatan keyakinan Seperti umumnya daerah kepulauan
kepada Allah swt. maka kegiatan-kegiatan yang memiliki ciri yaitu Desa/Kelurahannya
atau aktivitas ekonomi juga akan bersandar merupakan wilayah pesisir, begitu pula
pada norma-norma agama, sehingga sikap dengan Kota Ternate. Dari 77 Kelurahan
untuk memonopoli kerajinan ataupun yang ada di wilayah Kota Ternate, 56
melakukan transaksi perdagangan yang Kelurahan berklasifikasi Kelurahan Pantai
curang juga dapat dihindarkan. Max Weber sedangkan 21 Kelurahan lainnya
88
Educandum: Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017
berklasifikasi kelurahan bukan pantai. Berdasarkan hasil Sakernas Agustus
Seperti halnya wilayah yang dikelilingi oleh 2014, persentase penduduk laki-laki usia 15
lautan dengan kecendrungan temperatur tahun keatas yang bekerja sebanyak 65,51%
udara relatif tinggi, Kota Ternate juga sedangkan perempuan sebanyak 40,45%.
memiliki kemiripan ciri tersebut, dimana Penduduk yang mecari kerja/pengangguran
berdasarkan laporan Stasiun Meteorologi sebanyak 7,67% untuk laki-laki dan 10,30%
Babullah, rata-rata temperatur udara selama untuk perempuan. Sedangkan penduduk usia
tahun 2014 sekitar 27 0C dengan suhu 15 tahun keatas yang bukan angkatan kerja
maksimum sebesar 310C dan suhu sebanyak 26,82% untuk laki-laki dan
minimum sebesar 25 0C. Selama tahun 2014 49,25% untuk perempuan. Penduduk
jumlah hari hujan terbanyak yaitu di bulan Ternate paling banyak bekerja di sektor jasa.
Januari yaitu sebanyak 24 hari dengan curah Karena banyaknya lapangan usaha yang
hujan sebesar 378 mm. berada di sektor ini misalnya saja sebagai
Informasi menyangkut nama Pegawai Negeri Sipil (PNS), bengkel, salon,
Kecamatan dan jumlah Kelurahan di Kota dan sektor jasa lainnya. Sedangkan sektor
Ternate pada tahun 2009 seperti diuraikan yang paling sedikit digeluti oleh penduduk
berikut ini : Ternate adalah sektor listrik, gas, dan air,
Kecamatan Ibu Kota karena potensi kota Ternate di sektor ini
Pulau Ternate Jambula tidak sebesar sektor lainnya.
Ketersediaan sarana pendidikan di
M o t I Moti Kota Kota Ternate sangat memadai dengan
Pulau Batang Dua Mayau adanya sekolah mulai dari jenjang
Pulau Hiri Faudu pendidikan dasar sampai ke perguruan
Ternate Selatan Kalumata tinggi demikian juga tenaga pengajarnya.
Ternate Tengah Salahuddin Sampai dengan tahun 2014 jumlah SD baik
Ternate Utara Dufa-Dufa Negeri/Inpres maupun swasta sebanyak 111
Tahun 2014 menunjukkan bahwa buah dan 25 buah SLTP negeri dan swasta,
jumlah penduduk Kota Ternate sebanyak Untuk jenjang pendidikan SLTA jumlah
207.789 jiwa dengan jumlah laki-laki SMU negeri dan swasta sebanyak 18 buah
sebanyak 105.597 jiwa dan penduduk dengan jumlah guru 596 orang serta murid
perempuan sebanyak 102.192 jiwa. Jika sejumlah 5.931 orang. (Badan Pusat
dirinci menurut kecamatan, penduduk Kota Statistik, 2005).
Ternate dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Kecamatan Pulau Ternate : 16.209 jiwa, Profil Keluarga Ibu Ulfa (Pengrajin
Kecamatan Moti : 4.814 jiwa, Kecamatan Limbah Alam)
Pulau Batang Dua : 2.712 jiwa, Kecamatan Nama : Ulfa Zainal
Hiri : 3.003 jiwa, Kecamatan Ternate Umur : 43 Tahun
Selatan : 71.476 jiwa, Kecamatan Ternate Pendidikan Terakhir : SMA
Tengah : 58.698 jiwa, Kecamatan Ternate Alamat : Jl. Batu
Utara : 50.887 jiwa. Angus Kelurahan Tafure
Berdasarkan rincian di atas terlihat Nama dan pendidikan anak :
bahwa sebagian besar penduduk Kota 1. Sulvianty (SMA)
Ternate tinggal di wilayah kecamatan 2. Yuliafni (Kuliah)
Ternate Selatan yaitu sebanyak 34,40 % dari 3. Yuniarsy (SMP)
total jumlah penduduk sedangkan wilayah 4. Muhammad Risghifaujul (SD)
yang paling sedikit penduduknya yaitu
kecamatan Pulau Batang Dua, karena hanya Jenis Kerajinan :
1,31 % dari total jumlah penduduk Kota Pemanfaatan Limbah Alam
Ternate yang tinggal di kecamatan tersebut. Status Kerajinan : Usaha Sendiri
89
Asnandar Abubakar
Penjualan kerajinan : Lokal dan Umur : 54 Tahun
Nasional
Nama Suami : Aswad Idris
Pekerjaan Suami : Wiraswasta

