PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 PENGANTAR Puji syukur patut dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pelaknasaan Seminar Nasional Pembangunan Karakter Bangsa melalui Gerakan Literasi Sastra dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Seminar ini diselenggarakan atas kerjasama Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang. Seminar ini bertujuan untuk menggali berbagai informasi mengenai pendidikan karakter yang memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Hal yang tak kalah pentingnya jika dikaitkan dengan gerakan literasi sastra dapat membuka wawasan kecerdasan masyarakat lewat gerakan membaca dan memahami kemajuan. Sastra sebagai capital budaya bangsa memiliki peran yang cukup penting dalam mengembangkan karakter bangsa. Sastra memiliki kontribusi dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan solidaritas kemanusiaan serta memengaruhi proses pembentukan kepribadian dan kebangsaan masyarakat pendukungnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberhasilan upaya tersebut tentunya memerlukan pengimplementasian kebijakan yang mendukung eksistensinya, baik melalui aktivitas pembinaan maupun pengembangan bahasa, sastra, dan budaya yang berorientasi mengukuhkan jati diri bangsa Indonesia. Pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada pembicara kunci Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd; pemakalah uatama Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum; Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si; serta pemakalah pendamping yang berkontribusi pada bangunan keilmuan tentang pendidikan karakter dan literasi sastra. Sumbangsih pemikiran dari nasumber utama dan pemakalah pendamping dapat digunakan sebagai pergumulan pemikiran yang terus berkembang dengan memberikan solusi-solusi yang nyata untuk dunia pendidikan dan pembangunan karakter bangsa. Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan. Semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara dicatat dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Kami menyadari bahwa pelaksanaan seminar nasional ini tentunya tidak lepas dari kekurangan meskipun sudah berupaya secara maksimal. Tiada gading yang tak reka karena itu kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan, pelayanan Bapak/Ibu/Saudara peserta seminar. Besar harapan kami, prosiding yang memuat pembangunan karakter bangsa dan gerakan literasi sastra memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya terkait dengan membangun peradaban bangsa dalam memperkuat karakter sebagai jati diri bangsa. Malang, 5 Mei 2017 Ketua Panitia i PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 SAMBUTAN DEKAN Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Atas nama pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang saya mengapresiasi pemikiran Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bekerja sama dengan HISKI Komisariat Malang yang telah menyelenggrakan seminar ini. Penyelenggaraan seminar ini sebagai salah satu wujud tanggung jawab dan kontribusi Perguruan Tinggi dalam pembangunan bangsa, lebih khusus pembangunan karakter bangsa dan gerakan literasi baik di sekolah maupun masyarakat. Pemantapan pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan dengan peningakatankemampuan dan pemberdayaan potensi bangsa Indonesia. Sebuah bangsa dapat memiliki peradaban dan martabat yang tinggi melalui peningkatan kemampuan intelektual dan penghargaan terhadap peninggalan budaya, di antaranya berupa bahasa dan sastra. Bahasa dan sastra merupakan sumberdaya strategis untuk mengembangkan kreasi, inovasi, dan keunggulan peradaban. Di samping itu, bahasa dan sastra Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi sebagai penciri khusus budaya dan karakter bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, penguatan karakter bangsa Indonesia sangat strategis dilaksanakan melalui pelestarian, pewarisan, dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pendidikan karakter bangsa melalui bahasa dan sastra tersebut tidak dapat terwujuddengan baik tanpa kesadaran baca masyarakat melalui gerakan literasi. Gerakan literasi merupakan salah satu upaya pembudayaan kegemaran membaca dan peningkatan kemampuan membaca. Hal itu sangat penting mengingat kegemaran dan kemampuan membaca merupakan kunci pembuka pintu dunia. Dalam era informasi dan globalisasi, siapa yang menguasai informasi, dialah yang menguasai dunia. Upaya pembudayaan dan peningkatan kemampuan membaca dapat terwujud secara optimal jika didukung oleh semua pihak, terutama pihak akademisi. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga akademik memiliki peran yang sangat penting dalam pembudayaan dan peningkatan kemampuan baca masyarakat, di antaranya melalui gerakan literasi. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu wujud upaya menumbuhkan dan menggiatkan gerakan literasi masyarakat. Melalui seminar nasional bertajuk “Pembangunan Karakter Bangsa melalui Gerakan Literasi Sastra”, diharapkan dapat ditemukan sejumlah pandangan, pemikiran, dan masukan yang bijaksana kepada pengambil kebijakan terkait dengan gerakan Literasi dan lebih khusus yang berbasis pada Gerakan Literasi Sastra. Saya menyambut baik atas terselenggaranya Seminar Nasional dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMM bekerja sama dengan HISKI Komisariat Malang pada 9 Mei 2017. Kegiatan ini telah dirancang cukup bagus melalui pelibatan semua pihak, para ahli, dosen, mahasiswa, maupun pemerhati pendidikan dan sastra. Pada kesempatan ini juga saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu pembicara utama dan pembicara pendamping dalam Seminar Nasional ini yang telah memberikan waktu dan pemikiran serta pengalaman kepada peserta seminar. ii PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 Semoga cita-cita bangsa bukan sekedar ilusi, dan pembangunan karakter bangsa dan gerakna literasi sastra dapat terealisasi secara optimal di lingkungan pendidikan formal, nonformal, serta informal. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Malang, 5 Mei 2017 Dekan FKIP UMM, Dr. Poncojari Wahyono, M.Si iii PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 DAFTAR ISI PROSIDING SENASBASA Peran Tokoh Utama dalam Pemertahanan Budaya pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Aditiya Riska Nandasari .......................................................................................... 1-11 Ketegaran Tokoh Wanita dalam Novel Midah Simanis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer Anista Emilia Widayanti .......................................................................................... 12-24 Literasi Sastra dalam Masyarakat Belajar (Learning Society) Arif Budi Wurianto................................................................................................... 25-30 Dampak Kolonialisasi pada Karakter Tokoh dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan Azrul Iziani Majid..................................................................................................... 31-41 Sinergi Kebijakan Pengembangan Literasi Sastra dengan Gerakan Sosial Azwar ......................................................................................................................... 42-52 Nilai Pendidikan Karakter Tokoh Raja Erlanggga dalam Novel cerita Calon Arang Karya Pramoedya Ananta Toer Dewi Larasetiani ....................................................................................................... 53-63 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan Diana Putri ................................................................................................................ 64-73 Kajian Kontekstual dan Nilai-Nilai Budaya Lagu Daerah Bengkulu bagi Pembinaan Karakter Bangsa Didi Yulistio ............................................................................................................... 74-86 Literasi Sastra Cerita Rakyat Indonesia sebagai Gerakan Penanaman Karakter yang Sesuai dengan Nilai-nilai Kebangsaan Eka Nur’Aini ............................................................................................................. 87-95 Indonesia Menurut Siswa SMA dalam Puisi Karya Penyair Indonesia Ekarini Saraswati...................................................................................................... 96-106 Karakteristik Novel Senja di Jakarta Karya Mochtar Lubis sebagai Alasan Pengembangan Bahan Pembelajaran Sastra di Sekolah Emy Rizta Kusuma ................................................................................................... 107-113 iv PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 Sistem Kepercayaan Batak dalam Novel Perempuan Bernama Arjuna 4 (Sebuah Pendekatan Kritik Sosialkultural) Erly Aji Purniawati................................................................................................... 114-120 Kritik Sosial pada Masyarakat Menengah ke Bawah dalam Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Fauzia Rahma............................................................................................................ 121-129 Ragam Puisi Pendek Bahasa Indonesia dalam Cyber Sastra Gatot Sarmidi ............................................................................................................ 130-140 Nilai-Nilai Religius Novel Kooong Karya Iwan Simatupang dan Implikasinya dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra Haryadi ...................................................................................................................... 141-149 Membangun Karakter Bangsa Melalui Literasi Karya Sastra Hendra Sufyanto ....................................................................................................... 150-156 Kidung Sewa Dharma Nyanyian Kegelisahan Batin Sang Kawiswara Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidada ................................................................... 157-164 Membangun Nilai-nilai Multikulturalisme melalui Sastra Religius Latifah ........................................................................................................................ 165-170 Menggali Nilai-nilai Lokal dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata Martha Laurenzia Seco ............................................................................................ 171-180 Model Pembelajaran Jurnalis dalam Menulis Pantun Guna Membentuk Karakter Anak Maulina Hendrik ....................................................................................................... 181-189 Kecemasan Realistis Tokoh Utama dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata Moch Nasihudin Cahya Sinda ................................................................................. 190-197 Penyimpangan Moral Tokoh dalam Novel Maya Karya Ayu Utami (Tinjauan Kritik Sosiologi) Mochamad Amsori.................................................................................................... 198-205 Aktualisasi Diri Tokoh Utama dalam Novel Napas Mayat Karya Bagus Dwi Hananto Moh. Fatih Irfan........................................................................................................ 206-214 Transfomasi Nilai Budaya pada Ungkapan Tradisional Masyarakat Kabupaten Dompu dalam Konteks Kekinian (Tinjauan Folklore) Moh. Imam HD ........................................................................................................... 215-222 v PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 Kecerdasan Intelektual Tokoh Utama dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata Muhammad Rizal........................................................................................................ 223-231 Nilai Cinta Kasih Pada Tokoh Utama dalam Novel di Tanah Lada Karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Muslichatin Rismawati ............................................................................................... 232-239 Gender dan Seksualitas Postkolonial dalam Novel Eka Kurniawan “Cantik Itu Luka” Mundi Rahayu ............................................................................................................ 240-251 Sastra Lama sebagai Wahana Pembelajaran Moral dan Karakter Bangsa Nasrullah La Madi ...................................................................................................... 252-257 Nilai Pendidikan Karakter pada Tokoh Rasus dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Nella Narindah Ayu Artika Dewi .............................................................................. 258-270 Kajian Nilai Religius pada Madihin Karya John Tralala Noor Leha .................................................................................................................... 271-280 Hubungan Manusia dan Lingkungan dalam Novel Sumur Minyak Air Mata Karya Winendra G. (Sebuah Kajian Ekokritik) Nur Kholis Ida Purwati .............................................................................................. 281-290 Pertimbangan Pemilihan Teks Bacaan dalam Pengajaran dan Pembelajaran Membaca Nurul Shofiah ............................................................................................................ 291-302 Menumbuhkan Nilai-Nilai Kebangsaan Sejak Dini Melalui Sastra Anak Purbarani Jatining Panglipur dan Eka Listiyaningsih ......................................... 303-309 Transformasi Nilai Religius Tokoh Utama dalam Novel Bait-bait Multazam Karya Abidah El Khalieqy Rani Rahmawati........................................................................................................ 310-318 Pendekatan Moral dalam Hikayat Iskandar Zulkarnain Reka Yuda Mahardika dan Indra Permana .......................................................... 319-330 Nilai-Nilai Karakter Tokoh Utama dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan Ridho Covinda Wahyu Firmansyah ....................................................................... 331-339 Pertentangan Kelas Sosial pada Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Riska Ida Febriyanti ................................................................................................. 340-349 vi PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 Bentuk Mitos Jawa dalam Novel Simple Miracle: Doa dan Arwah Karya Ayu Utami sebagai Piranti Pendidikan Karakter (Kajian Antropologi Sastra) Risnawati ................................................................................................................... 350-360 Penguatan Literasi Sastra sebagai Gerakan Penanaman Pendidikan Karakter di Sekolah Robby Cahyadi .......................................................................................................... 361-370 Adaptasi Kearifan Lokal Melayu Patani bagi Capaian Kompetensi Literasi Sastra Ruslan Yusoh ............................................................................................................. 371-377 Penguatan Karakter Religius dalam Pembelajaran Sastra Melalui Adaptasi Kearifan Lokal Saktya Khomsilawati ................................................................................................ 378-384 Penguatan Literasi Sastra dalam Membentuk Karakter Siswa Setiya Hetty Wahyuningtiyas................................................................................... 