Daftar Kerajinan Ibu Ulfa
NO. KERAJINAN BAHAN-BAHAN KETERANGAN
1. Kembang meja I Kulit pinang, Bubuk kayu manis, Kulit Asesoris meja
pecahan pala, Daun lontar
2. Kembang meja II Serabut kelapa, Buah capilong, Buah sagu Asesoris meja
Tangkai sagu
3. Kembang meja III Kelopak kelapa,Buah palem,Daun pandan Asesoris meja
4. Kembang meja IV Daun lontar, Buah ketapang, Tangkai sagu Asesoris meja
Buah sagu
5. Vas kembang meja Sisik ikan, Buah capilong, Pasir laut, Asesoris meja
Kerang kecil
6. Vas kembang meja Pasir laut, Buah capilong, Kerang kecil Asesoris meja
7. Vas kembang sudut Serabut kelapa, Buah capilong,Buah nipa Asesoris sudut
ruangan Daun pandan laut,Tangkai palem, Tepung ruangan
beras
8. Kembang sudut Buah pinang, Biah capilong, Daun pandan Asesoris sudut
laut, Buah nipa ruangan
9. Kembang sudut Sisik ikan, Pasir laut, Kerang kecil, Buah Asesoris sidut
capilong ruangan
10. Lukisan tempel Daun lontar, Tepung beras, Kakao, Asesoris dinding
Cengkeh, Kayu manis, Kertas bekas
11. Bingkai foto Dus karton bekas, Kertas bekas, Bubuk Asesoris dinding
kopi, Tepung beras, Potongan kaca
12. Asbak Batok kelapa, Serbuk batok kelapa, Asesoris dan juga
Kelopak kelapa asbak rokok
13. Tempat permen Batok kelapa, Baut kecil, Serbuk batok Asesoris dan juga
kelapa tempat permen
14. Cangkir Batok kelapa, Serbuk batok kelapa Cangkir kopi
15. Sendok besar Batok kelapa, Bambu tutul, Baut kecil Sendok masak
16. Tangan batok Batok kelapa, Bambu tutul, Baut kecil Penggaruk badan
17. Vas kembang Batok kelapa, Serbuk kelapa Asesoris meja
18. Vas buah maja Buah maja, Baut kecil Asesoris meja
19. Vas buah kelapa Buah kelapa, Batok dan serbuk kelapa Asesoris meja
20. Vas tanduk Tanduk sapi, Pasir putih Asesoris meja
21. Patung tanduk aneka Tanduk sapi, Serbuk pasir putih Asesoris/pajangan
bentuk
22. Asbak kerang Kerang piring, Pasir laut Asesoris dan juga
asbak rokok
23. Tempat pena Botol air mineral, Dus bekas, Pasir laut, Asesoris dan juga
Buah capilong, Sisik ikan tempat pena
24. Kotak tissue Bubuk kayu manis, Kardus dan kertas Tempat tissue
bekas, Kopi, Kakao, Buah capilong, kotak dan roll
Cengkeh
25. Kotak tissue Pasir laut, Kardus dan kertas bekas, Kopi, Tempat tissue
Kakao, Cengkeh, Kerang, Sisik ikan kotak dan roll
90
Educandum: Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017
26. Celengan Plastik nipon, Pasir laut, Tepung beras, Tempat uang
Kerang
27. Pajangan lebah Buah capilong, Buah ketapong, Serutan asesoris
lidi, Serabut kelapa, Bambu
28. Boneka gaun Buah capilong, Sisik ikan, Keong kecil, souvenir dan juga
Potongan kardus cendermata
29. Boneka gaun Buah capilong, Kulit pecahan pala, Biji Souvenir dan juga
buah jarak cenderamata
30. Gantungan kunci Buah kenari Gantungan kunci
dan juga asesoris
31. Gantungan kunci Buah capilong Gantungan kunci
dan juga asesoris
32. Gantungan kunci Batok kelapa Gantungan kunci
dan juga asesoris
33. Gantungan kunci Pelepah pinang Gantungan kunci
dan juga asesoris
34. Gantungan kunci Biji mangga Gantungan kunci
dan juga asesoris
35. Gantungan kunci Kerang Gantungan kunci
dan juga asesoris
36. Bros Sisik ikan Bros jilbab dan
juga cenderamata
37. Bros Kulit pecahan pala Bros jilbab dan
juga cenderamata
38. Bros Biji buah jarak hitam Bros jilbab dan
juga cenderamata
39. Bros Biji buah jarak putih Bros jilbab dan
juga cenderamata
40. Bros Kelopak kelapa Bros jilbab dan
juga cenderamata
41. Kalung Kerang Kalung dan juga
cenderamata
42. Kalung Batok Kalung dan juga
cenderamata
43. Kalung Tukang ikan Kalung dan juga
cenderamata
44. Kalung Kayu buangan Kalung dan juga
cenderamata
45. Burung Buah nipa, Buah capilong, Potongan Pajangan dan juga
bambu tutul, Serabut enau asesoris
46. Burung Buah castela, Serabut kulit pinang, Pajangan dan juga
Potongan bambu asesoris
47. Kepiting Buah nipa, Irisan serabut kipa Pajangan dan juga
asesoris
48. Semut Buah capilong, Buah castela, Tangkai lidi Pajangan dan juga
Biji jarak asesoris
49. Kerang Kerang Aneka tempat
lampu
50. Keranjang Kertas bekas, Kopi, Kelopak kelapa, Keranjang dan
Kawat, Potongan tripleks tempat buah
91
Asnandar Abubakar
51. Vas kayu manis Bubuk kayu manis, Gelas pop mie, Tempat bunga
Tepung beras
52. Plakat (Goheba) Batok kelapa Pajangan dan juga
asesoris
53. Plakat (Goheba) Potongan kayu Pajangan dan juga
asesoris
54. Plakat (Goheba) Potongan bambu tutul Pajangan dan juga
asesoris

Pendidikan Agama Dalam Keluarga Pemimpin keluarga dalam hal ini
Salah satu proses pendidikan adalah orang tua setidaknya memperhatikan hal-hal
dengan belajar, baik pada lembaga tersebut dalam mendidik anak secara islami
pendidikan maupun dalam interaksi sosial agar dicapai kehidupan keluarga yang
kehidupan. Dengan belajar maka akan harmonis dan kondusif. Menurut Syarbini
diperoleh pengetahuan (knowledge) sesuai (2012:73-74) bahwa hal yang perlu
dengan kemampuan cerna dari akal pikiran, diperhatikan orang tua dalam mendidik
dan akan berpengaruh pada perubahan sikap anak-anak adalah: menanamkan akidah yang
dan tingkah laku (behaviour kuat, memperhatikan moral, memperhatikan
transformation). Jadi belajar adalah suatu mental anak, memperhatikan sisi kejiwaan,
proses perubahan tingkah laku. (Gunawan, memperhatikan segi sosial, memperhatikan
2012:105). segi spiritual, memperhatikan jasmani, dan
Perubahan-perubahan ini tidak serta memperhatikan segi intelektual.
merta terjadi secara instant, melainkan Penanaman pendidikan agama dalam
secara perlahan-lahan (Gradual). keluarga adalah suatu keutamaan dalam
Perubahan tingkah laku akan terlihat dari menjaga dan meningkatkan takwa kepada
kehidupan sehari-hari. Menurut Surya dalam Allah Swt. agar keluarga terpelihara dan
Gunawan (2012:105-107) ciri perubahan terhindar dari api neraka. Firman Allah Swt.
tingkah laku adalah:
a. Perubahan yang disadari dan
      
disengaja (intensional)
b. Perubahan yang berkesinambungan
     
(kontinyu)
c. Perubahan yang fungsional
d. Perubahan yang bersifat positif        
e. Perubahan yang bersifat aktif
f. Perubahan yang bersifat permanen .
g. Perubahan yang bertujuan dan
terarah Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
h. Perubahan prilaku secara dirimu dan keluargamu dari api neraka
keseluruhan. yang bahan bakarnya adalah manusia dan
Pendidikan dengan muatan (contents) batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
nilai-nilai islami, maka akan memberikan kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
pengaruh (influence) ke perubahan tingkah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
laku yang islami pula. Pendidikan agama kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
dalam keluarga yang bernuansa islami akan yang diperintahkan. (QS. At Tahriim, 66:6)
membentuk insan yang dengan akidah dan
akhlak yang kuat, mampu menempatkan diri Pendidikan agama adalah perwujudan
dan menjaga sikap dalam masyarakt, selalu ajaran Islam yang merupakan perintah Allah
berbaik sangka (husnuzhan), serta rendah Swt. seperti yang disebutkan dalam
hati (tawadhu’) tidak sombong. Alquran:
92
Educandum: Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017
c. Anak didik adalah manusia yang
       
memiliki kebutuhan jasmani dan
rohani yang harus dipenuhi.
        
d. Anak didik adalah makhluk Allah
yang memiliki perbedaan individual
.       yang disebabkan faktor pembawaan
maupun lingkungan ia berada.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
e. Anak didik merupakan resultan dari
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
dua unsur utama, yaitu jasmani dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.
rohani.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih
f. Anak didik adalah manusia yang
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
memiliki potensi (fitrah) yang
jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
dikembangkan dan berkembang
orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS.
secara dinamis.
An Nahl, 16:125)
Selain berusaha mendorong keluarga

untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai
Dalam kehidupan keseharian keluarga
agama, Ibu Ulfa juga tidak bosan-bosannya
Ibu Ulfa, selalu dibarengi dengan nilai-nilai
memberikan keteladanan (Ushwatun
keislaman meskipun juga terjadi riak-riak
hasanah) dan prilaku-prilaku yang terpuji.
perbedaan yang berlangsung secara
Agar anak dapat terbiasa dan mencontoh
normatif. Seperti dalam aspek sosial
sikap dan perilaku tersebut. Karena
pergaulan sehari-hari, anak-anak diajari
keteladanan merupakan bagian atau salah
untuk menghormati orang lain dengan
satu syarat utama dalam proses pendidikan.
memperhatikan adat dan budaya orang
Menurut Suyanto (dalam Syarbini, 2012:68)
timur, membantu warga sekitar sekiranya
pendidikan memiliki tiga proses yang saling
ada yang membutuhkan. Dalam aspek
berhubungan, yaitu: pertama, sebagai proses
pendidikan, anak-anak selalu selalu dituntut
pembentukan kebiasaan (habit formation).
mempelajari agama contotnya anak ke
Kedua, sebagai proses pengajaran dan
empat Ibu Ulfa dimasukkan pesantren dan
pembelajaran (teaching and learning
dirumahnya dijadikan tempat pengajian bagi
process). Ketiga, sebagai proses keteladanan
anak-anak sekitar warga.
(role model).
Menurut Ibu Ulfa, pendidikan agama
Ibu ulfa selalu berusahan untuk
bagi anak adalah hal yang sangat penting,
mengembangkan potensi dan bakat yang
karena dapat menjadi pegangan hidup agar
dimiliki melalui kerajinan-kerajinan yang
dapat bergaul di masyarakat dengan budi
dibuat, mengembangkan dan
pekerti yang baik, mempunyai kepercayaan
mengeksplorasi inovasi-inovasi melalui
yang baik, dan dapat terhindar dari pengaruh
kratiativitasnya. Dan tak lupa mengajak
globalisasi yang negatif. Meskipun begitu,
warga sekitar untuk membuat dan
anak-anak diberikan kebebasan untuk
menciptakan kerajinan-kerajinan dari
bergaul secara positif di lingkungannya agar
limbah alam. Menurut Jalaluddin (2007:85)
anak tidak merasa tertekan.
bahwa setiap manusia memilki sifat
Nizar dalam Djamarah (2004:93)
eksplorasi dan potensi dalam dirinya, karena
mengungkapkan hakikat anak didik dan
manusia memliki kemampuan untuk
implikasinya terhadap pendidikan Islam,
mengembangkan diri secara fisik dan psikis,
yaitu:
dan pada dirinya memiliki kemampuan
a. Anak didik bukan merupakan
bawaan yang dapat dikembangkan.
miniatur orang dewasa, akan tetapi
Ibu Ulfa juga selalu menekankan
memiliki dunianya sendiri.
dalam keluarga dan warga untuk selalu
b. Anak didik adalah manusia yang
berusaha, baik dalam pelajaran, dalam
memiliki deferensiasi periodisasi
bekerja atau mencari pekerjaan, dan dalam
perkembangan dan pertumbuhan.
93
Asnandar Abubakar
menciptkan kerajinan-kerajinan baru. dimiliki oleh orang lain. Karena
Karena dengan selalu berusaha kita kesombongan hanya milik Allah Swt.
memperoleh pengetahuan baru, mendapat kseombongan hanya membawah kita
pengalaman-pengalaman baru, dan menjadi angkuh, bahkan membawa kita
meningkatkan keterampilan dan pada kemalasan kaerna kita tidak ingin lagi
kemampuan kita. Allah Swt. berfirman: mempelajari hal-hal yang baru. Firman
Allah Swt.:

.          
         
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merobah .   
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
(QS. Ar Ra’d, 13:11).
Ini dengan sombong, Karena Sesungguhnya

kamu sekali-kali tidak dapat menembus
       bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung. (QS. Al Isra’,
.         17:37)

Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka Jadi, pendidikan agama adalah hal
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan yang mutlak yang harus didapatkan oleh
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah keluarga dan anak-anak. Karena mempunyai
banyak-banyak supaya kamu beruntung. tujuan-tujuan yang tayyibah bagi diri
(QS. Al Jumu’ah, 62:10). sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dan
Ketika kita sudah berusaha dan menagarah pada keselamatan dunai dan
mencapai hasil yang diharapkan, maka kita aknhirat. Pendidikan agama merupakan
jangan lupa bersyukur, ungkap Ibu Ulfa. tanggungjawab orangtua kepada anak-anak.
Karena dengan bersyukur kita telah Daradjat dalam Gunawan (2012:151)
memanifestasikan keyakinan kita kepada mengungkapkan tanggungjawab pendidikan
Allah Swt. Keberhasilan yang dicapai tak Islam orang tua terhadap anak, setidak-
lepas dari Ridha Allah Swt. Bersyukur akan tidaknya adalah:
membuat hati menjadi tenang, akal menjadi a. Memelihara dan membesarkan anak.
jernih, dan akan memberikan semangat dan Ini adalah bentuk yang paling
kekuatan untuk bekerja lebih giat. Firman sederhana dari tanggungjawab setiap
Allah Swt. orang tua dan merupakan dorongan

alami untuk mempertahankan
       
kelangsungan hidup manusia.
b. Melindungi dan menjamin
.    kesamaan, baik jasmani maupun
rohani, dari berbagai gangguan
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
penyakit dan dari penyelewengan
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
kehidupan atau tujuan hidup yang
bersyukur, pasti kami akan menambah
sesuai dengan falsafah dan agama.
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu
c. Memberi pengajaran dalam arti yang
mengingkari (nikmat-Ku), Maka
luas sehingga anak memperoleh
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS.
peluang untuk memiliki pengetahuan
Ibrahim, 14:7).
dan kecakapan yang luas.
Ibu juga selalu menanamkan kepada
d. Membahagiakan anak sesuai dengan
anak-anaknya untuk tidak sombong dan
pandangan dan tujuan hidup muslim.
berbesar hati, ketika kita sudah berhasil,
atau kita memiliki kemampuan yang tidak
94