385-390 Pergeseran Struktur dan Makna Teks Lakon Murwakala Siti Masitoh ................................................................................................................ 391-405 Ekologi Budaya dalam Sastra sebagai Pembentuk Karakter Peserta Didik Sugiarti ....................................................................................................................... 406-412 Kewirausahaan Tokoh terhadap Pengembangan Karakter dalam Novel Petir Karya Dewi Lestari Susi Purwaningsih ..................................................................................................... 413-421 Strategi Pengembangan Budaya Literasi Sastra di Sekolah dan Masyarakat Suwardi Endraswara ................................................................................................ 422-434 Potret Pemerintah Indonesia untuk Memperkokoh Nilai Karakter Bangsa dalam Cerpen Tangan-tangan Buntung Karya Budi Darma Umi Nurfadila............................................................................................................ 435-442 Membangun Karakter Jati Diri Bangsa melalui Gerakan Literasi Sastra terhadap Nilai-nilai Budaya Masa Lalu dengan Cara Pandang Masa Kini Umi Salamah ............................................................................................................ 443-455 Sastra Bermuatan Dakwah dan Perkembangannya di Indonesia Yoga Yolanda ...........................................................................................................456-463 Nilai Budi Pekerti dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer Yuli Fitria Dewi ........................................................................................................464-471 vii PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 Pembelajaran Wacana sebagai Landasan dalam Berliterasi Sastra untuk Meningkatkan Karakter Siswa Yusep Ahmadi F .......................................................................................................472-478 viii PROSIDING SEMINAR NASIONAL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (SENASBASA) “PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI GERAKAN LITERASI SASTRA” KERJA SAMA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMM DENGAN HIMPUNAN SARJANA KESUSASTERAAN INDONESIA (HISKI) KOMISARIAT MALANG MALANG, 9 MEI 2017 PERAN TOKOH UTAMA DALAM PEMERTAHANAN BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI Aditiya Riska Nandasari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang [email protected] Abstrak Pemertahanan budaya merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh tokoh utama untuk melestarikan budaya yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk. Tokoh utama dalam novel Ronggeng dukuh Paruk memiliki peran sentral sebagai pemertahanan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran ronggeng dalam kegiatan kesenian (2) pandangan masyarakat terhadap ronggeng di dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk.Metode penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan kalimat, paragraf yang berkaitan dengan pemertashanan budaya. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Analisis data yang digunakan adalah contentanalysis, dengan langkah sebagai berikut: mengidentifikasi data; mengklasifikasikan; menganalisis; menginterpretasikan data serta menarik simpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) peran ronggeng pada novel Ronggeng Dukuh Paruk dalam berkesenian meliputi peran pada upacara ritual, hiburan, dan pertunjukan, (2) pandangan masyarakat terhadap ronggeng sebagai milik umum, pembawa keberkahan, dan simbol dari Dukuh Paruk. Ronggeng digambarkan sebagai tokoh yang berstatus sosial tinggi, memiliki kedudukan istimewa di masyarakatsehingga diperlakukan istimewa oleh orang-orang sekitar. Namun di luar masyarakat Dukuh Paruk ronggeng dianggap sebagai penghibur, pelacur, dan sundal. Kata kunci: ronggeng, pemertahan budaya, simbol Dukuh Paruk PENDAHULUAN Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena memodalkan berbagai kebudayaan lingkungan wilayah yang berkembang menurut tuntutan sejarah dari wilayah sendiri-sendiri. Kebudayaan tumbuh dan berkembang dengan berbagai ragam yang berbeda, antara kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lain, tetapi di tengah keragaman tersebut terdapat potensi yang dapat mengintegrasikan keragaman yang ada. Perkembangan kebudayaan daerah cenderung membawa kearah keragaman, dan perkembangan kebudayaan nasional membawa kearah integrasi dan persatuan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu juga, merupakan satu semboyan yang harus tetap dijadikan pedoman untuk mengembangkan kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional (Geriya 1992: 493). Kebudayaan adalah keseluruhan pola-pola tingkah laku dan pola-pola bertingkah laku, baik eksplisit maupun implisit, yang diturunkan melalui simbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dan karakteristik dari kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi (Dharsono 2007: 25).Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan. Kata itu meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan- 1
Description: